menunjukkan bahwa perhatian siswa menurun dan kurang fokus selama proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil tersebut maka dilakukan penggantian
media pembelajaran dengan tujuan lebih memfokuskan perhatian siswa.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Pada subbab ini akan dibahas kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. Pembahasan hasil penelitian ini bertujuan untuk
menemukan jawaban atas permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu, bagaimana peningkatan keterampilan siswa kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta tahun ajaran 20122013 dalam menulis paragraf persuasif dengan pembelajaran berbasis kontekstual.
4.2.1 Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Menulis
Paragraf Persuasif
Data tes tertulis siswa dalam menulis paragraf persuasif diambil dari nilai setiap aspek yang telah ditentukan dalam pedoman penilaian. Aspek-aspek yang
dinilai pada hasil tes tertulis siswa yaitu, isi paragraf, organisasi paragraf, pola kalimat, pilihan kata, dan ejaan. Berikut ini peningkatan kemampuan siswa pada
setiap aspek penilaian dari kondisi awal sampai kondisi akhir.
a. Isi paragraf
Diagram 4.4 Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa
dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir untuk Aspek Isi Paragraf
Data tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan siswa pada aspek isi paragraf. Aspek isi paragraf merupakan aspek dengan bobot tertinggi dalam
pedoman penilaian yang ditetapkan, karena dari aspek ini peneliti dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami dan membuat paragraf persuasi,
serta bagaimana pengaruh pendekatan pembelajaran berbasis kontekstual terhadap kemampuan siswa. Kriteria penilaian aspek isi paragraf dalam
pedoman penilaian yang ditetapkan yaitu hasil menulis paragraf persuasif siswa dari segi isi sesuai dengan tema atau topik dan permasalahan, disertai
dengan fakta atau bukti dan opini yang mendukung. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada kondisi awal, isi paragraf persuasif
siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, karena informasi isi paragraf kurang sesuai dengan permasalahan pada topik. Banyak hasil tulisan siswa
belum menyertakan unsur-unsur persuasi dengan lengkap.
5 10
15 20
25
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Ju m
lah si
swa
Sangat Baik Baik
Cukup Baik Kurang Baik
Sangat Kurang Baik
Faktor-faktor yang menyebabkan isi paragraf siswa belum sesuai dengan yang diharapkan pada kondisi awal yaitu, 1 siswa belum memahami
unsur-unsur paragraf persuasif, 2 guru belum memberikan contoh paragraf persuasif yang cukup, 3 siswa kurang antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran. Setelah tindakan siklus I dilaksanakan, berdasarkan data jumlah siswa
yang mendapat skor dalam kategori baik dan sangat baik mengalami peningkatan. Pada kondisi awal jumlah siswa yang memperoleh skor dalam
kategori baik sebanyak 9 orang, meningkat menjadi 19 orang pada siklus I. Pada kondisi awal tidak terdapat siswa yang memperoleh skor dalam kategori
sangat baik, sedangkan pada siklus I mengalami peningkatan menjadi sebanyak 8 siswa. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kualitas isi paragraf siswa mengalami peningkatan dibandingkan kondisi awal. Faktor-faktor yang menyebabkan kualitas isi paragraf persuasif siswa
mengalami peningkatan pada siklus I yaitu, 1 media dan materi pembelajaran yang digunakan memudahkan siswa menangkap permasalahan,
2 siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran dibandingkan pada kondisi awal, 3 siswa memperoleh lebih banyak contoh paragraf persuasif.
Setelah tindakan siklus II dilaksanakan, jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik mengalami peningkatan
dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik sebanyak 8 orang, sedangkan pada siklus II
mengalami peningkatan menjadi 13 orang. Peningkatan isi paragraf siswa
dilihat dari kesesuaian idea tau gagasan dengan permasalahan pada topik yang diberikan, serta kelengkapan unsur persuasi.
Faktor-faktor yang menyebabkan kualitas isi paragraf siswa lebih meningkat yaitu, 1 siswa sangat antusias dan penuh perhatian saat
pembelajaran berlangsung, 2 siswa mampu mengembangkan gagasannya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, 3 isi paragraf
siswa sesuai dengan permasalahan yang terdapat pada topik serta memiliki kelengkapan unsur persuasi.
b. Organisasi paragraf
Diagram 4.5 Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa
dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir untuk Aspek Organisasi Paragraf
Data tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan siswa pada aspek organisasi paragraf. Kriteria penilaian untuk aspek organisasi paragraf dalam
pedoman penilaian yaitu, siswa mampu menulis paragraf persuasif dengan jelas, padat, tertata dengan baik, dan sistematis. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa kemampuan siswa dalam menyusun paragraf pada kondisi awal belum
5 10
15 20
25 30
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Ju m
lah si
swa
Sangat Baik Baik
Cukup Baik Kurang Baik
Sangat Kurang Baik
sesuai dengan yang diharapkan. Paragraf yang dibuat siswa belum tertata dengan baik dan belum sistematis.
