Pelaksanaan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Siswa pada hasil tes kemampuan awal yang mencapai KKM 70 ada 29,4 . Hal ini karena masih banyak siswa yang belum memahami
dan lupa tentang materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV yang sudah mereka pelajari ketika menempuh pendidikan
di SMP. Para siswa lebih menguasai penyelesaian SPLDV menggunakan cara gabungan, yaitu eliminasi dan substitusi. Cara
gabungan inilah yang paling mereka kuasai dalam mengerjakan soal tes kemampuan awal.
Dalam setiap butir soal, siswa diminta untuk menyelesaikan soal SPLDV dengan metode grafik, eliminasi, substitusi, gabungan, dan
menggunakan cara yang mereka anggap mudah. Untuk metode grafik, banyak siswa masih belum bisa mencari titik koordinat untuk
menggambar grafik. Begitu juga dalam menggambar grafik, siswa menggambar dua grafik sistem persamaan linear dua variabel di
sumbu cartesius yang berbeda, sehingga siswa tidak menemukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel
tersebut.
9. Real 2
50 ─
√ 10. Irasional
4 78
√ ─
11. Irasional 3
64 ─
√ 12. Linear
2 70
√ ─
13. Logaritma 3
66 ─
√ 14. Logaritma
4 64
─ √
15. Irasional 2
54 ─
√ 16. Logaritma
2 64
─ √
17. Linear 3
90 √
─ Jumlah Total
1046 Rata - Rata
61,53
Untuk metode eliminasi, hanya beberapa siswa saja yang masih ingat cara mengeliminasi sistem persamaan linear dua variabel tersebut,
namun setelah mendapatkan salah satu nilai variabel tersebut kemudian siswa menggunakan metode gabungan yaitu
mensubstitusikan salah satu nilai variabel yang telah diperoleh. Untuk metode substitusi, banyak siswa yang lupa dengan cara
tersebut sehingga untuk penyelesaian soal SPLDV dengan menggunakan metode substitusi banyak siswa yang tidak
mengerjakan soal tersebut. Setelah pelaksanaan tes kemampuan awal, peneliti memberikan
kesempatan kepada guru untuk menjelaskan tentang ketentuan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation GI yang akan dilaksanakan pada pertemuan yang
akan datang. Peneliti dibantu oleh guru dalam menentukan pembagian kelompok investigasi siswa berdasarkan hasil tes
kemampuan awal yang sifatnya heterogen.
2. Selama Pelaksanaan Penelitian.
Dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 7 kali pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran 2 × 45 menit.
Berikut ini akan diuraikan mengenai proses kegiatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
GI.
a. Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 29 Oktober 2012 pukul 12.30 – 14.00. Berikut ini akan diuraikan proses
pelaksanaan pada pertemuan pertama, yaitu: 1
Guru dan peneliti masuk ke ruang kelas dan memberikan salam kepada siswa, serta mempersiapkan peralatan dan berusaha
menciptakan suasana belajar yang kondusif. 2
Guru memberikan penjelasan kepada siswa bahwa metode pembelajaran yang akan digunakan berbeda dengan yang
sebelumnya, yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI.
3 Guru memberikan suatu permasalahan kepada siswa untuk
didiskusikan di dalam kelas. Suatu permasalahan yang dapat membawa siswa ke arah materi SLPDV.
4 Dari permasalahan yang telah diberikan, guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan memberikan tanggapan terhadap masalah yang diberikan. Guru juga tidak
memberikan batasan kepada siswa mengenai pemikiran yang mereka peroleh dari permasalahan yang diberikan. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas mengutarakan pendapat mereka mengenai masalah yang diberikan. Berikut hasil
jawaban yang diperoleh dari masing-masing kelompok yang akan disajikan melalui gambar.
Gambar 4.1 Hasil Diskusi Kelompok Dalam Mengutarakan Pendapat Mengenai Permasalahan Yang Telah Diberikan
5 Guru memberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok
kembali. Namun dalam diskusi ini, guru menuntun siswa dengan pertanyaan-pertanyaan ke arah aspek-aspek yang akan mereka
investigasi, sehingga siswa dapat memberikan usulan-usulan mengenai subtopik yang akan diinvestigasi.
6 Setelah subtopik-subtopik dari usulan siswa disatukan, maka akan
dibentuk kelompok yang heterogen. 7
Pembagian kelompok dilakukan oleh guru, pemimpin kelompok ditentukan oleh guru berdasarkan hasil tes kemampuan awal
siswa, sedangkan anggota-anggota kelompoknya dilakukan dengan acak.
