melakukan analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan pengecoh untuk mengetahui kualitas dari tes tersebut. Menurut
Arikunto 2012: 72 sebuah tes dikatakan baik sebagai alat ukur jika memiliki validitas dan reliabilitas, sementara Widoyoko 2014: 131
menambahkan bahwa karakteristik butir soal mencakup taraf kesukaran, daya pembeda, serta analisis pengecoh sebagai syarat tes dapat dikatakan
baik. Berdasarkan hasil wawancara, terlihat bahwa guru membutuhkan
contoh tes hasil belajar matematika yang berkualitas baik. Tes hasil belajar matematika yang berkualitas baik adalah tes tes yang sudah teruji validitas,
reliabilitas, mempunyai daya beda 0,30-1,00 diterima, tingkat kesukaran dan pengecoh yang berfungsi dengan baik. Potensi dalam penelitian ini
adalah mengembangkan tes hasil belajar matematika pada materi perkalian, pembagian dan materi melakukan operasi hitung campuran
untuk siswa kelas IV yang sudah teruji dan memiliki kualitas baik.
b. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner dan tes. Peneliti melakukan wawancara pada
tanggal 8 Agustus 2016 dengan narasumber Ibu Sri selaku guru kelas IV SD Kanisius Jetisdepok dan tanggal 9 Agustus 2016 dengan narasumber
Ibu Ayu dan Bapak Putut selaku guru kelas IV SD Negeri Caturtunggal 4. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan analisis kebutuhan. Wawancara berpedoman pada pedoman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
wawancara yang terdapat pada bab III tabel 3.1. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti mendapatkan data bahwa guru SD tersebut
membutuhkan contoh soal berkualitas baik yang sudah dikatakan valid, reliabel, mempunyai daya beda, pengecoh dan tingkat kesukaran.
c. Desain Produk
Desain produk yang digunakan dalam penelitian ini diawali dengan menentukan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. Kelas yang akan
dijadikan subjek penelitian adalah kelas IV SD. Dalam melakukan desain produk peneliti menggunakan prosedur pengembangan yang dikemukakan
oleh Purwanto 2014: 83 yang telah dijabarkan pada bab II. Langkah pertama yang dilakukan adalah identifikasi hasil belajar. Pada langkah ini
mata pelajaran yang dipilih adalah matematika dan aspek yang akan diukur adalah ranah kognitif. Menurut analisis kebutuhan, materi yang digunakan
adalah perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran. Peneliti menentukan jenis tes pilihan ganda yang akan menjadi produk. Peneliti
memilih tes pilihan ganda karena jenis tes ini banyak yang digunakan di Indonesia. Peneliti membuat tabel spesifikasi produk dengan menentukan
Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD. Kompetensi Dasar KD yang dipilih adalah 1.3 Melakukan operasi perkalian dan pembagian
dan Kompetensi Dasar KD 1.4 Melakukan operasi hitung campuran. Setelah menentukan SK dan KD, peneliti membuat indikator sesuai
dengan ranah kognitif Taksonomi Bloom yang telah direvisi mulai dari mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan
mencipta. Jumlah butir soal yang dibuat oleh peneliti adalah 60 butir soal berdasarkan kurva normal dengan menentukan tingkat kesukaran soal
sebesar 25 mudah, 50 sedang dan 25 sukar. Dalam membuat soal, peneliti memperhatikan karakteristik setiap butir soal yaitu tingkat
kesulitan, daya pembeda dan analisis pengecoh.
d. Validasi Desain