38
3.5. Variabel Penelitian
Untuk melakukan analisis terhadap kebijakan Program Jaminan Kesehatan Umum PJKMU Madani Kota Tanjung Balai maka variabel yang akan digunakan sebagai
acuan adalah:
1. Aspek Kebijakan
Aspek kebijakan mencakup beberapa area kajian, yaitu: a.
Peran pemerintah kota b.
Sosialisasi c.
Proses pembuatan kebijakan 1
Mekanisme penyaringan kebutuhan 2
Partisipasi stakeholders −
Asosiasi Fasilitas kesehatan −
Masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat −
Departemen terkait −
Instansi terkait d.
Pemantauan dan evaluasi
2. Aspek Kepesertaan
Aspek kepesertaan mencakup beberapa area kajian meliputi identifikasi penentuan masyarakat miskin, kriteria masyarakat miskin serta gambaran
distribusi kartu, kendala-kendala yang dihadapi.
Universitas Sumatera Utara
39
a. Penentuan Masyarakat Miskin
− Siapa yang menetapkan kriteria masyarakat miskin.
− Siapa yang melakukan identifikasi
− Siapa yang melakukan Verifikasi
− Siapa yang menetapkan jumlah dan masyarakat miskin
− Bagaimana keterlibatan stakeholders
b. Kriteria Masyarakat Miskin
3. Aspek Manajemen Pelayanan
Aspek manajemen pelayanan meliputi tata-cara kerja sama dengan institusi pelayanan kesehatan, yaitu puskesmas dan rumah sakit. Area telaah adalah:
a. Penempatan Sumber Daya Manusia khusus yang menangani Program Jaminan
Kesehatan Umum Madani di fasilitas kesehatan b.
Paket Manfaat c.
Penanganan keluhan d.
Prosedur klaim e.
Sistem evaluasi dan pelaporan 3.6. Analisis Data
Analisis data bersifat deskripsi, yaitu memuat sejumlah narasi mengenai proses, temuan, dan kecenderungan yang menonjol dalam hasil penelitian. Analisis
akan membuat sejumlah narasi mengenai berbagai temuan yang berkaitan dengan
implementasi kebijakan
Program Jaminan Kesehatan Umum Madani Kota Tanjung
Universitas Sumatera Utara
40
Balai, berbagai narasi mengenai temuan tersebut akan diuraikan sebagai hasil pembahasan, kesimpulan dan saran.
Universitas Sumatera Utara
41
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Letak Geografi
Kota Tanjungbalai merupakan salah satu kota yang menjadi bagian wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di antara 2º58’ Lintang Utara dan 99 º48 Bujur
Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: a.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten
Asahan c.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Asahan Luas wilayah Kota Tanjungbalai adalah 60.529 Km² yang secara topografi
berada pada 0-3 m di atas permukaan laut. Secara administratif Kota Tanjungbalai terdiri dari enam kecamatan dan 31 kelurahan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 4.1 Pembagian Kecamatan dan Kelurahan Kota Tanjungbalai No. Kecamatan
Kelurahan
1. Tanjungbalai Utara
1. Tanjungbalai III
2. Sejahtera
3. Tanjungbalai IV
4. Mata Halasan
5. Kuala Silo Bestari
2. Tanjungbalai Selatan
1. Tanjungbalai I
2. Perwira
3. Karya
4. Tanjungbalai II
5. Indra Sakti
6. Pantai Burung
3. Teluk Nibung
1. Sei Merbau
2. Pematang Pasir
3. Perjuangan
4. Kapias Pulau Buaya
5. Beting Kualo Kapias
4. Sei Tualang Raso
1. Keramat Kubah
2. Sumber Sari
3. Muara Sentosa
4. Pasar Baru
5. Sei Raja
5. Datuk Bandar
1. Sirantau
2. Gading
3. Pahang
4. Sijambi
5. Pantai Johor
6. Datuk Bandar Timur
1. Selat Lancang
2. Bunga Tanjung
3. Selat Tanjung Medan
4. Pulau Simardan
5. Semula Jadi
Sumber: Tanjungbalai dalam Angka Tahun 2011
4.1.2 Data Demografi
Berdasarkan data sensus penduduk pada tahun 2011, jumlah penduduk Kota Tanjungbalai sebanyak 154.445 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 2.552 jiwa
Universitas Sumatera Utara
43
per km². Jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Teluk Nibung yaitu sebanyak 35.802 jiwa sedangkan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan Tanjungbalai
Utara yaitu sebanyak 15.862 jiwa. Kecamatan Tanjungbalai Utara merupakan kecamatan yang paling padat penduduknya yakni sebanyak 18.883,33 jiwa per km²
dan Kecamatan Datuk Bandar merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terkecil yakni sebanyak 1.502, 76 jiwa per km².
Tabel 4.2 Distribusi Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan di Kota Tanjungbalai Tahun 2011
No. Kecamatan Luas
Wilayah
km² Jumlah
Penduduk Jumlah
Rumah Tangga
Kepadatan Penduduk
per km²
1. Datuk Bandar
22,49 33.797
6.973 1.502,76
2. Datuk Bandar Timur
14,57 26.942
5.882 1.849,14
3. Tanjungbalai Selatan
1,98 19.330
5.428 9.762,63
4. Tanjungbalai Utara
0,84 15.862
4.007 18.883,33
5. Sei Tualang Raso
8,09 22.712
4.852 2.807,42
6. Teluk Nibung
12,55 35.802
7.996 2.852,75
Jumlah 60,52
154.445 35.138
2.552 Sumber: Profil Kesehatan Kota Tanjungbalai Tahun 2011
Berdasarkan jenis kelamin, penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 77.933 jiwa dan penduduk berjenis kelamin perempuan sebanyak 76.512
jiwa. Secara rinci dapat di lihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin di Kecamatan Kota Tanjungbalai Tahun 2011
No. Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
1. Laki-Laki
77.933 50,46
2. Perempuan
76.512 49,53
Jumlah 154.445
100
Sumber: Profil Kesehatan Kota Tanjungbalai Tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
44
Berdasarkan kelompok umur, sebagian besar penduduk kota Tanjungbalai merupakan penduduk usia produktif. Penduduk pada kelompok umur 0-4 tahun
sebanyak 17.946 jiwa, 5-14 tahun sebanyak 36.107 jiwa, 15-44 tahun sebanyak 73.703 jiwa, 45-64 tahun sebanyak 21.717 jiwa dan kelompok umur =65 tahun
sebanyak 4972 jiwa. Secara rinci dapat di lihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Distribusi Penduduk Kota Tanjungbalai Berdasarkan Umur Tahun 2011
No. Kelompok Umur Tahun
Jumlah Persentase
1. 0-4
17.946 11,61
2. 5-14
36.107 23,37
3. 15-44
73.703 47,72
3. 45-64
21.717 14,06
4. ≥65
4.972 3,21
Jumlah 154.445
100
Sumber: Profil Kesehatan Kota Tanjungbalai Tahun 2011 4.1.3 Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang berada di wilayah Kota Tanjungbalai terdiri rumah sakit, Puskesmas, praktik dokter, Pos Kesehatan Desa Poskesdes dan Posyandu.
Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Distribusi Sarana Kesehatan di Kota Tanjungbalai Tahun 2011 No. Sarana Kesehatan
Jumlah Unit
1. Rumah Sakit Umum
2 2.
Puskesmas Perawatan 1
3. Puskesmas Non Perawatan
7 4.
Puskesmas Keliling 8
5. Puskesmas Pembantu
13 6.
Rumah Bersalin 1
7. KlinikBalai Pengobatan
5 8.
Praktik Dokter Bersama 1
Universitas Sumatera Utara
45
Tabel 4.5 Lanjutan
9. Praktik Dokter Perorangan
30 10.
Poskesdes 31
11. Posyandu
120 12.
Apotek 13
13. Toko Obat
7
Jumlah 239
Sumber: Profil Kesehatan Kota Tanjungbalai Tahun 2011 4.1.4 Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan yang terdapat di Kota Tanjungbalai pada tahun 2010 secara rinci dapat di lihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Distribusi Tenaga Kesehatan di Kota Tanjungbalai Tahun 2011 No. Tenaga Kesehatan
Jumlah Orang
1. Dokter Spesialis
9 2.
Dokter Umum 48
3. Dokter Gigi
17 4.
Bidan 161
5. Perawat
279 6.
Tenaga Kefarmasian 12
7. Tenaga Gizi
22 8.
Tenaga Kesmas 17
9. Tenaga Sanitasi
13 10.
Tenaga Teknisi Medis 26
11. Fisioterapis
6
Jumlah 610
Sumber: Profil Kesehatan Kota Tanjungbalai Tahun 2011
4.2. Hasil Wawancara
Setelah melakukan penelitian berupa wawancara, maka hasil wawancara tersebut diakumulasikan dalam bentuk tabel matriks sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
46
4.2.1. Wawancara dengan Pengelola Program PJKMU Madani Walikota, DPRD Kota Tanjung Balai, Dinas Kesehatan, PT Askes, RSUD Tengku
Mansyur dan Kepala Puskesmas
1. Jawaban Wawancara berdasarkan variabel penelitian Tentang Aspek Kebijakan
No Peran Pemerintah Kota 1.
