Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR

tidak memilih milih siswa dalam pendampingan di dalam kelas, dan 2 pendidik tidak mudah menjalankan metode PPR karena butuh dukungan penuh dari jajaran sekolah. Melalui uraian tersebut, Paradigma Pedagogi Reflektif adalah suatu model pembelajaran yang menekankan refleksi dalam rangka menemukan nilai-nilai hidup dalam proses pendidikan dan dapat digunakan untuk pijakan hidup. Tujuan dari PPR dibagi menjadi dua bagian yaitu bagi para pendidik dan bagi siswa. Bagi pendidik diharapkan guru semakin dapat memahami dan mendampingi perkembangan peserta didik selama proses belajar mengajar. Bagi siswa diharapkan menjadi manusia secara intelektual berkompeten, terbuka untuk perkembangan, dan religius. Pelaksanaan model pembelajaran PPR pun memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaannya. Kelebihan PPR adalah dapat diterapkan di semua kurikulum dengan menerapkan semangat berbadi dalam proses pembelajaran. Kelemahan PPR adalah kesulitan dalam memberikan perhatian secara menyeluruh kepada setiap siswa.

c. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR

PPR menggunakan kata pedagogi bukan pendidikan. Hal ini didasari untuk menekankan bahwa pendidikan adalah pendampingan dalam pertumbuhan dan perkembangan siswa. Oleh karena itu perlu disadari bahwa pola pikir PPR adalah membentuk pribadi, dengan memberi siswa pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan dan merefleksikan pengalaman tersebut Tim Redaksi Kanisius, 2008:60. Menurut Tim PPR Kanisius 2010:24, tujuan PPR merupakan pembentukan pribadi manusia secara penuh dan lebih mendalam. Proses pembentukan yang menuntut keunggulan untuk mencapai bakat dan kemampuannya. Pembentukan karakter pribadi diharapkan sedemikian rupa sehingga siswa nantinya akan berkomitmen memperjuangkan kehidupan bersama berdasarkan nilai kemanusiaan. PPR menekankan refleksi sebagai unsur pokok yang harus ada di dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Paradigma Pedagogi Reflektif PPR adalah model pembelajaran yang menerapakan nilai-nilai Kemanusiaan. Ciri khusus dari model pembelajaran ini adalah adanya 3C Competence, Conscience, Compassion dalam pembuatan indikator. Pembuatan perencanaan pembelajaran pada model PPR memiliki tahapan-tahapan yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Model pembelajaran PPR ini selain mengembangkan kemampuan siswa pada ranah kognitif, tetapi juga meningkatkan kemapuan siswa pada ranah afektif dan psikomotorik. Peserta didik tidak hanya pandai dari segi kognitifnya saja, tetapi juga perilaku dan psikomotoriknya juga berkembang secara baik. - Kurikulum 2013 .2 Pengertian Kurikulum 2013 Pemerintah melalui kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2013 mengganti kurikulum baru sebagai penyempurnaan kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2006 yang diberi nama kurikulum 2013. Muzamiroh 2013 berpendapat bahwa Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK 2004, tetapi belum terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan kurikulum tingkat satuan pendidikan 2006. Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran yang berbasis saintifik dengan lima langkah pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran dalam kurikulum sebelumnya menggunakan tiga langkah. Dalam kurikulum sebelumnya, KTSP, ada tiga langkah dalam metode pembelajarannya, yaitu elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi. Sedangkan dalam Kurikulum 2013 ada lima langkah, yaitu mengamati, bertanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Pada dasarnya pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari srategi meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu bentuk pengembangan kurikulum yang akhir-akhir ini menjadi perhatian adalah pengintegrasian kurikulum yang ahsilnya disebut sebagai kurikulum terpadu. Mneurut Frazee dan Rudnitski 1995, kurikulum terpadu integrated curriculum pada dasarnya mengintegrasikan sejumlah disiplin mata pelajaran melalui keterkaitan di antara tujuan, isi, ketrampilan, dan sikap. Tujuan dari kegiatan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 mencakup beberapa ranah sebagai berikut : 1 Ranah sikap : agar peserta didik tahu secara langsung mengapa hal tersebut bisa terjadi. 2 Ranah keterampilan : agar peserta didik tahu bagaimana melakukan melalui tindakan, bukan hanya sekedar teori. 3 Ranah pengetahuan : agar peserta didik tahu apa yang akan dipelajari lebih luas dan lebih lanjut. 4 Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013 ini, merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dan memadukannya melalui kehidupan sehari-hari untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Melalui kurikulum 2013 ini, guru diharapkan mampu untuk lebih kreatif, berwawasan luas, mampu mengaplikasikan materi dengan kehidupan sehari-hari, dan memotivasi siswa. .3 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, tidak terlepas dari perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya. Hal ini menutut perlunya perbaikan sistem pendidikan yaitu penyempurnaan kurikulum. Pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari tujuan meningkatkan mutu pendidikan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengungkapkan bahwa perubahan dan pengembangan pada kurikulum memiliki tujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan kurikulum sebelumnya supaya sesuai dengan perkembangan global. Elemen perubahan kurikulum 2013 menurut Abdul Madjid 2014:35 meliputi: 1 standar kompetensi lulusan; 2 standar proses; 3 standar isi; dan 4 standar penilain. Adapun penjelasan lebih terperinci berupa tabel sebagai berikut: Tabel 2.1 Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Elemen Deskripsi SD Kompetensi Lulusan Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. Kedudukan Kompetensi yang semula diturunkan dari Elemen Deskripsi SD Mata Pelajaran isi mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Pendekatan isi Kompetensi dikembangkan melalui: Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran. Struktur Kurikulum Mata Pelajaran dan alokasi waktu isi a. Holistik dan integratif berfokus kepada alam, sosial, dan budaya. b. Pembelajaran dlaksanakan dengan pendekatan sains. c. Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6. d. Jumlah jam bertaambah 4 JP minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran. Proses Pembelajaran Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan. Tematik dan terpadu. Penilaian Penilaian berbasis kompetensi Elemen Deskripsi SD Pergeseran dari penilaian melalui tes mengukur kompetensi berdasarkan hasil saja, menuju penilaian otentik mengukur semua kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil. Memperkuat PAP Penilaian Acuan Patokan, yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal maksimal. Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL. Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian. Ekstrakurikuler a. Pramuka wajib b. UKS c. PMR d. Bahasa Inggris Sumber: Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik menjadi lebih aktif dalam belajar. Pada setiap pengembangan kurikulum dapat berdampak pada tingkat perkembangan peserta didik. Berikut dampak pengembangan kurikulum 2013: Tabel 2.2 Dampak Pengembangan Kurikulum 2013 No. Entitas Pendidikan Perubahan yang diharapkan 1. Peserta Didik 1. Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif 2. Lebih bergairah dan senang di sekolah dan belajar 2. Pendidik dan Tenaga 1. Lebih bergairah dalam mengajar 2. Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24jam per minggu 3. Manajemen Satuan Pendidikan 1. Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan dan penyuluhan 2. Antisipasi atas semaraknya variasi kegiatan pembelajaran 4. Masyarakat Umum 1. Memperoleh lulusan sekolah yang kompeten 2. Kebutuhan pendidikan dapat dipenuhi oleh sekolah 3. Dapat meningkatkan kesejahteraannya 5. Negara dan Bangsa 1. Meningkatkan reputasi internasional dalam bidang pendidikan 2. Meningkatkan daya saing 3. Berkembangnya peradaban bangsa Sumber: kemdikbud, 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan pemaparan tentang pengembangan kurikulum yaitu kurikulum 2013 dapat dijelaskan bahwa sesungguhnya kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Berikut tabel yang menjelaskan hal tersebut: Tabel 2.3 Penyempurnaan Perumusan Kurikulum No. KBK 2004KTSP 2006 Kurikulum 2013 1. Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan 2. Standar isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran 3. Pemisah antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk ketrampilan, dan pembentuk pengetahuan Semua mata pelajaran harus berkonstribusi terhadap pembentukan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan 4. Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5. Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti tiap kelas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pelajaran terpisah Sumber: Kemendikbud, 2013 Dari penjelasan tabel-tabel di atas menunjukkan bahwa kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum KBK 2004 dan KTSP 2006. Penyempurnaan kurikulum 2013 mempunyai beberapa perbedaan dengan kurikulum KBK 2004 dan KTSP 2006. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada Standar Kompetensi Lulusan SKL Kurikulum 2013 berdasarkan pada kebutuhan siswa, sedang kurikulum KBK dan KTSP diturunkan dari Standar Isi. Selain itu, perbedaan yang tedapat pada Kurikulum 2013 yaitu mata pelajaran terintregrasi dengan mata pelajaran lainnya, sedangkan KBK dan KTSP mata pelajaran masih terpisah- pisah. .4 Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 memiliki kelibihan dari kurikulum sebelumnya. Menurut Kurniasih dan Sani 2014:40 kelebihan dari Kurikulum 2013 yaitu: 1 siswa dituntut aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah; 2 adanya penilaian dari semua aspek, penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, dan sikap; 3 munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti; 4 adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pendidikan nasional; 5 kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistik domain sikap, ketrampilan, dan pengetahuan; 6 guru berperan sebagai fasilitator. Kurikulum 2013 memiliki beberapa kekurangan. Menurut Kurniasih dan Sani 2014:40 kekurangan tersebut yaitu: 1 guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan Kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas; 2 banyak guru belum siap dengan Kurikulum 2013; 3 kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan saintifik; 4 kurangnya ketrampilan guru untuk merancang RPP; 5 guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik; 6 terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya agar sesuai dengan perkembangan global. Kurikulum mengalami perkembangan berdasarkan landasan filosifis, landasan teroritis, landasan yuridis. Kelebihan Kurikulum 2013 adalah siswa menjadi aktif dalam memperoleh pengetahuan, sedangkan kekurangan Kurikulum 2013 adalah guru kurang begitu siap dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. - Pembelajaran Tematik a. Pengertian Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adalah suatu model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman berharga pada siswa Depdiknas, 2006:5. Trianto 2009:84 juga mengutarakan bahwa pembelajaran tematik merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan beberapa materi dari berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari satu atau beberapa mata pelajaran. Pada hakekatnya pembelajaran tematik merupakan bagian dari pembelajaran terpadu. Selanjutnya, Mulyasa 2013:170 berpendapat bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran dengan menyuguhkan proses pembelajaran berdasarkan tema untuk dikombinasikan dengan mata pelajaran lainnya. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik dalam proses pembelajaran menggunakan tema untuk mengaitkan materi beberapa mata pelajaran. Tema sendiri adalah pokok pikiran atau gagasan yang menjadi pokok pembicaraan.

b. Landasan Pembelajaran Tematik