2 Materi yang dipelajari siswa dalam penelitian ini adalah materi
yang sudah pernah dipelajari ketika SMP, yaitu Sistem Persamaan Liniear Dua Variabel. Namun, pengetahuan siswa tentang SPLDV
masih cukup sedikit. Siswa masih belum memahami materi SPLDV, oleh karena itu siswa kurang memiliki motivasi untuk
mempelajari kembali materi tersebut. Banyak siswa yang masih sibuk dengan urusan masing-masing ketika temannya presentasi di
depan kelas. 3
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Group Investigation.
Metode yang digunakan adalah berkelompok, banyak siswa yang menggunakan kesempatan dalam berkelompok ini
untuk menyerahkan tugasnya pada kelompoknya. Dan yang mengerjakan tugas adalah siswa yang hanya memahami materi
SPLDV tersebut, sedangkan yang lainnya hanya menonton temannya mengerjakan. Oleh karena itu, banyak siswa tidak tuntas
dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigation.
3. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa dan guru, terlihat bahwa :
a. Sebagian siswa kelas X AP Administrasi Perkantoran memiliki
motivasi untuk mempelajari matematika dengan sungguh-sungguh, namun sebagian siswa juga masih merasa malas mempelajari
matematika karena sulit untuk dipahami dan masih sibuk berbicara dengan temannya.
b. Kesulitan siswa dalam belajar matematika adalah memahami soal
dan banyak menghafalkan rumus atau cara penyelesaian soal. c.
Siswa lebih senang dengan belajar menggunakan metode Group Investigation
daripada metode ceramah. Dengan menggunakan metode Group Investigation, siswa dapat belajar bersama dan
saling berbagi tanpa ada rasa takut untuk bertanya. d.
Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI, siswa lebih mudah untuk memahami materi SPLDV.
e. Siswa saling menghormati dan menghargai anggota kelompok lain
dengan mendengarkan dan memberikan pendapatnya dan saling membantu siswa lain yang masih kesulitan memahami materi.
Namun, ada beberapa siswa yang masih takut, malu, dan kurang percaya diri dengan kelompoknya untuk mengutarakan
pendapatnya dan bertanya bila masih kurang jelas. f.
Kritik dari siswa, waktu yang dilaksanakan dalam pembelajaran masih terlalu singkat, sehingga siswa masih butuh waktu yang lebih
banyak untuk memahami materi. Jadi, dengan melihat hasil data yang telah diperoleh selama penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa masih banyak kendala-kendala yang muncul dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode GI
di kelas X AP SMK Sanjaya Pakem.
106
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian di SMK Sanjaya Pakem diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kriteria keaktifan siswa pada setiap pertemuan dalam diskusi kelas
adalah tergolong sangat tinggi pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan ide atau gagasan atau
pendapat dalam diskusi kelas, pada aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas, dan pada aspek siswa
mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Sedangkan pada beberapa aspek-aspek keaktifan siswa
yang lain, hanya tergolong pada kriteria keaktifan siswa tinggi, cukup, dan juga rendah, yaitu pada aspek siswa bertanya ketika dalam diskusi
kelas, aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas, aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan
oleh temannya dalam diskusi kelas, serta pada aspek siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Kriteria keaktifan siswa dalam
diskusi kelas yang tergolong tinggi terlihat pada aspek yang aktif dalam arti aktif yang pasif, oleh karena itu peneliti tidak mengetahui seberapa
jauh pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. Untuk
mengetahui hal tersebut, hanya dapat dilihat dari tes kemampuan akhir siswa.
Untuk diskusi kelompok, kriteria keaktifan siswa tergolong sangat tinggi pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada
teman sekelompoknya memberikan pendapat atau ide atau gagasan, pada aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh teman
sekelompoknya, pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya bertanya, pada aspek siswa
menanggapi pendapat atau ide atau gagasan teman sekelompoknya, pada aspek siswa bertanya kepada teman sekelompoknya, pada aspek
siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat kepada teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang
mereka investigasi, dan pada aspek siswa mengumpulkan informasi dari beberapa sumber. Sedangkan untuk kriteria keaktifan siswa pada
aspek siswa membuat kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok tergolong cukup dan kriteria keaktifan siswa tergolong
rendah pada aspek siswa mencatat hasil kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok. Dalam diskusi kelompok, kriteria keaktifan
siswa tinggi pada aspek keaktifan siswa yang aktif bukan keaktifan siswa yang pasif. Oleh karena itu, peneliti dapat melihat siswa yang
sudah memahami atau belum memahami materi yang mereka investigasi.
