Hasil Penelitian DESKRIPSI PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

Kelas Tanggal Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Keterangan November 2014 posttest Posttest mengerjakan secara individu Tabel 4.1 menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru selama pengambilan data yaitu pada saat proses pembelajaran. Gambaran kegiatan pada tabel tersebut menunjukkan perbedaan suasana kelas eksperimen dan kelas kontrol. Siswa kelas eksperimen lebih terlihat antusias, sedangkan kelas kontrol kurang antusias.

B. Hasil Penelitian

Pembahasan mengenai hasil penelitian ini merupakan hasil perhitungan data yang diperoleh dari penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa hasil pretest dan posttest yang digunakan sebagai dasar dalam analisis data. Uji yang dilakukan sesuai dengan urutan prosedur analisis data yang sudah dijelaskan pada bab III. Uji dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS versi 16.00. Tabel 4.2 merupakan deskripsi hasil pretest dan posttest untuk kelas kontrol dan eksperimen. Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Pretest dan Posttest Pre-kon Post-kon Pre-eks Post-eks Valid Missing 22 22 22 22 Mean 63.86 64.86 68.27 75.77 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Std. Error of Mean 1.989 2.389 3.182 2.847 Median 60.00 60.00 67.00 80.00 Mode 60 60 67 80 Std. Deviation 9.331 11.205 14.926 13.356 Minimun 47 53 40 53 Maximum 80 93 93 100 Sum 1405 1427 1502 1667 Tabel 4.2 berisi tentang mean, standar error of mean, median, modus, standar deviation, skor maximum, dan minimum dari skor pretest dan posttest. Rata-rata skor pretest untuk kelas kontrol adalah 63,86 dan untuk kelas eksperimen adalah 68,27, artinya rata-rata skor kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol yaitu memiliki selisih 4,41. Rata-rata skor posttest untuk kelas kontrol adalah 64,86 dan kelas eksperimen 75,77, artinya rata-rata skor kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol yaitu memiliki selisih 10,91. Skor rata-rata ini nanti akan digunakan dalam analisis data untuk menguji hipotesis. Skor maksimum pretest kelompok kontrol adalah 80 dan skor maksimum pretest kelas eksperimen sama adalah 93, sedangkan skor masksimum posttest eksperimen 100 dan posttest kontrol adalah 93. Skor minimum posttest kelas kontrol adalah 53 dan kelas eksperimen adalah 53, sedangkan nilai minimum pretest kelas eksperimen adalah 47 dan pretest kontrol yaitu 40. Data skor pretest dan posttest dianalisis untuk melihat kenaikan skor dari masing-masing kelompok. Kenaikan skor dapat dilihat berdasarkan rata- rata skor, skor tertinggi, dan skor terendah dari kedua kelompok. Kenaikan skor tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Kedua Kelompok Deskripsi Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Skor Pretest Skor Postest Skor Pretest Skor Postest Rata-rata 63.86 64.86 68.27 75.77 Skor Tertinggi 80 93 93 100 Skor Terendah 47 53 40 53 Kenaikan Skor 1,00 7,5 Presentase 1,6 10,93 Tabel 4.3 menunjukkan kenaikan skor dan presentase kenaikan skor dari masing-masing kelompok. Kenaikan skor diperoleh dari selisih skor pretest dan posttest. Kelompok kontrol mengalami kenaikan skor sebesar 1,00 dan kelompok eksperimen mengalami kenaikan skor sebesar 7,5. Presentase kenaikan skor diperoleh dari kenaikan skor dibagi skor pretest dikali 100. Presentase untuk kelompok kontrol yaitu 1,6, sedangkan kelompok eksperimen yaitu 10,93. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami kenaikan sebesar 9,33 daripada kelompok kontrol. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Data-data tersebut akan lebih mudah dipahami apabila digambarkan dalam bentuk grafik Kountour, 2003: 172. Grafik memberikan gambaran secara jelas adanya kenaikan skor dari kedua kelompok. 160 Grafik Kenaikan Hasil Skor Pretest Posttest 140 120 68,27 75.77 100 80 63.86 64.86 40 20 Pretest Posttest Kontrol Eksperimen Gambar 4.1 Grafik Data Hasil Pretest dan Postest Gambar 4.1 adalah grafik perbandingan hasil skor pretest dan posttest kelompok kontrol dan eksperimen. Grafik tersebut menunjukkan bahwa kedua kelompok sama-sama mengalami kenaikan skor. Kelompok kontrol mengalami kenaikan rata-rata skor sebesar 1,00 atau 1,6. Kelompok eksperimen mengalami kenaikan 7,5 sebesar atau 10,93. Peningkatan terlihat pada rata-rata skor pretest dan pottest masing-masing kelompok.Peningkatan tersebut menunjukkan hal yang positif. Gambar 4.1 belum menunjukkan adanya perbedaan prestasi belajar siswa atas penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR. Perbedaan prestasi belajar siswa tersebut dapat dilihat melalui analisis data. Analisis data yang dilakukan menggunakan uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji prasyarat analisis parametrik yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji hipotesis yang digunakan adalah independent t-test. Uji prasyarat analisis tersebut digunakan untuk menguji skor pretest dan posttest pada masing-masing kelompok.

