Dengan demikian, jumlah keseluruhan bobot yang diperoleh siswa sebesar 18, sehingga menghasilkan nilai akhir sebesar 9.
4.2.2 Peningkatan Kemampuan Berdasarkan Nilai Rata-Rata Siswa
Peningkatan hasil tes menulis paragraf persuasif untuk seluruh aspek dapat pula dilihat dari peningkatan jumlah nilai rata-rata siswa pada kondisi awal, siklus I,
dan siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut. Diagram 4.9
Peningkatan Nilai Rata-Rata Siswa pada Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif
dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir
Diagram tersebut menunjukkan bahwa jumlah nilai rata-rata pada kondisi awal adalah 58.85. Setelah pelaksanakan siklus I, nilai rata-rata siswa meningkat
menjadi 67.57. Pada pelaksanaan siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 73.34. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran menulis persuasif dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat dikatakan berhasil. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan
pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif memberikan dampak positif pada diri siswa. Penerapan pendekatan
10 20
30 40
50 60
70 80
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
Ju m
lah si
swa
pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasif.
4.2.3 Peningkatan Kemampuan Siswa Berdasarkan Ketuntasan Belajar
Peningkatan kemampuan menulis paragraf persuasif juga dapat diketahui dari banyaknya siswa yang tuntas dalam menulisparagraf persuasif. Data tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3
Data Jumlah Siswa yang Tuntas dan Tidak Tuntas
No. Siklus
Jumlah Siswa Tuntas
Tidak Tuntas
1. Kondisi awal
2 33
2. Siklus I
19 24
3. Siklus II
29 3
Diagram 4.10
Presentase Ketuntasan Kemampuan Awal Menulis Paragraf Persuasif
Siswa Kelas X-5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013
Berdasarkan tabel dan diagram di atas, diketahui bahwa pada kondisi awal jumlah siswa yang tuntas pada pembelajaran membaca tabel dan diagram hanya 2
orang atau 5.71 dari keseluruhan siswa yang berjumlah 35 orang. Jumlah siswa
6
94 Tuntas
Tidak Tuntas
yang tidak tuntas 33 orang. Siswa tidak tuntas karena nilai yang diperoleh belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 75.
Diagram 4.11
Presentase Ketuntasan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif
Siswa Kelas X-5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 Siklus I
Setelah tindakan siklus I dilaksanakan, data menunjukkan adanya peningkatan prosentase siswa yang mencapai KKM. Pada siklus ini, jumlah siswa
yang tuntas sebanyak 12 orang atau 57 dari keseluruhan siswa yang berjumlah 21 orang. Jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 19 orang atau 45.71 dari
keseluruhan siswa yang berjumlah 33 orang. Diagram 4.12
Presentase Ketuntasan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif
Siswa Kelas X-5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 Siklus II
46 54
Tuntas Tidak Tuntas
85 15
Tuntas Tidak Tuntas
Siklus II dilaksanakan karena jumlah siswa yang tuntas pada siklus I belum mencapai target minimal yang ditetapkan untuk siklus II yaitu sebesar
75. Untuk mencapai target tersebut, peneliti bersama guru melaksanakan siklus II. Berdasarkan diagram tersebut, hasil yang dicapai pada penerapan siklus II
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 29 orang atau 85.71 dari keseluruhan siswa yang berjumlah 22 orang. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa
penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam proses pembelajaran menulis paragraf persuasif efektif karena dapat meningkatkan kemampuan siswa.
4.3 Uji Hipotesis