70
5.4. Biaya
Berdasarkan data yang diperoleh, anggaran kesehatan Kota Tanjungbalai pada tahun 2010 sebesar Rp. 46.168.751.000 atau 12,71 APBD Kota Tanjungbalai yang
sebesar Rp. 363.250.000.000. Dana yang dialokasikan untuk pelaksanaan program PJKMU Rp 2.415.000.000 atau sekitar 5,2 dari anggaran kesehatan Kota
Tanjungbalai Dinkes Kota Tanjungbalai, 2011. Pada tahun 2012 jumlah anggaran untuk pelayanan kesehatan masyarakat miskin Kota Tanjung Balai sebesar Rp.
4.080.000.000. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa anggaran kesehatan Kota Tanjungbalai sudah sesuai dengan amanat Undang-Undang Kesehatan. Dari
hasil wawancara juga dinyatakan bahwa dana yang dialokasikan untuk pelaksanaan PJKMU Madani sudah mencukupi. Pemko Tanjung Balai selalu berusaha untuk
membayarkan premi peserta kepada PT. Askes sesuai dengan perjanjian. Pada akhir tahun, bila terjadi kelebihan dana PJKMU Madani, maka PT. Askes akan
mengembalikan dana tersebut kepada Pemko Tanjung Balai dan bila terjadi kekurangan dana maka Pemko Tanjung Balai wajib membayarkan kekurangan dana
tersebut. Pertanggungjawaban dan transparansi penggunaan dana akan disampaikan
oleh PT. Askes setiap enam bulan sekali. Dana yang disediakan dianggarkan untuk pembayaran layanan : kunjungan rawat jalan, rawat inap di Rumah Sakit, obat, ATK,
transportasi rujukan, biaya operasional, biaya sosialisasi dan pelayanan dasar di puskesmas. Pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung dengan dana yang
Universitas Sumatera Utara
71
dikeluarkan oleh pemerintah kota Tanjung Balai, yaitu: penyakit kanker, cuci darah, alat Bantu dengar, dan kaki palsu. Hal ini sehubungan dengan keterbatasan
kemampuan keuangan daerah. Keluhan yang banyak disampaikan oleh masyarakat adalah jenis layanan pengobatan yang mereka peroleh hanya terbatas untuk penyakit
ringan saja, yang sebenarnya dapat disembuhkan dengan membeli obat tanpa resep dokter. Masalah utama yang dihadapi masyarakat adalah kesulitan menutupi biaya
pengobatan untuk penyakit berat yang biasanya membutuhkan biaya yang mahal. Harapan dari masyarakat adalah adanya peningkatan kualitas layanan program ini
yaitu dengan menambah jenis layanan berobat gratis untuk penyakit akut dan berbiaya tinggi. Hal ini tentu berhubungan dengan ketersediaan dana. Hal yang masih
perlu dibenahi adalah perhatian dari pemerintah tentang kucuran dana untuk pelaksanaan program ini. Menambah besaran anggaran serta berupa agar Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah APBD senantiasa dirumuskan dan disahkan tepat waktu sehingga tidak ada pihak-pihak yang terganggu karena lambannya pencairan
dana. Termasuk bayaran jasa para medis dokter umum, dokter spesialis maupun perawat agar dapat diperhatikan sehingga dapat memotivasi kerja para medis
tersebut.
5.5. Jenis dan Tata Cara Pelayanan