Faktor-faktor yang menyebabkan kemampuan siswa dalam menyusun paragraf persuasif belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu, 1 siswa belum
mampu mengungkapkan gagasan secara sistematis, 2 beberapa siswa belum mampu membuat kalimat yang relevan, 3 beberapa siswa tidak menyusun
paragraf dengan baik dan serius. Setelah tindakan siklus I dilakukan, terdapat peningkatan jumlah siswa
yang memperoleh skor dalam kategori baik dan sangat baik. Pada kondisi awal hanya terdapat 7 siswa yang memperoleh skor dalam kategori baik, dan
meningkat menjadi 19 orang pada siklus I. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada kemampan siswa dalam menyusun paragraf. Siswa
mampu menyusun paragraf dengan jelas dan tertata dengan baik. Sebagian siswa sudah mampu menyusun paragraf dengan sistematis.
Setelah tindakan siklus II dilaksanakan, kemampuan siswa dalam menyusun paragraf mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal
tersebut dapat dilihat dari data yang menunjukkan jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori baik dan sangat baik. Pada siklus II jumlah siswa yang
memperoleh skor dalam kategori baik meningkat menjadi 23 orang, sedangkan jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik meningkat
menjadi 5 orang.
Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan pada kemampuan siswa dalam menyusun paragraf yaitu, 1 siswa sudah mampu membuat kalimat yang
relevan, 2 siswa sudah mampu mengungkapkan gagasannya dengan sistematis. c.
Pola kalimat Diagram 4.6
Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir
untuk Aspek Pola Kalimat
Data tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan siswa pada aspek pola kalimat. Kriteria penilaian untuk aspek pola kalimat dalam pedoman
penilaian yaitu, siswa mampu menyusun kalimat dengan unsur yang lengkap, struktur kalimat tepat, dan mudah dipahami serta menggunakan konjungsi antar
kalimat dengan tepat. Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menyusun kalimat pada kondisi awal belum sesuai dengan yang
diharapkan. Kalimat yang dibuat siswa belum memiliki unsur yang lengkap serta belum terstruktur dengan baik.
Setelah tindakan siklus I dilakukan, terdapat peningkatan jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik. Pada kondisi awal tidak
terdapat siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik, dan meningkat
5 10
15 20
25
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Ju m
lah si
swa
Sangat Baik Baik
Cukup Baik Kurang Baik
Sangat Kurang Baik
menjadi 3 orang pada siklus I. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada kemampan siswa dalam menyusun kalimat. Siswa mampu
menyusun kaliamat dengan unsur yang hampir lengkap dan konjungsi yang tepat. Sebagian siswa sudah mampu menyusun kalimat dengan sistematis.
Setelah tindakan siklus II dilaksanakan, kemampuan siswa dalam menyusun kalimat mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal
tersebut dapat dilihat dari data yang menunjukkan jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori baik dan sangat baik. Pada siklus II jumlah siswa yang
memperoleh skor dalam kategori baik meningkat menjadi 19 orang, sedangkan jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik meningkat
menjadi 6 orang. Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan pada kemampuan siswa
dalam menyusun paragraf yaitu, 1 sebagian besar siswa sudah mampu membuat kalimat dengan unsur yang lengkap, 2 siswa sudah mampu menyusun kalimat
dengan struktur yang tepat dan mudah dipahami, 3 siswa sudah mampu menggunakan konjungsi antar kalimat dengan tepat.
d. Pilihan kata
Diagram 4.7 Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa
dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir untuk Aspek Pilihan Kata
Data tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan siswa pada aspek pilihan kata. Kriteria penilaian untuk aspek pilihan kata dalam pedoman penilaian
yaitu, siswa mampu menggunakan kata dan ungkapan dengan tepat, sesuai dengan tema, mengandung ajakan, bujukan, atau rayuan yang menarik. Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menggunakan kata pada kondisi awal belum sesuai dengan yang diharapkan. Pilihan kata yang digunakan
siswa kurang menarik. Beberapa siswa belum menggunakan kata yang sesuai dengan tema.
