Jumlah kategori soal mudah 2
Jumlah kategori soal sedang 9
Tabel 3.13 menunjukkan bahwa rentang nilai indeks kesukaran soal berada antara 0,30  sampai  1,00.  Pengelompokan  soal  dilakukan  berdasarkan  tabel  3.12.  Hasil
pengelompokan menunjukkan bahwa ada 9 soal dalam kategori mudah dan 2 soal dalam kategori sedang.
H.   Teknik Analisis Data
Perolehan  data  dari  hasil  penelitian  kemudian  dianalisis  agar  dapat  ditarik kesimpulan.  Analisis  data  dilakukan  dengan  menggunakan  program  Microsoft
Excel  dan  SPSS  16.00.  Menurut  Sugiyono  2011:  202,  menyatakan  bahwa  untuk menentukan  jenis  statistik  apa  yang  akan  digunakan  dalam  analisis  data  penelitian
tergantung  pada  asumsi  dan  jenis  data  yang  akan  dianalisis.  Statistik  parametris memerlukan  terpenuhinya  beberapa  asumsi,  diantaranya  adalah  data  yang  akan
dianalisis harus terdistribusi normal dan kelompok yang diuji harus homogen. Statistik nonparametris tidak harus memenuhi beberapa asumsi seperti pada
statistik  parametris.  Prosedur  analisis  data  pada  penelitian  ini  melalui  beberapa tahap.    Tahap    analisis    data    pada    penelitian    ini    adalah    1    merumuskan    null
hypothesis,  2  mengorganisasi  data,  3  menentukan  taraf  signifikansi,  4  menguji prasyarat  analisis  terhadap  skor  pretest  dan  posttest,  5  menguji  selisih  rata-rata
skor pretest dan posttest.
1.    Merumuskan Null Hypothesis
Field    2009:27    menyatakan    hipotesis    statistik    dalam    penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kuantitatif  ada  dua  macam  yaitu  Null  Hypothesis  Ho  atau  hipotesis  nol  H dari Alternative Hypothesis H
1
atau hipotesis alternatif Ha. Rumusan masalah pada  penelitian  ini  adalah
“Apakah  ada  perbedaan  prestasi  belajar  siswa  atas penerapan  Paradigma  Pedagogi  Reflektif  PPR  dalam  tema  Berbagai
Pekerjaan? ”. Hipotesis pada penelitian ini berdasarkan rumusan masalah tersebut
adalah: Ho : Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa atas penggunaan media peraga
tema berbagai pekerjaan. Ho:
1
=
2
Ha :  Ada perbedaan  prestasi  belajar  siswa atas  penggunaan  media  peraga  tema berbagai pekerjaan. Ha:
1
≠
2
2.    Mengorganisasi Data
Proses  penggunaan  data  ada  4  tahap  yaitu  coding,  data  editing,  data entry, dan data cleaning.
a.    Data Coding `Data  coding  atau  biasa  disebut  pengkodean  data  dilakukan  pada  data
penelitian dengan cara memberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis Bungin, 2011: 176. Coding dilakukan dengan cara mengubah
identitas  yang  ada  pada  data  penelitian  menjadi  kode  tertentu.  Tahap  coding pada  penelitian  ini  adalah  dengan  mengkode  nama  siswa  menjadi  siswa1,
siswa2,  siswa3,  dan  seterusnya,  serta  nama  para  ahli  seperti  dosen  maupun guru menjadi ahli1, ahli2, dan ahli3.
b.    Data Editing PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data  editing  dapat  disebut  sebagai  tahap  penyuntingan.  Tahap  ini dilakukan  untuk  memeriksa  kelengkapan  data  penelitian,  memeriksa  data
yang  tumpah  tindih,  berlebihan  atau  terlupakan  Bungin,  2011:  175.  Tahap editing  ini  memeriksa  kelengkapan  jawaban  ahli,  memeriksa  kelengkapan
jawaban  siswa,  dan  memeriksa  kesamaan  jawaban.  Hasil  pemeriksaan menunjukkan  bahwa  kelengkapan  jawaban  para  ahli  100  terisi,  tidak  ada
komponen  penilaian  dalam  instrumen  validitas  yang  terlewatkan  atau  tidak diisi.
