Kelas Tanggal
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Keterangan November
2014 posttest
Posttest mengerjakan
secara individu
Tabel  4.1  menjelaskan  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  siswa  dan  guru selama  pengambilan  data  yaitu  pada  saat  proses  pembelajaran.  Gambaran
kegiatan   pada   tabel   tersebut   menunjukkan   perbedaan   suasana   kelas eksperimen dan kelas kontrol. Siswa kelas eksperimen lebih terlihat antusias,
sedangkan kelas kontrol kurang antusias.
B.    Hasil Penelitian
Pembahasan    mengenai    hasil    penelitian    ini    merupakan    hasil perhitungan  data  yang  diperoleh  dari  penelitian.  Data  yang  diperoleh  dalam
penelitian ini adalah berupa hasil pretest dan posttest yang digunakan sebagai dasar  dalam  analisis  data.  Uji  yang  dilakukan  sesuai  dengan  urutan  prosedur
analisis  data  yang  sudah  dijelaskan  pada  bab  III.  Uji  dilakukan  dengan bantuan    Microsoft    Excel    dan    SPSS    versi    16.00.    Tabel    4.2    merupakan
deskripsi hasil pretest dan posttest untuk kelas kontrol dan eksperimen.
Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Pretest dan Posttest
Pre-kon Post-kon
Pre-eks Post-eks
Valid Missing
22 22
22 22
Mean 63.86
64.86 68.27
75.77 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Std. Error of Mean 1.989
2.389 3.182
2.847 Median
60.00 60.00
67.00 80.00
Mode 60
60 67
80 Std. Deviation
9.331 11.205
14.926 13.356
Minimun 47
53 40
53 Maximum
80 93
93 100
Sum 1405
1427 1502
1667
Tabel 4.2 berisi tentang mean, standar error of mean, median, modus, standar  deviation,  skor  maximum,  dan   minimum  dari  skor  pretest   dan
posttest.  Rata-rata  skor  pretest  untuk  kelas  kontrol  adalah  63,86  dan  untuk kelas  eksperimen  adalah  68,27,  artinya  rata-rata  skor  kelas  eksperimen  lebih
tinggi  daripada  kelompok  kontrol  yaitu  memiliki  selisih  4,41.  Rata-rata  skor posttest untuk kelas kontrol adalah 64,86 dan kelas eksperimen 75,77, artinya
rata-rata skor kelas  eksperimen lebih  tinggi  daripada kelompok  kontrol  yaitu memiliki selisih 10,91. Skor rata-rata ini nanti akan digunakan dalam analisis
data  untuk  menguji  hipotesis.  Skor  maksimum  pretest  kelompok  kontrol adalah  80  dan  skor  maksimum  pretest  kelas  eksperimen  sama  adalah  93,
sedangkan  skor  masksimum  posttest  eksperimen  100  dan  posttest  kontrol adalah  93.  Skor  minimum  posttest  kelas  kontrol  adalah  53  dan  kelas
eksperimen  adalah  53,  sedangkan  nilai  minimum  pretest  kelas  eksperimen adalah 47 dan pretest kontrol yaitu 40.
Data  skor  pretest  dan  posttest  dianalisis  untuk  melihat  kenaikan  skor dari masing-masing kelompok. Kenaikan skor dapat dilihat berdasarkan  rata-
rata  skor,  skor  tertinggi,  dan  skor  terendah  dari  kedua  kelompok.  Kenaikan skor tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3  Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Kedua Kelompok
Deskripsi Data Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen Skor
Pretest
Skor
Postest
Skor
Pretest
Skor
Postest
Rata-rata 63.86
64.86 68.27
75.77 Skor Tertinggi
80 93
93 100
Skor Terendah 47
53 40
53 Kenaikan Skor
1,00 7,5
Presentase 1,6
10,93
Tabel  4.3  menunjukkan  kenaikan  skor  dan  presentase  kenaikan  skor dari  masing-masing  kelompok.  Kenaikan  skor  diperoleh  dari  selisih  skor
pretest  dan  posttest.  Kelompok  kontrol  mengalami  kenaikan  skor  sebesar 1,00  dan  kelompok  eksperimen  mengalami  kenaikan  skor  sebesar  7,5.
