Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Pertama Variabel disiplin belajar
Butir
�
�
�
��
Keterangan 1
.331 0,361
Tidak Valid
2 .474
0,361 Valid
3 .324
0,361 Tidak Valid
4 .604
0,361 Valid
5 -.130
0,361 Tidak Valid
6 .396
0,361 Valid
7 .352
0,361 Tidak Valid
8 .523
0,361 Valid
9 -.350
0,361 Tidak Valid
10 .382
0,361 Valid
11 .536
0,361 Valid
12 .462
0,361 Valid
13 .474
0,361 Valid
14 .228
0,361 Tidak Valid
15 .455
0,361 Valid
16 .540
0,361 Valid
17 .255
0,361 Tidak Valid
18 .527
0,361 Valid
Berdasarkan uji validitas di atas dapat diketahui besarnya �
ℎ� �
untuk setiap butir pertanyaan. Pada taraf signifikan 5 diketahui
�
ℎ� �
dari 18 butir pertanyaanterdapat 7 butir 1, 3, 5, 7, 9, 14, dan 17 lebih kecil dari
�
��
atau dapat dikatakan tidak valid. Sedangkan 11 butir pertanyaan yang lain mempunyai
�
ℎ� �
lebih besar dari �
��
. Dari 18 butirpertanyaan sebanyak 7 butir pertanyaan yang tidak valid
dihapusdihilangkan dan dilakukan pengujian ulang pada butir pertanyaan yang valid.
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Kedua Variabel disiplin belajar
Butir
�
�
�
��
Keterangan
2 .474
0,361 Valid
4 .604
0,361 Valid
6 .396
0,361 Valid
8 .523
0,361 Valid
10 .382
0,361 Valid
11 .536
0,361 Valid
12 .462
0,361 Valid
13 .474
0,361 Valid
15 .455
0,361 Valid
16 .540
0,361 Valid
18 .527
0,361 Valid
Berdasarkan hasil pengujian ulang dapat diketahui �
ℎ� �
pada keseluruhan 11 butir pertanyaan lebih besar dari
�
��
dan dinyatakan semuanya valid dan dapat digunakan untuk analisis data penelitian.
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Pertama Variabel Lingkungan Belajar
Butir
�
�
�
��
Keterangan
1 .458
0,361 Valid
2 .370
0,361 Valid
3 .420
0,361 Valid
4 .477
0,361 Valid
5 .455
0,361 Valid
6 .047
0,361 Tidak Valid
7 .370
0,361 Valid
8 .262
0,361 Tidak Valid
9 .585
0,361 Valid
10 .239
0,361 Tidak Valid
11 .600
0,361 Valid
12 .669
0,361 Valid
13 .571
0,361 Valid
14 .571
0,361 Valid
15 .604
0,361 Valid
16 .338
0,361 Tidak Valid
17 .529
0,361 Valid
18 .097
0,361 Tidak Valid
19 .606
0,361 Valid
20 .615
0,361 Valid
21 .652
0,361 Valid
22 .085
0,361 Tidak Valid
23 .495
0,361 Valid
24 .182
0,361 Tidak Valid
Berdasarkan uji validitas di atas dapat diketahui besarnya �
ℎ� �
untuk setiap butir pertanyaan. Pada taraf signifikan 5 diketahui
�
ℎ� �
dari 24 butir pertanyaanterdapat 7 butir 6, 8, 10, 16, 18, 22, dan 24 lebih kecil
dari �
� �
atau dapat dikatakan tidak valid. Sedangkan 17 butir pertanyaan yang lain mempunyai
�
ℎ� �
lebih besar dari �
��
. Dari 24 butirpertanyaan sebanyak 7 butir pertanyaan yang tidak valid
dihapusdihilangkan dan dilakukan pengujian ulang pada butir pertanyaan yang valid.
Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Kedua Variabel Lingkungan Belajar
Butir
�
�
�
��
Keterangan
1 .458
0,361 Valid
2 .370
0,361 Valid
3 .420
0,361 Valid
4 .477
0,361 Valid
5 .455
0,361 Valid
7 .370
0,361 Valid
9 .585
0,361 Valid
11 .600
0,361 Valid
12 .669
0,361 Valid
13 .571
0,361 Valid
14 .571
0,361 Valid
15 .604
0,361 Valid
17 .529
0,361 Valid
19 .606
0,361 Valid
20 .615
0,361 Valid
21 .652
0,361 Valid
23 .495
0,361 Valid
Berdasarkan hasil pengujian ulang dapat diketahui �
ℎ� �
pada keseluruhan 17 butir pertanyaan lebih besar dari
�
��
dan dinyatakan semuanya valid dan dapat digunakan untuk analisis data penelitian
2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Instrument dikatakan reliabel, bila memberikan hasil yang tepatajeg walaupun dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja sehingga instrument
dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Menurut Umar 2003:72 reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten
apabila alat ukur digunakan berulangkali. Pengujian reliabilitas didasarkan pada perhitungan koefis
sien alpha α dari Cronbach Umar, 2003:90 yaitu sebagai berikut:
11
r =
2 2
1 1
t b
k k
Keterangan:
11
r = reliabilitas instrumen.
k
= banyak butir pertanyaan.
2 t
= varian total.
2 b
= jumlah varian butir. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan koefisien C
ronbach’s Alpha dengan kriteria sebagaimana telah dijelaskan pada Bab III. Hasil pengujian
reliabilitas lima indikator disajikan pada Tabel V. 2 berikut ini.
Tabel 3.12 Hasil Uji Realibilitas Variabel Penelitian
No. Variabel
�
ℎ� �
Kriteria Keterangan 1.