8 Pembagian subtopik berdasarkan hasil tes kemampuan awal
pemimpin kelompok. Berikut disajikan gambar pembagian kelompok.
Gambar 4.2 Nama-Nama Pembagian Pemimpin Kelompok
9 Analisis data keaktifan siswa.
Pada lembar instrumen keaktifan siswa dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang hadir pada pertemuan pertama adalah 18 siswa
atau 100 dan frekuensi keaktifan siswa adalah 149. Berikut ini adalah hasil keaktifan siswa pada pertemuan pertama:
Tabel 4.3
Tabel Keaktifan Siswa pada Pertemuan Pertama
Kode Jenis Keaktifan
Yang Aktif Jumlah Frekuensi
H Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas.
10 16
I Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat
ketika dalam diskusi kelas. 13 37
Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas.
16 22 Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada
teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas.
17 32 Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh
temannya dalam diskusi kelas. 11 14
Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas.
10 10 L
Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas.
18 18
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Tabel 4.4 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Pertama dan
Frekuensi Keaktifannya
Kode Jenis Keaktifan
Siswa yang Aktif Frekuensi
Jumlah
H Siswa bertanya ketika dalam
diskusi kelas. 10
55,55 16 I
Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika
dalam diskusi kelas. 13
72,22 37 Siswa mendengarkan dengan
seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas.
16 88,88 22
Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang
memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas.
17 94,44 32
Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya
dalam diskusi kelas. 11
61,11 14 Siswa menanggapi pendapat
temannya dalam diskusi kelas. 10
55,55 10 L
Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi
kelas. 18
100 18 Total Frekuensi
149
Berdasarkan tabel di atas, maka kriteria keaktifan setiap siswa dapat disimpulkan sebagai berikut: kriteria keaktifan siswa
sangat tinggi pada aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 100, pada aspek
siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang
memberikan ide atau gagasan dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 94,44, dan pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama
ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi, yaitu sebesar 88,88. Kriteria keaktifan siswa tinggi pada aspek siswa
mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 72,22, dan pada aspek siswa
menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 61,11. Kriteria keaktifan siswa
cukup pada aspek siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 55,55 , dan pada aspek siswa menanggapi
pendapat temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 55,55.
10 Refleksi
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat keaktifan seluruh siswa sudah sangat tinggi pada aspek mendengarkan temannya bertanya dan
memberikan ide atau gagasan atau pendapat dalam diskusi kelas, serta mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam
diskusi kelas. Dalam diskusi kelas ini, siswa bisa menghargai temannya ketika ada yang bertanya dan memberikan ide atau
gagasan atau pendapat dengan mendengarkan dan tidak sibuk dengan urusannya sendiri.
b. Pertemuan 2
Pertemuan kedua dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 03 November 2012 pukul 07.00 – 08.30. Berikut ini akan diuraikan proses
pelaksanaan pada pertemuan kedua: 1
Guru dan peneliti memasuki ruang kelas dan menyapa siswa serta mengabsen siswa.
2 Guru memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pelajaran dan
mengulas kembali hasil pembahasan yang diperoleh dari pertemuan sebelumnya.
3 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bergabung dalam
kelompok yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya. 4
Guru memberikan waktu berdiskusi kepada masing-masing kelompok untuk menyelesaikan masalah subtopik yang ingin
mereka investigasi. 5
Guru mengingatkan siswa bahwa hasil diskusi akan dipresentasikan di depan kelas.
6 Analisis data keaktifan siswa.
Pada lembar instrumen keaktifan siswa dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang hadir pada pertemuan kedua adalah 17 siswa
atau 94,44 dan frekuensi keaktifan siswa adalah 390. Berikut ini adalah hasil keaktifan siswa pada pertemuan kedua:
Tabel 4.5 Tabel Keaktifan Siswa Pada Pertemuan Kedua
Kode Jenis Keaktifan
Yang Aktif Siswa Frekuensi
A Siswa mengumpulkan informasi dari
beberapa sumber. 14 35
B Siswa bertanya kepada teman
sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka
investigasi. 15 58
C Siswa mengajukan ide atau gagasan atau
pendapat kepada teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai
permasalahan yang mereka investigasi. 14 57
Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya bertanya dalam
diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi.
15 57 Siswa mendengarkan dengan seksama ketika
ada teman sekelompoknya memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam
diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi.