Presentase  kenaikan  skor  diperoleh  dari  kenaikan  skor  dibagi  skor  pretest dikali  100.  Presentase  untuk  kelompok  kontrol  yaitu  1,6,  sedangkan
kelompok  eksperimen  yaitu  10,93.  Hasil  perhitungan  menunjukkan  bahwa kelompok   eksperimen   mengalami   kenaikan   sebesar   9,33   daripada
kelompok kontrol. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data-data  tersebut  akan  lebih  mudah  dipahami  apabila  digambarkan dalam  bentuk  grafik  Kountour,  2003:  172.  Grafik  memberikan  gambaran
secara jelas adanya kenaikan skor dari kedua kelompok.
160
Grafik Kenaikan Hasil Skor Pretest  Posttest
140 120
68,27 75.77
100 80
63.86                                                                      64.86 40
20
Pretest                                                     Posttest
Kontrol              Eksperimen
Gambar 4.1 Grafik Data Hasil Pretest dan Postest
Gambar 4.1 adalah grafik perbandingan hasil skor pretest dan posttest kelompok  kontrol  dan  eksperimen.  Grafik  tersebut  menunjukkan  bahwa
kedua  kelompok  sama-sama  mengalami  kenaikan  skor.  Kelompok  kontrol mengalami  kenaikan  rata-rata  skor  sebesar  1,00  atau  1,6.  Kelompok
eksperimen  mengalami    kenaikan   7,5  sebesar  atau  10,93.   Peningkatan terlihat
pada rata-rata
skor pretest
dan pottest
masing-masing kelompok.Peningkatan tersebut menunjukkan hal yang positif.
Gambar  4.1  belum  menunjukkan  adanya  perbedaan  prestasi  belajar siswa  atas  penggunaan  model  pembelajaran  Paradigma  Pedagogi  Reflektif
PPR. Perbedaan prestasi belajar siswa tersebut dapat dilihat melalui analisis data. Analisis data yang dilakukan menggunakan uji prasyarat analisis dan uji
hipotesis.  Uji  prasyarat  analisis  yang  digunakan  adalah  uji  prasyarat  analisis parametrik  yang  meliputi  uji  normalitas  dan  uji  homogenitas.  Uji  hipotesis
yang  digunakan  adalah  independent  t-test.  Uji  prasyarat  analisis  tersebut digunakan  untuk  menguji  skor  pretest  dan  posttest  pada  masing-masing
kelompok.
1.    Hasil Uji Prasyarat Skor Pretest
Uji  prasyarat  skor  pretest  pada  penelitian  ini  ada  3  macam  yaitu uji  normalitas,  homogenitas,  dan  independent  t-test.  Uji  normalitas  pada
penelitian  ini  menggunakan  5  cara  yaitu  Kolmogorov-Sminorv  Test, visualisasi P-P Plot, histogram, rasio skewness, dan rasio kurtosis.
a.    Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Uji     normalitas     skor     pretest     dilakukan     menggunakan
Kolmogorov-smirnov.Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: Ho:    Sebaran data tidak sesuai dengan kurve normal atau data tidak
normal Ha     : Sebaran data sesuai dengan kurve normal atau data normal
Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  dari  hasil uji normalitas suatu data adalah:
1   Jika  harga  sig.  2-tailed ≥ 0,05 maka Hogagal ditolak atau Ha
ditolak, artinya sebaran data pretest sesuai dengan kurve normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2    Jika  harga  sig.  2-tailed ≤ 0,05 maka Ho ditolak atau Hagagal
ditolak,  artinya  sebaran  data  pretest  tidak  sesuai  dengan  kurve normal.Hasil  perhitungan  uji  normalitas  menggunakan  program
SPSS 16.00 dengan Kolmogorov-Sminorv Test dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Kelompok Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretestkontrol N
22
Normal Parameters
a,b
Mean 63,86
Std. Deviation
9,331
Most Extreme Differences
Absolute ,206
Positive ,206
Negative -,154
Kolmogorov-Smirnov Z ,966
Asymp. Sig. 2-tailed ,308
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel  4.4  merupakan  hasil  uji  normalitas  menggunakan perhitungan  SPSS  16.00.  Tabel  tersebut  memperlihatkan  nilai  hasil
uji  normalitas  kelompok  kontrol  menunjukkan  nilaisig.  2-tailed PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah  0,308 ≥  0,05.  Kesimpulan  yang  dapat  diambil  adalah  H
ditolak  atau  data  dikatakan  normal.Cara  lain  yang  dapat  digunakan adalah  dengan  melihat  visualisasi  grafik  P-P  Plot.  Kriteria  yang
digunakan  untuk  mengambil  kesimpulan  dari  hasil  uji  normalitas skor pretest menggunakan visualisasi grafik P-P Plot adalah:
1  Jika penyebaran titik data berada di sekitar garis diagonal ideal, maka data skor pretest terdistribusi secara normal.
