Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kontekstual

proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari- hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual.

2.3.3 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kontekstual

Pembelajaran berbasis kontekstual bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam konteks CTL bukan untuk ditumpuk di otak kemudian dilupakan, akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata. Sehubungan dengan hal tersebut Sanjaya 2006:254 menyatakan bahwa terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL. a. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada activating knowledge, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari. Dengan demikian, pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain. b. Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru acquiring knowledge. Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memerhatikan detailnya. c. Pemahaman pengetahuan understanding knowledge, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan. d. Mempraktikan pengetahuan dan pengalaman tersebut applying knowledge, artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku siswa. e. Melakukan refleksi reflecting knowledge terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi. Sementara itu, pernyataan lain dikemukakan Fellows 2000:2-7 dalam Komalasari 2010:10. Dalam pernyataanya dijelaskan bahwa karakteristik pembelajaran kontekstual berfokus pada a problem-based berbasis masalah, b using multiple contexts penggunaan berbagai konteks, c drawing upon student diversity penggambaran keanekaragaman siswa, d supporting self- regulated learning pendukung pembelajaran pengaturan sendiri, e using interdependent learning groups penggunaan kelompok belajar yang saling ketergantungan, dan f employing authentic assessment memanfaatkan penilaian asli. Komalasari 2010:13 menjelaskan bahwa karakteristik pembelajaran kontekstual menerapkan konsep keterkaitan relating, konsep pengalaman langsung experiencing, konsep aplikasi applying, konsep kerja sama cooperating, konsep pengaturan diri self-regulating, dan konsep penilaian autentik authentic assessment. CTL merupakan pendekatan yang merujuk pada keseluruhan situasi, latar belakang, atau lingkungan yang berhubungan dengan pembelajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kontekstual a berkaitan dengan konteks kehidupan siswa sehari-hari dan lingkungan terdekat siswa, b peristiwa yang terjadi bersifat aktual dan faktual, c memanfaatkan berbagai media yang sealamiah mungkin, d pengembangan materi berbasis masalah dan bersifat original, e memanfaatkan metode pembelajaran yang memberikan peluang kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain agar terjadi tukar-menukar gagasan berdiskusi untuk saling beradu argumen, dan f Evaluasi pembelajaran mencerminkan autentisitas.

2.3.4 Komponen Pembelajaran Kontekstual

Dokumen yang terkait

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasi melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik student team Achievement division (STAD) : penelitian tindakan kelas pada siswa X SMA Yasih Bogor

1 27 140

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbasis kontekstual

1 0 6

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 48