Persuasi dan Argumentasi Penelitian yang Relevan

sebab itu, sebuah paragraf persuasif harus disertai dengan data dan fakta yang menunjang tulisan tersebut.

2.2.3 Persuasi dan Argumentasi

Zainurrahman 2011:51 menjelaskan bahwa tulisan argumentatif, sering disebut sebagai salah satu tulisan persuasif, adalah tulisan yang menyuguhkan rasionalisasi, pembantahan, juga berisi seperangkat penguatan beralasan terhadap sebuah pernyataan. Keraf, 2007:119 menyatakan bahwa persuasi bertolak dari kepercayaan terhadap orang yang diajak berbicara dan sebaliknya, maka terdapatlah perbedaan antara argumentasi dan persuasi, sehingga orang beranggapan bahwa persuasi merupakan sinonim atau istilahnya mempunyai makna yang sama dengan argumentasi. Bagaimanapun juga antara kedua istilah tersebut terdapat perbedaan, Nurudin 2007:84 menjelaskannya sebagai berikut. a. Ciri khas argumentasi adalah usaha untuk membuktikan suatu kebenaran sebagaimana digariskan dalam proses penalaran menulis, argumentasi juga sebagai proses untuk mencapai suatu kesimpulan. Sebaliknya, persuasif adalah keahlian untuk mencapai suatu persetujuan atas kesesuaian kehendak penulis dan suatu proses untuk meyakinkan orang lain supaya orang lain itu menerima apa yang dinginkan penulis. Jadi, jelas argumentasi sekedar membuktikan kepada pembaca, sementara persuasif dengan sengaja membujuk pembacanya. b. Sasaran proses berpikir dalam argumentasi adalah kebenaran mengenai subjek yang diargumentasikan, sedangkan sasaran proses berpikir dalam persuasi adalah pembaca, yaitu usaha bagaiman merebut kesepakatan dari para pembaca tentang suatu hal. Persuasif memerlukan analisis yang cermat mengenai siapa sasaran tulisannya dengan seluruh situasi yang ada, sedangkan argumentasi memerlukan analisis yang cermat mengenai faktor-faktor yang ada untuk membuktikan kebenaran itu. Argumentasi mensyaratkan berfokus pada apa yang dibicarakan itu memang benar tanpa melihat siapa pembacanya, sementara persuasif melihat sipa saja pembacanaya latar belakang kehidupannya, kebiasaan sehari-harinya, kepercayaan agar bisa mempengaruhi pembaca secara lebih baik. c. Menyangkut jumlah fakta yang digunakan dalam argumentasi semakin banyak fakta semakin kuat pula kebenarannya yang dipertahankan, sebaliknya dalam persuasif fakta dipergunakan seperlunya bila sudah merasa cukup tidak perlu mengemukakan fakta lain Nurudin, 2007:84. Berdasarkan uraian di atas, karena persuasi pertolak dari kepercayaan terhadap pembaca atau lawan bicara dan sebaliknya, maka terdapatlah garis singgung antara argumentasi dan persuasi. Garis singgung tersebut mengakibatkan banyak orang beranggapan bahwa persuasi merupakan sinonim atau istilah yang mempunyai makna yang sama dengan argumentasi. Bagaimanapun juga, argumentasi dan persuasi memiliki perbedaan yang jelas. Perbedaan tersebut terlihat pada tujuan, proses berpikir, dan jumlah fakta. Berikut rangkuman perbedaan-perbedaan antara argumentasi dan persuasi. Tabel 2.1 Perbedaan Antara Argumentasi dan Persuasi No. A r g u m e n t a s i P e r s u a s i 1. Argumentasi adalah suatu proses penalaran untuk mencapai suatu kesimpulan. Persuasi adalah suatu keahlian untuk mencapai suatu persetujuan atau kesesuaian kehendak. 2. Sasaran proses berpikir pada argumentasi adalah kebenaran mengenai suatu subjek yang diargumentasikan. Sasaran proses berpikir persuasi adalah pembaca atau lawan bicara, yaitu usaha bagaimana merebut kesepakatan pembaca atau lawan bicara. 3. Semakin banyak fakta yang dipergunakan, semakin kuat kebenaran yang dipertahankan. Fakta dipergunakan seperlunya saja.

2.2.4 Ciri-Ciri Paragraf Persuasif

Dokumen yang terkait

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasi melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik student team Achievement division (STAD) : penelitian tindakan kelas pada siswa X SMA Yasih Bogor

1 27 140

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbasis kontekstual

1 0 6

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 48