2  Jika penyebaran titik data tidak berada di sekitar  garis diagonal ideal, maka data skor pretest tidak terdistribusi secara normal.
Gambar  4.2  dan  4.3  adalah  gambar  histogram  dan  P-P  Plot. Kedua gambar menunjukkan bahwa data dari skor  pretest kelompok
kontrol terdistribusi normal, karena penyebaran titik berada di sekitar garis diagonal ideal.
Gambar 4.2 Histogram Skor Pretest Kelompok Kontrol
Gambar 4.3 P-P Plot Skor Pretest Kelompok Kontrol
Kesimpulan  yang  dapat  diambil  berdasarkan  uji  normalitas  skor menggunakan  teknik      Kolmogorov-Sminorv  dan  visualisasi  grafik  P-P
Plot  adalah  sebaran  data  skor  pretest  kelompok  kontrol  terdistribusi normal.
Pengujian  normalitas  tidak  hanya  pada  skor  pretest  kelompok kontrol  saja,  melainkan skor  pretest  kelompok  eksperimen  juga.  Kriteria
yang  digunakan  sama  dengan  uji  normalitas  skor  pretest  kelompok kontrol.  Tabel  4.5  adalah  hasil  perhitungan  uji  normalitas  skor  pretest
kelompok eksperimen menggunakan program SPSS 16.00.
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Kelompok Eksperimen
Pretest Eksperimen N
22 Normal Parameters
a,b
Mean 68,27
Std. 14,926
Deviation Most Extreme
Differences Absolute
,170 Positive
,170 Negative
-,122 Kolmogorov-Smirnov Z
,799 Asymp. Sig. 2-tailed
,546
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel  4.5  adalah  hasil  perhitungan  uji  normalitas  skor  pretest kelompok  eksperimen  menggunakan  SPSS  16.00.Nilai  sig.  2-tailed
menunjukkan  angka  0,546.  Nilai  0,546 ≥  0,05.  Kesimpulan  yang  dapat
diambil  adalah  Ho  ditolak  atau  data  normal,  artinya  sebaran  data  skor pretest tidak berbeda dengan kurve normal atau data terdistribusi normal.
Pengujian normalitas data skor pretest kelompok eksperimen juga menggunakan  visualisasi  grafik  P-P  Plot.  Visualisasi  grafik  P-P  Plot
dapat dilihat pada gambar 4.4. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.4 Histogram Skor Pretest Kelompok Eksperimen
Gambar 4.5 P-P Plot Skor Pretest Kelompok Eksperimen
Gambar   4.4   Histogram   dan   gambar   4.5   P-P   Plot.   Kedua gambar   menunjukkan   bahwa   data   dari   skor   pretest   kelompok
2
eksperimen  terdistribusi  normal,  karena  penyebaran  titik  berada  di sekitar garis diagonal ideal.