Tahap    yang    selanjutnya    adalah    memeriksa    kelengkapan    jawaban siswa.  Hasil  dari  pemeriksaan  menunjukkan  bahwa  banyak  data  yang
terkumpul pada lembar pretest dan lembar posttest tidak sama. Ada beberapa siswa    yang    mengikuti    pretest    tetapi    tidak    mengikuti    posttest.    Peneliti
kemudian  memberi  tanda  pada  pekerjaan  siswa  tersebut.  Pemeriksaan  juga dilakukan  untuk  mengetahui  kesamaan  jawaban  siswa.  Peneliti  tidak
menemukan soal dengan jawaban kosong pada lembar pengerjaan. c.    Data Entry
Data  entry  merupakan  proses  memasukkan  data  hasil  penelitian  yang telah melewati proses coding dan editing ke dalam program pengolahan data.
Program  yang  digunakan  adalah  Microsoft  Excel  Ms  Excel  dan  Statistical Product  and  Service  Solutions  SPSS  16.00.  Kedua  program  komputer
tersebut  sangat  membantu  untuk  mengurangi  human  error.  Microsoft  Excel membantu  membuat  tabulasi  data  mentah  dari  perolehan  data  penelitian.
SPSS 16.00 digunakan untuk menganalisis data secara statistikal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d.    Data Cleaning Data  cleaning  adalah  tahap  terakhir  pengorganisasian  data.  Cleaning
dilakukan untuk membersihkan data  yang telah dimasukkan pada proses data entry.  Proses  data  cleaning  dilakukan  dengan  menghapus  data  skor  siswa
yang  hanya  masuk  sekolah  saat  pretest  saja  atau  posttest  saja.  Hasil  data cleaning  yang  dilakukan  pada  penelitian  ini  adalah  menghilangkan  data  dari
siswa  yang  hanya  mengikuti  pretest  saja  yaitu  2  orang  siswa  dari  kelompok eksperimen dan 2 orang siswa dari kelompok kontrol karena ijin.
3.    Menentukan Taraf Signifikansi
Taraf  signifikansi  adalah  kesediaan  dan  keberanian  peneliti  yang  secara maksimal  mengambil  resiko  kesalahan  dalam  menguji  hipotesis  Bungin  2011:
192. Taraf signifikansi berarti bahwa peluang kesalahan  yang ditetapkan peneliti dalam  mengambil  keputusan  untuk  menolak  hipotesis  atau  mendukung  hipotesis
nol  Field,  2009:  252.  Penelitian  ini  menggunakan  taraf  signifikansi  0,05  yang berarti terdapat kemungkinan terjadi kesalahan sebesar 5 atau taraf kepercayaan
sebesar  95  Bungin,  2011:  193.  Tingkat  signifikansi  juga  disebut  dengan tingkat kesalahan yang dilakukan oleh peneliti Creswell, 2012: 235.
Hasil  peninjauan  teori  pada  bab  dua  memperlihatkan  bahwa  ada kecenderungan  ke  salah  satu  hasil,  yaitu  hasil  positif  berupa  peningkatan  hasil
belajar  siswa.  Adanya  kecenderungan  tersebut  maka  seharusnya  hipotesis  dalam penelitian ini termasuk hipotesis satu pihak, tetapi peneliti tetap menggunakan dua
pihak dalam melakukan uji hipotesis Christensen dan Johnson, 2008: 506. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.    Uji Prasyarat Analisis Skor Pretest dan Posttest
a.   Uji Prasyarat Analisis Skor Pretest Pengujian  skor  pretest  ini  bertujuan  untuk  melihat  kemampuan  awal
siswa  dari  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen  sebelum  diberikan perlakuan.  Uji  skor  pretest  dalam  penelitian  ini  ada  3  macam  yaitu  uji
normalitas  skor  pretest,  uji  homogenitas  skor  pretest,  dan  uji  independent  t- test.
