c. Pretes Menulis
Pretes menulis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran kemampuan menulis persuasi siswa. Dalam proses ini siswa diinstruksikan
untuk membuat paragraf persuasi, kemudian dilakukan analisis dan penilaian hasil menulis siswa. Dari hasil tersebut akan diketahui kemampuan awal siswa
dalam menulis persuasi. Informasi tersebut berguna untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan hasil kemampuan menulis persuasi siswa pada
siklus I yang akan dilaksanakan.
3.7 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik penelitian yang digunakan untuk menganalisis data penelitian disesuaikan dengan jenis data yang diperoleh, yaitu data hasil
observasi dan data prestasi belajar siswa. Analisis data ini mencakup mengidentifikasi paragraf persuasi siswa berdasarkan kriteria penilaian persuasi
yang benar. Berdasarkan hasil identifikasi, akan ditentukan kualitas tulisan siswa. Tahap akhir adalah penilaian dan pemberian skor pada hasil tulisan siswa.
3.7.1 Teknik Kualitatif
Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis kualitatif yang diperoleh dari hasil nontes. Data yang dianalisis adalah aktivitas siswa di kelas saat
pembelajaran berlangsung. 3.7.2
Teknik Kuantitatif a.
Analisis kemampuan menulis paragraf persuasif siswa Skor yang diperoleh
Nilai = X 100
Skor maksimal
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Paragraf Persuasi
No. Unsur yang dinilai
Bobot Skala
Kriteria Kategori
1. Isi paragraf
10 5
4
3
2
1 1 sesuai dengan tema, 2 sesuai
dengan permasalahan, 3 disertai opini, 4 disertai ajakan,dan 5
disertai fakta atau bukti yang mendukung.
1 sesuai dengan tema, 2 sesuai dengan permasalahan, 3 disertai
opini, 4 disertai ajakan, namun fakta yang mendukung
kurang.
1 sesuai dengan tema, 2 disertai opini, namun kurang
relevan dengan permasalahan
,
fakta kurang mendukung .
1 disertai opini, 2 disertai fakta dan ajakan, namun kurang
sesuai dengan tema dan permasalahan.
Isi tidak berkaitan dengan tema dan permasalahan.
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Sangat kurang
baik 2.
Organisasi paragraf
4 5
4
3
2 Paragraf ditulis dengan jelas,
padat, tertata dengan baik, antar kalimat relevan dan sistematis.
Paragraf ditulis dengan jelas, padat, tertata dengan baik,
maksimal terdapat tiga kalimat yang tidak relevan.
Tulisan kurang jelas, kurang tertata dengan baik, dan
maksimal terdapat enam kalimat yang tidak relevan.
Tulisan sulit dipahami dan antar kalimat tidak relevan.
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
1 Tulisan tidak jelas, tidak
lengkap, dan tidak dapat dimengerti.
Sangat kurang
baik 3.
Pola kalimat 2
5
4
3
2
1 Dalam kalimat terdapat unsur
subjek, predikat, objek, dan keterangan, struktur kalimat
tepat dan mudah dipahami, penggunaan konjungsi antar
kalimat tepat. Dalam kalimat unsur terdapat
subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan
,
terdapat maksimal tiga kalimat dengan struktur yang kurang
tepat , penggunaan konjungsi
antar kalimat tepat. Dalam kalimat terdapat unsur
subjek dan predikat, maksimal terdapat lima struktur kalimat
dan konjungsi antar kalimat tidak tepat
, tetapi masih dapat dipahami.
Unsur kalimat tidak lengkap, struktur kalimat dan konjungsi
antar kalimat kacau, makna kalimat sulit dimengerti.
Pola kalimat kacau, unsur kalimat tidak lengkap, dan
kalimat tidak dapat dipahami. Sangat
baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Sangat kurang
baik 4.
Pilihan kata 2
5
4 Pilihan kata dan ungkapan tepat,
sesuai dengan tema dan gagasan yang ingin diungkapkan,
mengandung ajakan, bujukan, atau rayuan yang menarik.
Pilihan kata dan ungkapan tepat, sesuai dengan tema,
mengandung ajakan, bujukan, atau rayuan tetapi kurang
menarik
. Sangat
baik
Baik
3
2
1
Terdapat maksimal lima ilihan kata dan ungkapan kurang
tepat, tetapi masih dapat
diterima. Pilihan kata dan ungkapan tidak
tepat, tidak sesuai tema. Pilihan kata tidak berkaitan
dengan tema. Cukup
baik
Kurang baik
Sangat kurang
baik 5.
Ejaan 2
5
4
3
2
1 Menguasai aturan penulisan
huruf kapital, tanda baca, dan kata ulang terdapat maksimal
dua kesalahan ejaan.
Kurang menguasai aturan penulisan huruf kapital, tanda
baca, dan kata ulang terdapat maksimal empat kesalahan
ejaan.
Kurang menguasai aturan penulisan huruf kapital, tanda
baca, dan kata ulang terdapat maksimal enam kesalahan
ejaan.
Lebih dari enam
penulisan huruf kapital, penggunaan tanda
baca, dan penulisan kata ulang yang tidak tepat.
Penggunaan tanda baca tidak tepat, banyak kesalahan ejaan,
sulit dimengerti. Sangat
baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Sangat kurang
baik
b. Perhitungan uji-t
Uji-t dilakukan untuk mengetahui berbedaan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kondisi awal dan kondisi akhir. Nurgyantoro 2009:111 menyatakan
bahwa rumus uji-t yang dapat diterapkan untuk mencari perbedaan nilai rata-rata tes kemampuan berbahasa tidak sama, penerapan rumus uji-t disesuaikan dengan
jenis subjeknya. Rumus uji-t yang diterapkan dalam penelitian ini adalah rumus uji-t berpasangan. Rumus uji-t berpasangan adalah sebagai berikut:
Keterangan: D
: perbedaan skor rata-rata X1-X2 ∑ D : jumlah perbedaan skor kedua tes
n : jumlah subjek
3.8 Indikator Keberhasilan