Walikota Kota Tanjung Balai Dalam masalah kebijakan di bidang kesehatan sudah tentu melibatkan
pemerintah, artinya bahwa pemerintah berperan penuh dalam perumusan kebijakan ini. Karena memang yang merumuskan kebijakan ya pemerintah
bukan sektor swasta. Tentunya dalam merumuskan kebijakan program ini kita memiliki latar belakang yang jelas, yaitu karena ternyata program
layanan kesehatan yang ditawarkan pemerintah tidak mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang terjangkau. Artinya
program nasional tidak menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang ada di daerah. Jadi, kami memandang perlu ada program layanan kesehatan
yang dikelola oleh pemerintah daerah. Peran lain?peran mengawasilah…sebagaimana lazimnya, kalau kita sudah
merumuskan kebijakan, maka kita harus memantau dalam arti mengawasi berjalannya program tersebut. Jangan sampai ada penyimpangan-
penyimpangan. Dalam hal ini kita bekerjasama dengan Dinas kesehatan. Dalam hal pendataan siapa yang berhak untuk mendapatkan layanan ini,
kita bekerjasama dengan Badan Pusat statistic Kota Tanjung Balai. Jadi siapa-siapa masyarakat yang termasuk dalam keluarga miskin ya berhak
mendapatkan layanan program ini.
DPRD Kota Tanjung Balai Sebagaimana amanat yang kita emban dalam menjalankan tugas sebagai
wakil rakyat adalah menciptakan suasana yang tenang, nyaman bagi masyarakat. Terpenuhi kebutuhan dasarnya, misalnya layanan kesehatan.
Termasuk PJKMU Madani ini merupakan program yang kita rumuskan dengan tujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang terjangkau bagi
masyarakat. Kita membicarakan hal ini dengan Walikota dan pihak-pihak terkait lainnya, sehingga terumus program ini. Jadi, sejauh ini peranan
kita masih sebatas merumuskan dan mengawasi. Masalah pengawasan kita serahkan pada Dinas Kesehatan yang memberikan laporan kepada
Bapak Walikota Kalau masalah peran pemerintah dalam menentukan keluarga miskisn, kita
serahkan sepenuhnya pada BPS Tanjung Balai. Mereka telah memiliki standar mana keluarga yang masuk kategori miskin, mana yang tidak.
Universitas Sumatera Utara
47
Badan Pusat Statistik Kota Tanjung Balai Kita memang mendapat mandat dari pemerintah Kota Tanjung Balai untuk
melakukan pendataan masyarakat yang berhak mendapatkan layanan ini. Namun harus kami akui bahwa kami tidak dapat bekerja sendiri. Kami
membutuhkan bantuan dari pihak kelurahan dan lingkungan masyarakat yang terdekat. Karena yang paling tau kondisi masyarakat di daerah yang
bersangkutan adalah pemerintahnya, dalam hal ini kalau bukan Lurah ya RT atau RW atau keplingnya. Cara kerjanya adalah kita memberikan form
isian yang harus diisi masyarakat yang mana isian tersebut akan membawa kita pada kesimpulan keluarga ini miskian atau tidak. BPS kan sudah
memiliki 14 kriteria tentang keluarga miskin. Kita gunakan itu.
Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa pemerintah memiliki peran utama dalam
merumuskan kebijakan tentang Program Jaminan Kesehatan Umum Madani PJKU Madani. Namun dalam hal penentuan keluarga yang berhak mendapatkan layanan
kesehatan ini, masih dinilai kurang tepat. Karena yang berperan mutlak adalah BPS yang memiliki kriteria miskin. Di samping itu, masyarakat juga dapat memperoleh
kartu untuk menggunakan program ini dari lurah setempat. Karena yang dianggap paling mengetahui kondisi masyarakat secara umum adalah lurah dan pemerintahan
yang ada di bawahnya RTRWKepala Lingkungan . Teknik pendataan masyarakat miskin untuk PJKMU Madani dilakukan oleh masing-masing kelurahan. Tim yang
diikutsertakan dalam pendataan tersebut adalah Kepala Lingkungan di kelurahan dan Badan Pusat Statistik. Kriteria yang digunakan sebagai dasar pendataan masyarakat
miskin adalah kriteria yang dipakai dari Badan Pusat Statistik. Dalam melakukan pendataan, seluruh aparat dijajaran kecamatan dan kelurahan serta kepala lingkungan
ikut terlibat. Disamping dari instansi terkait, antara lain dari pihak Dinas Kesehatan dan pihak BPS.
Universitas Sumatera Utara
48
Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap masyarakat penerima PJKU umum diketahui bahwa sasaran layanan ini masih kurang maksimal. Karena masih
ada keluarga yang sebenarnya tidak layaktidak pantas mendapatkan layanan ini karena sebenarnya dinilai mampu dari segi ekonomi. Kesulitan dan masalah ini
muncul karena dalam melakukan pendataan masyarakat miskin masih ditemukan laporan yang tidak benar. Artinya masih ada masyarakat yang mengaku keluarga
miskin padahal sebenarnya masuk dalam keluarga kategori mampu. Usulan untuk memperbaiki masalah yang dihadapi dalam melakukan
pendataan, yaitu supaya data sasarannya di update paling tidak satu tahun sekali. Verifikasi data masyarakat miskin dilakukan, apabila ditemukan ketidaktepatan
sasaran. Sistem data base masyarakat miskin sudah menggunakan komputerisasi, dan juga sudah terintergrasi dengan data peserta askes komersial dan sosial. Dalam hal ini
dituntut kerja keras, kejujuran dan ketelatenan dari pemerinath setempat untuk selalu melakukan pengawasan agar program ini tepat sasaran.
No Sosialisasi 2.
Walikota Kota Tanjung Balai Masalah sosialisasi program ini?wah, kita sangat gencar
mensosialisasikan nya. Melalui media cetak, media elektronik, brosur, pengumuman di Puskesmas dan juga melalui lurah-lurah kita itu.
DPRD Kota Tanjung Balai Sosialisasi terhadap program ini sudah cukup bagus. Masyarakat juga bisa
mendapatkan informasinya ke kantor lurah atau bahkan ke Dinas kesehatan. Karena memang kita ada buat program sosialisasi. Sosialisasi
dilakukan lewat berbagai kesempatan, seperti: Minlok di puskesmas, ceramah kesehatan, penyuluhan, selebaran, sepanduk, ceramah di rumah
ibadah dan sekolah, maupun saat rapat-rapat. Tidak ada kendala dalam sosialisasi program PJKMU Madani ini.
Universitas Sumatera Utara
49
Dinas Kesehatan Kota Tanjung Balai
Sosialisasi PJKMU Madani dilakukan bersama, antara pihak PT. Askes, Pemerintah Kota, dan Dinas Kesehatan ke masing-masing kecamatan,
yang dihadiri oleh seluruh Kepala lurah, kepala lingkungan, dan masyarakat peserta PJKMU Madani. Pada sosialisasi, masalah yang
muncul adalah perbedaan jenis pelayanan yang didapatkan peserta Jamkesmas dan peserta PJKMU Madani. Untuk mengantisipasi masalah
tersebut sangat tergantung kepada kemampuan keuangan daerah. Sampai saat ini masalah perbedaan itu tetap ada. Oleh karena kemampuan
keuangan daerah, Pemerintah Kota belum dapat mencakup seluruh pelayanan, seperti terdapat dalam Jamkesmas, terutama yang kami
sampaikan sebelumnya terhadap penyakit-penyakit keganasan. Monitoring dan evaluasi dilakukan atau disampaikan secara tertulis oleh peserta ke
lurah, ke camat, ataupun ke PT. Askes sediri, maupun ke Pemerintah Kota. Pelaporan dilakukan satu bulan sekali.
Sosialisasi yang dilakukan pemerintah hanya seputar masalah keberadaan program
tersebut. Namun, sosialisasi prosedur dan tata cara pendataan, bagaimana cara mendapatkan layanan dari program ini dan persyaratan yang harus dipenuhi masih
kurang maksimal. Hal ini terbukti dari masih adanya pasien yang berobat ke rumah sakit rujukan yang belum melengkapi berkas administrasi. Masyarakat mengira
bahwa pemerintah sudah mensubsidi biaya pengobatan, maka segala urusan administrasi sudah tidak perlu lagi. Ketika hal ini dikonfirmasikan dengan
masyarakat pengguna program ini dijawab bahwa mereka mengetahui adanya program ini, tapi bagaimana prosedurnya, rumah sakit mana saja yang bisa
memberikan layanan ini, pasien dengan jenis penyakit yang dapat dilayani, mereka tidak tahu. Mereka bertanya setelah tiba di rumah sakit dan hendak berobat.
Oleh karena itu, kiranya perlu bagi pemerintah daerah bekerja sama dengan pihak terkait media, lurah, RTRW untuk selalu mensosialisasikan secara berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
50
prosedur dan persyaratan administrasi yang harus dipenuhi. Sehingga tidak ada lagi keluhan dari masyarakat yang menyatakan bahwa pelayanannya panjang dan berbelit-
belit.
No Proses Pembuatan Kebijakan 3.
Walikota Kota Tanjung Balai Proses pembuatan kebijakannya dengan mengikuti ketentuan yang
berlaku. Awalnya kita melihat ada permasalahan yang muncul sehubungan dengan kuota Jamkesmas yang tidak sampai ke daerah. Yang merumuskan
kebijakan ini kan dari BapakIbu kita yang ada di dewan perwakilan. Tentunya dengan melihat berbagai permasalahan, melihat berbagai
kekuatan yang kita miliki.