17 62
Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh teman sekelompoknya dalam
diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi.
17 46 Siswa menanggapi pendapat atau ide atau
gagasan teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan
yang mereka investigasi. 15 47
F Siswa membuat kesimpulan atas
permasalahan yang diteliti kelompok. 7 14
G Siswa mencatat hasil kesimpulan atas
permasalahan yang diteliti kelompok. 6 14
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Tabel 4.6 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Kedua dan
Frekuensi Keaktifannya Kode Jenis
Keaktifan Siswa yang Aktif
Frekuensi Jumlah
A Siswa mengumpulkan informasi dari
beberapa sumber. 14 82,35 35
B Siswa bertanya kepada teman
sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan
yang mereka investigasi. 15 88,24 58
C Siswa mengajukan ide atau gagasan
atau pendapat kepada teman sekelompoknya dalam diskusi
kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi.
14 82,35 57
Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya
bertanya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka
investigasi. 15 88,24 58
Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya
memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelompok
mengenai permasalahan yang mereka investigasi.
17 100 62
Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh teman sekelompoknya
dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka
investigasi. 17 100 46
Siswa menanggapi pendapat atau ide atau gagasan teman sekelompoknya
dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka
investigasi. 15 88,24 47
F Siswa membuat kesimpulan atas
permasalahan yang diteliti kelompok. 7 41,18 14
G Siswa mencatat hasil kesimpulan atas
permasalahan yang diteliti kelompok. 6 35,30 14
Total Frekuensi 391
Berdasarkan tabel di atas, maka kriteria keaktifan setiap siswa dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: kriteria keaktifan
siswa sangat tinggi pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya memberikan
pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi, yaitu sebesar
100, pada aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai
permasalahan yang mereka investigasi, yaitu sebesar 100, pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada
teman sekelompoknya bertanya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi, yaitu sebesar
88,24, pada aspek siswa menanggapi pendapat atau ide atau gagasan teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok
mengenai permasalahan yang mereka investigasi, yaitu sebesar 88,24, pada aspek siswa bertanya kepada teman
sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi, yaitu sebesar 88,24,
pada aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat kepada teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok
mengenai permasalahan yang mereka investigasi, yaitu sebesar 82,35,
pada aspek
siswa mengumpulkan informasi dari beberapa sumber, yaitu sebesar 82,35. Kriteria keaktifan siswa
cukup pada aspek siswa membuat kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok, yaitu sebesar 41,18. Kriteria keaktifan
siswa rendah pada aspek siswa mencatat hasil kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok, yaitu sebesar 35,30.
7 Refleksi.
Berdasarkan tabel 4.7 terlihat keaktifan seluruh siswa masih sangat tinggi. Dalam diskusi kelompok pada pertemuan ini,
siswa sudah lebih berani untuk banyak bertanya pada teman sekelompoknya, mendengarkan, menanggapi pertanyaan-
pertanyaan maupun ide atau gagasan atau pendapat mengenai masalah yang mereka investigasi. Kriteria keaktifan siswa
rendah pada aspek siswa mencatat hasil kesimpulan atas permasalahan yang mereka investigasi, hal ini dikarenakan
dalam diskusi kelompok siswa masih merasa memiliki tanggungjawab bersama, sehingga tidak harus semua siswa
mencatat hasil kesimpulan atas permasalahan yang mereka investigasi.
c. Pertemuan 3
Pertemuan ke tiga dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 05 November 2012 pukul 12.30 – 14.00. Berikut akan diuraikan proses
pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke tiga.
1 Peneliti dan guru memasuki ruangan kelas. Guru menyapa siswa
dan mengabsen siswa. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.
2 Guru memberikan waktu kepada kelompok yang akan presentasi
untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam presentasi. 3
Guru mempersilahkan kelompok pertama untuk presentasi. Materi pada kelompok pertama adalah menyelesaikan SPLDV
menggunakan metode grafik.
Gambar 4.3 Salah Satu Siswa Dari Kelompok 1 Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Mengenai Masalah Yang
Mereka Invesitgasi
4 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan latihan
soal yang diberikan oleh kelompok pertama.