2. Hasil belajar matematika siswa pada materi Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel SPLDV diperoleh nilai rata-rata sebesar 55,65. Namun yang mencapai nilai KKM 70 hanya 35. Tetapi masih banyak siswa
yang tidak mencapai nilai KKM berikut, yaitu sebanyak 11 siswa satu siswa tidak mengikuti tes kemampuan akhir yang dilaksanakan.
Menurut hasil data yang diperoleh pada saat penelitian secara keseluruhan nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah di bawah KKM
dan dikatakan tidak tuntas secara klasikal dengan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 88, dan nilai terendah adalah 25.
3. Selain kesimpulan mengenai keaktifan siswa dan hasil belajar siswa,
peneliti masih memiliki kesimpulan lain yaitu tanggapan yang diperoleh dari wawancara dengan beberapa siswa dan guru mengenai
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa lebih menyukai
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dibandingkan pembelajaran secara klasikal. Siswa merasa lebih diberikan kebebasan
oleh guru dalam menginvestigasi materi atau permasalahan yang diberikan. Secara tidak langsung siswa akan mencari tahu sendiri
penyelesaian dari permasalahan yang mereka investigasi dari beberapa sumber informasi, baik buku atau internet, guru dan teman satu
kelompok. Hal ini juga akan melatih siswa dalam bersosialisasi dan berani memberikan pendapat.
B. Saran
Saran yang diberikan peneliti agar dalam penelitian berikutnya menjadi lebih baik adalah sebagai berikut:
1. Guru hendaknya sedikit lebih tegas kepada siswa agar siswa dapat
menghargai proses pembelajaran yang sedang berlangsung, dan siswa tidak hanya sibuk sendiri-sendiri. Oleh karena itu, siswa dapat
menghargai ketika teman kelompok lain sedang presentasi di kelas. 2.
Dengan menggunakan metode Group Investigation, guru harus pandai memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya agar tidak kekurangan
waktu selama pembelajaran berlangsung. 3.
Dalam penggunaan metode Group Investigation, guru harus bisa membimbing siswa untuk memperoleh suatu permasalahan yang akan
siswa investigasi. 4.
Bagi para siswa yang ketika di bangku SMP belum terbiasa dengan belajar dalam kelompok, penggunaan metode Group Investigation ini
sangat tepat karena dapat melatih siswa untuk belajar dalam kelompok.
110
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imron. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. Anggun Nurwidiani. 2011. Tingkat Minat, Keaktifan, dan Prestasi Belajar
Matematika Pada Pokok Bahasan Statistika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Siswa Kelas XI IPA 1 SMA BOPKRI 2
Yogyakarta . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Dewi Nuharini Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Erna F. Aries. 2009. Indikator Keaktifan Siswa yang Dapat Dijadikan Penilaian
Dalam PTK 2 .
http:ardhana12.wordpress.com20090120indikator- keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2
. Diakses Tanggal 10 Maret 2012.
Halim Fathani Yahya. 2009. Melihat Kembali Definisi Matematika. http:masthoni.wordpress.com_2009_07_12_melihat-kembali-definisi-
dan-deskripsi-matematika_.htm . Diakses Tanggal 10 Mei 2012.
Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Herman Hudojo. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Kartika Budi. 2001. Berbagai Strategi Untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif Dalam Proses Pembelajaran Fisika Di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap
Mereka Pada Strategi Tersebut . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Maman Abdurahman. 2007. Memahami Matematika untuk SMK Kelas X Semester 1 dan 2
. Bandung: ARMICO. Margono S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mohamad Surya. 2004. Psikologi Pembelajaran Dan Pengajaran. Pustaka Bani Quraisy.