Setelah tindakan siklus I dilakukan, terdapat peningkatan jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik. Pada kondisi awal tidak
terdapat siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik, dan meningkat menjadi 2 orang pada siklus I. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada
peningkatan pada kemampan siswa dalam memilih atau menggunakan kata. Siswa
5 10
15 20
25 30
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Ju m
lah si
swa
Sangat Baik Baik
Cukup Baik Kurang Baik
Sangat Kurang Baik
mampu menggunakan kata sesuai dengan tema, namun masih ada beberapa siswa yang tidak menggunakan kata bujukan atau rayuan yang menarik.
Setelah tindakan siklus II dilaksanakan, kemampuan siswa dalam menggunakan kata mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal
tersebut dapat dilihat dari data yang menunjukkan jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori baik dan sangat baik. Pada siklus II jumlah siswa yang
memperoleh skor dalam kategori baik meningkat menjadi 23 orang, sedangkan jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik meningkat
menjadi 3 orang. e.
Ejaan Diagram 4.8
Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir
untuk Aspek Ejaan
Data tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan siswa pada aspek ejaan. Kriteria penilaian untuk aspek ejaan dalam pedoman penilaian yaitu, siswa
mampu menguasai aturan penulisan huruf capital, tanda baca, dan kata ulang dengan baik . Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa
dalam ketepatan penggunaan ejaan pada kondisi awal belum sesuai dengan yang
5 10
15 20
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Ju m
lah si
swa
Sangat Baik Baik
Cukup Baik Kurang Baik
Sangat Kurang Baik
diharapkan. Beberapa siswa kurang memperhatikan penggunaan huruf kapital pada awal kalimat dan tanda baca lain pada kalimat. Sebagian siswa juga masih
menyingkat kata dalam menyusun kalimat. Setelah tindakan siklus I dilakukan, terdapat peningkatan jumlah siswa
yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik. Pada kondisi awal tidak terdapat siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik, dan meningkat
menjadi 3 orang pada siklus I. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada kemampan siswa dalam menggunakan ejaan.
Setelah tindakan siklus II dilaksanakan, kemampuan siswa dalam menggunakan kata mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal
tersebut dapat dilihat dari data yang menunjukkan jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori baik dan sangat baik. Pada siklus II jumlah siswa yang
memperoleh skor dalam kategori baik meningkat menjadi 19 orang, sedangkan jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik meningkat
menjadi 5 orang. Berdasarkan data peningkatan kemampuan siswa pada setiap aspek
tersebut, dapat disimpulkan bahwa aspek yang mengalami peningkatan tertinggi adalah aspek organisai paragraf dan isi paragraf. Hal tersebut dapat dilihat dari
peningkatan jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik. Selain itu, pada siklus II tidak ada siswa yang mendapat skor dalam kategori
kurang baik, dan sangat kurang baik. Aspek yang mengalami peningkatan paling rendah adalah aspek pilihan kata. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang
mendapat skor dalam kategori sangat baik. Data tersebut menunjukkan bahwa
setiap tindakan yang dilakukan peneliti pada setiap siklus membawa perubahan terhadap kemampuan siswa pada aspek isi paragraf, organisasi paragraf, pola
kalimat, pilihan kata, dan ejaan. Berikut contoh proses penilaian setiap aspek terhadap salah satu hasil menulis paragraf persuasif siswa.
Save Our Trash, Save Our Earth Dewasa ini marak sekali penggunaan barang sekali pakai yang berbahan
dasar plastik. Hal ini menjadi fenomena yang menimbulkan keprihatinan. Senyatanya sampah plastik menjadi polutan yang sulit di daur ulang oleh tanah.
Butuh waktu puluhan tahun untuk menghancurkan polutan ini. Lihat saja dalam kasus banjir di kota Jakarta. Penyebab banjir ini tidak jauh dari sampah plastik
dan gaya hidup orang yg ceroboh.
Dalam hal ini penggunaan bahan dasar plastik dapat dikurangi. Karena plastik membuat gaya hidup penggunanya menjadi asal buang sampah. Oleh
karena itu, kita perlu menggunakan bahan-bahan alternatif yang dapat didaur ulangoleh tanah. Marilah kita bangun kesadaran mencintai lingkungan dengan
mengurangi penggunaan sampah plastik. Save our trash, save our earth.