Gambar 4.4 Kelompok 1 Memberikan Soal Latihan Kepada Kelompok Lainnya Untuk Didiskusikan Bersama
Di Dalam Kelompok Masing-Masing
5 Setelah semua siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan
oleh kelompok pertama, guru mengevaluasi atau memberikan masukan terhadap materi yang dipresentasikan oleh kelompok
pertama. 6
Analisis data keaktifan siswa. Pada lembar instrumen keaktifan siswa dapat dilihat bahwa
jumlah siswa yang hadir pada pertemuan ketiga adalah 17 siswa atau 94,44 dan frekuensi keaktifan siswa adalah 138. Berikut
ini adalah hasil keaktifan siswa pada pertemuan ketiga:
Tabel 4.7 Tabel Keaktifan Siswa Pada Pertemuan Ketiga
Kode Jenis Keaktifan
Yang Aktif Siswa Frekuensi
H Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas.
12 25 I
Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas.
4 9
Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas.
17 17 Siswa mendengarkan dengan seksama ketika
ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas.
16 32 Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan
oleh temannya dalam diskusi kelas. 10 25
Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas.
5 6 L
Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas.
17 24
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Tabel 4.8 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Ketiga dan Frekuensi
Keaktifannya
Kode Jenis Keaktifan
Siswa yang Aktif Frekuensi
Jumlah
H Siswa bertanya ketika dalam diskusi
kelas. 12 70,59 25
I Siswa mengajukan ide atau gagasan
atau pendapat ketika dalam diskusi kelas.
4 23,53 9 Siswa mendengarkan dengan
seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas.
17 100 17 Siswa mendengarkan dengan
seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau
gagasan dalam diskusi kelas. 16 94,12 32
Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam
diskusi kelas. 10 58,82 25
Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas.
5 29,41 6 L
Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi
kelas. 17 100 24
Total Frekuensi 138
Berdasarkan tabel di atas, maka kriteria keaktifan setiap siswa dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: kriteria keaktifan
siswa sangat tinggi pada aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas, yaitu sebanyak 100,
pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 100,
dan pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan ide atau gagasan atau pendapat dalam
diskusi kelas, yaitu sebesar 94,12. Kriteria keaktifan siswa tinggi pada aspek siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas,
yaitu sebesar 70,59. Kriteria keaktifan siswa cukup pada aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya
dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 58,82. Kriteria keaktifan siswa rendah pada aspek siswa menanggapi pendapat temannya
dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 29,41, dan pada aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam
diskusi kelas, yaitu sebesar 23,53. 7
Refleksi. Berdasarkan tabel 4.10 terlihat keaktifan seluruh siswa masih
sangat tinggi pada aspek mendengarkan dan mencatat. Dalam diskusi kelas pada pertemuan ini, siswa memiliki keberanian
untuk bertanya bila ada yang tidak dipahami atau ingin ditanyakan. Namun, keaktifan siswa pada aspek mengajukan ide
atau gagasan atau pendapat masih rendah, begitu juga dengan menanggapi ide atau gagasan atau pendapat temannya dalam
diskusi kelas. d.
Pertemuan 4 Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 12
November 2012 pukul 12.30 – 14.00. Berikut uraian proses pelaksanaan pada pertemuan keempat:
1 Peneliti dan guru memasuki ruangan kelas. Guru menyapa siswa
dan mengabsen siswa. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.
2 Guru memberikan waktu kepada kelompok yang akan presentasi
untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam presentasi. 3
Guru mempersilahkan kelompok kedua untuk presentasi. Materi pada kelompok kedua adalah menyelesaikan SPLDV dengan
menggunakan metode eliminasi.
Gambar 4.5 Salah Satu Siswa Dari Kelompok 2 Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Mengenai
Masalah Yang Mereka Invesitgasi
4 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan latihan
soal yang diberikan oleh kelompok kedua.
Gambar 4.6 Kelompok Lain Mengerjakan Soal Latihan Yang Diberikan Oleh Kelompok 2
5 Setelah semua siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan,
kelompok memberikan kesempatan kepada kelompok lainnya untuk bertanya bila masih ada yang belum jelas.
Gambar 4.7 Seorang Siswa Dari Kelompok Lain Bertanya Dengan Kelompok 2
6 Setelah tidak ada pertanyaan lagi, maka guru mengevaluasi atau
memberikan masukan terhadap materi yang dipresentasikan oleh kelompok kedua.
7 Analisis data keaktifan siswa.
Pada lembar instrumen keaktifan siswa dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang hadir pada pertemuan keempat adalah 16
siswa atau 94,12 dan frekuensi keaktifan siswa adalah 79. Berikut ini adalah hasil keaktifan siswa pada pertemuan keempat:
Tabel 4.9 Tabel Keaktifan Siswa Pada Pertemuan Keempat
Kode Jenis Keaktifan
Yang Aktif Siswa Frekuensi
H Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas.