1    Uji normalitas skor pretest Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui normal
atau  tidak  normal  data  dari  kedua  kelompok  sampel  Kasmadi  dan Sunariah,  2013:  116.  Uji  normalitas  dilakukan  untuk  data  skor  pretest
dari  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen.  Uji  normalitas menggunakan  3  cara  yaitu  Kolmogorov  Sminorv  Test,  visualisasi  P-P
Plot,  dan  histogram.  Tes  Kolmogorov  Sminorv  merupakan  tes   yang sering  digunakan  dalam  penelitian.  Rumus  uji  normalitas  skor  pretest
menggunakan  Kolmogorov  Sminorv  dapat  dilihat  pada  gambar  3.5. Pengujian normalitas menggunakan bantuan program SPSS 16.00.
D = Max
x
[F
x
X – S
n
X]
Gambar 3.5 Rumus Kolmogorov Sminorv Sugiyono, 2008:156
Keterangan: S
n
X         = distribusi sampel kumulatif F
x
X = distribusi kumulatif normal Hipotesis untuk uji
normalitas skor pretest adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ho   : Sebaran data tidak sesuai dengan kurve normal atau data normal Ha   : Sebaran data sesuai dengan kurve normal atau data tidak normal
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji normalitas suatu data adalah:
a      Jika  harga  sig.  2-tailed ≥ 0,05 maka Ho  gagal ditolak atau Ha
ditolak, artinya sebaran data pretest sesuai dengan kurve normal. b
Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05  maka  Ho  ditolak  atau  Ha  gagal ditolak,  artinya  sebaran  data  pretest  tidak  sesuai  dengan  kurve
normal. Hasil  perhitungan  uji  normalitas  menggunakan  program  SPSS
16.00  dengan  Kolmogorov-Sminorv  Test.  Pengujian  normalitas  juga dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  visualisasi  grafik  P-P  plot
Probability-Probability  plot  Field,  2009:  134.  Grafik  P-P  Plot diperoleh  dengan  menggunakan  program  SPSS  untuk  mengetahui
apakah  data  normal  atau  tidak.  Normal  atau  tidaknya  persebaran  data dapat dilihat melalui histogram dengan kurva normal.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji normalitas skor pretest menggunakan visualisasi grafik P-P plot adalah:
a      Jika  penyebaran  titik  data  berada  di  sekitar  garis  diagonal  ideal, maka data skor pretest terdistribusi secara normal.
b    Jika  penyebaran  titik  data  tidak  berada  di  sekitar  garis  diagonal ideal, maka data skor pretest tidak terdistribusi secara normal.
Pengujian   normalitas   skor   pretest   menjadi   tahap   awal   untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menentukan  prosedur  pengujian  skor  pretest  tahap  selanjutnya.  Jika data  skor  pretest  yang  diperoleh  telah  terdistribusi  normal,  maka  dapat
dilanjutkan  dengan  uji  homogenitas  skor  pretest  atau  menggunakan statistik  parametris.  Jika  data  skor  pretest  yang  diperoleh  tidak
terdistribusi  normal,  maka  dapat  dilanjutkan  dengan  menggunakan statistik nonparametris.