Dionisisus Dewana Danurdara X-510 Pada aspek isi paragraf, hasil tulisan siswa sesuai dengan tema atau topik,
dan permasalahan pada iklan yang ditayangkan. Siswa mampu mengembangan tama “Plastik Tak Asik” ke dalam paragraf persuasif, dengan menuliskan
gagasannya tentang fenomena dan permasalahan pengguanaan kantong plastik di sekitar lingkungan. Siswa juga menyertakan fakta untuk mendukung gagasannya,
dan meyakinkan pembaca atas kebenaran gagasannya. Siswa menyebutkan fakta bahwa sampah plastik merupakan polutan yang sulit didaur ulang. Selain hal
tersebut, siswa juga menyertakan ajakan untuk membangun kesadaran mencintai lingkungan dengan mengurangi sampah plastik. Berdasarkan uraian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa siswa mampu mencapai kriteria sangat baik pada aspek isi paragraf. Dengan demikian, pada aspek ini siswa memperoleh skor 5 dengan
bobot penilaian sebesar 10.
Pada aspek organisasi paragraf, siswa sudah menyusun paragraf dengan jelas, padat, dan tertata dengan baik. Siswa mampu mengungkapkan gagasannya
ke dalam tulisan dengan jelas dan dapat dipahami dengan baik. Selain hal tersebut, hasil tulisan siswa tertata juga dengan baik. Hampir keseluruhan kalimat
dalam paragraf yang disusun saling mendukung, namun masih terdapat kalimat yang kurang relevan. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat pertama paragraf
kedua. Pada kalimat tersebut, akan lebih relevan apabila siswa menyusun kalimat menjadi
“Untuk menghilangkan gaya hidup masyarakat yang kurang baik tersebut, seharusnya penggunaan bahan dasar plastik dapat dikurangi,”.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa mampu mencapai kriteria baik pada aspek organisasi paragraf. Dengan demikian, pada aspek ini
siswa memperoleh skor 4 dengan bobot penilaian sebesar 3. Pada aspek pola kalimat, sebagian besar kalimat yang telah disusun oleh
siswa terdapat unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Hampir seluruh kalimat tersusun dengan struktur yang baik, namun masih terdapat kalimat
yang tersusun dengan struktur yang kurang baik. Beberapa kalimat tersusun dengan diawali dengan konjungsi yang tidak tepat. Hal tersebut dapat dilihat pada
kalimat kedua paragraf kedua. Akan lebih tepat apabila kalimat pertama dan kedua pada paragraf kedua disusun dalam sebuah kalimat. Berdasarkan uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa mampu mencapai kriteria baik pada aspek pola kalimat. Dengan demikian, pada aspek ini siswa memperoleh skor 4
dengan bobot penilaian sebesar 1.5.
Pada aspek pilihan kata, siswa mampu menggunakan kata dengan tepat, sesuai dengan tema, mengandung ajakan dan bujukan yang menarik. Hal tersebut
dapat dilihat dari keseluruhan kata yang dipergunakan oleh siswa. Siswa tidak hanya mengajak untuk mengurangi penggunaan sampah plastik, namun juga
mengajak untuk mencintai lingkungan. Selain hal tersebut, siswa juga menyusun kalimat yang dapat dijadikan slogan. Kalimat
“Save our trash, save our earth” yang berarti menjaga sampah kita, menjaga bumi kita dapat dijadikan kalimat
slogan yang menarik dan mudah diingat oleh pembaca. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa mampu mencapai kriteria sangat baik
pada aspek pilihan kata. Dengan demikian, pada aspek ini siswa memperoleh skor 5 dengan bobot penilaian sebesar 2.
Pada aspek ejaan, sebagian besar siswa mampu menggunakan ejaan dengan benar, namun masih terdapat kesalahan penggunaan ejaan. Pada kalimat
ketiga paragraf pertama, siswa menyusun kata “didaur ulang” dengan kata “di
daur ulang”. Hal tersebut tidak sesuai dengan pedoman penggunaan ejaan yang benar. Selain hal tersebut, masih ada penyingkatan kata yang dilakukan oleh
siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat terakhir paragraf pertama. Siswa menyingkat kata “yang” menjadi “yg”. Berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa siswa mampu mencapai criteria baik pada aspek pilihan kata. Dengan demikian, pada aspek ini siswa memperoleh skor 4 dengan bobot
penilaian sebesar 1.5. Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa dari hasil penilaian kelima
aspek, siswa memperoleh skor 5, 4, 4, 5, dan 4 dengan bobot 10, 3, 1.5, 2, dan 1.5.
Dengan demikian, jumlah keseluruhan bobot yang diperoleh siswa sebesar 18, sehingga menghasilkan nilai akhir sebesar 9.
4.2.2 Peningkatan Kemampuan Berdasarkan Nilai Rata-Rata Siswa