6 9
I Siswa mengajukan ide atau gagasan atau
pendapat ketika dalam diskusi kelas. 9 13
Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas.
2 4 Siswa mendengarkan dengan seksama ketika
ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas.
16 32 Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan
oleh temannya dalam diskusi kelas. 1 1
Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas.
- - L
Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas.
13 20
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Tabel 4.10
Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Keempat dan Frekuensi Keaktifannya
Kode Jenis Keaktifan
Siswa yang Aktif Frekuensi
Jumlah
H Siswa bertanya ketika dalam
diskusi kelas. 6 37,5 9
I Siswa mengajukan ide atau
gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas.
9 56,25 13 Siswa mendengarkan dengan
seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas.
2 12,5 4 Siswa mendengarkan dengan
seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide
atau gagasan dalam diskusi kelas. 16 100 32
Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya
dalam diskusi kelas. 1 6,25 1
Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas.
- - - L
Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi
kelas. 13 81,25 20
Total Frekuensi 79
Berdasarkan tabel di atas, maka kriteria keaktifan setiap siswa dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: kriteria keaktifan
siswa sangat tinggi pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide
atau gagasan dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 100, pada aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi
kelas, yaitu sebesar 81,25. Kriteria keaktifan siswa cukup pada aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika
dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 56,25. Kriteria keaktifan siswa rendah pada aspek siswa bertanya ketika dalam diskusi
kelas, yaitu sebesar 37,5. Kriteria keaktifan siswa sangat rendah pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada
teman yang bertanya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 12,5 dan pada aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh
temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 6,25.
8 Refleksi.
Pada pertemuan ini, kriteria keaktifan siswa sangat tinggi pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman
yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas, hal ini dapat terlihat bahwa siswa sudah bisa menghargai
pendapat teman sekelasnya. Kriteria keaktifan siswa juga sangat tinggi pada aspek aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap
penting dalam diskusi kelas, hal ini dapat terlihat bahwa siswa sudah memiliki kemauan untuk mencatat agar dapat dipelajari
kembali di rumah. Kriteria keaktifan siswa cukup pada aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam
diskusi kelas, hal ini karena presentasi yang dijelaskan oleh kelompok sudah cukup jelas. Begitu juga pada aspek bertanya,
kriteria keaktifan siswa sangat rendah maka pada aspek untuk
memberikan tanggapan terhadap pertanyaan juga sangat rendah. Hal ini karena presentasi yang dijelaskan oleh kelompok sudah
cukup jelas sehingga tidak menimbulkan banyak pertanyaan.
e. Pertemuan 5
Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 17 November 2012 pukul 07.00 – 08.30. Berikut uraian proses
pelaksanaan pada pertemuan kelima: 1
Peneliti dan guru memasuki ruangan kelas. Guru menyapa siswa dan mengabsen siswa. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk
memulai pelajaran. 2
Guru memberikan waktu kepada kelompok yang akan presentasi untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam presentasi.
3 Guru mempersilahkan kelompok kedua untuk presentasi. Materi
pada kelompok ketiga adalah menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan metode substitusi.
Gambar 4.8 Salah Satu Siswa Dari Kelompok 3 Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Mengenai Masalah Yang
Mereka Invesitgasi
4 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan latihan
soal yang diberikan oleh kelompok kedua.
Gambar 4.9 Kelompok Lain Mengerjakan Soal
Latihan Yang Diberikan Oleh Kelompok 3
5 Setelah semua siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan,
dan sisa waktu masih cukup banyak maka guru mempersilahkan kelompok untuk membahas soal yang telah diberikan.
Gambar 4.10 Seorang Siswa Mengerjakan Soal Latihan Di Papan Tulis Yang Diberikan Oleh
Kelompok 3
6 Pada pertemuan ini, guru tidak memberikan evaluasi di akhir
pertemuan karena kelompok yang presentasi sudah cukup jelas. 7
Analisis data keaktifan siswa. Pada lembar instrumen keaktifan siswa dapat dilihat bahwa
jumlah siswa yang hadir pada pertemuan kelima adalah 17 siswa atau 100 dan frekuensi keaktifan siswa adalah 74. Berikut ini
adalah hasil keaktifan siswa pada pertemuan kelima:
Tabel 4.11 Tabel Keaktifan Siswa Pada Pertemuan Kelima
Kode Jenis Keaktifan
Yang Aktif Siswa Frekuensi
H Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas.