DPRD Kota Tanjung Balai Kebijakan kan merupakan produk pemerintah. Kebijakan biasanya
dikeluarkan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. Kemarin pemerintah pusat ada mencanangkan program Jaskesmas,
ternyata program itu gak sampai ke daerah, tapi daerahkan perlu juga meningkatkan kualitas kesehatan, makanya pemerintah daerah Kota
Tanjung Balai juga membuat program jaminan kesehatan .
4.
Walikota Kota Tanjung Balai
Kita tetap melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan. Laporan kita terima dari Dinas Kesehatan, yang mana Dinas kesehatan ini
akan meminta data secara langsung kepada PT Askes, sedangkan PR askes mendapat informasi ini dari Rumah Sakit.
Pertanggungjawaban dilakukan secara transparan dan laporan yang dilaporkan berupa jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap, operasi,
pemakaian obat-obatan, bahan habis pakai, jasa petugas, jasa sarana, ATK, transportasi rujukan, biaya operasional, biaya sosialisasi dan sebagainya.
Laporan ditujukan kepada Pemerintah Kota Tanjung Balai yang direkap oleh PT. Askes dari laporan-laporan sarana fasilitas pelayanan kesehatan.
DPRD Kota Tanjung Balai Selain pemantauan secara tertulis yang dilaporkan pada komisi kami, juga
berdasarkan keluhan yang disampaikan oleh masyarakat baik secara langsung ataupun melalui media. Tentunya program ini masih memiliki
kekurangan di sana sini. Misalnya dari segi ketersediaan fasilitas, jumlah layanan kesehatan dan sebagainya. Dan kita berupa semaksimal mungkin
untuk terus memperbaikinya.
Universitas Sumatera Utara
51
Dinas Kesehatan pemantauan dan evaluasi kita lakukan juga. Kita sudah berkomitmen
dengan pihak Askes untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Oleh karena itu kami tetap meminta laporan tentang berapa jumlah pasien, obat
yang habis terpakai, berapa kali operasi dilaksanakan dan sebagainya. Pertanggungjawaban dan transparansi penggunaan dana akan
disampaikan oleh PT. Askes dengan pihak yang berkepentingan setiap enam bulan sekali pada saat dilakukan pertemuan.
Laporan keuangan dibuat oleh PT. Askes, dan ditujukan kepada Pemerintah Kota Tanjung Balai. Selain untuk klaim biaya, juga untuk
mengukur kualitas pelayanan para meedis kita.
Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa pemerintah Kota Tanjungbalai
melakukan evaluasi dan pemantauan hanya berdasarkan laporan tertulis. Sedangkan pemantauan dan evaluasi dengan melihat langsung di lapangan masih belum
dilaksanakan. Misalnya bagaimana kualitas obat, kualitas pelayanan dan sebagainya, masih kurang mendapat perhatian. Hal ini berdasarkan pengakuan dari salah seorang
pengguna program ini. Dikatakan bahwa pelayanan di rumah sakit memang sudah cepat, namun kualitas obat yang diberikan belum bagus. Masyarakat tidak
mempermasalahakan kualitas obat karena mereka menganggap bahwa resiko berobat gratis adalah tidak dapat memilih obat kualitas terbaik. Masyarakat sudah merasa
nyaman bila dokter sudah menangani mereka dan mengetahui jenis penyakit mereka. 2.
Jawaban Wawancara Berdasarkan Variabel Penelitian Tentang Aspek Kepesertaan
No Penentuan Masyarakat Miskin 1.
Walikota Kota Tanjung Balai
Kita serahkan pada lurah dan perangkat desa lainnya. Kita percaya mereka akan bekerja dengan jujur dan objektif. Tapi terkadang masalah yang
muncul bukan karena masalah jujur atau tidak, tapi karena memang sulit mendata masayarakat karena tidak lengkap berkas kependudukannya.
Universitas Sumatera Utara
52
Misalnya gak punya alamat tetap, KTP atau KK gak punya. Jadi petugas kewalahan. Terkadang masyarakat ni pindah ke kota lain tapi gak lapor.
DPRD Kota Tanjung Balai Pendataan masayarakat miskin kita serahkan pada pemerintahan lurah, RT,
RW dan Kepling. Karena mereka yang paling tau tentang kondisi warga kita. Oleh karena itu sangat dituntut kejujuran, ketelitian dan objektivitas
dari para petugas kita dalam pendataan masyarakat miskin kita. Ini penting karena menyangkat masalah hak dasar manusia. Jangan sampai yang
berhak tapi tidak dapat, tapi yang tidak berhak malah dapat menikmati fasilitas ini.
Dinas Kesehatan Dalam penentuan sasaran maskin, kriteria yang dipakai berdasarkan kantor
badan statistik dalam menentukan kriteria maskin yang menerima pelayanan PJKMU Madani. Yang melakukan pendataan sasaran adalah tenaga dari
kepegawaian statistik dan tenaga dari kelurahan
PT Askes
Dalam menentukan sasaran masyarakat miskin biasanya berdasarkan ketentuan dari DPR, dan Badan Pusat Statistik. Hanya saja sifatnya PT.
Askes disini tidak ada turut ambil bagian dalam pendataan, yang langsung adalah pihak Pemko. Pemko dan Pemkab dalam hal ini bekerja sama,
mungkin leading sektornya adalah asisten 2 selaku kestras. Turunannya kepada seluruh camat, dan sektor kesehatan mungkin langsung kepada
kepala puskesmas dan bidan desa.
Dari jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa masih ditemukan kendala dalam
penentuan target sasaran dari program ini. PT Askes mengeluarkan kartu keanggotaan berdasarkan data yang diperoleh dari lurah, RT atau RW. Seringnya terjadi kesalahan
pendataan karena pihak kelurahan tidak memiliki data kependudukan yang lengkap. Misalnya karena warga tidak memiliki KTP, KK atau karena bukan warga tetap.
Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan terhadap seorang warga yang tidak termasuk dalam peserta program ini :
Nama : Budi
Umur : 31 Tahun
Pendidikan : SMA
Universitas Sumatera Utara
53
“Kalau untuk orang seperti kami keknya sulit lah mendapatkannya. Kesulitannya karena kita tidak tahu prosedurnya kek mana. Apa tidak disosialisasikan sama
Kepling ? kalau bagi saya sendiri, susahnya karena sering pindah rumah, artinya belum ada rumah yang tetap. Sehingga untuk jumpa Kepling pun susah.Waktu
pindah kan bapak melapor sama Kepling, apakah bapak tidak terdaftar dalah jumlah penduduk di wilayah itu ? melapor, kadang kepling yang mau kita jumpai itu tidak
tahu kita keplingnya siapa. Terus misalnya nanti kalo ada sesuatu, orang itu tidak kepling ada konsultasi sama kita.Saya memang asli penduduk Kota Tanjungbalai,
jadi perpindahannya itu hanya beda kampung atau gang saja. Kami jarang konsultasi sama kepling karena keplingnya ada yang gampang dijumpai dan
terkadang juga keplingnya mau keluar kota. Sehingga setiap kami pindah, ada yang melapor ke kepling dan ada yang tidak. Jadi susahnya mendapatkan kartu PJKMU
Madani itu karena sering pindah-pindah, atau karena bukan penduduk tetap di daerah tersebut, meskipun kami merupakan penduduk Tanjungbalai.”
Sedangkan menurut masyarakat lain, pendataan peserta PJKMU ini masih belum akurat karena ada masyarakat yang sebenarnya tidak layak mendapatkan fasilitas ini:
Nama : Fatmawati
Umur : 23 Tahun
Pendidikan : SMA
Persyaratan yang diperlukan untuk menjadi peserta PJKMU Madani adalah KTP, kartu keluarga, dan persyaratannya itu langsung dibawa kelurah. Tetapi apabila kita
ingin berobat ke puskesmas kita ada dikasih kartu puskesmas, tanpa harus menggunakan kartu Madani, dimana untuk mendapatkan kartu puskesmas tersebut
tidak ada pemungutan biaya gratis. Apabila kita ingin berobat ke rumah sakit, maka persyaratan yang harus dipenuhi hanya kartu saja sama surat rujukan dari
puskesmas. Selama mendapatkan pelayanan kesehatan tidak ada biaya tambahan yang harus ditanggung oleh peserta PJKMU Madani. Dalam mendapatkan
kepersertaan PJKMU Madani ini tidak ada sosialisasi yang kami dapat dari lurah atau kepling. Jadi informasi tentang PJKMU Madani ini kami dapatkan dari
keluarga yang lainnya. Saran saya untuk PJKMU Madani adalah agar kepesertaan PJKMU Madani sesuai sasarannya. Karena ada juga saya lihat keluarga yang
mampu, tapi mendapat kartu PJKMU Madani. Sehingga dari situ terlihat pendatannya masih kurang akurat.
Dari berbagai jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintah Kota Tanjungbalai masih kesulitan dalam pendataan masyarakatnya. Misalnya masih ada
masyarakat yang belum memiliki KTP maupun Kartu Keluarga KK. Di samping
Universitas Sumatera Utara
54
itu, perlu juga ditumbuhkan loyalitas dan kredibilitas petugas pendata tentang siapa yang berhak mendapatkan kartu layanan kesehatan ini. Bila kartu diberikan secara
objektif, tidak akan ditemukan adanya masyarakat mampu yang ikut menggunakan program ini sedangkan masyarakat yang benar-benar membutuhkan justru tidak
mendapatkannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi secara terus menerus sehingga masyarakat yang belum memiliki KTP atau
KK segera mengurus perolehannya dan juga memberikan informasi kepada masyarakat yang baru pindah bagaimana prosedur melaporkan diri pada kepling
setempat. Singkatnya, dalam pendataan ini diperleukan itikad baik dari petugas dan dari masyarakat itu sendiri. Jika warga merasa belum terdaftar sebagai anggota
program ini segera menjumpai petugas terkait. Dan sebaliknya jika petugas mengetahui adanya warga yang belum terdaftar, untuk segera mendaftarkannya.