Kesimpulan  yang  dapat  diambil  berdasarkan  uji  normalitas skor menggunakan teknik  Kolmogorov-Sminorv dan visualisasi grafik
P-P  Plot  adalah  sebaran  data  skor  pretest  kelompok  kontrol terdistribusi  normal.  Pengujian  normalitas  skor  pretest  menunjukkan
bahwa  kedua  kelompok  memiliki  sebaran  data  yang  terdistribusi normal,  sehingga  dapat  dilanjutkan  dengan  uji  homogenitas  skor
pretest atau menggunakan skor parametris. b.  Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest
Uji  homogenitas  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  ada perbedaan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan skor pretest
pada  kelompok  eksperimen.  Data  yang  telah  diperoleh  akan  diuji homogenitasnya  menggunakan  Lavene
’s  Test.  Hipotesis  untuk  uji homogenitas pada penelitian adalah:
Ho : tidak ada perbedaan varian antara skor  pretest kelompok kontrol dan   kelompok   eksperimen   atau   data   skor   pretest   kedua
kelompok adalah homogen Ho: σ
1 2
= σ
2
. Ha  :  ada  perbedaan  varian  antara  skor  pretest  kelompok  kontrol  dan
kelompok  eksperimen  atau  data  skor  pretest  kedua  kelompok adalah tidak homogen Ha:
σ
1 2
≠ σ
2 2
. Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  dari  hasil
uji homogenitas skor pretest adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1  Jika  harga  sig.  2-tailed ≥  0,05  maka  artinya  Ho  gagal  ditolak
atau  Ha  ditolak  artinya  tidak  ada  perbedaan  varian  antara  skor pretest  kelompok  kontrol  dan  skor  pretest  kelompok  eksperimen
atau data skor pretest kedua kelompok homogen. 2  Jika  harga  sig.  2-tailed
≤  0,05  maka  Ho  ditolak  atau  Ha  gagal ditolak,   artinya   ada   perbedaan   varian   antara   skor   pretest
kelompok  kontrol  dan  skor  pretest  kelompok  eksperimen  atau data skor pretest kedua kelompok tidak homogen.
Hasil  perhitungan  uji  homogenitas  skor  pretest  dengan  menggunakan program  SPSS  16.00  dan  disajikan  dalam  bentuk  tabel.  Tabel  4.6
menunjukkan  uji  homogenitas  dianalisis  menggunakan  uji  Lavene ’s
Test.
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Levenes Test for Equality of Variances
F Sig.
Pretest Equal variances
assumed 1,380
,107 Equal variances not
assumed
Tabel    4.6    menunjukkan    harga    signifikansi    pada    kolom Lavene
’s Test adalah 0,107. Nilai Sig. 0,107 ≥ 0,05, maka Ho gagal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditolak. Hasil tersebut dapat juga dinyatakan bahwa sebaran data skor pretest   kelompok   kontrol   dan   kelompok   eksperimen   bersifat
homogen.    Karena    hasil    uji    homogenitas    kedua    kelompok menunjukkan  homogen,  maka  dapat  dilanjutkan  dengan  uji
independent t-test untuk skor pretest. c.    Hasil Uji Independent t-test Skor Pretest
Uji  independent  t-test  pada  skor  pretest  dilakukan  untuk mengetahui  ada  atau  tidaknya  perbedaan  rata-rata  skor  pretest
kelompok  kontrol  dengan  kelompok  eksperimen.  Hipotesis  yang digunakan dalam uji independent t-test skor pretest ini adalah:
Ho :   tidak   ada   perbedaan   rata-rata   skor   pretest   antara   kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ho: µ
1
= µ
2
. Ha : ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen Ha: µ
1
≠ µ
2
. Kriteria pengambilan keputusan pada pengujian independent t-
test yang digunakan adalah: 1  Jika  harga  sig.  2-tailed
≥ 0,05, maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak,  artinya  tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  rata-
rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. 2  Jika  harga  sig.  2-tailed
≤ 0,05, maka Ho ditolak atau Ha  gagal ditolak,  artinya  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  rata-rata
skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil  perhitungan  uji  independent  t-test  skor  pretest  dengan menggunakan program SPSS 16.00 dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji Independent t-test Skor Pretest
Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Skor Pretest Equal
varian ces
assum ed
Equal variances not assumed
Levene ’s   Test
for  Equality  of Variances
F 2,708
2,708 Sig
,107 ,107
T-test           for Equality        of
Means T
-1,175 -1,175
Df 42
35,241 Sig. 2-tailed
,248 ,248
Mean Difference -4,409
-4,409 Std. Error Difference
3,753 3,753
95 Confidence
Interval       of the
Difference Lower
- 11,98
3 -12,026
Upper 3,165
3,208
Tabel  4.7  memperlihatkan  bahwa  F  hitung  pada  tingkat kepercayaan  95  untuk  hasil  pretest  dengan  equal  variance
assumed  adalah  2,708  dengan  p  sig.  2-tailed  2,48.  Nilai  2,48 ≥
0,05,  maka  Ho  ditolak  atau  Ha  gagal  ditolak  artinya  tidak  ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perbedaan   rata-rata   skor   pretest   kelompok   kontrol   dengan kelompok  eksperimen.  Hasil  uji  independent  t-test  menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan  kelompok  eksperimen,  maka  pengujian  dapat  dilanjutkan
dengan langkah uji prasyarat analisis untuk skor posttest.