1 2
I Siswa mengajukan ide atau gagasan atau
pendapat ketika dalam diskusi kelas. 4 4
Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi
kelas. 6 6
Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau
ide atau gagasan dalam diskusi kelas. 15 37
Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas.
6 14 Siswa menanggapi pendapat temannya
dalam diskusi kelas. 2 2
L Siswa mencatat hal-hal yang dianggap
penting dalam diskusi kelas. 9 9
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Tabel 4.12 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Kelima dan
Frekuensi Keaktifannya Kode Jenis
Keaktifan Siswa yang Aktif
Frekuensi Jumlah
H Siswa bertanya ketika dalam
diskusi kelas. 1 5,88 2
I Siswa mengajukan ide atau
gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas.
4 23,53 4 Siswa mendengarkan dengan
seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas.
6 35,30 6 Siswa mendengarkan dengan
seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau
gagasan dalam diskusi kelas. 15 88,24 37
Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam
diskusi kelas. 6 35,30 14
Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas.
2 11,77 2 L
Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi
kelas. 9 52,94 9
Total Frekuensi 74
Berdasarkan tabel di atas, maka kriteria keaktifan setiap siswa dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: kriteria keaktifan
siswa sangat tinggi pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide
atau gagasan dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 88,24. Kriteria keaktifan siswa cukup pada aspek siswa mencatat hal-hal yang
dianggap penting dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 52,94. Kriteria keaktifan siswa rendah pada aspek siswa menanggapi
pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 35,30, pada aspek siswa mendengarkan dengan
seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 35,30, dan pada aspek siswa mengajukan ide
atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 23,53. Kriteria keaktifan siswa sangat rendah pada
aspek siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 11,77, dan pada aspek siswa bertanya
ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 5,88.
8 Refleksi.
Pada pertemuan ini, kriteria keaktifan siswa masih sangat tinggi dalam menghargai pendapat temannya, yaitu pada aspek
mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas.
Pada aspek mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas, kriteria keaktifan siswa cukup. Hal ini karena
presentasi yang dijelaskan oleh kelompok sudah sangat cukup jelas, sehingga siswa sudah memahami materi yang dijelaskan
dan hanya sedikit hal-hal yang mereka catat. Sedangkan kriteria keaktifan siswa rendah pada aspek menanggapi pertanyaan yang
diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas, dan pada aspek mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya
dalam diskusi kelas. Hal ini karena siswa yang bertanya sangat sedikit, dikarenakan presentasi yang dijelaskan oleh kelompok
sudah sangat cukup jelas sehingga sedikit siswa yang bertanya karena tidak memahami materi yang dijelaskan.
f. Pertemuan 6
Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 19 November 2012 pukul 12.30 – 14.00. Berikut uraian proses
pelaksanaan pada pertemuan keenam:
1 Peneliti dan guru memasuki ruangan kelas. Guru menyapa siswa
dan mengabsen siswa. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.
2 Guru memberikan waktu kepada kelompok yang akan presentasi
untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam presentasi. 3
Guru mempersilahkan kelompok keempat untuk presentasi. Materi pada kelompok kedua adalah menyelesaikan sistem
persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode gabungan eliminasi dan substitusi.
Gambar 4.11 Salah Satu Siswa Dari Kelompok 4 Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Mengenai Masalah Yang
Mereka Invesitgasi
4 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan latihan
soal yang diberikan oleh kelompok kedua.
Gambar 4.12 Kelompok Lain Mengerjakan Soal Latihan Yang Diberikan Oleh Kelompok 4
5 Setelah semua siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan,
kelompok memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya bila masih ada yang belum jelas.
6 Pada pertemuan ini, guru tidak memberikan evaluasi di akhir
pertemuan karena kelompok yang presentasi sudah cukup jelas. 7
Guru mengingatkan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya adalah ulangan harian untuk materi SPLDV.
8 Analisis data keaktifan siswa.
Pada lembar instrumen keaktifan siswa dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang hadir pada pertemuan keenam adalah 17 siswa
atau 100 dan frekuensi keaktifan siswa adalah 159. Berikut ini adalah hasil keaktifan siswa pada pertemuan keenam:
Tabel 4.13 Tabel Keaktifan Siswa Pada Pertemuan Keenam
Kode Jenis Keaktifan
Yang Aktif Siswa Frekuensi
H Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas.