2    Uji Homogenitas Skor Pretest Uji    homogenitas    skor    pretest    dilakukan    untuk    mengetahui
tingkat  kesamaan  hasil  belajar  siswa  dari  kelompok  eksperimen  dan kelompok  kontrol.  Uji  homogenitas  skor  pretest  dilakukan  dengan
menggunakan  Lavene ’s  Test.  Jika  skor  pretest  kedua  kelompok
homogen,  maka  dilanjutkan  langkah  kelima  dan  seterusnya.  Jika  skor pretest  kedua  kelompok  tidak  homogen,  maka  rumusan  masalah  dicari
dengan melakukan analisis selisih skor pretest dan skor posttest. Rumus Lavene
’s Test dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Rumus Lavene
’s Test Nordstoke, 2011: 3
Keterangan: n          = jumlah observasi
k          = banyak kelompok =
Y
t
= rata-rata dari kelompok ke i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Z
t
= rata-rata dari kelompok ke Z Z          = rata-rata menyeluruh
Hipotesis untuk uji homogenitas skor pretest adalah: Ho : tidak ada perbedaan varian antara skor  pretest kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen atau data skor pretest kedua kelompok adalah homogen Ho:
σ
1 2
= σ
2
. Ha  :  ada  perbedaan  varian  antara  skor  pretest  kelompok  kontrol  dan
kelompok eksperimen atau data skor pretest kedua kelompok adalah tidak homogen Ha:
σ
1 2
≠ σ
2 2
. Kriteria   yang   digunakan   untuk   menarik   kesimpulan   dari   hasil   uji
homogenitas skor pretest adalah: a  Jika  harga  sig.  2-tailed
≥ 0,05 maka artinya Ho gagal ditolak atau Ha  ditolak  artinya  tidak  ada  perbedaan  varian  antara  skor  pretest
kelompok  kontrol  dan  skor  pretest  kelompok  eksperimen  atau  data skor pretest kedua kelompok homogen.
b  Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05  maka  Ho  ditolak  atau  Ha  gagal ditolak,  artinya  ada  perbedaan  varian  antara  skor  pretest  kelompok
kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen atau data skor pretest kedua  kelompok  tidak  homogen.  Hasil  perhitungan  uji  homogenitas
skor  pretest  dengan  menggunakan  program  SPSS  16.00  disajikan dalam bentuk tabel.
3    Uji independent t-test Skor Pretest Uji  independent  t-test  skor  pretest  dilakukan  untuk  mengetahui
perbedaan  rata-rata  skor  pretest  kelompok  kontrol  dengan  kelompok eksperimen. Hipotesis yang digunakan dalam uji independent t-test skor
pretest adalah: Ho : tidak ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen Ho: µ
1
= µ
2
. Ha  :  ada  perbedaan  rata-rata  skor  pretest  antara kelompok  kontrol  dan
kelompok eksperimen Ha: µ
1
≠ µ
2
. Kriteria pengambilan keputusan pada pengujian independent t-test yang
digunakan adalah: a
Jika  harga  sig.  2-tailed ≥ 0,05, maka Ho gagal ditolak atau Ha
ditolak,  artinya  tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  rata- rata    skor    pretest    kelompok    kontrol    dengan    kelompom
eksperimen. b
Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05,  maka  Ho  ditolak  atau  Ha  gagal ditolak,  artinya  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  rata-rata
skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hasil  uji  independent  t-test  skor  pretest  akan  menentukan
prosedur analisis data selanjutnya. Jika hasil uji  independent t-test skor pretest  menunjukkan  bahwa  tidak  ada  perbedaan  rata-rata  skor  pretest
antara  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen,  maka  pengujian dapat dilanjutkan pada langkah selanjutnya. Jika hasil uji independent t-
test  skor  pretest  menunjukkan  bahwa  ada  perbedaan  rata-rata  skor pretest  antara  kelompok  kontrol  dan  eksperimen,  maka  uji  yang  akan
dilakukan  adalah  uji  selisih  skor  pretest  dan  posttest  masing-masing kelompok.
b.   Uji Prasyarat Analisis Skor Posttest Uji   prasyarat   analisis   dilakukan   pada   data   skor   posttest   kedua
kelompok.  Uji  prasyarat  analisis  dalam  penelitian  ini  ada  3  macam  yaitu  uji normalitas skor pretest, uji homogenitas skor pretest, dan uji hipotesis dengan
menggunakan independent t-test. 1   Uji Normalitas Skor Posttest
Uji  normalitas  skor  posttest  dilakukan  dengan  menggunakan  uji Kolmogorov  Sminorv.  Uji  normalitas  adalah  uji  yang  digunakan  untuk
mengetahui  data  dari  kedua  kelompok  sampel  terdistribusi  normal  atau tidak  normal  Sudjana,  2002:  466.  Uji  normalitas  dilakukan  untuk  data
skor  posttest  dari  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen.  Uji normalitas   menggunakan   3   cara   yaitu   Kolmogorov   Sminorv   Test,
visualisasi  P-P  Plot,  dan  histogram.  Rumus  uji  normalitas  skor  posttest menggunakan Kolmogorov Sminorv dapat dilihat pada gambar 3.7.