2.    Hasil Uji Prasyarat Skor Posttest
Prosedur  analisis  yang  digunakan  selanjutnya  adalah  uji  prasyarat analisis  untuk  uji  independent  t-test  skor  posttest.  Tahap  pada  uji  prasyarat
analisis  yaitu  uji  normalitas  skor  posttest,  uji  homogenitas  skor  posttest,  dan independent t-test. Pengujian telah dilakukan dengan bantuan program  SPSS
16.00. a.    Uji Normalitas Skor Posttest
Uji   normalitas   skor   posttest   dilakukan   dengan   menggunakan Kolmogorov-smirnov. Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:
Ho :   Sebaran  data  skor  posttest  tidak  sesuai  dengan  kurve  normal  atau data skor posttest tidak terdistribusi normal.
Ha :   Sebaran  data  skor  posttest  sesuai  dengan  kurve  normal  atau  data skor posttest terdistribusi normal.
Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  dari  hasil  uji normalitas suatu data adalah:
1    Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Hogagal ditolak atau Ha ditolak,
artinya sebaran data posttest sesuai dengan kurve normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2  Jika  harga  sig.  2-tailed ≤  0,05  maka  Ho  ditolak  atau  Ha  gagal
ditolak,   artinya   sebaran   data   posttest   tidak  sesuai   dengan   kurve normal.
Uji  normalitas  dilakukan  untuk  mengetahui  sebaran  data  skor posttest  kedua  kelompok.  Hasil  perhitungan  uji  normalitas  menggunakan
program  SPSS  16.00  dengan  Kolmogorov-Sminorv  Test  dapat  dilihat  pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol
Posttest Kontrol N
22
Normal Parameters
a,b
Mean 64,86
Std. Deviation
11,205
Most Extreme Differences
Absolute ,243
Positive ,243
Negative -,145
Kolmogorov-Smirnov Z 1,138
Asymp. Sig. 2-tailed
,150
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel  4.8  adalah  hasil  uji  normalitas  posttest  kelompok  kontrol. Nilai  sig.  2-tailed  adalah  0,150  menunjukkan  hasil  uji  normalitas.  Nilai
0,150  sig.  2-tailed ≥  0,05,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  Ho  gagal
ditolak  atau  Ha  ditolak  artinya  sebaran  data  skor  posttest  sesuai  dengan kurve normal atau data terdistribusi normal.
Cara  lain  yang  dapat  digunakan  adalah  dengan  melihat  visualisasi grafik  P-P  Plot.  Kriteria  yang  digunakan  untuk  mengambil  kesimpulan
dari hasil  uji  normalitas  skor  posttest  menggunakan  visualisasi  grafik  P-P Plot adalah:
1 Jika  penyebaran  titik  data  berada  di  sekitar  garis  diagonal  ideal,
maka data skor posttest terdistribusi secara normal. 2
Jika penyebaran titik data tidak berada di sekitar garis diagonal ideal, maka data skor posttest tidak terdistribusi secara normal.
Hasil  pengujian  normalitas  data  skor  posttest  menggunakan visualisasi P-P Plot dapat dilihat pada gambar 4.4. Penyebaran titik berada
di  sekitar  garis  diagonal  ideal.  Visualisasi  dari  grafik  P-P  Plot mengindikasikan  bahwa  data  dari  skor  posttest  kelompok  kontrol
terdistribusi normal.
Gambar 4.6 Histogram Skor Posttest Kelompok Kontrol
Gambar 4.7 P-P Plot Skor Posttest Kelompok Kontrol
Gambar   4.6       histogram   dan   gambar   4.7   P-P   Plot   yang menunjukkan  bahwa  data  skor  posttest  kelompok  kontrol  terdistribusi
normal, karena titik-titik terletak pada sekitar garis diagonal ideal. Gambar histogram juga menunjukkan bentuk histogram hampir mirip dengan kurve
normal, sehingga data dikatakan normal. Pengujian  normalitas  data  juga  dilakukan  pada  hasil  skor  posttest
kelompok  eksperimen.  Hasil  perhitungan  uji  normalitas  data  skor  posttest kelompok eksperimen dibantu dengan menggunakan program SPSS 16.00.
