Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Jumlah kategori soal mudah 2 Jumlah kategori soal sedang 9 Tabel 3.13 menunjukkan bahwa rentang nilai indeks kesukaran soal berada antara 0,30 sampai 1,00. Pengelompokan soal dilakukan berdasarkan tabel 3.12. Hasil pengelompokan menunjukkan bahwa ada 9 soal dalam kategori mudah dan 2 soal dalam kategori sedang.

H. Teknik Analisis Data

Perolehan data dari hasil penelitian kemudian dianalisis agar dapat ditarik kesimpulan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS 16.00. Menurut Sugiyono 2011: 202, menyatakan bahwa untuk menentukan jenis statistik apa yang akan digunakan dalam analisis data penelitian tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhinya beberapa asumsi, diantaranya adalah data yang akan dianalisis harus terdistribusi normal dan kelompok yang diuji harus homogen. Statistik nonparametris tidak harus memenuhi beberapa asumsi seperti pada statistik parametris. Prosedur analisis data pada penelitian ini melalui beberapa tahap. Tahap analisis data pada penelitian ini adalah 1 merumuskan null hypothesis, 2 mengorganisasi data, 3 menentukan taraf signifikansi, 4 menguji prasyarat analisis terhadap skor pretest dan posttest, 5 menguji selisih rata-rata skor pretest dan posttest.

1. Merumuskan Null Hypothesis

Field 2009:27 menyatakan hipotesis statistik dalam penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kuantitatif ada dua macam yaitu Null Hypothesis Ho atau hipotesis nol H dari Alternative Hypothesis H 1 atau hipotesis alternatif Ha. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa atas penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dalam tema Berbagai Pekerjaan? ”. Hipotesis pada penelitian ini berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah: Ho : Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa atas penggunaan media peraga tema berbagai pekerjaan. Ho: 1 = 2 Ha : Ada perbedaan prestasi belajar siswa atas penggunaan media peraga tema berbagai pekerjaan. Ha: 1 ≠ 2

2. Mengorganisasi Data

Proses penggunaan data ada 4 tahap yaitu coding, data editing, data entry, dan data cleaning. a. Data Coding `Data coding atau biasa disebut pengkodean data dilakukan pada data penelitian dengan cara memberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis Bungin, 2011: 176. Coding dilakukan dengan cara mengubah identitas yang ada pada data penelitian menjadi kode tertentu. Tahap coding pada penelitian ini adalah dengan mengkode nama siswa menjadi siswa1, siswa2, siswa3, dan seterusnya, serta nama para ahli seperti dosen maupun guru menjadi ahli1, ahli2, dan ahli3. b. Data Editing PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Data editing dapat disebut sebagai tahap penyuntingan. Tahap ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan data penelitian, memeriksa data yang tumpah tindih, berlebihan atau terlupakan Bungin, 2011: 175. Tahap editing ini memeriksa kelengkapan jawaban ahli, memeriksa kelengkapan jawaban siswa, dan memeriksa kesamaan jawaban. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kelengkapan jawaban para ahli 100 terisi, tidak ada komponen penilaian dalam instrumen validitas yang terlewatkan atau tidak diisi. Tahap yang selanjutnya adalah memeriksa kelengkapan jawaban siswa. Hasil dari pemeriksaan menunjukkan bahwa banyak data yang terkumpul pada lembar pretest dan lembar posttest tidak sama. Ada beberapa siswa yang mengikuti pretest tetapi tidak mengikuti posttest. Peneliti kemudian memberi tanda pada pekerjaan siswa tersebut. Pemeriksaan juga dilakukan untuk mengetahui kesamaan jawaban siswa. Peneliti tidak menemukan soal dengan jawaban kosong pada lembar pengerjaan. c. Data Entry Data entry merupakan proses memasukkan data hasil penelitian yang telah melewati proses coding dan editing ke dalam program pengolahan data. Program yang digunakan adalah Microsoft Excel Ms Excel dan Statistical Product and Service Solutions SPSS 16.00. Kedua program komputer tersebut sangat membantu untuk mengurangi human error. Microsoft Excel membantu membuat tabulasi data mentah dari perolehan data penelitian. SPSS 16.00 digunakan untuk menganalisis data secara statistikal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Data Cleaning Data cleaning adalah tahap terakhir pengorganisasian data. Cleaning dilakukan untuk membersihkan data yang telah dimasukkan pada proses data entry. Proses data cleaning dilakukan dengan menghapus data skor siswa yang hanya masuk sekolah saat pretest saja atau posttest saja. Hasil data cleaning yang dilakukan pada penelitian ini adalah menghilangkan data dari siswa yang hanya mengikuti pretest saja yaitu 2 orang siswa dari kelompok eksperimen dan 2 orang siswa dari kelompok kontrol karena ijin.