MotivasiBelajar 0.831
≥ 60 Reliabel
2. Disiplin Belajar
0.698 ≥ 60
Reliabel 3.
LingkunganBelajar 0.854
≥ 60 Reliabel
Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel menunjukkan bahwa nilai koefisien reliabilitas
Cronbach’s Alpha variabel kualitas pelayanan lebih besar dari 0,60 yang berarti reliable konsisten.
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Untuk mendeskripsikan variabel motivasi belajar, variabel disiplin belajar, variabel lingkungan belajar dan variabel prestasi belajar siswa,
maka akan dilakukan perhitungan rata-rata mean, median, modus dan deviasi standar. Perhitungan nilai-nilai tersebut didasarkan pada skor
jawaban ditransformasikan ke dalam tingkat pengukuran interval. Kemudian untuk menilaimenentukan kecenderungan variabel-variabel
tersebut digunakan Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II. 2.
Pengujian Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan pengujian
prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis dimaksudkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan agar tidak menyimpang dari kebenaran yang
seharusnya ditarik. Uji prasyarat analisis dilakukan dengan menggunakan: a.
Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas ini digunakan
rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat
kesesuaian antara distribusi harga satu sampel skor observasi dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan
yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar. Artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel
random dari distribusi teoritis Ghozali, 2002:35-36. Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes Kolmogorov-
Smirnov, data yang diuji adalah nilai residual hasil interaksi antara variabel penelitian. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk
normalitas sebagai berikut Ghozali, 2002:36:
X S
X F
maksimum D
n o
Keterangan:
D
= deviasi maksimum. F
= fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan.
X S
n
= distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi. Kriteria penerimaan:
- Jika nilai Kolmogorov- Smirnov lebih besar dari nilai probabilitas ρ
= 0,05 maka H diterima.
- Jika nilai Kolmogorov- Smirnov lebih kecil dari nilai probabilitas ρ
= 0,05 maka H ditolak.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis 1 , disusun dengan langkah sebagai berikut: a.
Rumusan hipotesis � dan
1
H H
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa.
1
H : Ada hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa.
b. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga ini untuk melihat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel motivasi belajar,
disiplin belajar dan lingkungan berlajar dengan prestasi belajar akuntansi. Pengujian hipotesis pertama digunakan huruf Product
Moment dari Pearson sebagai berikut Arikunto, 2000:225 :
xy
r
=
2 2
2 2
Y
Y N
X X
N Y
X XY
N
Keterangan:
xy
r
= koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y.
N
= jumlah sampel.
X = jumlah skor variabel X.
Y = jumlah skor variabel Y.
2
X = jumlah kuadrat skor variabel X.
2
Y = jumlah kuadrat skor variabel Y.
XY = jumlah hasil perkalian skor variabel X dengan variabel Y. Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis dapat diterima atau
tidak, maka dilakukan uji signifikasi. Rumus yang digunakan t test sebagai berikut Sudjana, 1983:48
t
=
2
1 2
r n
r
Keterangan:
t
= harga tes yang dicari.
r
= koefisien korelasi antara lingkungan belajar, kemandirian
belajar dan jumlah jam belajar terhadap prestasi belajar siswa.
n
= jumlah populasi.
Jika nilai
�
ℎ� �
�
��
maka
1
H diterima dan H ditolak
yang berarti ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.
4. Pengambilan keputusan
Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan adalah H
diterima bila
�
ℎ� �
lebih kecil
�
��
H ditolak bila
�
ℎ� �
lebih besar
�
��
Pengambilan keputusan ini berdasarkan nilai probabilitas sebagai berikut
H diterima jika signifikansi 0,05
H ditolak jika signifikansi 0,05
5. Penarikan kesimpulan
a. Jika
o
H diterima berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar.
b. Jika H
o
ditolak berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar.
Catatan: langkah di atas dilakukan pada pengujian hipotesis kedua
2
H dan hipotesis ketiga
3
H
60
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Jepara
1. Identitas SMA Negeri 1 Jepara Sejarah Sekolah
SMA Negeri 1 Jepara didirikan tanggal 1 Agustust 1963. Pada awalnya SMA Negeri 1 Jepara bernama SMA Persiapan Negeri
Jepara. Satu tahun berikutnya, yaitu pada 1 Agustus 1964, berdasarkan SK Mendikbud RI No. 07SKB.III
pada tanggal 31 Juli 1964 berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Jepara. SMA Negeri 1 Jepara
merupakan salah satu sekolah menengah atas negeri yang ada di provinsi Jawa Tengah yang beralamatkan Jl. CS Tubun No 1 Jepara.
Sejak berdiri hingga sekarang telah mengalami pergantian Kepala Sekolah. Berikut adalah Kepala Sekolah yang pernah memimpin
hingga sekarang:
Tabel 4.1 Daftar Kepala Sekolah yang Pernah Bertugas
No. Nama
Periode Tugas
1. Yahya Kosim
1963-1964 2.
Rustiyono. B.A 1964-1968
3. H.Wahyudi. B.Sc
1968-1987 4.
H. Suyoto Hadi B.A 1987-1995
5. H. Abu Bakar
1995-1999 6.
Drs. Ap. Mulyadi 1999-2000
7. Drs. H. Suardi. Hp
2000-2003 8.
Drs. H. Sugeng Hidayat 2003- 2007
9. Noor Ralim. S.Pd
2007-2010 10. Drs. Heri Purwanto
2010-2011 11. Edi Prayetno. S.Pd,M.Si
2011- sekarang
2. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Jepara
a. Visi
“Unggul dalam prestasi, cerdas, terampil, mandiri, berwawasan global dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
”
b. Misi
1 Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif sehingga siswa
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.