tujuan pembelajaran hari ini yaitu tentang “Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia”. Guru menyampaikan kompetensi dan indikator yang akan dicapai dalam rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan. Di dalam kegiatan inti, siswa bersama guru menyaksikan
video tentang “Detik-detik Proklamasi” materi yang dipelajari pada pertemuan I. Saat menyaksikan video, siswa bersama guru
melakukan tanya jawab tentang video tersebut. Pada akhir pembelajaran siswa menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari. Siswa dan guru melakukan refleksi. Kemudian siswa diberikan latihan soal, setelah selesai mengerjakan latihan
soal siswa bersama guru mengoreksi hasil yang dikerjakan. Pada akhir pembelajaran guru melakukan salam dan doa penutup.
c. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti dan guru melakukan observasi mengenai jalannya proses pembelajaran yang
sedang berlangsung. Peneliti juga mengamati kegiatan siswa saat berdiskusi berlangsung. Berdasarkan observasi yang dilakukan
pada siklus I pertemuan I, dapat dilihat bahwa masih ada siswa yang memilih-milih teman dalam kelompoknya, di dalam
kelompok masih ada siswa yang sibuk sendiri dan hanya mengandalkan temannya dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Selain itu, dalam berdiskusi secara berkelompok masih ada siswa yang terlihat cenderung individu dan tidak mau bekerja sama
dengan teman kelompoknya. Pada siklus I pertemuan II, terlihat seluruh siswa mengikuti pembelajaran dengan baik. Dengan
ditampilkannya video dalam pembelajaran, siswa terlihat antusias, aktif dan bertanya tentang video yang ditampilkan.
d. Refleksi
Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Maret 2013 membahas mengenai Peristiwa Rengasdengklok, Penyusunan
Teks Proklamasi dan Detik-detik proklamasi. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode kooperatif metode jigsaw. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan I, siswa terlihat antusias dalam
pembelajaran secara berkelompok dan hal ini membuat seluruh siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Terbukti siswa sudah
cukup baik dalam bekerja sama dengan kelompoknya. Namun, masih ada satu kelompok yang masih bingung dengan penggunaan
metode jigsaw karena ada dua kali pembentukkan kelompok yaitu kelompok ahli dan kelompok asal. Dalam kelompok, siswa juga
sudah berani untuk mengemukakan pendapatnya dan mampu menghargai pendapat temannya. Akan tetapi, lebih dari 50 siswa
yang masih malu-malu untuk mempresentasikan hasil yang telah dikerjakannya. Ada beberapa kendala yang dialami saat
pembelajaran berlangsung yaitu guru belum maksimal dalam mengkondisikan kelas ketika terjadi perpindahan kelompok karena
ruang kelas yang sempit, guru juga kurang memperhatikan siswa
secara menyeluruh, guru harus lebih tegas kepada siswa ketika siswa tidak mendengarkan temannya yang sedang presentasi dan
ada beberapa siswa yang mengobrol dengan temannya. Dalam hal ini, guru juga sudah berusaha dalam mengkondisikan keadaan
siswa saat perpindahan kelompok agar siswa segera berkumpul dengan kelompoknya. Pada penelitian ini, guru juga berkeliling
untuk melihat hasil pekerjaan siswa dan mencoba mengkondisikan siswa yang ramai sendiri. Penyebab lainnya bahwa siswa belum
terbiasa belajar secara kelompok dengan penggunaan metode jigsaw.
Pada siklus I pertemuan II yang dilaksanakan pada hari Senin,
11 Maret
2013 membahas
mengenai Peristiwa
Rengasdengklok, Penyusunan Teks Proklamasi dan Detik-detik proklamasi. Namun, pada pertemuan II tidak menggunakan metode
jigsaw dan kegiatannya hanya menyaksikan video mengenai kesimpulan materi yang dipelajari pada siklus I pertemuan I.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini siswa terlihat senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari wajah
siswa senang saat menyaksikan video yang ditampilkan. Namun, saat penayangan video kurang maksimal karena speaker tidak bisa
digunakan dan LCD tiba-tiba mati saat pemutaran video berlangsung. Oleh karena itu, speaker yang digunakan hanya dari
laptop sehingga hasilnya kurang maksimal ketika digunakan di dalam kelas. Kemudian penggunaan LCD yang tiba-tiba mati
sendiri saat video ditampilkan membuat siswa merasa kecewa dan harus menunggu LCD menyala kembali untuk menyaksikan video
tersebut. Data hasil minat dan prestasi belajar IPS siswa sudah
meningkat sesuai target keberhasilan yang sudah ditetapkan. Skor rata-rata seluruh minat siswa yang sebelumnya 62,38 meningkat
menjadi 79,88 pada siklus I sesuai dengan target yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu 70. Kondisi awal rata-rata nilai
ulangan prestasi belajar siswa adalah 60,89 dengan target keberhasilan 70 dan hasilnya meningkat menjadi 74,05. Sedangkan
presentase siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal hanya 54,05 pada siklus I meningkat menjadi 76,20 dengan target
yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu 70. Hasil tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.1 Target Keberhasilan dan Hasil Siklus I
Variabel Indikator
Kondisi Awal
Siklus I Keterangan
Target Hasil
Minat Skor
rata-rata seluruh
minat siswa
62, 38 70
79, 88
Tercapai
Prestasi Belajar
Siswa Rata-rata
nilai ulangan
60, 89 70
74, 05
Tercapai Presentase
jumlah siswa
yang mencapai KKM
54, 05 70
76, 20
Tercapai
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi yang telah terjadi, hasil minat dan prestasi belajar siswa sudah meningkat
dibandingkan dengan kondisi siswa pada data awal yang diperoleh peneliti. Meskipun sudah mengalami peningkatan, namun peneliti
merasa belum maksimal dalam pelaksanaan penelitian ini sehingga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian siklus II. Dari
pembelajaran siklus I, peneliti akan belajar dari masalah atau kendala yang terjadi pada siklus I untuk memperbaiki pembelajaran
pada siklus II. Usaha-usaha tersebut, yaitu: 1 Membentuk meja untuk setiap kelompok agar saat
pembentukkan kelompok sudah bisa langsung berkumpul dengan kelompoknya
2 Guru berusaha lebih memperhatikan siswa secara menyeluruh 3 Guru berusaha lebih tegas kepada siswa yang tidak
memperhatikan saat temannya sedang presentasi 4 Menyiapkan LCD dan Speaker yang digunakan pada
penelitian, yang sebelumnya sudah di coba dan dapat digunakan dengan maksimal.
2. Siklus II