3. Jawaban Wawancara Berdasarkan Variabel Penelitian Tentang aspek Manajemen
Pelayanan
No Penempatan SDM yang Tepat dalam PJKUM Madani 2.
DPRD Kota Tanjung Balai
Kendala berkaitan dengan kemampuan SDM dipenyelenggaraan, ada. Untuk mengurangi kendala tersebut dilakukan sosialisasi, pelatihan,
bimbingan serta evaluasi bertahap dan pertemuan-pertemuan berkaitan dengan pemecahan masalah yang dihadapi. Untuk Rumah Sakit Umum
Tanjung Balai, rawat jalan sekitar 800-900 orang dalam waktu sebulan, sementara rawat inap sekitar 90-100 orang perbulannya.
Dinas kesehatan Masalah kualitas SDM mungkin paling tepat ditanyakan pada masyarakat
pengguna jasa layanan kesehatan ini ya. Apakah ada keluhan masayarat miskin terkait dengan pelayanan kesehatan
? pasti ada, hampir semua institusi pelayanan terutama pelayanan kesehatan selalu dinilai tidak puas oleh masyarakat. Ketidapuasan itu
Universitas Sumatera Utara
55
berkaitan dengan pelayanan, ruangan, maupun beberapa sikap dari para petugas di lapangan. Untuk mengantisipasi itu kita berusaha seoptimal
mungkin, mengoptimalkan pelayanan secara terus menerus dan pembinaan terhadap petugas di lapangan.
RSUD Tengku Mansyur Tanjung Balai
Sejauh pengamatan dan pantauan kita, masyarakat masih belum puas ya dengan pelayanan yang diberikan. Tapi mungkin bukan karena tenaga
medis kita yang tidak berkualitas. Tapi karena kita memang bekerja berdasarkan prosedur yang ada. Penyakit apa yang dapat kita tangani
melalui program ini, kapan bisa dilaksanakan operasi, jenis obat yang diberikan, fasilitas pengainapan dan sebagai. Pada dasarnya kita ingin
memberikan pelayanan yang terbaik, tapi kembali pada petunjuk procedural yang sudah ditetapkan ya kita bergerak berdasarkan itu.
Puskesmas Keluhan masyarakat tentang SDM?pasti ada, masyarakat kan gak mau tau
tentang aturan yang kami terima. Terkadang masyarakat ini ingin segera dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar, padahal sebenarnya masih bisa
ditangani di sini. Atau mereka minta untuk rawat inap, padahal sebebarnya masih bisa rawat jalan. Jadi sering sekali pelayanan kita ini dianggap
lambana dan berbelit-belit. Oleh karena itu, kami minta kepada pihak terkait untuk selalu mensosialisasikan tentang program ini. Bukan hanya
masalah bagaimana cara mendapatkan kartu, tapi juga bagaimana mekanisme pelayanan yang akan diberikan. Dengan demikian masyarakat
tahu mana batas-batas dalam program ini.
Selama ini, di penyelenggaran pelayanan tingkat pertama belum ada kendala dalam menjalankan
program yang besar seperti PJKMU ini, tetapi pelayanan di tingkat kedua ada, karena SDM dan peralatan Rumah Sakit Kota Tanjung Balai masih
terbatas. Sehingga rujukannnya sampai ke pada tingkat provinsi, yaitu Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, dan Rumah Sakit Umum Kisaran.
PT Askes
Kalau masalah SDM kami tidak mengalami kesulitan yang berarti. Kami bekerja berdasarkan data yang dikirimkan kepada kami, lalu kami cetak
kartunya. Kalau untuk kartu, kadang-kadang kendala kami adalah pemberian data itu tidak tepat waktu, sehingga seolah-olah PT. Askes yang
dituduh lama membuat kartu, tapi itu tidak masalah karena kami sudah memberikan kemudahan setiap tidak mendapatkan kartu itu, sudah ada
datanya karena semua data sudah terintegrasi dalam master file Askes. Dalam master file Askes peserta ter up date secara nasional, itu kita bisa
mengeluarkan surat keterangan. Jadi sampe dengan saat ini, tanpa kartu pun dengan surat keterangan yang sudah tercover dalam kepesertaan dia
Universitas Sumatera Utara
56
kita keluarkan, dia tidak ada masalah, hanya mungkin di sini kami perlu untuk berikutnya mungkin mudah-mudahan jangan terlambat, kalau bisa
misalnya sebelum tahun berjalan diakhir tahun atau sebelumnya sudah diserahkan data kepesertaan supaya tidak seperti ini.
Masalah ketersediaan SDM baik sebagai tenaga medis maupun tenaga administrasi mengatakan bahwa kualitas kerja yang mereka miliki sudah sangat memadai untuk
menjalankan tugas. Ketika hal ini dikonfirmasi kepada masyarakat masih ditemukan adanya keluhan terhadap kualitas SDM di puskesmas maupu petugas pendataan
masyarakat miskin. “Kami jarang konsultasi sama kepling karena keplingnya ada yang gampang
dijumpai dan terkadang juga keplingnya mau keluar kota” Atau ada juga yang berpendapat:
“ pelayanannya lamban, obat yang diberikan juga obat yang murahan.” Tentunya berbagai keluhan ini perlu disikapi, dalam hal ini pemerintah Kota
Tanjungbalai perlu melakukan survey ke lapangan untuk meilhat kondisi yang sebenarnya, mengingat bahwa pemantauan dan evaluasi yang dilakukan terhadap
program ini mayoritas secara tertulis berbentuk laporan dari PT Askes dan Dinas kesehatan
No Paket Manfaat Yang Dirasakan oleh Masyarakat 3.
PT Askes Kalau saya rasa tujuan pelaksanaan PJKMU Madani ini adalah untuk
mensejahterakan masyarakat sesuai dengan visi misi kepada daerah. Saya rasa itu sudah jalan melihat dari penyerapannya. Karena PJKMU Madani
tidak sama dengan asuransi yang lain, PJKMU Madani ini sifatnya uang yang disetor ke kita itu kalau kurang kita minta, kalau lebih kita kembalikan.
Dari komposisi 100, 85 merupakan biaya cash langsung, 5 biaya cash tidak langsung untuk kebutuhan sosialisasi lain sebagainya, dan 10 untuk
operasional PT. Askes. Untuk tahun lalu hampir menyerap 97,5 biaya pelayanan kesehatan, artinya terlihat dari penyerapan ini dapat kita
Universitas Sumatera Utara
57
sebutkan ini sudah berjalan sesuai dengan tujuannya, apalagi kalau kita lihat ada daerah kita seperti Labuhan Batu Utara dan Labuhan Batu Selatan
mungkin penyerapannya tidak seperti Kota Tanjung Balai.
RSUD Tengku Mansyur Tanjung Balai
Ya sangat bermanfaatlah. Masyarakat tuh malas berobat ke rumah sakit mungkin karena ketidakmampuan ekonomi ya. Jadi dengan adanya program
ini, mudah-mudahan masyarakat tanjungbalai bisa sehat-sehat.
Puskesmas Sangat bermanfaat, mudah-mudahan program ini dapat berlanjut dan lebih
ditingkatkan sehingga jenis layanan nya lebih bagus, fasilitasnya lebih mantap, dokter spesialisnya juga lebih banyak.
Program ini memiliki peranan yang sangat besar dalam kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu, pemerintah perlu terus meneruskan meningkatkan kualitas program ini. Salah satu diantaranya adalah dengan menambah anggaran yang dialokasikan pada
program ini.
No Penanganan Keluhan 4.
PT Askes Keluhan yang muncul adalah seputar masalah kartu. Kami sudah
memberikan kemudahan setiap tidak mendapatkan kartu itu, sudah ada datanya karena semua data sudah terintegrasi dalam master file Askes.
Dalam master file Askes peserta ter up date secara nasional, itu kita bisa mengeluarkan surat keterangan. Jadi sampe dengan saat ini, tanpa kartu
pun dengan surat keterangan yang sudah tercover dalam kepesertaan dia kita keluarkan,
RSUD Tengku Mansyur Tanjungbalai
Penanganan keluhan kita lakukan secepat mungkin. Kalau berhubungan dengan penyakit, biasanya kita utamakan yang kritis atau urgen.
Puskesmas Keluhan masyarakat banyak, ya kita hanya bisa arahkan bahwa itu semua
sudah berdasarkan prosedur. Jika masyarakat merasa tidak nyaman dari segi layanan administrasi kenaggotaan, misalnya masalah jenis layanan
pengobatan, fasilitas rawat inap ya silahkan ke Dian kesehatan saja. Tapi kalau keluhan masalah layanan medis, isnyaallah kita tangani dengan cepat.
Dinas Kesehatan
Keluhan fasilitas kesehatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan dalam pemeliharaan pelayanan kesehatan kepada peserta juga ada, seperti
Universitas Sumatera Utara
58
adanya beberapa aturan yang dikeluarkan oleh PT. Askes. Aturan tersebut dirasa memperlambat prosedur pelayanan. Ditindaklanjuti melalui
pertemuan dengan PT. Askes dan pelaku pelayanan dengan menyepakati bahwa kasus-kasus emergensi medis harus diprioritaskan, meski
administrasinya belum lengkap.
