Ciri-Ciri Paragraf Persuasif Teknik dan Langkah Menulis Paragraf Persuasif

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Argumentasi dan Persuasi No. A r g u m e n t a s i P e r s u a s i 1. Argumentasi adalah suatu proses penalaran untuk mencapai suatu kesimpulan. Persuasi adalah suatu keahlian untuk mencapai suatu persetujuan atau kesesuaian kehendak. 2. Sasaran proses berpikir pada argumentasi adalah kebenaran mengenai suatu subjek yang diargumentasikan. Sasaran proses berpikir persuasi adalah pembaca atau lawan bicara, yaitu usaha bagaimana merebut kesepakatan pembaca atau lawan bicara. 3. Semakin banyak fakta yang dipergunakan, semakin kuat kebenaran yang dipertahankan. Fakta dipergunakan seperlunya saja.

2.2.4 Ciri-Ciri Paragraf Persuasif

Vendrafirdian 2008 mengungkapkan bahwa ciri-ciri persuasi sebagai berikut ini. a. Harus menimbulkan kepercayaan pendengarpembacanya. b. Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah. c. Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara pembicarapenulis dan yang diajak berbicarapembaca. d. Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai. e. Harus ada fakta dan data secukupnya. Menurut Pratama 2009, ciri-ciri persuasif disebutkan sebagai berikut ini. a. Mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat. b. Bertujuan mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca agar mereka mau berbuat, bertindak atau melakukan sesuatu secara sukarela, sesuai yang diinginkan pengarang. c. Membuktikkan kebenaran, pendapat pengarang sehingga tercipta keyakinan dan kepercayaan pada diri pembaca. d. Menggunakan beberapa teknik tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri paragraf persuasi adalah, 1 bahasa yang emotif; yang dimaksudkan di sini adalah penggunaan bahasa yang mampu membuat seseorang pembaca dapat merasakan sesuatu dari hati untuk melakukan, merasakan sesuatu, dan terlibat di dalamnya, 2 pilihan kata khusus; pemilihan kata dalam paragraf persuasif sederhana dan mudah dipahami, serta dapat menarik perhatian pembaca, 3 ajakan; ajakan tersembunyi secara makna namun dapat membuat hati seseorang tergerak untuk melakukan tindakan sesuai ajakan penulis.