Tujuan  dari  pengujian  normalitas  skor  posttest  ini  untuk  mengetahui sebaran  data  skor  posttest  pada  kelompok  eksperimen.  Hasil  perhitungan
uji normalitas skor posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Skor Posttest Kelompok Eksperimen
Posttesteksperimen N
22
Normal Parameters
a,b
Mean 75,77
Std. Deviation
13,356
Most Extreme Differences
Absolute ,170
Positive ,109
Negative -,170
Kolmogorov-Smirnov Z ,796
Asymp. Sig. 2-tailed
,551
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel  4.9  adalah  hasil  perhitungan  uji  normalitas  dengan Kolmogorov-Sminorv  menggunakan  program  SPSS  16.00.  Nilai  sig.  2-
tailed  yaitu  0,551  yang  menunjukkan  hasil  uji  normalitas.  Nilai  0,551 menunjukkan bahwa Sig.2-tailed
≥ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho  gagal  ditolak  atau  Ha  ditolak  artinya  sebaran  data  skor  posttestsesuai
dengan kurve normal atau data terdistribusi normal. Cara  yang  kedua  untuk  mengetahui  sebaran  data  skor  posttest
kelompok    eksperimen    adalah    dengan    melihat    visualisasi    grafik    P-P Plotdan histogram. Visualisasi grafik P-P Plot dan histogram skor posttest
kelompok eksperimen dapat dilihat pada gambar 4.8 dan gambar 4.9. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.8  Histogram Skor Posttest Kelompok Eksperimen
Gambar 4.9 P-P Plot Skor Posttest Kelompok Eksperimen
2
Gambar  4.8  histogram  dan  gambar  4.9  P-P  Plot  yang menunjukkan  bahwa  data  skor  posttest  kelompok  eksperimen
terdistribusi   normal,   karena   titik-titik   terletak   pada   sekitar   garis diagonal  ideal.  Gambar  histogram  juga  menunjukkan  bentuk  histogram
mirip  dengan  kurve  normal,  sehingga  data  dikatakan  normal. Kesimpulan
yang dapat
diambil berdasarkan
uji normalitas
menggunakan  teknik  Kolmogorov-Sminorv  dan  visualisasi  grafik  P-P Plot  adalah  bahwa  sebaran  data  skor  posttest  kelompok  eksperimen
terdistribusi  normal.  Hasil  tersebut  menunjukkan  bahwa  langkah selanjutnya  yaitu dilanjutkan dengan uji homogenitas skor posttest atau
menggunakan statistik parametris. b.    Uji Homogenitas Skor Posttest
Analisis  selanjutnya  yang dilakukan  adalah  menguji  homogenitas skor    posttest    menggunakan    Lavene
’s    Test.    Hipotesis    untuk    uji homogenitas skor posttest adalah:
Ho : tidak ada perbedaan varian antara skor posttestt kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok adalah
homogen Ho: σ
1 2
= σ
2
. Ha  :  ada  perbedaan  varian  antara  skor  posttest  kelompok  kontrol  dan
kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok adalah tidak homogen Ha:
σ
1 2
≠ σ
2 2
. Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  dari  hasil  uji
homogenitas skor posttest adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1  Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka artinya Ho gagal ditolak atau Ha
ditolak  artinya  tidak  ada  perbedaan  varian  antara  skor  posttest kelompok  kontrol  dan  skor  posttest  kelompok  eksperimen  atau  data
skor posttest kedua kelompok homogen. 2  Jika  harga  sig.  2-tailed
≤  0,05  maka  Ho  ditolak  atau  Ha  gagal ditolak,  artinya  ada  perbedaan  varian  antara  skor  posttest  kelompok
kontrol dan skor posttest kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua  kelompok  tidak  homogen.  Hasil  perhitungan  uji  homogenitas
skor  posttest  menggunakan  program  SPSS  16.00  dapat  dilihat  pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Skor Posttest
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Levenes Test for Equality of Variances
F Sig.
