b. Perhitungan uji-t
Uji-t dilakukan untuk mengetahui berbedaan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kondisi awal dan kondisi akhir. Nurgyantoro 2009:111 menyatakan
bahwa rumus uji-t yang dapat diterapkan untuk mencari perbedaan nilai rata-rata tes kemampuan berbahasa tidak sama, penerapan rumus uji-t disesuaikan dengan
jenis subjeknya. Rumus uji-t yang diterapkan dalam penelitian ini adalah rumus uji-t berpasangan. Rumus uji-t berpasangan adalah sebagai berikut:
Keterangan: D
: perbedaan skor rata-rata X1-X2 ∑ D : jumlah perbedaan skor kedua tes
n : jumlah subjek
3.8 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian dapat dilihat dari meningkatnya hasil tes pembelajaran menulis persuasi siswa. Peningkatan hasil menulis ini menunjukkan
peningkatan kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasi. Keberhasilan tindakan tidak hanya ditekankan pada hasil akhir yang dicapai melainkan juga
pada proses berlangsungnya penelitian. Indikator keberhasilan sebagai tolok ukur ketercapaian target penerapan tindakan sebagai berikut.
Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan
No. Indikator
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
1. Kemampuan
siswa dalam menulis
paragraf persuasive
0 siswa yang mencapai KKM
dalam kompetensi dasar
menulis paragraf persuasif
50 siswa mencapai KKM
dalam kompetensi dasar
menulis paragraf persuasif
75 siswa mencapai KKM
dalam kompetensi dasar
menulis paragraf persuasive
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan proses penelitian yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang akan diuraikan pada bab ini meliputi hasil
penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
4.1 Hasil Penelitian
Pada subbab ini akan dipaparkan hasil penelitian terhadap kemampuan siswa kelas X-5 semester 2 tahun ajaran 20122013 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. Hasil penelitian yang akan diuraikan meliputi data yang diperoleh dari instrumen tes dan nontes pada siklus I
dan siklus II. Data berupa hasil menulis paragraf persuasif siswa. Data tes disajikan dalam bentuk data kuantitatif, sedangkan data nontes disajikan dalam
bentuk deskriptif dengan sistem penyajian dalam bentuk tabel, grafik, dan analisis.
4.1.1 Siklus I
a. Hasil Tes
Sebelum tindakan pada siklus I dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengadakan tes kemampuan awal yang dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal
26 April 2013. Tes kemampuan awal dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan. Siswa yang terlibat adalah siswa kelas X-5 semester 2 SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 20122013 dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Tes tersebut dilaksanakan peneliti untuk mengetahui
kemampuan awal siswa sebelum tindakan pada siklus I dan siklus II