1. Hasil Uji Prasyarat Skor Pretest

Uji prasyarat skor pretest pada penelitian ini ada 3 macam yaitu uji normalitas, homogenitas, dan independent t-test. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan 5 cara yaitu Kolmogorov-Sminorv Test, visualisasi P-P Plot, histogram, rasio skewness, dan rasio kurtosis. a. Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Uji normalitas skor pretest dilakukan menggunakan Kolmogorov-smirnov.Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: Ho: Sebaran data tidak sesuai dengan kurve normal atau data tidak normal Ha : Sebaran data sesuai dengan kurve normal atau data normal Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji normalitas suatu data adalah: 1 Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Hogagal ditolak atau Ha ditolak, artinya sebaran data pretest sesuai dengan kurve normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Jika harga sig. 2-tailed ≤ 0,05 maka Ho ditolak atau Hagagal ditolak, artinya sebaran data pretest tidak sesuai dengan kurve normal.Hasil perhitungan uji normalitas menggunakan program SPSS 16.00 dengan Kolmogorov-Sminorv Test dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Kelompok Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pretestkontrol N 22 Normal Parameters a,b Mean 63,86 Std. Deviation 9,331 Most Extreme Differences Absolute ,206 Positive ,206 Negative -,154 Kolmogorov-Smirnov Z ,966 Asymp. Sig. 2-tailed ,308 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Tabel 4.4 merupakan hasil uji normalitas menggunakan perhitungan SPSS 16.00. Tabel tersebut memperlihatkan nilai hasil uji normalitas kelompok kontrol menunjukkan nilaisig. 2-tailed PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI adalah 0,308 ≥ 0,05. Kesimpulan yang dapat diambil adalah H ditolak atau data dikatakan normal.Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat visualisasi grafik P-P Plot. Kriteria yang digunakan untuk mengambil kesimpulan dari hasil uji normalitas skor pretest menggunakan visualisasi grafik P-P Plot adalah: 1 Jika penyebaran titik data berada di sekitar garis diagonal ideal, maka data skor pretest terdistribusi secara normal. 2 Jika penyebaran titik data tidak berada di sekitar garis diagonal ideal, maka data skor pretest tidak terdistribusi secara normal. Gambar 4.2 dan 4.3 adalah gambar histogram dan P-P Plot. Kedua gambar menunjukkan bahwa data dari skor pretest kelompok kontrol terdistribusi normal, karena penyebaran titik berada di sekitar garis diagonal ideal. Gambar 4.2 Histogram Skor Pretest Kelompok Kontrol Gambar 4.3 P-P Plot Skor Pretest Kelompok Kontrol Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uji normalitas skor menggunakan teknik Kolmogorov-Sminorv dan visualisasi grafik P-P Plot adalah sebaran data skor pretest kelompok kontrol terdistribusi normal. Pengujian normalitas tidak hanya pada skor pretest kelompok kontrol saja, melainkan skor pretest kelompok eksperimen juga. Kriteria yang digunakan sama dengan uji normalitas skor pretest kelompok kontrol. Tabel 4.5 adalah hasil perhitungan uji normalitas skor pretest kelompok eksperimen menggunakan program SPSS 16.00. Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Kelompok Eksperimen Pretest Eksperimen N 22 Normal Parameters a,b Mean 68,27 Std. 14,926 Deviation Most Extreme Differences Absolute ,170 Positive ,170 Negative -,122 Kolmogorov-Smirnov Z ,799 Asymp. Sig. 2-tailed ,546 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Tabel 4.5 adalah hasil perhitungan uji normalitas skor pretest kelompok eksperimen menggunakan SPSS 16.00.Nilai sig. 2-tailed menunjukkan angka 0,546. Nilai 0,546 ≥ 0,05. Kesimpulan yang dapat diambil adalah Ho ditolak atau data normal, artinya sebaran data skor pretest tidak berbeda dengan kurve normal atau data terdistribusi normal. Pengujian normalitas data skor pretest kelompok eksperimen juga menggunakan visualisasi grafik P-P Plot. Visualisasi grafik P-P Plot dapat dilihat pada gambar 4.4. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.4 Histogram Skor Pretest Kelompok Eksperimen Gambar 4.5 P-P Plot Skor Pretest Kelompok Eksperimen Gambar 4.4 Histogram dan gambar 4.5 P-P Plot. Kedua gambar menunjukkan bahwa data dari skor pretest kelompok 2 eksperimen terdistribusi normal, karena penyebaran titik berada di sekitar garis diagonal ideal. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uji normalitas skor menggunakan teknik Kolmogorov-Sminorv dan visualisasi grafik P-P Plot adalah sebaran data skor pretest kelompok kontrol terdistribusi normal. Pengujian normalitas skor pretest menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki sebaran data yang terdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan dengan uji homogenitas skor pretest atau menggunakan skor parametris. b. Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan skor pretest pada kelompok eksperimen. Data yang telah diperoleh akan diuji homogenitasnya menggunakan Lavene ’s Test. Hipotesis untuk uji homogenitas pada penelitian adalah: Ho : tidak ada perbedaan varian antara skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data skor pretest kedua kelompok adalah homogen Ho: σ 1 2 = σ 2 . Ha : ada perbedaan varian antara skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data skor pretest kedua kelompok adalah tidak homogen Ha: σ 1 2 ≠ σ 2 2 . Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji homogenitas skor pretest adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka artinya Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan varian antara skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen atau data skor pretest kedua kelompok homogen. 2 Jika harga sig. 2-tailed ≤ 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya ada perbedaan varian antara skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen atau data skor pretest kedua kelompok tidak homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas skor pretest dengan menggunakan program SPSS 16.00 dan disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.6 menunjukkan uji homogenitas dianalisis menggunakan uji Lavene ’s Test. Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Levenes Test for Equality of Variances F Sig. Pretest Equal variances assumed 1,380 ,107 Equal variances not assumed Tabel 4.6 menunjukkan harga signifikansi pada kolom Lavene ’s Test adalah 0,107. Nilai Sig. 0,107 ≥ 0,05, maka Ho gagal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ditolak. Hasil tersebut dapat juga dinyatakan bahwa sebaran data skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen bersifat homogen. Karena hasil uji homogenitas kedua kelompok menunjukkan homogen, maka dapat dilanjutkan dengan uji independent t-test untuk skor pretest. c. Hasil Uji Independent t-test Skor Pretest Uji independent t-test pada skor pretest dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hipotesis yang digunakan dalam uji independent t-test skor pretest ini adalah: Ho : tidak ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ho: µ 1 = µ 2 . Ha : ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ha: µ 1 ≠ µ 2 . Kriteria pengambilan keputusan pada pengujian independent t- test yang digunakan adalah: 1 Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05, maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata- rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. 2 Jika harga sig. 2-tailed ≤ 0,05, maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil perhitungan uji independent t-test skor pretest dengan menggunakan program SPSS 16.00 dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Uji Independent t-test Skor Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen Skor Pretest Equal varian ces assum ed Equal variances not assumed Levene ’s Test for Equality of Variances F 2,708 2,708 Sig ,107 ,107 T-test for Equality of Means T -1,175 -1,175 Df 42 35,241 Sig. 2-tailed ,248 ,248 Mean Difference -4,409 -4,409 Std. Error Difference 3,753 3,753 95 Confidence Interval of the Difference Lower - 11,98 3 -12,026 Upper 3,165 3,208 Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa F hitung pada tingkat kepercayaan 95 untuk hasil pretest dengan equal variance assumed adalah 2,708 dengan p sig. 2-tailed 2,48. Nilai 2,48 ≥ 0,05, maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak artinya tidak ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perbedaan rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hasil uji independent t-test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, maka pengujian dapat dilanjutkan dengan langkah uji prasyarat analisis untuk skor posttest.

