Isi bahan belajar berupa pengetahuan, nilai agama, nilai kesenian, serta keterampilan mental dan jasmani. Cara memperoleh ajaran
berupa bagaimana menggunakan kamus, daftar logaritma, atau rumus matematika.
e. Menyimpan perolehan hasil belajar.
Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Proses belajar
terdiri dari proses penerimaan, pengolahan, penyimpanan dan pengaktifan yang berupa penguatan serta pembangkitan kembali
untuk dipergunakan lagi. f.
Menggali hasil belajar yang tersimpan. Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses
mengaktifkan pesan yang telah diterima. Dalam pesan baru siswa akan mencoba mengaitkan dengan bahan yang lama atau
mempelajari kembali. Proses kembali pesan lama dapat berwujud transfer belajar atau unjuk prestasi belajar. Gangguan dalam
menggali atau mengulas kembali ini bersumber pada kesukaran dalam penerimaan, pengolahan dan penyimpanan.
g. Kemampuan prestasi atau unjuk hasil belajar.
Kemampuan berprestasi merupakan suatu puncak proses belajar yang membuktikan keberhasilan belajar dalam memecahkan
tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Kemampuan berprestasi terpengaruh oleh proses penerimaan, pengaktifan,
prapengolahan, pengolahan,
serta pemanggilan
untuk pembangkitan pesan dan pengalaman.
h. Rasa percaya diri siswa.
Rasa percaya diri tumbuh dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Unjuk prestasi merupakan tahap
perwujudan diri yang diakui oleh orang-orang disekitar siswa misalkan teman belajar, guru, orang tua. Bagi siswa yang kurang
memiliki rasa percaya diri untuk mengatasinya guru dan orang tua harus terus menerus memberikan penguatan, pengakuan, dan
kepercayaan sampai siswa tersebut berhasil memiliki rasa percaya diri.
i. Intelegensi dan keberhasilan belajar.
Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara
baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa berhasil memecahkan masalah
dalam belajar maupun kehidupan sehari-hari. j.
Kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar harusnya dilakukan siswa setiap hari,
mengajarkan siswa untuk bisa lebih mengatur waktu atau membiasakan menerapkan disiplin waktu.
k. Cita-cita siswa.
Cita-cita merupakan motivasi intrinsik yang perlu ditanamkan sejak dini, sejak siswa menerima pendidikan awal. Cita-cita
merupakan wujud eksplorasi dan emansipasi diri siswa. 2.
Faktor eksternal a.
Guru sebagai pembina siswa belajar Guru adalah pengajar yang mendidik. Sebagai pendidik, guru
harus mampu memusatkan perhatian pada kepribadian siswa dan sebagai pembina belajar terutama untuk membangkitkan motivasi
belajar pada siswa sehingga pelaksanaan dan pengevaluasian pembelajaran secara jujur dan obyektif dapat berjalan dengan baik
sehingga hasil yang diperoleh memuaskan dan hasil belajar siswa dapat dilaporkan kepada orang tua siswa.
b. Prasarana dan sarana pembelajaran.
Kelengkapan sarana dan prasarana belajar merupakan jaminan terselenggaranya proses belajar yang baik.
c. Faktor keluarga
Hubungan yang baik diantara anggota keluarga dapat membantu siswa dalam terselenggaranya kegiatan belajar siswa yang dapat
menjadi modal baik untuk memperoleh prestasi belajar yang baik pula.
d. Faktor lingkungan.
Lingkungan dimana kegiatan belajar siswa berlangsung memiliki pengaruh pada hasil belajar yang diperoleh siswa. Lingkungan
yang sehat, bersih, dan nyaman merupakan faktor pendukung untuk siswa dalam meraih prestasi yang baik.
e. Kurikulum sekolah
Kurikulum merupakan program belajar yang telah ditentukan atau dirancang oleh sekolah untuk memberikan arah dalam
pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum yang berlaku disekolah adalah kurikulum yang telah disahkan oleh pemerintah sebagai
kurikulum nasional. Perubahan kurikulum akan mengacaukan sistem pembelajaran yang telah berjalan sehingga tujuan, isi,
kegiatan belajar serta evaluasi menjadi berubah arah dan menjadi masalah bagi pelaksana pendidikan.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses
belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai angka dari guru
kepada siswa sebagai indikasi sejauhmana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan
dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.
3. Motivasi
Belajar dan motivasi tidak dapat saling dipisahkan artinya seseorang melakukan aktivitas belajar tentu didukung oleh suatu
keinginan yang ada pada dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini karena motivasi sangat menentukan keberhasilan belajar.
Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu, Hamzah B
Uno 2007:3. Sedangkan motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya Uno, 2007:3. Sedangkan Mc. Donald Sardiman,
2007:71 berpendapat bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang
yang ditandai dengan muculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ada 3 elemen penting motivasi yaitu sebagai berikut.
a. Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia. b.
Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi seseorang.
c. Motivasi akan dirangsang karena ada tujuan.
Menurut W.S Winkel 1996:151, mengatakan bahwa motivasi adalah daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa apabila
siswa memiliki motivasi yang tinggi maka dengan sendirinya ia juga akan memiliki sikap disiplin belajar yang tinggi pula, sehingga dapat
didukung atau meningkatkan keberhasilan dalam belajarnya. Namun
apabila seorang siswa kurang memiliki motivasi belajar atau maotivasi belajarnya rendah, maka sikap disiplin belajar yang berhubungan antara
keduanya yang dapat meningkatkan cara siswa dalam belajar yang lebih aktif.
Upaya untuk menumbuh kedisiplian dan motivasi belajar tidak terlepas dari peran aktif guru dan lembaga di sekolah yang di dukung
oleh tata tertib sekolah serta peran orang tua dan keluarga agar selalu menanamkan dan menumbuhkembangkan sikap kepada anak didiknya
yakni dengan senantiasa menerapkan sikap disiplin dalam belajar dan memotivasi siswa agar rajin belajar sehingga mendapatkan hasil yang
lebih baik. a.
Fungsi Motivasi dalam Belajar Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing
pihak, sebenarnya sudah dilatarbelakangi oleh motivasi dan motivasi telah bertalian dengan tujuan. Sehubungan dengan hal
tersebut ada tiga fungsi motivasi antara lain : a.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan – perbuatan
apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan
kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan
tujuan. Sardiman 2008:85. Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa fungsi motivasi
dalam belajar mendorong manusia untuk melakukan suatu tugas atau perbuatan yang serasi guna mencapai tujuan yang dikehendaki dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
b. Ciri-ciri untuk Meningkatkan Belajar
1 Memberi Nilai
Angka dimaksudkan sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik yang diberikan hasil ulangan yang
telah mereka peroleh dari hasil penilaian guru yang biasanya terdapat didalam buku rapor sesuai jumlah mata pelajaran yang
diprogramkan dalam kurikulum. 2
Hadiah.
Hadiah adalah pemberian suatu kepada anak didik yang berprestasi beruapa uang beasiswa, buku tulis, alat tulis, atau
buku bacaan lainya. Hal ini dilakukan untuk memotivasi anak didik agar senantiasa mempertahankan prestasi belajar selama
berstudi. 3
Kompetisi. Kompetisi adalah persaingan yang digunakan sebagai alat
motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah belajar, baik dalam bentuk individu maupun kelompok untuk
menjadikan proses belajar mengajar yang kondusif. 4
Pujian. Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat
dijadikan alat motivasi. Dengan pujian yang diberikan akan membesarkan jiwa anak didik dan akan lebih bergairah belajar
bila hasil pekerjaannya dipuji dan diperhatikan, tetapi pujian itu diberikan secara semata kepada peserta didik sebagai individu
bukan kepada yang cantik atau pintar. Dengan begitu anak didik tidak antipati kepada guru, tetapi merupakan figure yang
disenangi dan dikagumi. 5
Hukuman. Meskipun hukuman sebagai reinforment yang negatif, tetapi
bila dilakukan dengan tepat dan bijak, dapat dikatakan sebagai motivasi yang baik dan efektif. Hukuman mendidik dan bertujuan
memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah dapat berupa sanksi yang diberikan kepada anak didik sesuai
dengan pelanggaran yang dilakukan sehingga anak didik tidak akan mengulangi kesalahan atau pelanggaran di hari mendatang.
Selain itu ada fungsi lain dari motivasi belajar menurut Dimyati dan Mudjiono 1999:239, bahwa fungsi motivasi merupakan
kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Menurut Sardiman, 1986:85, bahwa fungsi motivasi adalah sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya prestasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
Berdasarkan dari beberapa pendapat, pendidikan tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi sebagai penggerak bagi
seseorang atau peserta didik yang menimbulkan upaya keras untuk melakukan aktivitas mereka sehingga dapat mencapi tujuan belajar.
c. Indikator-indikator Motivasi Belajar Siswa