Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa minat siswa dilihat dari skor rata-rata seluruh minat siswa telah mengalami peningkatan. Sebelum diadakan tindakan, nilai rata-rata seluruh minat siswa yaitu 62,38. Kemudian diadakannya tindakan pada siklus I dengan target 70 dan hasilnya melebihi target yaitu 79,88. Sama halnya dengan siklus II dengan target yaitu 85 yang hasilnya melebihi target yaitu 89,29. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode jigsaw secara tepat dan sesuai dengan langkah- langkah jigsaw dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VB SDK Ganjuran. Hal ini berarti hipotesis tindakan pada penelitian ini terbukti.

2. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Pada penelitian ini, data awal prestasi belajar siswa menggunakan rata-rata nilai ulangan siswa kelas V tahun ajaran 20112012. Penghitungan hasil prestasi belajar siswa dihitung berdasarkan hasil dari soal evaluasi berupa soal objektif yang sudah dikerjakan oleh siswa pada setiap akhir siklus. Hasil prestasi belajar siswa yang didapatkan pada penelitian ini akan dibandingkan antara data awal, siklus I dan siklus II. Prestasi belajar pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2013 dan 11 Maret 2013 dengan kompetensi dasar 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan menggunakan metode jigsaw siswa kelas VB SDK Ganjuran mengalami peningkatan. Rata-rata nilai ulangan siswa meningkat sebesar 13,16 dibandingkan dengan data awal yang diperoleh yaitu dari 60,89. Persentase siswa yang mencapai KKM juga meningkat dari 54,05 menjadi 76,20. Peningkatan ini terjadi karena adanya peningkatan minat siswa berdasarkan penggunaan metode jigsaw di kelas VB SDK Ganjuran. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa 2006: 190-194 yang mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Berdasarkan faktor internal yang mencakup faktor psikologis bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah minat belajar siswa. Meskipun sudah mengalami peningkatan, namun peneliti merasa belum maksimal dalam pelaksanaan penelitian ini. Selain itu, adanya kendala dari guru yaitu guru belum maksimal dalam mengkondisikan kelas ketika terjadi perpindahan kelompok. Penyebab lainnya adalah kurang adanya perhatian dari beberapa siwa dalam bekerja sama secara kelompok dan kurangnya perhatian siswa ketika ada temannya yang presentasi di depan kelas. Pada siklus II hasil prestasi belajar siswa dilaksanakan pada tanggal 6 April 2013 dan 13 April 2013. Prestasi belajar siswa pada siklus II meningkat dibandingkan dengan siklus I. Rata-rata nilai ulangan siswa pada siklus II mencapai 86,24 dan meningkat sebesar 12,19 dari siklus I yaitu 74,05. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I yaitu 76,20 menjadi 100 siswa yang mencapai KKM. Hal ini terjadi karena peneliti belajar dari masalah atau kendala yang terjadi pada siklus I untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II. Selain itu, siswa sudah terbiasa belajar secara kelompok dengan penggunaan metode jigsaw dan tidak ada lagi siswa yang mengerjakan tugasnya secara individu. Dengan belajar secara kelompok siswa yang kurang akan lebih terbantu sebab bisa bertanya dengan teman kelompoknya. Materi yang dipelajari akan lebih mudah dipahami oleh siswa sebab siswa ikut terlibat aktif dengan kegiatan pembelajaran yang diberikan guru daripada siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Data yang diperoleh dapat digambarkan pada grafik seperti dibawah ini: Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Prestasi Belajar Siswa Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Persentase siswa yang mencapai KKM Berdasarkan grafik di atas terlihat jelas bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa kelas VB SDK Ganjuran pada mata pelajaran IPS. Pada data awal rata-rata nilai ulangan siswa 60,89 dan persentase siswa yang mencapai KKM 54,05. Pada siklus I rata-rata nilai ulangan siswa meningkat menjadi 74,05 dan persentase siswa yang mencapai KKM 60,89 74,05 86,24 20 40 60 80 100 Data Awal Siklus I Siklus II Hasil Prestasi Belajar Hasil Prestasi Belajar 54,05 76,20 100 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 Data Awal Siklus I Siklus II Persentase yang mencapai KKM Persentase yang mencapai KKM 76,20. Sedangkan pada siklus II rata-rata nilai ulangan siswa meningkat menjadi 86,24 dan persentase siswa yang mencapai KKM 100. Berdasarkan pada tabel target keberhasilan prestasi belajar siswa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dan hasil prestasi belajar siswa pada penelitian ini sudah mencapai target. Berikut merupakan hasil peningkatan prestasi belajar siswa: Tabel 4.4 Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Variabel Indikator Kondisi Awal Siklus I Siklus II Target Hasil Target Hasil Prestasi Belajar Siswa Rata-rata nilai ulangan 60, 89 70 74, 05 85 86, 24 Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 54, 05 70 76, 20 85 100 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa prestasi belajar siswa dilihat dari rata-rata nilai ulangan dan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM telah mengalami peningkatan. Sebelum diadakan tindakan, nilai rata-rata ulangan 60,89 dengan persentase siswa yang mencapai KKM 54,05. Untuk siklus I rata-rata nilai ulangan hasilnya melebihi target yaitu 74,05 dengan target yang sudah ditentukan yaitu 70 dan siswa yang mencapai KKM 76,20. Sedangkan pada siklus II target 85, hasil rata-rata nilai ulangan melebihi target yaitu 86,24 dan 100 siswa yang mencapai KKM. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode jigsaw secara tepat dan sesuai dengan langkah- langkah jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VB SDK Ganjuran. Hal ini berarti hipotesis tindakan pada penelitian ini terbukti.

D. Keterbatasan Penelitian