No Prosedur Klaim 5.
Dinas Kesehatan Dari komposisi 100, 85 merupakan biaya cash langsung, 5 biaya cash
tidak langsung untuk kebutuhan sosialisasi lain sebagainya, dan 10 untuk operasional PT. Askes. Prosedur pengajuan dan pencairan dana dari
fasilitas kesehatan, yaitu PT. Askes akan mengklaim setiap 3 tiga bulanan ke Pemerintah Kota, dan selanjutnya Pemerintah Kota mencairkan dana
tersebut ke PT. Askes. PT. Askes lah yang akan berhubungan dengan pemberi pelayanan, pemberi pelayanan tingkat pertama maupun pemberi
pelayanan rujukan. Sejauh ini, proses pengklaimannya di tingkat Pemerintah Kota berjalan
lancar sesuai dengan permintaan yang dilakukan oleh pihak PT. Askes.
DPRD Kota Tanjungbalai
Dasar penetapan iuran adalah perhitungan premi asuransi kesehatan oleh PT. Askes.. Total dana 3 miliyar pertahun yang bersifat tidak kaku, artinya
jika dana berlebih dikembalikan ke kas daerah, tetapi apabila dana kurang, maka akan diajukan penganggaran tambahan. Dana digunakan untuk
pelayanan kesehatan dasar, kesehatan lanjutan, atau rawat inap rujukan, transportasi rujukan, operasional, sosialisasi, serta fee bagi PT. Askes
selaku pengelola. Apabila dana yang disediakan berlebih, maka PT. Askes mengembalikan dana tersebut ke kas daerah. Namun bila dananya tidak
mencukupi, telah ada perjanjian kontrak antara Pemerintah Kota Tanjung Balai dengan PT. Askes selaku pengelola untuk menganggarkan dana
tambahan. Pelayanan kesehatan RSU, Puskesmas, Apotik, dan lain-lain, mengajukan klaim biaya pada bulan berjalan kepada PT. Askes sebelum
tanggal 10 bulan berikutnya. Selanjutnya PT. Askes akan mengkalimnya kepihak Pemerintah Kota Tanjung Balai. Kesulitan yang selama ini belum
ditemukan adalah belum disahkannya anggaran catur wulan 1 sehingga pembayarannya baru dapat dilakukan diakhir triwulan kedua.
Proses Klaim Pencairan dana sudah memiliki prosedur yang jelas. Namun yang menjadi kendala adalah bila APBD belum disahkan maka proses pencairan dana akan
terkendala .
Universitas Sumatera Utara
59
No Sistem Evaluasi Dan Pelaporan
6. Walikota Kota Tanjung Balai
Monitoring dan evaluasi dilakukan atau disampaikan secara tertulis oleh peserta ke lurah, ke camat, ataupun ke PT. Askes sediri, maupun ke
Pemerintah Kota. Pelaporan dilakukan satu bulan sekali.
Mekanisme pelaporannya sudah disampaikan melalui format yang telah disiapkan oleh PT. Askes, dan sarana pelayanan kesehatan melaporkan satu
bulan sekali ke PT. Askes.
DPRD Kota Tanjung Balai Sistem monitoring dan evaluasi yang dilakukan: pertama, jumlah kunjungan
atau jumlah dana yang telah digunakan kemudian dilaporkan setiap bulan, triwulan, dan laporan tahunan. Seluruh laporan dari fasilitas pelayanan:
seperti RSU, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, RS Rujukan, dan lain-lain direkap oleh PT. Askes, kemudian dilaporkan kepihak Pemerintah Kota
Tanjung Balai. Kepada Pemerintah Kota dan DPR, kemudian dilakukan oleh PT. Askes selaku pengelola program ini sebagai yang melaporkan
Universitas Sumatera Utara
60
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Madani
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat diberikan dengan tujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui pemeliharaan
kesehatan paripurna yang bermutu dan merata dengan pengendalian biaya yang berasal dari peserta Depkes, 2000. Menurut Trisnantoro 2009 salah satu subsistem
yang selalu ada dalam sistem kesehatan diberbagai negara adalah subsistem pembiayaan kesehatan yang merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya
penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan sumber daya keuangan secara terpadu dan saling mendukung guna melaksanakan pembangunan kesehatan. Tujuan dari
subsistem ini adalah tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berdayaguna dan berhasilguna untuk
menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Sebagaimana diketahui bahwa Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum PJKMU Madani ini didasarkan pada kebijakan untuk membantu masyarakat
yang tidak terdaftar dalam Jamkesmas nasional. Jamkesmas adalah program pelayanan gratis yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dengan menggunakan data-
data yang telah disusun oleh Badan Pusat Statistik BPS. Tentu saja data yang
60
Universitas Sumatera Utara
61
diberikan sebagai dasar penerbitan kartu peserta Jamkesmas adalah kurang akurat mengingat adanya keterbatasan jangkauan BPS untuk mendata masyarakat yang
tinggal di pedalaman. Dengan asumsi bahwa pemerintah daerah lebih mengenal masyarakatnya, maka Pemerintah kota Tanjung Balai mencanangkan Program
Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum PJKMU Madani. Berdasarkan hasil wawancara mendalam tentang latar belakang
diselenggarakannya PJKMU Madani, para informan Walikota Kota Tanjung Balai dan DPRD Kota Tanjung Balai menyatakan bahwa latar belakang dilaksanakannya
PJKMU Madani adalah karena masih banyaknya masyarakat miskin yang belum tercakup dalam program Jamkesmas,
sehingga PJKMU Madani perlu diselenggarakan dengan tujuan untuk mencakup masyarakat miskin dan yang belum
memiliki jaminan kesehatan serta karena belum tercakup dalam program Jamkesmas. Selanjutnya, program ini juga diberikan kepada masyarakat sebagai salah satu wujud
dari tugas pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakatnya. Terutama pelayanan di bidang kesehatan, karena dengan adanya
masyarakat yang sehat maka pembangunan keseleuruhan aspek kehidupan bidang ekonomi, sosial, politik dan sebagainya akan lebih mudah dilaksanakan.
Pelaksanaan PJKMU Madani dimulai pada tahun 2009 berdasarkan Keputusan Walikota Tanjung Balai No. 440102K2009 tentang Penugasan PT.
Askes Persero Cabang Tanjungbalai dalam pengelolaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum PJKMU Madani bagi Masyarakat Kota Tanjungbalai
Universitas Sumatera Utara
62
Tahun 2009, serta Perjanjian Kerjasama antara PT. Askes Persero Cabang Tanjungbalai No. 11PKS0209 dengan Pemerintah Kota Tanjungbalai No. 4404223
tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum PJKMU Madani bagi Masyarakat Kota Tanjungbalai.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam, kebijakan penyelenggaraan PJKMU Madani ditetapkan oleh Walikota Tanjungbalai selaku penggagas program melalui
peraturan Surat Keputusan SK Walikota Tanjungbalai di mana di dalamnya tercantum penentuan peserta PJKMU Madani dan penunjukkan PT. Askes Cabang
Tanjungbalai sebagai pihak pelaksanabadan penyelenggara Bapel PJKMU Madani. Pelaksanaan di lapangan terutama di penyedia pelayanan kesehatan PPK
berdasarkan perjanjian kerja sama PKS antara Pemko Tanjungbalai dengan PT. Askes yakni Perjanjian Kerjasama antara PT. Askes Persero Cabang Tanjungbalai
No. 080PKS1210 dengan Pemerintah Kota Tanjungbalai No. 90024518 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum PJKMU Madani
bagi Masyarakat Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2011. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum PJKMU Madani telah dilaksanakan oleh Pemerintah
Kota Pemko Tanjungbalai sejak tahun 2009. PJKMU Madani merupakan salah satu upaya Pemko Tanjungbalai untuk meningkatkan akses masyarakat ke pelayanan
kesehatan terutama bagi masyarakat miskin yang mana tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Tanjungbalai. Untuk melaksanakan
program jaminan kesehatan tersebut, Pemko Tanjungbalai mengalokasikan dana
Universitas Sumatera Utara
63
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kota Tanjungbalai dan menjadikan PT. Askes untuk menjadi mitra mengelola dana jaminan kesehatan
tersebut. Namun, sebagaimana hasil wawancara, masih ditemukan beberapa kendala dalam masalah pembiayaan program ini. Salah satu di antaranya adalah
keterlambatan penetapan APBD yang juga akan berakibat pada keterlambatan pencairan dana klaim biaya pengobatan dan pembelian obat untuk peserta PJKUM.
Tentunya hal ini perlu diantisipasi dengan menyiapkan dana yang mencukupi dengan menyiapkan dana cadangan. Sehingga pada saat APBD belum ditetapkan, daerah
masih memiliki dana yang cukup untuk menjalankan program ini. Di samping itu pemerintah juga dapat menggunakan sistem premi kepeserta, agar pemerintah Kota
Tanjungbalai tidak sepenuhnya menanggung biaya. Peserta jaminan kesehatan tetap dipungut biaya dengan jumlah yang kecil. Yang mana sebagian biaya pelayanan
kesehatan tersebut dapat dipergunakan untuk pembangunan pelayanan yang lain dan semua jenis pelayanan kesehatan penyakit kronis dapat terlayani seperti pelayanan
kesehatan JAMKESMAS. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memenuhi harapan masayarakat
dan pemerintah yaitu semua masyakarat miskin bisa memperoleh layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. Pada daerah lain juga demikian halnya. Kota
Madaya Medan, Kotamadaya pematangsiantar, Kota Binjai dan daerah lainnya juga memiliki program layanan kesehatan gratis bagi warganya. Dengan demikian,
seharusnya setiap daerah dapat saling mencontoh hal-hal yang baik pada daerah lain,
Universitas Sumatera Utara
64
dan dapat berdiskusi bersama untuk mengatasi masalah yang dihadapi, karena pada dasarnya masalah utama dalam pelaksanaan program jaminan kesehatan daerah
adalah pada pendataan peserta.
