Muhibbin Syah 2003:154, yang mengatakan bahwa kondisi masyarakat di lingkungan yang kumuh dan serba kekurangan dan terdapat anak-anak
pengganguran dapat mempengaruhi aktivitas belajr siswa. Dalam kondisi masyarakat yang demikian, jika anak tidak berhati-hati dalam
pergaulannya, anak dapat melakukan tugas sebagai pelajar. Sementara itu di dalam masyarakat yang lingkungan anak-anaknya
rajin belajar, dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lainnya untuk belajar. Hal ini ditegaskan oleh Roestiyah 1982:163, yang
mengatakan bahwa di lingkungan yang anak-anaknya rajin belajar, kemungkinan besar anak akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa
disuruh. Anak akan merasa malu jika mendapat prestasi yang rendah, jika teman-teman disekitarnya mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. Oleh
karena itu anak akan berusaha keras agar tidak ketinggalan dengan teman-temannya.
Apabila teman-teman
disekitarnya itu
teman sekelasnya, anak dapat mengadakan belajar bersama. Belajar bersama ini
dimaksudkan agar ketinggalan dalam mengikuti mata pelajaran di kelas dapat diatasi.
B. Kerangka Berfikir
1. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa
Motivasi adalah suatu yang menyebabkan seseorang melakukan perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini dapat dari proses belajar
siswa seperti dikemukakan Sardiman, 1986 sebagai berikut bahwa ciri- ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah tekun dalam menghadapi
tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama, ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas
atas prestasi yang diperoleh, menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar, lebih suka bekerja sendiri dan tidak
bergantung pada orang lain, tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan apa yang
diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah. Sedangkan Menurut Winkel 1987:93 motivasi belajar adalah keseluruhan daya pengerak
psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar demi
mencapai tujuan tertentu.
Prestasi belajar adalah hasil usaha yang dapat dicapai siswa setelah melakukan proses belajar yang berlangsung dalam interaksi subyek dengan
lingkungannya yang akan di simpan atau dilaksanakan menuju kemajuan. Motivasi berkaitan erat dengan prestasi atau perolehan belajarnya.
Sebaliknya, pembelajar yang rendah motivasinya, rendah pula perolehan
belajarnya. Demikian juga pembelajar yang sedang-sedang saja motivasinya, umumnya perolehan belajarnya juga sedang-sedang saja.
Dari uraian diatas maka motivasi belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa. Seorang siswa mempunyai motivasi belajar tinggi akan
berusaha semaksimal mungkin untuk mendalami materi pelajaran yang dipelajari sehingga prestasi yang dicapai juga maksimal. Hal ini diperkuat
hasil penelitian yang dikemukakan Indrawati 2004 yang berjudul Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar, lingkungan belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa menunjukan hubungan yang positif dan signifikan.
2. Hubungan Antara Disiplin Belajar Dengan Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa
Disiplin merupakan suatu yang digunakan oleh guru untuk mendidik dan membentuk perilaku siswa agar menjadi orang yeng berguna dan
berprestasi tinggi dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari pengertian disiplin menurut Prijodarminto Soegeng 1994:23 yaitu disiplin
merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. Disiplin belajar pada siswa diperlukan tingkat konsistensi dan kebiasaan yang teratur dalam proses
belajar mengajar karena dalam belajar membutuhkan beberapa faktor salah satunya adalah kebiasaan dalam disiplin belajar.
Prestasi belajar adalah hasil usaha yang dapat dicapai siswa setelah melakukan proses belajar yang berlangsung dalam interaksi subyek dengan
lingkungannya yang akan di simpan atau dilaksanakan menuju kemajuan.. Jadi apabila siswa memiliki sikap disiplin yang tinggi dalam kegiatan
belajar tentunya prestasi belajar yang diperoleh menjadi baik. Sebaliknya jika siswa tidak memiliki sikap disiplin dalam belajar maka kegiatan
belajarnya tidak terencana dengan baik sehingga kegiatan belajarnya tidak teratur dan membuat prestasi belajar akan menurun. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan disiplin belajar, siswa diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan dalam belajar yang akan
mempengaruhi prestasi belajar mereka. Hal ini diperkuat hasil penelitian yang di kemukakan Suciningrum 2011 yang dilakukan di Universitas
Sanata Dharma menunjukan ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar, disiplin belajar, lingkungan belajar dengan prestasi
belajar akuntansi siswa.
3. Hubungan Antara Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa
Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna pengaruh tertentu kepada individu, Hamalik 2003:195. Faktor
lingkungan memegang peranan penting dalam proses belajar siswa, karena siswa hidup dalam masyarakat tidak lepas dari lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Hubungan baik antara siswa
dengan orang-orang yang ada di lingkungannya akan menguntungkan siswa itu sendiri, dalam arti dapat mendukung situasi belajar siswa
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Sedangkan Prestasi belajar adalah hasil usaha yang dapat dicapai
siswa setelah melakukan proses belajar yang berlangsung dalam interaksi subyek dengan lingkungannya yang akan di simpan atau dilaksanakan
menuju kemajuan. Lingkungan belajar yang mendukung dengan kondisi dan suasana
yang nyaman akan mendorong siswa termotivasi agar siswa lebih disiplin sehingga memperoleh prestasi belajar yang tinggi, dan sebaliknya
lingkungan belajar yang dengan kondisi dan suasana yang tidak nyaman akan membuat siswa tidak termotivasi dan tidak disiplin sehingga siswa
memperoleh prestasi belajar yang rendah. Hal ini diperkuat hasil penelitian yang di kemukakan Indrawati 2004 yang berjudul Hubungan antara
motivasi belajar, disiplin belajar, lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa menunjukan hubungan yang positif dan signifikan.
C. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara yang belum final dan masih harus dibuktikan kebenarannya.Hipotesis dalam pengertian ini
merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara terhadap pernyataan yang diajukan dalam rumusan masalah, sehingga hipotesis ini harus diuji atau
dibuktikan kebenarannya berdasarkan kerangka berpikir di atas melalui
pengumpulan data dan analisa data. Berdasarkan data-data di atas penulis merumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
H
a1
: Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi
H
a2
: Ada hubungan yang signifikan antara disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi.
H
a3
: Ada hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi
39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang berupa studi kasus yaitu penelitian terhadap subjek tertentu, dimana subyek tersebut terbatas,
maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti Consoelo, 1993:73. Dengan demikian hasil hanyalah berlaku pada kasus
dimana objek atau subjek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasikan pada kasus lain. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang hubungan
antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jepara. 2.
Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April
– Mei 2014