13 22
I Siswa mengajukan ide atau gagasan atau
pendapat ketika dalam diskusi kelas. 10 26
Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas.
8 12 Siswa mendengarkan dengan seksama ketika
ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas.
16 35 Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan
oleh temannya dalam diskusi kelas. 17 35
Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas.
3 3 L
Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas.
14 26
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Tabel 4.14 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Keenam dan
Frekuensi Keaktifannya Kode Jenis
Keaktifan Siswa yang Aktif
Frekuensi Jumlah
H Siswa bertanya ketika dalam diskusi
kelas. 13 76,47 22
I Siswa mengajukan ide atau gagasan
atau pendapat ketika dalam diskusi kelas.
10 58,82 26 Siswa mendengarkan dengan
seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas.
8 47,10 12 Siswa mendengarkan dengan
seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau
gagasan dalam diskusi kelas. 16 94,12 35
Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam
diskusi kelas. 17 100 35
Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas.
3 17,65 3 L
Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi
kelas. 14 82,35 26
Total Frekuensi 159
Berdasarkan tabel di atas, maka kriteria keaktifan setiap siswa dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: kriteria keaktifan
siswa sangat tinggi pada aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar
100, pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan
dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 94,12, dan pada aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas,
yaitu sebesar 82,35. Kriteria keaktifan siswa tinggi pada aspek siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 76,47.
Kriteria keaktifan siswa cukup pada aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas, yaitu
sebesar 58,82, dan pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas,
yaitu sebesar 47,10. Kriteria keaktifan siswa sangat rendah pada aspek siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas,
yaitu sebesar 17,65.
9 Refleksi.
Pada pertemuan ini, kriteria keaktifan siswa sangat tinggi pada aspek menanggapi pertanyaan, mendengarkan pendapat, dan
mencatat hal-hal penting dalam diskusi kelas. Sudah terlihat bahwa siswa semakin peduli untuk mengikuti tiap-tiap pertemuan
pada proses pembelajaran. Kriteria keaktifan siswa tinggi pada aspek bertanya, keberanian siswa untuk bertanya sudah mulai
bertambah sedikit demi sedikit. Kriteria keaktifan siswa cukup pada aspek mengajukan ide atau gagasan atau pendapat dan
mendengarkan dengan seksama ketika ada temannya yang bertanya. Kriteria keaktifan siswa masih rendah pada aspek
menaggapi pendapat temannya, hal ini karena kelompok yang presentasi dapat memberikan tanggapan atas pertanyaan
temannya dengan cukup baik. 3.
Setelah Penelitian. a.
Tes Kemampuan Akhir. Setelah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI dilaksanakan, pertemuan berikutnya diadakan tes kemampuan akhir
dengan materi yang telah disampaikan, yaitu SPLDV. Tes kemampuan akhir dilaksanakan selama 2 JP pada hari Sabtu, tanggal
25 November 2012 pukul 07.00 – 08.30. Berikut ini adalah hasil prestasi siswa pada pelaksanaan tes kemampuan akhir.
Tabel 4.15 Prestasi Belajar Setiap Siswa pada Tes Kemampuan Akhir
Berdasarkan tabel di atas, rata-rata hasil belajar siswa pada saat pelaksanaan tes kemampuan akhir adalah 55,65. Pada tes
kemampuan akhir, siswa yang mencapai KKM 70 ada 35. Untuk soal tes kemampuan akhir, tidak berbeda jauh dengan soal tes
kemampuan awal. Masing – masing butir soal diminta untuk menyelesaikan SPLDV dengan metode yang telah ditentukan. Untuk
metode grafik, beberapa siswa sudah memahami cara mencari titik koordinat dari masing-masing persamaan dan dapat
No Nama Siswa
Nilai Ketuntasan Belajar
Ya Tidak
1. Linear 1
83 √
─ 2.
Irasional 1 83
√ ─
3. Logaritma 1
86 √
─ 4.
Real 1 88
√ ─
5. Linear 4
49 ─
√ 6.
Real 3 40
─ √
7. Linear 5
36 ─
√ 8.