5.2. Sasaran
Seperti diketahui pemerintah selalu berupaya membantu masyarakat miskin dalam mendapatkan pelayanan kesehatan melalui program Jamkesmas. Namun,
program Jamkesmas tidak dapat menjangkau masyarakat yang ada di daerah karena kuato yang disediakan adalah terbatas. Berdasarkan data yang diperoleh dari Tanjung
Balai Dalam Angka Tahun 2012, bahwa dari 155.889 jumlah penduduk Kota Tanjung Balai, hanya sebesar 45.065 orang yang tercakup dalam Jamkesmas, sedangkan
31.250 orang adalah sebagai peserta PJKUM Madani. Ini berarti bahwa masyarakat Kota Tanjung Balai yang sudah menjadi peserta Program Jaminan kesehatan pusat
dan daerah hanya sebesar 48,95 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50 penduduk Kota Tanjung Balai belum atau tidak terdaftar sebagai
peserta jaminan kesehatan pusat maupun daerah. Hal ini tentu menjadi sebuah tanda tanya, mengapa masyarakat Tanjung Balai tidak atau belum terdaftar sebagai
anggota?Apakah mayoritas lebih dari 50 penduduk Kota Tanjung Balai memiliki kemampuan ekonomi yang baik dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Ataukah
ada factor lain yang menjadi penghalang?
Universitas Sumatera Utara
65
Dari hasil wawancara yang dilakukan pada penduduk yang tidak atau belum terdaftar sebagai peserta ditemukan jawaban bahwa pada dasarnya mereka sangat
membutuhkan jaminan layanan kesehatan, namun karena mereka tidak memahami prosedur pendaftaran dan juga dikarenakan persyaratan administrative yang tidak
dapat mereka penuhi KTP atau KK, maka mereka enggan untuk berusaha mendaftarkan diri sebagai peserta. Terutama bagi masyarakat yang belum memiliki
tempat tinggal yang tetap masih menyewa rumah mereka menghadapi kesulitan pada saat baru pindah rumah dan harus melapor kepada kepling setempat. Apalagi
jika mereka menyewa per bulan, kadang-kadang kartu peserta belum selesai, tapi mereka sudah pindah ke wilayah lain. Salah satu solusi yang dapat ditempuh
pemerintah Kota Tanjung Balai adalah dengan memastikan bahwa seluruh masyarakat sudah memiliki KTP, meniadakan pungutan biaya pembuatan KTPKK
dan melakukan sosialisasi bahwa KTP bukan hanya dibutuhkan untuk layanan berobat gratis namun juga sebagai tanda identitas yang sudah berskala nasional.
Hal lain yang menyebabkan masih adanya penduduk miskin yang belum mendapatkan pelayanan kartu peserta hasil wawancara dengan pihak kecamatan,
pimpinan puskesmas maupun pihak PT Askes sering sekali masyarakat tidak melaporkan kelahiran anggota baru dalam keluarga. Sehingga ketika hendak berobat,
anak tersebut belum terdaftar sebagai anggota baru keluarga. Dalam menyikapi hal ini, masyarakat diminta untuk memiliki kesadaran untuk selalu melaporkan berbagai
peristiwa kependudukan yang terjadi pada keluarganya meninggal atau kelahiran.
Universitas Sumatera Utara
66
Hal lain yang diperoleh dari hasil wawancara maupun observasi adalah masih dijumpai ketidaktepatan sasaran pelayanan kesehatan PJKM Madani, dalam arti
bahwa pemegang kartu miskin PJKM Madani terkadang adalah masyarakat yang dari segi ekonomi, tidak berhak dan tidak layak untuk mendapatkan layanan pengobatan
gratis ini. Hal ini disebabkan karena tidak ada ketentuan yang seragam tentang penetapan miskin yang dapat dipedomani di kota Madya Tanjungbalai. Sehingga
perlu perumusan yang lebih jelas tentang kriteria penduduk miskin atau kurang mampu.Di samping itu, secara umum masyarakat yang termasuk dalam keluarga
miskin atau kurang mampu biasanya tidak memiliki KTP maupun KK sehingga mereka tidak dapat mendapatkan layanan berobat gratis dari PJKUM Madani
tersebut. Sebaiknya pemerintah Kota Tanjung Balai dapat membenahi administrasi kependudukannya sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tidak memiliki KTP
maupun Kartu Keluarga, menjamin bahwa proses pengurusan KTP,KK dan surat kependudukan lainnya tidak dikenakan biaya yang akan memberatkan masyarakat.
5.3. Kepesertaan
Kepesertaan adalah menjadi pesertanya seseorang atau kelompok orang secara sah dalam program jaminan kesehatan dengan memenuhi syarat sebagai peserta.
Kepesertaan dalam jaminan kesehatan mencakup beberapa hal yaitu menjadi peserta, tetap menjadi peserta dan memanfaatkan hak sebagai peserta. Peserta adalah setiap
Universitas Sumatera Utara
67
orang yang terdaftar sebagai pengikut suatu program jaminan kesehatan Hendrartini, 2009.
Berdasarkan hasil wawancara, peserta PJKMU Madani adalah masyarakat miskin dan belum memiliki jaminan kesehatan serta yang belum tercakup dalam
program Jamkesmas. Pendataan peserta dilakukan oleh pihak Kecamatan sebagai pihak yang mengetahui kondisi masyarakat. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, di mana peserta PJKMU Madani adalah kepala keluarga dan anggota keluarga dari masyarakat umum Kota Tanjung Balai yang masuk dalam kriteria
kurang mampu dan belum terdaftar pada Program Jamkesmas serta tercantum dalam daftar usulan peserta PJKMU Madani dari pemerintah Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil wawancara, prosedur pelayanan pengurusan pesertamenjadi peserta adalah dengan membawa Kartu Tanda Penduduk KTP
sebagai bukti bahwa calon peserta adalah penduduk Kota Tanjung Balai. Prosedur untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah dengan membawa
kartu PJKMU Madani, sedangkan prosedur untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah dengan membawa kartu PJKMU Madani dan surat
rujukan dari Puskesmas. Prosedur untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan rujukan di RS. Pirngadi Medan adalah peserta wajib membawa kartu PJKMU Madani, surat
rujukan dari RS. dr. Tengku Mansyur serta kartu pengantar dari PT. Askes Cabang Tanjungbalai.
Universitas Sumatera Utara
68
Salah satu kendala yang berhubungan dengan pengadaaan kartu peserta PJKUM Madani ini adalah seringnya terjadi keterlambatan penyelesaian kartu. Ketika hal ini
dikonfirmasikan pada PT Askes, mereka menyatakan bahwa mereka selalu berupaya untuk mengeluarkan kartu anggota secepat mungkin, namaun yang sering terjadi
adalah lambatnya data-data yang masuk dari pihak kelurahan atau pengelola di daerah. Namun, PT Askes dapat mengatasi hal tersebut, yaitu dengan mengeluarkan
surat keterangan yang mana datanya di peroleh melalui Master File Askes yang sudah ter up date secara nasional. Dengan demikian, kiranya perlu dibangun sebuah
koordinasi yang baik antara pemerintah daerah terutama pihak kelurahan, RTRW agar pengiriman data dapat dapat diserahkan tepat waktu.
Permasalahan lain yang muncul seputar masalah peserta program ini adalah minimnya pemahaman masyarakat tentang program ini. Berdasarkan hasil penelitian,
pembinaan peserta PJKMU Madani dilaksanakan ketika sosialisasi kepada peserta. Pembinaan peserta yang dilakukan adalah dengan menghimbau agar masyarakat
menggunakan kartu dengan sebaik-baiknya, tidak menyalahgunakan kartu misalnya digunakan oleh masyarakat yang tidak berhak, dan menghimbau masyarakat untuk
segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan dasar bila timbul gejala-gejala penyakit dan tidak menunggu sampai sakitnya parah. Pembinaan peserta juga
dilakukan dengan memberikan penyuluhan yang melibatkan pihak Dinas Kesehatan menjadi narasumber tentang suatu penyakit kepada peserta terutama tentang
pencegahannya sehingga masyarakat juga dapat berperan aktif memelihara
Universitas Sumatera Utara
69
kesehatannya sendiri. Namun, sosialisasi tentang perlunya pelaporan secara teratur tentang keanggotaan keluarga, masih kurang maksimal. Sehingga sering sekali
terjadi, keluarga yang baru pindah tidak langsung melapor pada pihak pemerintah daerah setempat dan menyebabkan data kependudukan yang tidak tepatberubah.