Posttest Equal variances
assumed 8,615
,300
Equal variances not assumed
Tabel 4.10 adalah hasil perhitungan uji homogenitas skor posttest. Nilai  sig  pada  kolom  Lavene
’s  Test  menunjukkan  hasil  uji  homogenitas sebesar  0,300.  Nilai  0,300
≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
artinya  tidak  ada  perbedaan  varian  antara  skor  posttest  kelompok  kontrol dan  kelompok  eksperimen  atau  kedua  kelompok  homogen.  Varian  data
kedua  kelompok  yang  diperoleh  dalam  penelitian  merupakan  data homogen,  maka  data  yang dilihat  dalam  kolom  SPSS 16.00  adalah kolom
equal  variances  assumed.  Data  yang  homogen  tersebut  selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan uji independent t-test.
c.    Independent t-test Penggunaan  independent  t-test  didasarkan  pada  terpenuhinya  ketiga
prasyarat  analisis  yaitu sebaran data  skor posttest terdistribusi normal, varian data    skor    posttest    homogen,    dan    diperoleh    dari    data    yang
independen.Hipotesis    untuk    pengujian    hipotesis    menggunakan    uji independent t-test adalah:
Ho : tidak ada perbedaan rata-rata skor posttest  antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ho: µ
1
= µ
2
. Ha  :  ada  perbedaan  rata-rata  skor  posttest  antara  kelompok  kontrol  dan
kelompok eksperimen Ha: µ
1
≠ µ
2
. Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  dari  hasil  uji
inpendent t-test skor posttest adalah: c
Jika harga Sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak,
maka  tidak  ada  perbedaan  rata-rata  skor  posttest  antara  kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dapat dikatakan bahwa tidak ada
perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d Jika harga Sig. 2-tailed
≤ 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, maka ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan
kelompok  eksperimen  atau  dapat  dikatakan  bahwa  ada  perbedaan  hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar.
Hasil  perhitungan  uji  independent  t-test  skor  posttest  dengan menggunakan program SPSS 16.00 dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Independent T-Test
Group Statistics
Kelompok N
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean Post
test 1
2 22
64,86 11,205
2,389 22
75,77 13,356
2,847
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Independent T-Test
Skor Posttest Equal
variances assumed
Equal variances
not assumed
Levene ’s  Test  for
Equality              of Variances
F 1,099
1,099 Sig
,300 ,300
T-test  for  Equality of Means
T -2,935
-2,935 Df
42 40,769
Sig. 2-tailed ,005
,005 Mean Difference
-10,909 -10,909
Std. Error Difference 3,717
3,717 95
Confidence Lower
-18,410 -18,417
Upper -3,408
-3,402 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Interval   of   the Difference
Tabel  4.11  dan  tabel  4.12  memperlihatkan  bahwa  sig.  2-tailed sebesar  0,005.  Uji  hipotesis  independent  t-test  pada  penelitian  ini  adalah
menggunakan  uji  dua  pihak,  maka  hasil  sig.  2-tailed  langsung dibandingkan dengan 0,05. Nilai 0,005 menunjukkan sig. 2-tailed
≤ 0,05, artinya Ho ditolak atau  Ha  gagal ditolak sehingga ada perbedaan  rata-rata
skor posttest antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hasil perhitungan  tersebut  juga  menyatakan  bahwa  ada  perbedaan  hasil  belajar
siswa atas penggunaan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR. Tabel  4.11  dan  tabel  4.12  adalah  perhitungan  uji  independent  t-
test  dengan  bantuan  program  SPSS  16.00.  Bukti  manual  mengacu  rumus independent t-test pada bab III gambar 3.8 adalah sebagai berikut:
̅̅ √
√
√
√ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perhitungan    t-test    secara    manual    menggunakan    rumus independent  t-tes  tmenunjukkan  t44=  -2,936  p
≤  0,05  terbukti  sama dengan perhitungan menggunakan program SPSS 16.00. Hasil perhitungan
independent  t-test  untuk  pengujian  hipotesis  ini  telah  dapat  menjawab rumusan  masalah.  Kesimpulan  yang  dapat  ditarik  yaitu  ada  perbedaan
prestasi  bealajar  siswa  atas  penerapan  pendekatan  Paradigma  Pedagogi Refelektif PPR.
C.   Pembahasan