4.3.2 Paired Sample T Test
Uji hipotesis digunakan untuk menghitung korelasi antara variabel X dan variable Y menggunakan rumus uji t t-test pada signifikansi 5 0.05. Rumus
yang uji-t yang digunakan sebagai berikut.
Keterangan: D
: perbedaan skor rata-rata X1-X2 ∑ D : jumlah perbedaan skor kedua tes
n : jumlah subjek
Hasil perhitungan statistik tersebut digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis statistik, sedangkan pengujian t-tes dalam tabel dilakukan pada taraf
signifikansi 0.05. Apabila t- hitung ≤ t-tabel, berarti dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh penerapan pembelajaran berbasis kontekstual terhadap kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. Apabla t-
hitung ≥ t-tabel, berarti dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh penerapan pembelajaran berbasis kontekstual terhadap kemampuan siswa dalam menulis
paragraf persuasif, artinya siswa yang diajar dengan penerapan pembelajaran berbasis kontekstual hasil belajarnya lebbih baik daripada siswa yang diajar
dengan tidak menggunakan pembelajaran berbasis kontekstual. Untuk membuktikan apakah penerapan pembelajaran berbasis kontekstual berpengaruh
terhadap kemampuan menulis paragraf persuasif siswa, peneliti melakukan analisis perhitungan dengan rumus uji-t dan SPSS sebagai berikut.
Diketahui: H
Ό : Pembelajaran berbasis kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 20122013
dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. H
: Pembelajaran berbasis kontekstual tidak dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran
20122013 dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif.
Tabel 4.7 Uji-t Prasiklus dan Siklus I
T-Test Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Prasiklus
56.3636 33
10.12984 1.76338
Siklus1 71.6061
33 8.15069
1.41885
Paired Samples Correlations
N Correlation
Sig. Pair 1
Prasiklus Siklus1 33
.490 .004
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviatio n
Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Prasiklus - Siklus1
-1.52421 9.38426 1.63359 -18.56994 -11.91491 -9.331 32
.000
Tabel 4.8 Uji-t Siklus I dan Siklus II
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Siklus1
71.5000 32
8.25794 1.45981
Siklus2 80.3125
32 5.49743
.97182
Paired Samples Correlations
N Correlation
Sig. Pair 1
Siklus1 Siklus2 32
.556 .001
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std.
Error Mean
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper Pair 1 Siklus1
- Siklus2
- 8.81250
6.92092 1.22346 -11.30776 -6.31724 -7.203 31
.000
Tabel 4.9 Uji-t Prasiklus dan Siklus II
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Prasiklus
56.0938 32
10.17067 1.79794
Siklus2 80.3125
32 5.49743
.97182
Paired Samples Correlations
N Correlation
Sig. Pair 1
Prasiklus Siklus2 32
.312 .082
Berdasarkan output SPSS diketahui bahwa t-hitung ketiga uji-t yang dilakukan adalah 9.331, 7.203, dan 13.786. Setelah mengetahui out put uji-
t yang dilakukan, selanjutnya membandingkan t-hitung dengan t-tabel. T- tabel dari ketiga uji-t tersebut adalah 1.69389 untuk df 32, dan 1.6955
untuk df 31. Berdasarkan uraian tersebut diperoleh informasi bahwa dari hasil ketiga uji-t menunjukkan t-hitung t-tabel, artinya H0 ditolak dan H₁
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X-5
semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 20122013 dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif.
Perhitungan uji-t secara manual: a.
Uji-t nilai prasiklus dan siklus I
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Prasiklus
- Siklus2 -2.421881 9.93766
1.75675 -27.80166 -20.63584 -13.786 31
.000
Dari hasil tersebut, diperoleh t-hitung sebesar 9.262165. Selanjutnya t- hitung dikonsultasikan dengan t-tabel pada signifikan 5, dan Derajat Kebebasan
= n-1 DK= 33-1 = 32. Setelah t-hitung dikonsultasikan dengan t-tabel, maka diperoleh t-tabel sebesar 1.69389. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa t-
hitung lebih besar dari t-tabel, maka H0 ditolak dan H Ό diterima.
b. Uji-t nilai siklus I dan siklus II