Teknik dan langkah penulisan persuasi adalah dua hal yang memiliki hubungan timbal balik. Jika seseorang akan menulis persuasi tetapi hanya
menggunakan teknik penulisan saja tanpa mengikuti langkah-langkah penulisannya, seseorang tersebut tidak akan dapat menulis persuasi dengan baik.
Demikian sebaliknya, jika seseorang hanya mengikuti langkah-langkah penulisannya tanpa menggunakan teknik, paragraf yang dibuat didalamnya tidak
terdapat unsur-unsur pembangun tulisan persuasi.
2.3 Pembelajaran Berbasis Kontekstual
Contextual Teaching and Learning banyak dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme yang mulai digagas oleh Mark Baldwin dan selanjutnya
dikembangkan oleh Jean Piaget. Pandangan Piaget tentang bagaimana sebenarnya pengetahuan itu terbentuk dalam struktur kognitif anak, sangat berpengaruh
terhadap beberapa model pembelajaran, salah satunya model pembelajaran kontekstual. Menurut pembelajaran kontekstual, pengetahuan itu akan bermakna
manakala ditemukan dan dibangun sendiri oleh siswa. Sesuai dengan filsafat yang mendasarinya bahwa pengetahuan terbentuk karena peran aktif subjek, maka
dipandang dari sudut psikologis, CTL berpihak pada aliran psikologis kognitif Sanjaya, 2006:257.
2.3.2 Hakikat Pembelajaran Berbasis Kontekstual
Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Berkaitan dengan
hal tersebut, model-model pembelajaran saat ini sudah beraneka ragam. Salah satunya adalah pembelajaran kontekstual. Sanjaya 2006:253 menyatakan bahwa
Contextual Teaching and Learning CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan mereka. Johnson 2010:65 mendefinisikan CTL sebagai sistem yang menyeluruh.
CTL terdiri dari bagian-bagian yang saling bergabung. Jika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, akan menghasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang
diberikan bagian-bagiannya secara terpisah. Banyak ahli telah mendefinisikan tentang pengertian pembelajaran kontekstual ini. Pendapat lain mengenai
pembelajaran kontekstual diungkapkan sebagai berikut.
Pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yakni kontruktivisme constructivism, bertanya questioning,
inkuiri inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modeling, dan penilaian autentik authentic assessment Trianto, 2009:107.
Pernyataan di atas menjelaskan bahwa dalam pembelajaran kontekstual terdapat tujuh komponen yang harus dilibatkan. Komalasari 2010:7 menyatakan
bahwa pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-
hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara, dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya
Dari berbagai pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang menekankan kepada
proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari- hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual.
2.3.3 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kontekstual