2. Hasil Uji Prasyarat Skor Posttest

Prosedur analisis yang digunakan selanjutnya adalah uji prasyarat analisis untuk uji independent t-test skor posttest. Tahap pada uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas skor posttest, uji homogenitas skor posttest, dan independent t-test. Pengujian telah dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.00. a. Uji Normalitas Skor Posttest Uji normalitas skor posttest dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-smirnov. Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: Ho : Sebaran data skor posttest tidak sesuai dengan kurve normal atau data skor posttest tidak terdistribusi normal. Ha : Sebaran data skor posttest sesuai dengan kurve normal atau data skor posttest terdistribusi normal. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji normalitas suatu data adalah: 1 Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Hogagal ditolak atau Ha ditolak, artinya sebaran data posttest sesuai dengan kurve normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Jika harga sig. 2-tailed ≤ 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya sebaran data posttest tidak sesuai dengan kurve normal. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data skor posttest kedua kelompok. Hasil perhitungan uji normalitas menggunakan program SPSS 16.00 dengan Kolmogorov-Sminorv Test dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol Posttest Kontrol N 22 Normal Parameters a,b Mean 64,86 Std. Deviation 11,205 Most Extreme Differences Absolute ,243 Positive ,243 Negative -,145 Kolmogorov-Smirnov Z 1,138 Asymp. Sig. 2-tailed ,150 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Tabel 4.8 adalah hasil uji normalitas posttest kelompok kontrol. Nilai sig. 2-tailed adalah 0,150 menunjukkan hasil uji normalitas. Nilai 0,150 sig. 2-tailed ≥ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya sebaran data skor posttest sesuai dengan kurve normal atau data terdistribusi normal. Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat visualisasi grafik P-P Plot. Kriteria yang digunakan untuk mengambil kesimpulan dari hasil uji normalitas skor posttest menggunakan visualisasi grafik P-P Plot adalah: 1 Jika penyebaran titik data berada di sekitar garis diagonal ideal, maka data skor posttest terdistribusi secara normal. 2 Jika penyebaran titik data tidak berada di sekitar garis diagonal ideal, maka data skor posttest tidak terdistribusi secara normal. Hasil pengujian normalitas data skor posttest menggunakan visualisasi P-P Plot dapat dilihat pada gambar 4.4. Penyebaran titik berada di sekitar garis diagonal ideal. Visualisasi dari grafik P-P Plot mengindikasikan bahwa data dari skor posttest kelompok kontrol terdistribusi normal. Gambar 4.6 Histogram Skor Posttest Kelompok Kontrol Gambar 4.7 P-P Plot Skor Posttest Kelompok Kontrol Gambar 4.6 histogram dan gambar 4.7 P-P Plot yang menunjukkan bahwa data skor posttest kelompok kontrol terdistribusi normal, karena titik-titik terletak pada sekitar garis diagonal ideal. Gambar histogram juga menunjukkan bentuk histogram hampir mirip dengan kurve normal, sehingga data dikatakan normal. Pengujian normalitas data juga dilakukan pada hasil skor posttest kelompok eksperimen. Hasil perhitungan uji normalitas data skor posttest kelompok eksperimen dibantu dengan menggunakan program SPSS 16.00. Tujuan dari pengujian normalitas skor posttest ini untuk mengetahui sebaran data skor posttest pada kelompok eksperimen. Hasil perhitungan uji normalitas skor posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Skor Posttest Kelompok Eksperimen Posttesteksperimen N 22 Normal Parameters a,b Mean 75,77 Std. Deviation 13,356 Most Extreme Differences Absolute ,170 Positive ,109 Negative -,170 Kolmogorov-Smirnov Z ,796 Asymp. Sig. 2-tailed ,551 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Tabel 4.9 adalah hasil perhitungan uji normalitas dengan Kolmogorov-Sminorv menggunakan program SPSS 16.00. Nilai sig. 2- tailed yaitu 0,551 yang menunjukkan hasil uji normalitas. Nilai 0,551 menunjukkan bahwa Sig.2-tailed ≥ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya sebaran data skor posttestsesuai dengan kurve normal atau data terdistribusi normal. Cara yang kedua untuk mengetahui sebaran data skor posttest kelompok eksperimen adalah dengan melihat visualisasi grafik P-P Plotdan histogram. Visualisasi grafik P-P Plot dan histogram skor posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada gambar 4.8 dan gambar 4.9. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.8 Histogram Skor Posttest Kelompok Eksperimen Gambar 4.9 P-P Plot Skor Posttest Kelompok Eksperimen 2 Gambar 4.8 histogram dan gambar 4.9 P-P Plot yang menunjukkan bahwa data skor posttest kelompok eksperimen terdistribusi normal, karena titik-titik terletak pada sekitar garis diagonal ideal. Gambar histogram juga menunjukkan bentuk histogram mirip dengan kurve normal, sehingga data dikatakan normal. