1 Keinginan kuat tetap sebagai anggota organisasi
Seseorang yang memiliki komitmen yang tinggi akan memiliki perasaan yang kuat untuk tetap berada di dalam organisasi begitu
pula sebaliknya. 2
Keinginan untuk melakukan tindakan atas nama organisasi Keinginan yang kuat pada diri seseorang untuk bertindak atas
nama organisasi merupakan suatu komponen yang mencirikan bahwa seseorang memiliki komitmen yang tinggi terhadap
organisasi. 3
Penerimaan nilai dan tujuan perusahaan Seseorang yang memiliki komitmen yang tinggi akan menerima
nilai-nilai dan tujuan organisasi karena merasa memiliki organisasi, begitu pula sebaliknya.
4 Tinggi rendahnya tingkat kemangkiran
Tinggi rendahnya tingkat kemangkiran menjadi unsur yang tumbuh dari komitmen individu terhadap organisasinya.
3. Lingkungan Kerja
a. Definisi Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan
proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan
yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja adalah suasana
dimana karyawan melakukan aktivitas setiap harinya. Menurut Sedarmayati 2009: 21 definisi lingkungan kerja adalah
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya
baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Dari pernyataan di atas, disimpulkan bahwa lingkungan kerja
merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung,
yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya saat bekerja. Lingkungan kerja yang mendukung produktivitas kerja akan menimbulkan
kepuasan kerja bagi pekerja dalam suatu organisasi. b.
Jenis Lingkungan Kerja Menurut Sedarmayanti 2002;22 pada dasarnya lingkungan kerja
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik.
1 Lingkungan Kerja Fisik
Menurut Sedarmayanti 2009: 22 “lingkungan kerja fisik adalah semua yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung”.
Sedangkan menurut Sarwono 2005: 86 “Lingkungan kerja
fisik adalah tempat kerja pegawai melakukan aktivitasnya”. Lingkungan kerja fisik mempengaruhi semangat dan emosi kerja
para karyawan. Faktor-faktor fisik ini mencakup suhu udara di tempat kerja, luas ruang kerja, kebisingan, kepadatan, dan
kesesakan. Faktor-faktor fisik ini sangat mempengaruhi tingkah laku manusia.
2 Lingkungan Kerja Non Fisik
Menurut Sadarmayanti 2009 :31, “Lingkungan kerja non fisik
adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan
sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan”. c.
Manfaat lingkungan kerja karyawan Menurut Ishak dan Tanjung 2003: 26, manfaat lingkungan kerja
adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan
orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Yang artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standard yang benar dan
dalam skala waktu yang ditentukan. Prestasi kerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan, dan tidak akan menimbulkan terlalu banyak
pengawasan serta semangat kerjanya akan meningkat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Indikator Lingkungan Kerja
Berikut adalah indikator lingkungan kerja fisik dan non fisik yang dikembangkan melalui teori Suwatno dan Priansa 2011:163 adalah
sebagai berikut : 1
Faktor lingkungan kerja fisik a
Rancangan ruang kerja Meliputi kesesuaian pengaturan dan tata letak peralatan kerja, hal
ini berpengaruh besar terhadap kenyamanan dan tampilan kerja karyawan.
b Kondisi lingkungan kerja
Penerangan dan
kebisingan sangat
berhubungan dengan
kenyamanan para pekerja dalam bekerja. Begitu pula sirkulasi udara, suhu ruangan, aroma, kebersihan, dan keamanan sangat
mempengaruhi kondisi seseorang dalam menjalankan tugasnya. c
Tingkat
Visual Privacy
Dalam tingkat pekerjaan tertentu membutuhkan tempat kerja yang dapat memberi privasi bagi karyawannya. Yang dimaksud privasi
di sini adalah sebagai “ keleluasan pribadi “ atau ruang gerak yang
disediakan terhadap hal-hal yang menyangkut diri seseorang dan kelompoknya.
2 Faktor lingkungan kerja non fisik
a Banyak sedikitnya pekerjaan
Pekerjaan yang berlebihan dengan waktu yang terbatas atau mendesak dalam penyelesaian suatu pekerjaan akan menimbulkan
penekanan dan ketegangan terhadap karyawan, sehingga hasil yang didapat kurang maksimal.
b Sistem pengawasan
Sistem pengawasan yang buruk dan tidak efisien dapat menimbulkan ketidakpuasan lainnya, seperti ketidaknyamanan
seorang karyawan dan hubungan antara atasan dan bawahan yang menjadi kaku.
c Perubahan pekerjaan dalam segala bentuk
Perubahan yang terjadi dalam pekerjaan akan mempengaruhi cara orang-orang dalam bekerja, misalnya perubahan lingkungan kerja
seperti perubahan jenis pekerjaan.
4. Model Pembelajaran