Hambatan yang dialami oleh pihak Pemko Tanjungbalai terutama oleh pihak kecamatan adalah masih banyaknya masyarakat yang telah terdata untuk menjadi
peserta PJKMU Madani namun peserta tersebut pindah keluar dari kota Tanjungbalai. Hal ini mengakibatkan banyaknya kartu peserta yang tidak terpakai. Untuk mengatasi
hal tersebut, pihak kecamatan selalu menghimbau agar para kepala lingkungan memantau warganya. Apabila ada masyarakat terutama peserta PJKMU Madani
yang hendak pindah dari Kota Tanjung Balai agar mengurus surat keterangan pindah. Selain hal di atas hambatan yang dihadapi adalah masih banyaknya pasien
miskin yang berobat ke rumah sakit akan tetapi pasien tersebut tidak masuk sebagai penerimapeserta PJKMU Madani. Adapun upaya yang dilakukan oleh PT. Askes
dengan menghimbau pasien untuk mendatangi kecamatan agar didaftarkan sebagai peserta PJKMU Madani. PT. Askes juga menghimbau rumah sakit untuk tetap
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien yang sudah dilengkapi dengan surat keterangan dari PT Askes sembari menunggu pasienkeluarga pasien mengurus
administrasi peserta PJKMU Madani.
Universitas Sumatera Utara
70
5.4. Biaya
Berdasarkan data yang diperoleh, anggaran kesehatan Kota Tanjungbalai pada tahun 2010 sebesar Rp. 46.168.751.000 atau 12,71 APBD Kota Tanjungbalai yang
sebesar Rp. 363.250.000.000. Dana yang dialokasikan untuk pelaksanaan program PJKMU Rp 2.415.000.000 atau sekitar 5,2 dari anggaran kesehatan Kota
Tanjungbalai Dinkes Kota Tanjungbalai, 2011. Pada tahun 2012 jumlah anggaran untuk pelayanan kesehatan masyarakat miskin Kota Tanjung Balai sebesar Rp.
4.080.000.000. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa anggaran kesehatan Kota Tanjungbalai sudah sesuai dengan amanat Undang-Undang Kesehatan. Dari
hasil wawancara juga dinyatakan bahwa dana yang dialokasikan untuk pelaksanaan PJKMU Madani sudah mencukupi. Pemko Tanjung Balai selalu berusaha untuk
membayarkan premi peserta kepada PT. Askes sesuai dengan perjanjian. Pada akhir tahun, bila terjadi kelebihan dana PJKMU Madani, maka PT. Askes akan
mengembalikan dana tersebut kepada Pemko Tanjung Balai dan bila terjadi kekurangan dana maka Pemko Tanjung Balai wajib membayarkan kekurangan dana
tersebut. Pertanggungjawaban dan transparansi penggunaan dana akan disampaikan
oleh PT. Askes setiap enam bulan sekali. Dana yang disediakan dianggarkan untuk pembayaran layanan : kunjungan rawat jalan, rawat inap di Rumah Sakit, obat, ATK,
transportasi rujukan, biaya operasional, biaya sosialisasi dan pelayanan dasar di puskesmas. Pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung dengan dana yang
Universitas Sumatera Utara
71
dikeluarkan oleh pemerintah kota Tanjung Balai, yaitu: penyakit kanker, cuci darah, alat Bantu dengar, dan kaki palsu. Hal ini sehubungan dengan keterbatasan
kemampuan keuangan daerah. Keluhan yang banyak disampaikan oleh masyarakat adalah jenis layanan pengobatan yang mereka peroleh hanya terbatas untuk penyakit
ringan saja, yang sebenarnya dapat disembuhkan dengan membeli obat tanpa resep dokter. Masalah utama yang dihadapi masyarakat adalah kesulitan menutupi biaya
pengobatan untuk penyakit berat yang biasanya membutuhkan biaya yang mahal. Harapan dari masyarakat adalah adanya peningkatan kualitas layanan program ini
yaitu dengan menambah jenis layanan berobat gratis untuk penyakit akut dan berbiaya tinggi. Hal ini tentu berhubungan dengan ketersediaan dana. Hal yang masih
perlu dibenahi adalah perhatian dari pemerintah tentang kucuran dana untuk pelaksanaan program ini. Menambah besaran anggaran serta berupa agar Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah APBD senantiasa dirumuskan dan disahkan tepat waktu sehingga tidak ada pihak-pihak yang terganggu karena lambannya pencairan
dana. Termasuk bayaran jasa para medis dokter umum, dokter spesialis maupun perawat agar dapat diperhatikan sehingga dapat memotivasi kerja para medis
tersebut.
5.5. Jenis dan Tata Cara Pelayanan
Pelayanan kesehatan menerapkan sistem rujukan berstruktur dan berjenjang. Peserta PJKMU Madani mempunyai hak mendapatkan :
Universitas Sumatera Utara
72
a. Pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap tingkat pertama yang
dilaksanakan di Puskesmas. b.
Pelayanan kesehatan rujukan rawat jalan tingkat lanjutan dan rawat inap kelas III tiga di Rumah Sakit yang rujuk oleh PT. Askes Kantor Cabang Tanjung Balai.
c. Pelayanan obat dengan ketentuan sebagai berikut :
- Berdasarkan DPHO PT. Askes berlaku pada tahun berjalan.
- Pelayanan dilakukan diinstalasi farmasi rumah sakit atau apotik yang bekerja
sama dengan PT. Askes Kantor Cabang Tanjungbalai.
5.6. Sistem Pengklaiman Biaya
Sistem pengklaiman di rumah sakit dengan melakukan perhitungan biaya pelayanan pasien masyarakat miskin. Besar penetapan pembayaran pelayanan
kesehatan berdasarkan besaran pelayanan yang diberikan kepada pasien. Pihak Puskesmas melakukan perhitungan biaya pelayanan pasien masyarakat miskin
berdasarkan besaran tarif kapitasi yang diberikan oleh PT. Askes, yaitu Rp. 2000,- perjiwa, dan dari jumlah tersebut sebesar Rp. 300 perjiwa yang diterima oleh
puskesmas sebagai jasa medik. Jumlah ini tentu sangat kecil, di mana tarif yang sangat kecil ini dapat berpengaruh terhadap motivasi kerja para juru medis yang
bertugas. Sebaiknya Pemerintah Kota Tanjung Balai dapat mempertimbangkan jumlah tarif yang diberikan kepada para medis, mungkin dengan menambah
besarannya dapat lebih meningkatkan semangat kerja para medis tersebut.
Universitas Sumatera Utara
73
Berdasarkan hasil wawancara mendalam, Dinas Kesehatan Kota Tanjung Balai tidak terlibat dalam hal pembayaran premi peserta maupun pembayaran
pelayanan kesehatan. Pihak Dinas Kesehatan hanya dilibatkan pada saat PT. Askes melalukan sosialisasi kepada PPK dan peserta. Namun menurut Trisnantoro 2009,
dinas kesehatan selaku regulator dan representasi dari pemda pihak pembayar berkewajiban untuk memantau pelaksanaan jaminan kesehatan di daerahnya,
khususnya pemberian pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien yang pada akhirnya akan menentukan besaran premi yang harus dibayarkan oleh pemda.
Pembayaran secara Kapitasi merupakan salah satu bentuk Prospective Payment System PPS yang merupakan suatu sistem pembayaran pada pemberi
pelayanan kesehatan, dalam jumlah yang ditetapkan sebelum suatu pelayanan medik dilakukan, tanpa memperhatikan tindakan medik atau lama nya perawatan di
pelayanan kesehatan Pembayaran kapitasi dalam program Jamkesda sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan pembayaran secara kapitasi memberikan manfaat
yang lebih besar. PPK dapat merencanakan efisiensi pelayanan kesehatan dan akan merubah orientasi pelayanan, dari kuratif ke promotifpreventif Hendrartini, 2009.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam, pembayaran pelayanan kesehatan kepada PPK dilakukan secara triwulan sesuai dengan pembayaran premi peserta oleh
Pemko Tanjung Balai. Walaupun klaim pelayanan kesehatan dari rumah sakit diberikan setiap bulan namun pihak PT. Askes akan tetap membayar secara triwulan
sesuai pembayaran premi peserta oleh pemko Tanjung Balai. Namun, hal ini tidak
Universitas Sumatera Utara
74
memengaruhi ataupun menghambat pelayanan kesehatan kepada pasien peserta PJKMU Madani.
Menurut Trisnantoro 2009, peran Dinas Kesehatan dalam memantau jaminan kesehatan yang dikontrakkan ke pihak ketiga dapat berupa: negosiasi harga
premi dan benefit, sosialisasi ke PPK dan peserta, pembinaan PPK Penyedia
Pelayanan Kesehatan dan monitoringevaluasi. Monitoringevaluasi dapat dilakukan terhadap kajian utilisasi, pemantauan dana, kepuasaan peserta, penanganan keluhan
peserta serta keluhankepuasaan PPK. Berdasarkan uraian diatas, dapat terlihat bahwa masih kurangnya peran Dinas Kesehatan Kota Tanjung Balai terhadap pelaksanaan
PJKMU Madani terutama keterlibatan dalam menetapkan premi PJKMU Madani.