D = Max
x
[F
x
X – S
n
X]
Gambar 3.7 Rumus Kolmogorov Sminorv Sugiyono, 2008: 156
Hipotesis untuk uji normalitas skor posttest adalah: Ho : Sebaran data skor posttest tidak sesuai dengan kurve normal atau
data skor posttest terdistribusi normal. Ha : Sebaran data skor posttest sesuai dengan kurve normal atau data
skor posttest tidak terdistribusi normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kriteria   yang   digunakan   untuk   menarik   kesimpulan   dari   hasil   uji normalitas suatu data adalah:
a  Jika  harga  sig.  2-tailed ≥  0,05  maka  Ho  gagal  ditolak  atau  Ha
ditolak, artinya sebaran data posttest sesuai dengan kurve normal. b  Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05  maka  Ho  ditolak  atau  Ha  gagal
ditolak,   artinya   sebaran   data   posttest    tidak  sesuai   dengan   kurve normal.
Pengujian  normalitas  juga  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan visualisasi  grafik  P-P  plot  Probability-Probability  plot  Field,  2009:
134.  Grafik  P-P  Plot  diperoleh  dengan  menggunakan  program  SPSS untuk  mengetahui  apakah  data  normal  atau  tidak.  Normal  atau  tidaknya
persebaran  data  dapat  dilihat  melalui  histogram  dengan  kurva  normal. Kriteria   yang   digunakan   untuk   menarik   kesimpulan   dari   hasil   uji
normalitas skor pretest menggunakan visualisasi grafik P-P plot adalah: a  Jika penyebaran titik data berada di sekitar garis diagonal ideal, maka
data skor posttest terdistribusi secara normal. b  Jika penyebaran titik data  tidak berada di sekitar garis diagonal ideal,
maka data skor posttest tidak terdistribusi secara normal. Pengujian  normalitas  skor  posttest  menjadi  salah  satu  prasyarat
analisis  karena  akan  menentukan  prosedur  pengujian  pada  tahap selanjutnya.  Jika  data  skor  posttest  yang  diperoleh  tidak  terdistribusi
normal,  maka  statistik  yang  digunakan  adalah  statistik  nonparametris.  Uji pada   statistik   nonparametris   yang  bisa   digunakan   untuk   uji   hipotesis
2
adalah  Mann  Whitney.  Jika  data  terdistribusi  normal,  maka  analisis  yang digunakan untuk uji hipotesis adalah independent t-test.
2   Uji Homogenitas Skor Posttest Uji  homogenitas  skor  posttest  kedua  kelompok  sampel  dilakukan
dengan  menggunakan  Lavene ’s  Test.  Uji  homogenitas  bertujuan  untuk
mengetahui homogenitas dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen homogen atau tidak. Hipotesis untuk uji homogenitas skor posttest adalah:
Ho : tidak ada perbedaan varian antara skor posttestt kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok adalah
homogen Ho: σ
1 2
= σ
2
. Ha  :  ada  perbedaan  varian  antara  skor  posttest  kelompok  kontrol  dan
kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok adalah tidak homogen Ha:
σ
1 2
≠ σ
2 2
. Kriteria   yang   digunakan   untuk   menarik   kesimpulan   dari   hasil   uji
homogenitas skor pretest adalah: a
Jika  harga  sig.  2-tailed ≥ 0,05 maka artinya Ho gagal ditolak atau
Ha  ditolak  artinya  tidak  ada  perbedaan  varian  antara  skor  posttest kelompok  kontrol  dan  skor  posttest  kelompok  eksperimen  atau  data
skor posttest kedua kelompok homogen. b
Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05  maka  Ho  ditolak  atau  Ha  gagal ditolak,  artinya  ada  perbedaan  varian  antara  skor  posttest  kelompok
kontrol  dan  skor  posttest  kelompok  eksperimen  atau  data  skor posttest kedua kelompok tidak homogen.
