Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

Bagan 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan

C. Kerangka Berpikir

Tes hasil belajar merupakan tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar yang dicapai oleh para siswa. Tes hasil belajar dapat dibagi menjadi dua yaitu tes objektif dan tes subjektif. Tes yang memiliki kualitas yang baik adalah tes yang valid, reliabel, memiliki karateristik butir soal yang memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh. Namun, pada Hutagaol,Theresia Efa Nanda 2016 Pengembangan Buku Prototype Tes Hasil Belajar Kompetensi Dasar Melakukan Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar Mardiyanti, dkk 2013 Pengembangan Soal Matematika Model PISA untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Hayati, Nila 2013 Pengembangan Butir Soal Matematika SD di Kabupaten Lombok Timur Sebagai Upaya Pengadaan Bank Soal Yang akan diteliti 2017: Pengembangan tes hasil belajar matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar kenyataannya guru mengambil soal-soal dari internet atau LKS. Guru masih mengabaikan kualitas tes yang baik. Guru sangat jarang membuat soal atau memberikan soal dalam bentuk pilihan ganda karena membutuhkan waktu yang lama dan bingung dalam membuat options sehingga guru lebih memilih untuk membuat soal uraian atau soal essai. Padahal soal yang yang diambil oleh guru dari internet atau LKS belum dapat mengukur ranah kognitif siswa mulai dari mengingat sampai dengan mencipta. Jika guru tidak membuat soal sendiri maka guru tidak akan mengetahui kualitas soal tes yang akan diberikan kepada siswa. Tes sebaiknya memperhatikan kualitas soal dan dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari. Bentuk dari tes beraneka ragam, salah satunya adalah tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda adalah jenis tes objektif yang berupa pertanyaan dan untuk melengkapi pertanyaan tersebut disediakan beberapa pilihan jawaban dan salah satu pilihan adalah kunci jawaban. Tes pilihan ganda mempunyai kelebihan yaitu Item tes pilihan ganda dapat mencakup seluruh bahan pelajaran yang akan diujikan. Tes pilihan ganda penskorannya lebih cepat dan dilakukan secara objektif. Tipe butir soal pada tes pilihan ganda memungkinkan untuk dianalisis dan dapat dilakukan uji coba terlebih dahulu. Tingkat kesukaran butir soal dapat diatur dengan mengubah tingkat homogenitas alternatif jawaban tepat bila ingin diujikan kepada peserta masal. Terlepas dari kelebihan, tes pilihan ganda juga memiliki kekurangan yaitu dalam membuat soal membutuhkan waktu yang lama dan relatif sulit dalam menyusun butir soal dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ada kecenderungan siswa menebak pilihan jawaban. Dalam wawancara, guru juga menyebutkan jarang membuat soal pilihan ganda karena sesuai dengan kekurangan pilihan ganda yaitu membuat tes pilihan ganda membutuhkan waktu yang lama. Dari fakta yang ada, peneliti ingin mengembangkan tes hasil belajar bentuk pilihan ganda yang dapat mengukur ranah kognitif siswa mulai dari mengingat sampai dengan mencipta. Pengembangan tes hasil belajar matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran akan menjadi produk dalam penelitian dan pengembangan ini. Tes hasil belajar yang akan dikembangkan berbentuk pilihan ganda. Tes hasil belajar ini dikembangkan dengan mengacu pada taraf kognitif dari taksonomi Bloom yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai dan mencipta. Pengembangan tes hasil belajar ini diharapkan mampu mendeskripsikan kualitas butir soal yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh.

D. Pertanyaan Penelitian