Prestasi Belajar Cara Menghitung Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar a. Minat

f. Menyimpulkan ada tidaknya peningkatan minat siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II

b. Prestasi Belajar

Dalam penelitian ini, peneliti menganalis data mengenai prestasi belajar siswa dengan membandingkan nilai kondisi awal, siklus I dan dengan siklus II. Hasil peningkatan prestasi belajar siswa dihitung dengan cara sebagai berikut : a. Penyekoran untuk setiap soal Setiap soal diberi skor 1 jika jawaban benar dan skor 0 jika jawaban salah. b. Menentukan jumlah skor soal evaluasi berupa soal objektif untuk setiap siswa pada setiap akhir siklus Rumus : Keterangan : N = Skor akhir yang diperoleh setiap siswa X = Jumlah skor akhir yang diperoleh setiap siswa Xmaks = Skor maksimal ideal dari tes 100 = bilangan tetap c. Menghitung rata-rata kelas Rumus : d. Menghitung persentase siswa yang mencapai KKM Rumus : e. Membandingkan prestasi belajar siswa antara kondisi awal dengan siklus I dan dengan siklus II f. Menyimpulkan ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pra Penelitian Tindakan Kelas

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengadakan observasi terhadap kegiatan belajar mengajar IPS di kelas VB pada hari Sabtu, 12 Januari 2013. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti, dalam proses pembelajaran IPS guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Guru hanya berpedoman pada buku paket IPS yang digunakan saat pembelajaran dan siswa hanya disuruh menggaris bawahi materi penting yang tertulis dibuku paket tersebut. Setelah guru memberikan penjelasan, siswa disuruh mengerjakan latihan soal yang ada di buku paket. Selama observasi guru hanya duduk di kursinya dan guru juga terlihat kurang memperhatikan keadaan seluruh siswa di kelasnya. Setelah melakukan observasi di dalam kelas, kemudian peneliti melanjutkan wawancara dengan guru dan siswa SD Kanisius Ganjuran. Peneliti mewawancarai guru seputar kondisi siswa ketika mengikuti pembelajaran IPS dan materi-materi IPS yang dirasa sulit bagi siswa. Dari hasil wawancara dengan guru, peneliti tidak mendapatkan informasi yang jelas karena guru tidak terbuka dalam wawancara yang dilakukan sedangkan menurut guru tidak ada siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi IPS. Selain melakukan wawancara dengan guru, peneliti mencoba mewawancarai siswa untuk pengumpulan data-data yang akurat. Peneliti mewawancarai siswa mengenai kegiatan pembelajaran IPS di dalam kelas dan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa saat belajar IPS. Hal ini bertujuan