b. Hasil Uji Analisis Reliabilitas
Hasil uji analisis reliabilitas menggunakan perhitungan reliabilitas ganjil genap atau split-half oddeven. Hasil uji reliabilitas soal tipe A
menggunakan TAP menunjukkan soal tipe A memiliki reliabilitas sebesar 0,857 dan soal tipe B memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,864.
Berdasarkan tabel 3.5 pada Bab III, hasil analisis uji reliabilitas pada soal tipe A dan B masuk dalam kategori tinggi. Merujuk pada pemaparan di
bab II tentang reliabilitas maka dapat diketahui bahwa tes hasil belajar
matematika ini reliabel. c. Hasil Uji Analisis Daya Pembeda
Menurut Cracker Algina dalam Kusaeri dan Surapranata, 2012: 177 jika daya pembeda 0,30-1,00 maka dapat diterima, jika daya pembeda
0,20-0,29 maka ditolakdirevisi dan jika 0,00-0,19 maka daya pembeda ditolak. Analisis daya pembeda dilakukan hanya pada soal yang
dikategorikan kedalam soal valid. Mengacu pada tabel 4.5 tentang hasil uji daya pembeda soal tipe A
terdapat 18 soal yang diterima yaitu pada nomor 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 26 dan 30 dengan daya pembeda 0,30-1,00.
Sementara itu, soal tipe B yang mengacu pada tabel 4.6 terdapat 17 soal yang dikategorikan ke dalam soal valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 27 dan 28 yang memiliki daya pembeda 0,30-1,00 berdasarkan pada kriteria daya pembeda pada Bab III tabel 3.6.
Soal yang memiliki daya pembeda 0,00-0,29 masuk kedalam kategori
“tidak memuaskan” dan “sangat tidak memuaskan” tidak digunakan peneliti sebagai soal tes hasil belajar karena kurang bisa
membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Sedangkan soal yang memiliki daya pembeda 0,30-1,00 yang masuk ke
dalam kategori “memuaskan” dan “sangat memuaskan” akan digunakan peneliti sebagai prototype tes hasil belajar.
d. Hasil Uji Analisis Tingkat Kesukaran
Menurut Arikunto 2012: 225, secara umum tingkat kesukaran diklasifikasikan kedalam 3 kategori yaitu sukar, sedang, dan mudah.
Kategori sukar berada pada rentan nilai 0,00-0,30, kategori sedang berada pada rentan nilai 0,31-0,70 dan kategori mudah berada pada rentang 0,71-
1,00. Tipe soal A dan tipe soal B yang akan dianalisis tingkat kesukarannya merupakan soal yang dikategorikan kedalam soal yang valid
dan memiliki daya pembeda 0,30-1,00 atau diterima. Tipe soal A yang valid dan memiliki daya pembeda 0,30-1,00 atau diterima berjumlah 18
sedangkan soal tipe B berjumlah 17 soal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.7 tentang hasil uji tingkat kesukaran soal tipe A yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.7 tentang kriteria indeks
keskaran. Hasil uji analisis terdapat 1 soal dengan kriteria sukar yaitu nomor 26. Soal dengan kriteria sedang berjumlah 10 soal yaitu pada nomor
7, 10, 11, 12, 13, 14, 19, 20, 21, 30. Soal dengan kriteria mudah berjumlah 7 soal yaitu pada nomor soal 3, 4, 8, 9, 17, 18, 24. Presentase soal dengan
kategori sukar yaitu 5 dari 18 butir soal. Presentase soal dengan kategori sedang yaitu 56 dari 18 butir soal. Presentase soal dengan kategori
mudah yaitu 39 dari 18 butir soal. Proporsi soal dengan kriteria sukar, sedang dan mudah adalah 5, 56 dan 39.
Tabel 4.8 tentang hasil uji tingkat kesukaran soal tipe B yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.7 tentang kriteria indeks
kesukaran. Hasil uji analisis terdapat 2 soal dengan kriteria sukar yaitu pada nomor 27 dan 28. Soal dengan kriteria sedang berjumlah 15 soal
yaitu pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20. Presentase soal dengan kategori sukar yaitu 12 dari 17 butir soal.
Presentase soal dengan kategori sedang yaitu 88 dari 17 butir soal. Proporsi soal dengan kriteria sukar , sedang, dan mudah adalah 12, 88,
dan 0. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan pemaparan hasil analisis tingkat kesukaran di atas maka dapat diketahui bahwa pada soal tipe A didapat hasil tingkat kesukaran 5
sukar, 56 sedang dan 39 mudah. Sementara dalam soal tipe B didapat hasil tingkat kesukaran 12 sukar, 88 sedang dan 0 mudah. Hasil
analisis tingkat kesukaran soal tipe A dan tipe B sudah mencakup rentang kesukaran mulai dari sukar, sedang dan mudah namun belum memenuhi
kesesuaian dengan kurva normal seperti yang dikemukakan oleh ahli dalam teori pada Bab II yaitu 25 sukar, 50 sedang dan 25 mudah.
e. Hasil Uji Analisis Pegecoh