Hasil  uji  homogenitas  skor  posttest  akan  mempengaruhi  prosedur analisis  tahap  selanjutnya.  Jika  data  skor  posttest  kedua  kelompok
homogen, maka data untuk uji independent t-test skor posttest yang dilihat dalam  output  SPSS  16.00  adalah  pada  baris  equal  variance  assumed.  Jika
data  skor  posttest  kedua  kelompok  tidak  homogen,  maka  data  untuk  uji independent  t-test  skor  posttest  yang  dilihat  dalam  output  SPSS  16.00
adalah pada baris equal variance not assumed. 3    Uji Hipotesis Skor Posttest
Tahap selanjutnya uji hipotesis dengan menggunakan independent t- test  untuk  melihat  dari perbedaan  rata-rata dari dua kelompok  yaitu  kontrol
dan eksperimen Sugiyono, 2010: 273. Taraf signifikansi ini menggunakan uji dua arah atau dua pihak 2-tailed yaitu 0,05. Perhitungan independent t-
test yang digunakan adalah untuk kondisi dengan jumlah anggota yang sama pada dua kelompok sampel. Rumus independent t-test untuk jumlah anggota
sampel yang sama dapat dilihat pada gambar 3.8
Gambar 3.8. Rumus Independent t-test Field, 2009: 335
Keterangan: = selisih rata-rata
= varian N                     = banyak subjek
Hipotesis untuk uji independent t-test skor posttest pada penelitian ini adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ho : tidak ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ho: µ
1
= µ
2
. Ha  :  ada  perbedaan  rata-rata  skor  posttest  antara  kelompok  kontrol  dan
kelompok eksperimen Ha: µ
1
≠ µ
2
. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji inpendent t-
test skor posttest adalah: a  Jika harga Sig. 2-tailed
≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak, maka  tidak  ada  perbedaan  rata-rata  skor  posttest  antara  kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen atau dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar.
b  Jika harga Sig. 2-tailed  0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, maka ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan
kelompok  eksperimen  atau  dapat  dikatakan  bahwa  ada  perbedaan  hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar.
BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini membahas mengenai deskripsi penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan.  Deskripsi  penelitian  menjelaskan  mengenai  subjek  penelitian  dan
bagaimana  penelitian  itu  dilakukan.  Hasil  penelitian  menjelaskan  mengenai bagaimana data diolah dan apakah hasil penelitian menjawab hipotesis penelitian.
Pembahasan  berisi  mengenai  bagaimana  hubungan  antara  hasil  penelitian  dengan teori-teori yang sudah diungkapkan pada bab sebelumnya.
A.   Deskripsi Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  di  SD  N  Candirejo  1  Borobudur  Magelang yang  beralamat  di  Sangen,  Candirejo,  Borobudur,  Magelang,  Jawa  Tengah.
Penelitian  dilakukan  pada  siswa  kelas  IV  dengan  jumlah  seluruhnya  adalah 44 siswa yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok eksperimen terdiri dari
11 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Kelompok kontrol terdiri dari 12 siswa  perempuan  dan  10  siswa  laki-laki.  Penelitian  ini  dilakukan  untuk
mengetahui  perbedaan  prestasi  belajar  siswa  atas  penerapan  Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dalam tema 4
“Berbagai Pekerjaan”. Instrumen  dalam  penelitian  ini  adalah  soal  pretest,  soal  posttest,  dan
perangkat pembelajaran. Instrumen penelitian berupa soal pretest dan posttest berbentuk  pilihan  ganda  yang  terdiri  dari  11  soal  dengan  4  pilihan  jawaban.
Semua  instrumen  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  telah  diuji validitas  dan  reliabilitasnya  sebelum  digunakan  untuk  penelitian.  Validitas
84