3. Menentukan Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi adalah kesediaan dan keberanian peneliti yang secara maksimal mengambil resiko kesalahan dalam menguji hipotesis Bungin 2011: 192. Taraf signifikansi berarti bahwa peluang kesalahan yang ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis atau mendukung hipotesis nol Field, 2009: 252. Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 0,05 yang berarti terdapat kemungkinan terjadi kesalahan sebesar 5 atau taraf kepercayaan sebesar 95 Bungin, 2011: 193. Tingkat signifikansi juga disebut dengan tingkat kesalahan yang dilakukan oleh peneliti Creswell, 2012: 235. Hasil peninjauan teori pada bab dua memperlihatkan bahwa ada kecenderungan ke salah satu hasil, yaitu hasil positif berupa peningkatan hasil belajar siswa. Adanya kecenderungan tersebut maka seharusnya hipotesis dalam penelitian ini termasuk hipotesis satu pihak, tetapi peneliti tetap menggunakan dua pihak dalam melakukan uji hipotesis Christensen dan Johnson, 2008: 506. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Uji Prasyarat Analisis Skor Pretest dan Posttest

a. Uji Prasyarat Analisis Skor Pretest Pengujian skor pretest ini bertujuan untuk melihat kemampuan awal siswa dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan. Uji skor pretest dalam penelitian ini ada 3 macam yaitu uji normalitas skor pretest, uji homogenitas skor pretest, dan uji independent t- test. 1 Uji normalitas skor pretest Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidak normal data dari kedua kelompok sampel Kasmadi dan Sunariah, 2013: 116. Uji normalitas dilakukan untuk data skor pretest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji normalitas menggunakan 3 cara yaitu Kolmogorov Sminorv Test, visualisasi P-P Plot, dan histogram. Tes Kolmogorov Sminorv merupakan tes yang sering digunakan dalam penelitian. Rumus uji normalitas skor pretest menggunakan Kolmogorov Sminorv dapat dilihat pada gambar 3.5. Pengujian normalitas menggunakan bantuan program SPSS 16.00. D = Max x [F x X – S n X] Gambar 3.5 Rumus Kolmogorov Sminorv Sugiyono, 2008:156 Keterangan: S n X = distribusi sampel kumulatif F x X = distribusi kumulatif normal Hipotesis untuk uji normalitas skor pretest adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ho : Sebaran data tidak sesuai dengan kurve normal atau data normal Ha : Sebaran data sesuai dengan kurve normal atau data tidak normal Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji normalitas suatu data adalah: a Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak, artinya sebaran data pretest sesuai dengan kurve normal. b Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya sebaran data pretest tidak sesuai dengan kurve normal. Hasil perhitungan uji normalitas menggunakan program SPSS 16.00 dengan Kolmogorov-Sminorv Test. Pengujian normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan visualisasi grafik P-P plot Probability-Probability plot Field, 2009: 134. Grafik P-P Plot diperoleh dengan menggunakan program SPSS untuk mengetahui apakah data normal atau tidak. Normal atau tidaknya persebaran data dapat dilihat melalui histogram dengan kurva normal. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji normalitas skor pretest menggunakan visualisasi grafik P-P plot adalah: a Jika penyebaran titik data berada di sekitar garis diagonal ideal, maka data skor pretest terdistribusi secara normal. b Jika penyebaran titik data tidak berada di sekitar garis diagonal ideal, maka data skor pretest tidak terdistribusi secara normal. Pengujian normalitas skor pretest menjadi tahap awal untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menentukan prosedur pengujian skor pretest tahap selanjutnya. Jika data skor pretest yang diperoleh telah terdistribusi normal, maka dapat dilanjutkan dengan uji homogenitas skor pretest atau menggunakan statistik parametris. Jika data skor pretest yang diperoleh tidak terdistribusi normal, maka dapat dilanjutkan dengan menggunakan statistik nonparametris. 2 Uji Homogenitas Skor Pretest Uji homogenitas skor pretest dilakukan untuk mengetahui tingkat kesamaan hasil belajar siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji homogenitas skor pretest dilakukan dengan menggunakan Lavene ’s Test. Jika skor pretest kedua kelompok homogen, maka dilanjutkan langkah kelima dan seterusnya. Jika skor pretest kedua kelompok tidak homogen, maka rumusan masalah dicari dengan melakukan analisis selisih skor pretest dan skor posttest. Rumus Lavene ’s Test dapat dilihat pada gambar 3.6. Gambar 3.6 Rumus Lavene ’s Test Nordstoke, 2011: 3 Keterangan: n = jumlah observasi k = banyak kelompok = Y t = rata-rata dari kelompok ke i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Z t = rata-rata dari kelompok ke Z Z = rata-rata menyeluruh Hipotesis untuk uji homogenitas skor pretest adalah: Ho : tidak ada perbedaan varian antara skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data skor pretest kedua kelompok adalah homogen Ho: σ 1 2 = σ 2 . Ha : ada perbedaan varian antara skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data skor pretest kedua kelompok adalah tidak homogen Ha: σ 1 2 ≠ σ 2 2 . Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji homogenitas skor pretest adalah: a Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka artinya Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan varian antara skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen atau data skor pretest kedua kelompok homogen. b Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya ada perbedaan varian antara skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen atau data skor pretest kedua kelompok tidak homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas skor pretest dengan menggunakan program SPSS 16.00 disajikan dalam bentuk tabel. 3 Uji independent t-test Skor Pretest Uji independent t-test skor pretest dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hipotesis yang digunakan dalam uji independent t-test skor pretest adalah: Ho : tidak ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ho: µ 1 = µ 2 . Ha : ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ha: µ 1 ≠ µ 2 . Kriteria pengambilan keputusan pada pengujian independent t-test yang digunakan adalah: a Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05, maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata- rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompom eksperimen. b Jika harga sig. 2-tailed 0,05, maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hasil uji independent t-test skor pretest akan menentukan prosedur analisis data selanjutnya. Jika hasil uji independent t-test skor pretest menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, maka pengujian dapat dilanjutkan pada langkah selanjutnya. Jika hasil uji independent t- test skor pretest menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan eksperimen, maka uji yang akan dilakukan adalah uji selisih skor pretest dan posttest masing-masing kelompok. b. Uji Prasyarat Analisis Skor Posttest Uji prasyarat analisis dilakukan pada data skor posttest kedua kelompok. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini ada 3 macam yaitu uji normalitas skor pretest, uji homogenitas skor pretest, dan uji hipotesis dengan menggunakan independent t-test. 1 Uji Normalitas Skor Posttest Uji normalitas skor posttest dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Sminorv. Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui data dari kedua kelompok sampel terdistribusi normal atau tidak normal Sudjana, 2002: 466. Uji normalitas dilakukan untuk data skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji normalitas menggunakan 3 cara yaitu Kolmogorov Sminorv Test, visualisasi P-P Plot, dan histogram. Rumus uji normalitas skor posttest menggunakan Kolmogorov Sminorv dapat dilihat pada gambar 3.7. D = Max x [F x X – S n X] Gambar 3.7 Rumus Kolmogorov Sminorv Sugiyono, 2008: 156 Hipotesis untuk uji normalitas skor posttest adalah: Ho : Sebaran data skor posttest tidak sesuai dengan kurve normal atau data skor posttest terdistribusi normal. Ha : Sebaran data skor posttest sesuai dengan kurve normal atau data skor posttest tidak terdistribusi normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji normalitas suatu data adalah: a Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak, artinya sebaran data posttest sesuai dengan kurve normal. b Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya sebaran data posttest tidak sesuai dengan kurve normal. Pengujian normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan visualisasi grafik P-P plot Probability-Probability plot Field, 2009: 134. Grafik P-P Plot diperoleh dengan menggunakan program SPSS untuk mengetahui apakah data normal atau tidak. Normal atau tidaknya persebaran data dapat dilihat melalui histogram dengan kurva normal. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji normalitas skor pretest menggunakan visualisasi grafik P-P plot adalah: a Jika penyebaran titik data berada di sekitar garis diagonal ideal, maka data skor posttest terdistribusi secara normal. b Jika penyebaran titik data tidak berada di sekitar garis diagonal ideal, maka data skor posttest tidak terdistribusi secara normal. Pengujian normalitas skor posttest menjadi salah satu prasyarat analisis karena akan menentukan prosedur pengujian pada tahap selanjutnya. Jika data skor posttest yang diperoleh tidak terdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik nonparametris. Uji pada statistik nonparametris yang bisa digunakan untuk uji hipotesis 2 adalah Mann Whitney. Jika data terdistribusi normal, maka analisis yang digunakan untuk uji hipotesis adalah independent t-test. 2 Uji Homogenitas Skor Posttest Uji homogenitas skor posttest kedua kelompok sampel dilakukan dengan menggunakan Lavene ’s Test. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui homogenitas dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen homogen atau tidak. Hipotesis untuk uji homogenitas skor posttest adalah: Ho : tidak ada perbedaan varian antara skor posttestt kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok adalah homogen Ho: σ 1 2 = σ 2 . Ha : ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok adalah tidak homogen Ha: σ 1 2 ≠ σ 2 2 . Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji homogenitas skor pretest adalah: a Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka artinya Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan skor posttest kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok homogen. b Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan skor posttest kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok tidak homogen. Hasil uji homogenitas skor posttest akan mempengaruhi prosedur analisis tahap selanjutnya. Jika data skor posttest kedua kelompok homogen, maka data untuk uji independent t-test skor posttest yang dilihat dalam output SPSS 16.00 adalah pada baris equal variance assumed. Jika data skor posttest kedua kelompok tidak homogen, maka data untuk uji independent t-test skor posttest yang dilihat dalam output SPSS 16.00 adalah pada baris equal variance not assumed. 3 Uji Hipotesis Skor Posttest Tahap selanjutnya uji hipotesis dengan menggunakan independent t- test untuk melihat dari perbedaan rata-rata dari dua kelompok yaitu kontrol dan eksperimen Sugiyono, 2010: 273. Taraf signifikansi ini menggunakan uji dua arah atau dua pihak 2-tailed yaitu 0,05. Perhitungan independent t- test yang digunakan adalah untuk kondisi dengan jumlah anggota yang sama pada dua kelompok sampel. Rumus independent t-test untuk jumlah anggota sampel yang sama dapat dilihat pada gambar 3.8 Gambar 3.8. Rumus Independent t-test Field, 2009: 335 Keterangan: = selisih rata-rata = varian N = banyak subjek Hipotesis untuk uji independent t-test skor posttest pada penelitian ini adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ho : tidak ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ho: µ 1 = µ 2 . Ha : ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ha: µ 1 ≠ µ 2 . Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji inpendent t- test skor posttest adalah: a Jika harga Sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak, maka tidak ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar. b Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, maka ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dapat dikatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar.

BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini membahas mengenai deskripsi penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. Deskripsi penelitian menjelaskan mengenai subjek penelitian dan bagaimana penelitian itu dilakukan. Hasil penelitian menjelaskan mengenai bagaimana data diolah dan apakah hasil penelitian menjawab hipotesis penelitian. Pembahasan berisi mengenai bagaimana hubungan antara hasil penelitian dengan teori-teori yang sudah diungkapkan pada bab sebelumnya.

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD N Candirejo 1 Borobudur Magelang yang beralamat di Sangen, Candirejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV dengan jumlah seluruhnya adalah 44 siswa yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok eksperimen terdiri dari 11 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Kelompok kontrol terdiri dari 12 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa atas penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dalam tema 4 “Berbagai Pekerjaan”. Instrumen dalam penelitian ini adalah soal pretest, soal posttest, dan perangkat pembelajaran. Instrumen penelitian berupa soal pretest dan posttest berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari 11 soal dengan 4 pilihan jawaban. Semua instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum digunakan untuk penelitian. Validitas 84