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uji normalitas menggunakan teknik Kolmogorov-Sminorv dan visualisasi grafik P-P Plot adalah bahwa sebaran data skor posttest kelompok eksperimen terdistribusi normal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa langkah selanjutnya yaitu dilanjutkan dengan uji homogenitas skor posttest atau menggunakan statistik parametris. b. Uji Homogenitas Skor Posttest Analisis selanjutnya yang dilakukan adalah menguji homogenitas skor posttest menggunakan Lavene ’s Test. Hipotesis untuk uji homogenitas skor posttest adalah: Ho : tidak ada perbedaan varian antara skor posttestt kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok adalah homogen Ho: σ 1 2 = σ 2 . Ha : ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok adalah tidak homogen Ha: σ 1 2 ≠ σ 2 2 . Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji homogenitas skor posttest adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka artinya Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan skor posttest kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok homogen. 2 Jika harga sig. 2-tailed ≤ 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan skor posttest kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok tidak homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas skor posttest menggunakan program SPSS 16.00 dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Skor Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Levenes Test for Equality of Variances F Sig. Posttest Equal variances assumed 8,615 ,300 Equal variances not assumed Tabel 4.10 adalah hasil perhitungan uji homogenitas skor posttest. Nilai sig pada kolom Lavene ’s Test menunjukkan hasil uji homogenitas sebesar 0,300. Nilai 0,300 ≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI artinya tidak ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau kedua kelompok homogen. Varian data kedua kelompok yang diperoleh dalam penelitian merupakan data homogen, maka data yang dilihat dalam kolom SPSS 16.00 adalah kolom equal variances assumed. Data yang homogen tersebut selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan uji independent t-test. c. Independent t-test Penggunaan independent t-test didasarkan pada terpenuhinya ketiga prasyarat analisis yaitu sebaran data skor posttest terdistribusi normal, varian data skor posttest homogen, dan diperoleh dari data yang independen.Hipotesis untuk pengujian hipotesis menggunakan uji independent t-test adalah: Ho : tidak ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ho: µ 1 = µ 2 . Ha : ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ha: µ 1 ≠ µ 2 . Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji inpendent t-test skor posttest adalah: c Jika harga Sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak, maka tidak ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d Jika harga Sig. 2-tailed ≤ 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, maka ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dapat dikatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar. Hasil perhitungan uji independent t-test skor posttest dengan menggunakan program SPSS 16.00 dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Independent T-Test Group Statistics Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Post test 1 2 22 64,86 11,205 2,389 22 75,77 13,356 2,847 Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Independent T-Test Skor Posttest Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene ’s Test for Equality of Variances F 1,099 1,099 Sig ,300 ,300 T-test for Equality of Means T -2,935 -2,935 Df 42 40,769 Sig. 2-tailed ,005 ,005 Mean Difference -10,909 -10,909 Std. Error Difference 3,717 3,717 95 Confidence Lower -18,410 -18,417 Upper -3,408 -3,402 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Interval of the Difference Tabel 4.11 dan tabel 4.12 memperlihatkan bahwa sig. 2-tailed sebesar 0,005. Uji hipotesis independent t-test pada penelitian ini adalah menggunakan uji dua pihak, maka hasil sig. 2-tailed langsung dibandingkan dengan 0,05. Nilai 0,005 menunjukkan sig. 2-tailed ≤ 0,05, artinya Ho ditolak atau Ha gagal ditolak sehingga ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hasil perhitungan tersebut juga menyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR. Tabel 4.11 dan tabel 4.12 adalah perhitungan uji independent t- test dengan bantuan program SPSS 16.00. Bukti manual mengacu rumus independent t-test pada bab III gambar 3.8 adalah sebagai berikut: ̅̅ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Perhitungan t-test secara manual menggunakan rumus independent t-tes tmenunjukkan t44= -2,936 p ≤ 0,05 terbukti sama dengan perhitungan menggunakan program SPSS 16.00. Hasil perhitungan independent t-test untuk pengujian hipotesis ini telah dapat menjawab rumusan masalah. Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu ada perbedaan prestasi bealajar siswa atas penerapan pendekatan Paradigma Pedagogi Refelektif PPR.

C. Pembahasan