Teknik Analisis Data Uji asumsi klasik

Keterangan : A : koefisien reliabilitas K : jumlah item reliabilitas r : rata-rata korelasi antara item 1 : bilangan konstanta Pemberian interpretasi terhadap reliabilitas variabel dapat dikatakan reliabel jika koefisien variabelnya lebih dari 0,60 dan umumnya digunakan patokan sebagai berikut : a. Reliabilitas uji coba 0,60 berarti hasil uji coba memiliki hasil reliabilitas yang baik. b. Reliabilitas uji coba 0,60 berarti hasil uji coba memiliki hasil reliabilitas yang kurang baik.

K. Teknik Analisis Data

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menaksir bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi di naik turunkan nilainya Sugiyono, 2012:277. Dalam penelitian ini, teknik analisis linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh komitmen karyawan X1, lingkungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kerja X2, dan model pembelajaran X3, terhadap variabel dependen kinerja karyawan. Persamaan regresinya adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Dimana: Y = Variabel terikat atau yang dipengaruhi Kinerja karyawan X 1 = Model pembelajaran X 2 = Komitmen karyawan X 3 = Lingkungan kerja a = Konstanta Regresi b 1 = Koefisien regresi model pembelajaran b 2 = Koefisien regresi komitmen b 3 = Koefisien regresi lingkungan kerja

L. Uji asumsi klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal, sehingga uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residual. Uji normalitas bertujuan untuk menguji salah satu asumsi dasar analisis regresi berganda, yaitu variabel – variabel independen dan dependen harus terdistribusi normal atau mendekati normal Ghozali,2011:151. Uji statistik sederhana yang sering digunakan untuk menguji asumsi normalitas adalah dengan menggunakan uji normalitas dari Kolmogorov Smirnov. Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel, jika signifikan lebih besar dari α = 5 0,05, maka menunjukkan distribusi data normal dan hipotesis diterima. Sebaliknya hipotesis ditolak jika sig nifikansi lebih kecil dari α = 5 0,05.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen terdapat nilai korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,95, maka hal ini merupakan indikator adanya multikolinearitas. Mengamati nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur, variabilitas independen yang dipilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan VIF ≥ 10. Bila hasil regresi memiliki nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI VIF tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas dalam model regresi Ghozali, 2011:106.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji hoteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2011:139. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian dilakukan dengan uji Glejser yaitu meregresi masing- masing variabel independen dengan absolute residual terhadap variabel dependen. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak di antara data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien signifikansi. Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5. Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas homoskedastisitas. Jika koefisien signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

M. Uji F