2.2.5 Teknik dan Langkah Menulis Paragraf Persuasif

Dalam menulis persuasi, terdapat beberapa teknik yang digunakan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teknik persuasi menurut Keraf 2007:124-131. 1 Rasionalisasi Rasionalisasi merupakan suatu proses penggunaan akal untuk memberikan suatu dasar pembenaran pada suatu persoalan, yang mana dasar atau alasan itu tidak merupakan sebab langsung dari masalah itu. Kebenaran yang dibicarakan dalam persuasi mutlak, tetapi kebenaran hanya berfungsi untuk meletakkan dasar-dasar dan melicinkan jalan agar keinginan, sikap, kepercayaan, keputusan, atau tindakan yang telah ditentukan atau diambil dapat dibenarkan. 2 Identifikasi Identifikasi adalah kegiatan di mana penulis harus mengidentifikasi dirinya dengan pembacanya. Identifikasi biasa digunakan dalam tulisan yang berkaitan dengan soal-soal politik, yaitu kampanye dengan tujuan utamanya adalah “menang”. Agar identifikasi dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, harus diciptakan dasar umum yang sama. Dasar umum tersebut dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tentang: untuk siapa tulisan ditujukan?. Dengan berusaha menjawab pertanyaan itu dengan tepat, penulis akan lebih mudah mengidentifikasi dirinya dengan ciri, tingkat pengetahuan, kemampuan pembacanya. 3 Sugesti Sugesti adalah suatu usaha membujuk atau mempengaruhi orang lain untuk menerima suatu keyakinan atau pendirian tertentu tanpa memberi suatu dasar kepercayaan yang logis pada orang yang ingin dipengaruhi. Rangkaian kata- kata yang menarik dan meyakinkan, dapat memungkinkan penulis mempengaruhi pembaca dengan mudah. Sugesti akan mudah diikuti jika dilakukan oleh orang yang mempunyai wibawa dan kedudukan tinggi di tengah masyarakat. Jadi, seorang pembaca yang mengidolakan seorang penulis jelas akan mudah terkena sugesti. 4 Konformitas Konformitas adalah suatu keinginan atau suatu tindakan untuk membuat diri serupa dengan suatu hal yang lain atau suatu mekanisme mental untuk menyesuaikan diri dengan identifikasi. Perbedaannya, dalam identifikasi penulis hanya menyajikan beberapa hal yang sama dengan pembaca, sedangkan dalam konformitas penulis memperlihatkan bahwa dirinya mampu bertindak sebagai pembaca itu sendiri. 5 Kompensasi Kompensasi adalah suatu tindakan atau suatu hasil dari usaha untuk mencari suatu pengganti bagi sesuatu hal yang tidak dapat diterima. Seorang penulis akan dapat dengan mudah membujuk pembaca dengan mendorong pembaca untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan dengan menunjukkan secara meyakinkan bahwa mereka memiliki kemampuan yang baru. 6 Penggantian Penggantian adalah suatu proses yang berusaha menggantikan suatu maksud dengan maksud lain yang sekaligus menggantikan emosi kebencian asli serta emosi cinta kasih asli. Dalam hal ini, penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk mengalihkan suatu objek atau tujuan tertentu kepada suatu tujuan lain. 7 Proyeksi Proyeksi adalah suatu teknik untuk menjadikan sesuatu yang tadinya subjek menjadi objek. Sebagai contoh, sesuatu sifat yang dimiliki seseorang tetapi dilontarkan sebagai sifat dan watak orang orang lain. Setelah mengetahui teknik persuasi, maka perlu diperhatikan pula langkah penyusunan paragraf persuasi. Alfiansyah 2009 menyebutkan langkah-langkah penyusunan paragraf persuasi dapat dilakukan secara sederhana seperti berrikut: 1 menentukan topik atau tema, 2 merumuskan tujuan, 3 mengumpulkan data dari berbagai sumber, 4 menyusun kerangka paragraf, dan 5 mengembangkan kerangka menjadi paragraf persuasi. Berikut ini beberapa langkah yang dapat ditempuh bila akan menulis paragraf persuasi. a. Menentukan topik dan tujuan dalam paragraf persuasif Dalam paragraf persuasif, tujuan penulis dapat dikemukakan secara langsung. b. Membuat kerangka paragraf persuasif Agar susunan tulisan persuasif itu sistematis dan logis, kerangka tulisan perlu mendapat perhatian dalam perumusannya. c. Mengumpulkan bahan untuk paragraf persuasif Bahan dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan penyebaran angket kepada responden. Pada saat mengumpulkan bahan, kita dapat membuat catatan, baik kutipan langsung maupun tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan sebagai barang bukti. d. Menarik simpulan dari paragraf persuasif Penarikan simpulan dalam suatu paragraf persuasif harus kita lakukan dengan benar agar tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh telah dianalisis. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara induksi atau deduksi. e. Menutup paragraf persuasif Pada bagian ini penulis menutup paragraf dengan imbauan atau ajakan agar pembaca mau bertindak atau melakukan sesuatu sesuai yang diharapkan penulis. Teknik dan langkah penulisan persuasi adalah dua hal yang memiliki hubungan timbal balik. Jika seseorang akan menulis persuasi tetapi hanya menggunakan teknik penulisan saja tanpa mengikuti langkah-langkah penulisannya, seseorang tersebut tidak akan dapat menulis persuasi dengan baik. Demikian sebaliknya, jika seseorang hanya mengikuti langkah-langkah penulisannya tanpa menggunakan teknik, paragraf yang dibuat didalamnya tidak terdapat unsur-unsur pembangun tulisan persuasi.

2.3 Pembelajaran Berbasis Kontekstual

Dokumen yang terkait

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasi melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik student team Achievement division (STAD) : penelitian tindakan kelas pada siswa X SMA Yasih Bogor

1 27 140

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbasis kontekstual

1 0 6

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 48