Analisis Tingkat Kesukaran Analsisis Pengecoh

Berdasarkan kriteria daya pembeda tersebut, peneliti menetapkan kriteria memuaskan berkisar 0,30-0,39 dan kriteria sangat memuaskan berkisar 0,40-1,00 untuk menyatakan soal dapat membedakan kelompok atas dan kelompok bawah.

e. Analisis Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Arikunto, 2012: 223 0,0 1,0 Sukar mudah Didalam istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi simbol P p besar, dengan singkatan dari kata “proporsi”. Dengan demikian maka soal dengan P = 0,70 lebih mudah jika dibandingkan dengan P=0,20. Sebaliknya soal dengan P = 0,30 lebih sukar daripada soal P= 0,80. Rumus mencari P adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI P = �� Dimana: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks kesukaran menurut Arikunto 2012: 225 adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Kriteria Indeks Kesukaran No Indeks kesukaran Kategori 1. 0,00-0,30 Sukar 2. 0,31-0,70 Sedang 3. 0,71-1,00 Mudah Tes hasil belajar matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran menggunakan proporsi jumlah soal menurut Widoyoko 2014: 165 yaitu bahwa tingkat kesukaran yang baik pada suatu tes adalah 25 mudah, 50 sedang, dan 25 sukar.

f. Analsisis Pengecoh

Pengecoh distractor yang juga dikenal dengan istilah penyesat atau penggoda adalah pilihan jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban. Pengecoh diadakan untuk menyesatkan siswa agar tidak memilih kunci jawaban. Pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila paling tidak ada siswa yang terkecoh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memilih. Pengecoh yang berdasarkan hasil uji coba tidak efektif direkomendasikan untuk diganti dengan pengecoh yang lebih menarik. Purwanto, 2014: 108. Menurut Sudijono 2011: 411 pengecoh dinyatakan telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila distraktorpengecoh tersebut sekurang-kurangnya sudah dipilih oleh 5 dari seluruh peserta tes. Arikunto 2012: 234 mengatakan bahwa suatu distraktor dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5 pengikut tes. 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ini peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang dijabarkan sebagai berikut:

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini akan membahas mengenai langkah-langkah pengembangan dan kualitas tes hasil belajar.

1. Langkah-langkah Penelitian Pengembangan

Pengembangan tes hasil belajar materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar ini dikembangkan berdasarkan hasil modifikasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan oleh Borg and Gall dalam Sugiyono 2011: 298. Prosedur pengembangan tes hasil belajar dalam penelitian ini melalui 7 langkah dari 10 langkah yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk. Berikut langkah-langkah prosedur penelitian pengembangan tes hasil belajar yang dijabarkan menjadi 7 langkah:

a. Potensi dan Masalah

Analisis kebutuhan menjadi dasar dalam pengembangan tes hasil belajar. Analisis kebutuhan bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan dari pengembangan tes hasil belajar. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti dengan cara