5.7. Penyedia Pelayanan Kesehatan
Penyelenggara Pelayanan Kesehatan PPK dalam program Jamkesda dapat terdiri dari pelayanan primer Puskesmas atau dokter keluarga, dokter spesialis
dirumah sakit maupun dokter praktek yang dikontrak, dirumah sakit untuk pelayanan rujukan dan rawat inap Trisnantoro, 2009. Sedangkan, Penyedia
Pelayanan Kesehatan PPK dalam PJKMU Madani adalah Puskesmas yang ada di Kota Tanjung Balai sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan Dasar PPK I dan Rumah
Sakit dr. Tengku Mansyur sebagai PPK Rujukan PPK II. Berdasarkan hasil penelitian, pembinaan peserta oleh pihak PPK adalah
dengan memberitahukan kepada pasien peserta PJKMU Madani tentang pelayanan
Universitas Sumatera Utara
75
kesehatan yang mereka butuhkan. Pihak Puskesmas berupaya untuk tidak memberikan rujukan ke rumah sakit bila penyakit pasien masih bisa diatasi dengan
pelayanan kesehatan dasar. Pihak rumah sakit berupaya untuk menerangkan tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait penyakitnya selama masa rehabilitasi
pasien atau pun untuk pencegahan penyakit nya. Namun, apabila pihak Puskesmas sebagai PPK I tidak mampu lagi menangani penyakit pasien, maka dapat dirujuk ke
RS dr. Tengku Mansyur sebagai PPK Rujukan PPK II. Hal ini sering menimbulkan masalah, ketika pasien atau keluarga pasien menginginkan pasien langsung di rujuk
ke rumah sakit walaupun menurut hasil diagnosa dokter, puskesmas masih mampu menangani pasien ini. Hal seperti ini juga perlu disosialisasikan pada peserta PJKUM
Madani bahwa pelayanan pengobatan harus mengikuti prosedur yang berlaku. Perbaikan dalam sistem pemeliharaan kesehatan kepada masyarakat,
memerlukan perubahan dan peningkatan sekaligus serta serentak atas tiga hal, sebagai berikut:
1. Perbaikan sistem pelayanan kesehatan, sehingga pelaksanaannya menjadi
lebih efisien, lebih efektif dan lebih bermutu. 2.
Perbaikan sistem pembiayaan kesehatan berdasarkan dana perlu upaya sedemikian rupa, sehingga pengelolaannya lebih rasional.
3. Peningkatan peran serta masyarakat, sehingga pemeliharaan kesehatan
dirasakan sebagai tanggung jawab dan usaha bersama.
Universitas Sumatera Utara
76
Upaya pemeliharaan kesehatan dapat membawa hasil yang diharapkan, bila diberikan penekanan yang sama kepada ketiga hal tersebut secara serentak dan sekaligus.
Dengan demikian, harus dikembangkan suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang merangkum ke tiga hal tersebut dan diarahkan pada: peningkatan
mutu pelayanan kesehatan agar dapat secara efektif dan efisien meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
77
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum PJKMU Madani ini didasarkan
karena masih banyaknya masyarakat miskin yang belum tercakup dalam program Jaminan kesehatan masyarakat Jamkesmas.
2. Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum Madani Tanjung
Balai secara umum sudah berjalan dengan baik, namun masih ada keluhan masyarakat yang belum mendapatkan jaminan layanan kesehatan baik dari
program Jaskesmas maupun PJKUM Madani. Hal ini disebabkan pendataan penduduk miskin yang belum akurat.
3. Bagi warga yang belum memiliki kartu anggota PJKUM Madani belum terbit
dari PT Askes sudah dapat dilayani dengan jaminan PT. Askes cabang Tanjung Balai karena PT Askes dapat membekali dengan surat keterangan.
4. Pembiayaan pelayanan PJKMU Madani sepenuhnya dibebankan pada APBD
pemerintah Kota Tanjungbalai, sehingga berdasarkan MoU ada pelayanan tertentu yang tidak ditanggung oleh APBD tersebut. Pengelolaan anggaran pembiayaan
pelayanan kesehatan PJKMU Madani bekerja sama dengan PT. Askes cabang Tanjungbalai berdasarkan keputusan Wali Kota Tanjungbalai.
5. Sistem pengklaiman di rumah sakit dengan melakukan perhitungan biaya
pelayanan pasien masyarakat miskin. Besar penetapan pembayaran pelayanan
77
Universitas Sumatera Utara
78
kesehatan berdasarkan besaran pelayanan yang diberikan kepada pasien. Pemberi Pelayanan Kesehatan PPK dalam PJKMU Madani adalah Puskesmas yang ada
di Kota Tanjungbalai sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan Dasar PPK I dan Rumah Sakit dr. Tengku Mansyur sebagai PPK Rujukan PPK II.
6.2. Saran
1. Perlu penataan ulang tentang data kependudukan sehingga seluruh masyarakat
dapat dipastikan sudah memiliki KTP dan kartu kependudukan lainnya. 2.
Pemko Tanjung Balai perlu membuat ketentuan yang seragam tentang penetapan criteria keluarga miskinkurang mampu yang dapat dipedomani untuk
menetapkan peserta penerima layanan PJKUM Madani 3.
Bagi pihak Dinas Kesehatan agar fasilitas pelayanan dasar tingkat pertama lebih ditingkatkan. Hal ini dilakukan agar peserta yang mendapatkan pelayanan di
puskesmas mendapatkan pelayanan kesehatan sepenuhnya. 4.
Sebaiknya kartu peserta yang diterbitkan PT Askes dapat diterima warga secepat mungkin supaya peserta tidak merasa ragu alam mendapatkan pelayanan
kesehatan. 5.
Bagi pihak PT. Askes agar melakukan penambahan nilai kapitasi perjiwa di Puskesmas supaya tenaga kesehatan lebih termotivasi dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi peserta PJKMU Madani.
Universitas Sumatera Utara
79
6. Pihak pelaksanan dan penyelenggara perlu melakukan pertemuan –pertemuan
setiap 6 enam bulan sekali untuk membicarakan dan membahas berbagai masalah dan kendala yang muncul dalam pelaksanaan program ini.
Universitas Sumatera Utara
80
DAFTAR PUSTAKA
Agustino, Leo, 2006. Politik dan Kebijakan Publik, Bandung : AIPI Bandung : Puslit
KP2W, Lemlit Unpad, c2006. Badan Pusat Statistik, 2011. Profil Kemiskinan Di Indonesia September 2011 No.
4507Th. XIV, 1 November 2011 BPS, 2007. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI 2007.
Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Jangkan. 2006. Implementasi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin di Kabupaten Sintang Tahun 2006. Tesis Sekolah Pascasarjana Minat Utama
Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan IKM Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Keputusan Walikota Tanjung Balai Nomor 440103K2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum
PJKMU Madani Kota Tanjungbalai. Laporan Riset Kesehatan Dasar RiskedasTahun 2007
Nizwardi Azkha, Yuniar Lestari, dan Dian Maya Sari. 2008. Evaluasi Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Daerah Jamkesda Kota Padang Tahun 2008.
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Pasolong, Harbani, 2008. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2494MenkesPerXII2011.
Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2012
Nomor 903MenkesPerV2011. Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat.
Profil Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai Tahun 2011
80
Universitas Sumatera Utara
81
PT. Askes Cabang Tanjungbalai, 2012. Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Kota Tanjungbalai dengan PT. Askes persero Cabang Tanjungbalai
tentang Pengelolaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum PJKMU Madani Bagi Masayarakat Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran
2012.
Rabihamzah, Asmanul, 2007. Implementasi Kebijakan Penempatan Dokter Sebagai Pegawai Tidak Tetap. Tesis Program Studi Ilmu Administrasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta Safitry, 2011. Analisis Kebijakan Penjaminan Kesehatan Masyarakat Miskin:
Perspektif Triple Loop Studi Implementasi Program Jamkesmas di Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun, Tesis Sekolah Pasca Sarjana
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Samodra Wibawa, 1994, Evaluasi Kebijakan Publik, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Suharto, Edi. 2006. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. Tangkillisan, 2004. Kebijakan dan Managemen Otonomi Daerah. Penerbit Lukman
Offset. Yogyakarta. Thabrany H, ed. 2005. Dasar-dasar Asuransi Kesehatan Bagian A. Persatuan Ahli
Manajemen Pembiayaan Kesehatan Pemjaki, Jakarta. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan United Nations Development Programme, 2011. HDI Values And Rank Changes In
The 2011 Human Development Report Winarno. Budi, 2002. Teori Dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Universitas Sumatera Utara
82
Pedoman Wawancara Mendalam ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN UMUM
PJKMU MADANI KOTA TANJUNG BALAI I.
Pedoman Wawancara dengan Walikota dan DPRD Kota Tanjungbalai
1. Karakteristik Responden
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Jabatan :
Lama Jabatan :
TanggalWaktu Wawancara :
2. Kebijakan
a. Apa yang melatarbelakangi munculnya PJKMU Madani?
b. Apakah kebijakanperaturan yang mendasari pelaksanaan PJKMU
Madani? c.
Bagaimana pula peraturan daerah dalam mengatur pelaksanaan PJKMU Madani?
d. Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan PJKMU
Madani? e.
Apakah dalam kebijakan daerah mengatur tanggung jawabperan setiap pihak yang terlibat tersebut?
− Bagaimana peran masing-masing pihak tersebut?
− Bagaimana sosialisasinya?
f. Apakah yang menjadi tujuan dari pelaksanaan PJKMU Madani?
− Perilaku kesehatan apa yang diharapkan dari peserta?
Universitas Sumatera Utara
83
3. Dana
a. Berasal dari mana sajakah sumber pembiayaan PJKMU Madani?
− Berapa persentase nya terhadap APBD?
b. Bagaimana alur dana dalam pelaksanaan PJKMU Madani?
c. Apakah dana yang dialokasikaan cukup dalam pelaksanaaan PJKMU
Madani?
4. Penyedia Pelayanan Kesehatan PPK
a. Siapa sajakah yang ditunjuk menjadi PPK dalam PJKMU Madani?
b.
Bagaimana paket pelayanan di PPK dalam PJKMU Madani?
c. Apakah para peserta telah mampu menjangkau PPK tersebut?
5. Penentuan Kepesertaan