Real 4 33
─ √
9. Real 2
34 ─
√ 10. Irasional 4
85 √
─ 11. Irasional 3
65 ─
√ 12. Linear 2
65 ─
√ 13. Logaritma 3
66 ─
√ 14. Logaritma 4
25 ─
√ 15. Irasional 2
28 ─
√ 16. Logaritma 2
- ─
─ 17. Linear 3
80 √
─ Jumlah Total
946 Rata - Rata
55,65
menggambarkannya dalam bidang cartesius yang sama, sehingga siswa dapat menemukan himpunan penyelesaian dari SPLDV
tersebut. Untuk metode eliminasi, beberapa siswa memahami menggunakan
metode tersebut, namun beberapa siswa juga masih kesulitan dalam menghilangkan nilai variabel yang ingin mereka eliminasi. Untuk
metode substitusi, masih banyak siswa kesulitan dalam mensubstitusikan nilai dari variabel – variabel sehingga untuk soal
tersebut banyak yang tidak mengerjakannya. Untuk metode gabungan, seperti pada tes kemampuan awal, banyak siswa yang
sudah memahami metode tersebut sehingga pada tes kemampuan akhir semua siswa dapat menyelesaikan soal SPLDV dengan
menggunakan metode gabungan. Dilihat dari nilai KKM, banyak siswa yang tidak tuntas. Hal ini
karena selama proses pembelajaran banyak siswa kurang memperhatikan ketika temannya presentasi, masing-masing siswa
masih belum mempunyai tanggungjawab atas masalah yang mereka investigasi dalam kelompok. Oleh karena itu, banyak siswa yang
belum tuntas atau tidak mencapai nilai KKM yang telah ditentukan. b.
Hasil Wawancara. Berikut akan diuraikan wawancara terhadap beberapa siswa untuk
memberikan tanggapan tentang model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran:
Tabel 4.16 Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa
Bagaimana pendapatmu dengan proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI
Group Investigation? a.
Lebih mudah dipahami. b.
Seru dan memberi kekompakan.
c. Asyik dan belajar untuk
Percaya Diri. d.
Simpel dan mudah dimengerti.
e. Lumayan memahami
materi. f.
Lebih enak dan lebih leluasa dalam bertanya.
Apakah kamu dapat mengikuti dan senang dengan pembelajaran
seperti ini dibandingkan dengan pembelajaran biasa?
a. Senang dan bisa mengikuti.
b. Senang karena lebih
bersemangat. c.
Senang. d.
Senang karena tidak sendiri yang berpikir.
e. Senang.
f. Senang karena lebih
mengerti. Apa kelebihan pembelajaran
dengan cara tipe GI Group Investigation
ini? a.
Asyik dan mudah diingat. b.
Tambah cepat untuk memahami materi dan bisa
sharing dengan teman- teman.
c. Efektif dan tidak
membosankan. d.
Simpel dan santai dalam pembelajaran.
e. Lebih paham.
f. Tidak membosankan.
Apa kekurangan pembelajaran dengan cara tipe GI Group
Investigation ini?
a. Ribut sendiri.
b. Malah tambah rame atau
sering cerita. c.
Tidak memperhatikan saat presentasi dan dianggap
sepele. d.
Kadang terlalu cepat ketika semua sudah mengerti.
e. Tidak ada.
f. Ada yang hanya nitip
nama.
Apa ada kesulitan dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI
Group Investigation? a.
Tidak ada. b.
Kurang efektif dan kadang- kadang terlalu cepat.
c. Ada yang masih malu
bertanya dan kurang mengerti jika kita yang
menjelaskan.
d. Tidak ada.
e. Tidak ada.
f. Masih belum memahami
tanda negatif dan positif.
Berikut akan diuraikan wawancara terhadap guru untuk memberikan tanggapan tentang model pembelajaran yang
digunakan selama proses pembelajaran:
Tabel 4.17 Hasil Wawancara Peneliti dengan Guru
Bagaimana keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI
Group Investigation? Secara keseluruhan sama,
karena belum terbiasa dengan metode pembelajaran
berkelompok.
Bagaimana tingkat pemahaman siswa terhadap materi dalam
proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe GI Group Investigation?
Karena belum terbiasa jadi kadang menyepelekan, jadi
pemahaman siswa masih kurang.
Apa kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI
Group Investigation
? Kelebihan: lebih banyak
belajarnya. Kekurangan: menyita banyak
waktu.
Apa kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI
Group Investigation? Banyak, karena baru
menerapkan sekali. Bagaimana meramu anak
dalam berkelompok agar mau aktif dan saling berbagi.
Manakah yang lebih efektif antara pembelajaran klasikal biasa
dengan pembelajaran klasikal dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe GI Group Investigation?
Jika dilihat secara waktu, lebih efektif pembelajaran klasikal.
Namun, jika dilihat dari pemahaman anak lebih efektif
pembelajaran Group Investigation.