Pembahasan DESKRIPSI PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

Perhitungan t-test secara manual menggunakan rumus independent t-tes tmenunjukkan t44= -2,936 p ≤ 0,05 terbukti sama dengan perhitungan menggunakan program SPSS 16.00. Hasil perhitungan independent t-test untuk pengujian hipotesis ini telah dapat menjawab rumusan masalah. Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu ada perbedaan prestasi bealajar siswa atas penerapan pendekatan Paradigma Pedagogi Refelektif PPR.

C. Pembahasan

Penelitian ini menghasilkan analisis data yaitu adanya perbedaan prestasi belajar siswa atas penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR. Kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR selama pembelajaran rata- rata lebih meningkat dari pada kelompok kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR selama pembelajaran berlangsung. Peningkatan rata-rata dapat dilihat dari hasil skor pretest dan skor posttest dari masing-masing kelompok. Perbandingan hasil skor pretest dan skor posttest kelompok kontrol dan eksperimen adanya kenaikan prestasi belajar siswa pada kelompok eksperimen yang melebihi kelompok kontrol. Salah satu faktor yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut adalah penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR. Penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dalam proses pembelajaran sudah dapat dilihat dengan jelas, proses dimana nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pijakan dalam menentukan sikap atau tindakan, sehingga siswa menjdai lebih memahami setiap proses pembelajaran yang diikutinya agar pemahaman mereka menjadi berkembang dan bisa menunjang peningkatan prestasi belajarnya menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dalam proses pembelajaran mempengaruhi prestasi belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif dalam proses belajar akan membangkitkan semangat siswa. Dalam proses pembelajaran siswa akan terdorong secara mandiri lewat pengalaman langsung maupun tidak langsung dengan cara mengumpulkan informasi yang didapatnya menggunakan ketajaman hati nurani mereka. Siswa akan berusaha bertanggung jawab dengan tugas apa yang diberikan oleh pendidik. Refleksipun akan dilaukan setelah siswa melewati kegiatan kegiatan pembelajaran dengan pengelaaman, kemudian setelah siswa menuliskan refleksi, siswa akan melakukan dengan tindakan yang nyata yaitu aksi. Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan PPR dalam pembelajaran adalah untuk menjadikan manusia secara intelektual berkompeten, terbuka untuk perkembangan, dan religius TIM PPR SD kelompok Kanisius, 2010:3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hari pertama proses pembelajaran pada kelompok eksperimen berlangsung cukup lancar, siswa terlihat mengikuti dengan antusias dalam belajar. Penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR yang digunakan dapat menarik perhatian siswa, hal tersebut dibuktikan dengan refleksi yang ditulis siswa dan raut wajah siswa yang terlihat senang setelah belajar. Pernyataan tersebut didukung dari salah satu kelebihan dari PPR yaitu menumbuhkan sekaligus menerapkan semangat berbagi dalam proses pembelajaran Tim PPR Kanisius: 2008. Sama dengan hari pertama, pertemuan kedua ini siswa terlihat cukup antusias dan menyenangkan dalam proses pembelajaran berlangsung. Saat peneliti mengajar di kelas eksperimen siswa begitu menyukai proses kegiatan belajar mengajar. Siswa sangat antusias dan menyenangkan saat peneliti menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR.Selama mengajar di kelas siswa menginginkan untuk di kelas eksperimen, peneliti tidak diperbolehkan mengajar di kelas kontrol oleh siswa. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dapat membuat siswa untuk belajar secara mandiri, semanagat dan menyenangkan. Kegiatan belajar mengajar pada kelompok kontrol juga terlihat cukup antusias. Namun rata-rata siswa tidak seantusias pada kelas eksperimen, terlihat siswa mulai bosan dan asik mengobrol sendiri dengan teman sebangku. Saat siswa diberikan tugas, rata-rata siswa terlihat malas mengerjakan, hal tersebut dapat dilihat dari perilaku siswa saat proses pembelajaran berlangsung, siswa ramai dan mengobrol bersama teman- temannya. Situasi tersebut terjadi pada hari pertama pembelajaran sampai hari ketiga dimana siswa terlihat kurang tertarik dengan pembelajaran yang diberikan oleh peneliti. Model pembelajaran yang digunakan dalam dalam kelompok kontrol guru hanya memberikan materi dan soal. Rata-rata siswa banyak yang mengeluh saat guru memberikan soal secara berulang-ulang. Pernyataan yang menegaskan dengan situasi pembelajaran tersebut dikemukakan oleh Susanto 2013:67, bahwa pembelajaran yang tidak didasari minat seperti perasaan senang, tidak akan berjalan efektif. Pembelajaran yang efektif adalah adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan kepada siswa untuk dapat belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri Hamalik, 2011:171. Dalam aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran, mereka belajar sambil bekerja. Dengan bekerja tersebut siswa mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman. Aktivitas belajar merupakan kegiaatan yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas pembelajaran dapat berupa presentasi, bertanya, menjawab pertanyaan, mencatat materi, dan kerja kelompok. Pada saat proses pembelajaran, siswa kelompok kontrol banyak yang bertanya, menjawab pertanyaan dan bekerja dalam kelompok. Apabila dibandingkan dengan kelompok eksperimen, kelompok eksperimen cenderung lebih aktif dibanding kelompok kontrol. Pembelajaran pada kelompok kontrol cenderung pasif, hal tersebut sudah terlihat saat dimulainya pelajaran. Siswa cenderung mendengarkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penjelasan dari guru saja dan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru. Dalam kelompok kontrol tidak menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR tetapi menggunakan model pembelajaran ceramah denganmemberikan penjelasan dan memberikan soal. Hasil pembelajaran menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR telah memberikan bukti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajaar siswa atas penggunaan penerapan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN