Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sejak tahun 2004, Crude Palm Oil CPO menjadi penyumbang terbesar terhadap produksi minyak nabati dunia, dimana pada tahun 2002, market share CPO terhadap penawaran minyak nabati masih sebesar 25,8 atau tertinggi kedua setelah minyak kedelai dengan market share sebesar 30,3. Pada tahun 2004 produksi CPO dunia mencapai 30,98 juta ton atau sebesar 28,4 sementara minyak kedelai sebesar 30,27 juta ton, dengan demikian sejak tahun 2004 CPO telah naik ke peringkat pertama sebagai pemasok minyak nabati dunia. Tabel 1.1. Produksi Minyak Nabati Dunia Tahun 2003-2009 Ribu Ton Jenis 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Growth Palm Oil 28.259 30.987 33.846 37.142 38.674 43.118 46.860 9,2 Palm Kernel Oil 3.347 3.581 3.976 4.344 4.496 4.989 5.419 8,6 Soyabean Oil 31.241 30.729 33.612 35.278 37.354 37.164 38.670 3,8 Cottonseed Oil 3.987 4.367 4.978 4.903 5.043 5.029 5.189 3,2 Groundnut Oil 4.508 4.706 4.506 4.382 4.194 4.445 4.342 -2,3 Sunflower Oil 8.917 9.423 9.785 11.191 10.843 10.687 9.480 3,6 Rapeseed Oil 12.698 15.088 16.294 18.510 18.746 19.847 20.390 6,5 Corn Oil 2.017 2.025 2.133 2.264 2.319 2.408 2.481 3,0 Coconut Oil 3.270 3.040 3.237 3.083 3.114 3.130 3.197 0,6 Olive Oil 2.904 3.110 2.965 2.798 3.020 3.081 3.140 1,9 Castrol Oil 425 500 540 535 524 603 622 5,4 Sesame Oil 810 831 868 860 831 803 821 0,3 Linseed Oil 594 635 626 695 693 643 674 2,3 Total Vegetable Oils 102.977 109.022 117.366 125.985 129.851 135.947 141.284 3,5 Sumber :Oilworld Annual 2010 Universitas Sumatera Utara Dari Tabeli 1.1. di atas terlihat dalam 7 tahun terakhir pertumbuhan produksi CPO dunia rata-rata sebesar 9,2, sementara pertumbuhan minyak kedelai sebagai pesaing utama hanya sebesar 3,8. Sumber :Oilworld Annual 2010 Gambar 1.1. Market Share Minyak Nabati Dunia Tahun 2009 Tingginya produktivitas minyak kelapa sawit dibanding minyak kedelai, dan laju pertambahan luas tanaman yang tinggi menyebabkan produksi CPO dunia meningkat tajam. CPO yang dihasilkan dari tanaman kelapa sawit hanya tumbuh di Asia Tenggara dan sebagian Afrika. CPO terbesar diproduksi oleh dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia. Sejak tahun 2006 Indonesia adalah produsen CPO terbesar di dunia dengan volume 19,2 juta ton tahun 2009. Tahun 2008 ekspor CPO Indonesia 16 juta ton senilai 12,4 miliar dollar AS. Indonesia memasok 46,3 persen kebutuhan CPO dunia sedangkan malasia berkisar 38,9 persen, sehingga Indonesia dan Malaysia menguasai Universitas Sumatera Utara 85 persen pasar CPO dunia. Komposisi produsen CPO tahun 2009 dapat dilihat pada Gambar 1.2. Sumber :Oilworld Annual 2010 Gambar 1.2. Produsen CPO Dunia Tahun 2009 Namun walaupun Indonesia merupakan produsen terbesar CPO dunia, Indonesia belum mampu menjadi pemimpin pasar yang dapat memberi andil terbesar terhadap penentuan harga pasar CPO. Selain itu Indonesia dan Malaysia sebagai produsen salah satu jenis minyak nabati terbesar dunia juga tidak mampu mempengaruhi harga minyak nabati dunia. Harga CPO dunia lebih banyak ditentukan oleh mekanisme pasar, terutama permintaan CPO dari eropa yang diwakili oleh pasar Amsterdam, India dan China. Selain itu produksi dan harga minyak kedelai juga sangat menentukan naik turunnya harga CPO. Produksi kedelai dari tanaman kedelai yang bersifat tanaman semusim, sering terjadi naik turun akibat gagal panen dan Universitas Sumatera Utara faktor lainnya di Amerika sering menyebabkan fluktuasi harga CPO yang cukup signifikan. Fakta ini sudah umum terjadi di pasar internasional. Beberapa analis pasar komoditas di dunia menyebutkan bahwa kenaikan harga CPO pada November dan Desember 2011 disebabkan oleh kenaikan permintaan CPO akibat melambungnya harga minyak kedelai, seperti yang di sampaikan analis dari Australia New Zealand Banking Group Ltd. Victor Thianpiriya menilai, harga kedelai yang sudah ketinggian berimbas pada kenaikan permintaan terhadap minyak sawit. Permintaan ekspor masih ada, sehingga bisa menjaga harga CPO di sekitar atau di atas level US 1022 per metrik ton pada perdagangan September 2011. sumber, Kontan.co.id Perkembangan harga CPO dunia pada dasarnya terus meningkat, walaupun terjadi fluktuasi harga dari tahun ke tahun. Namun secara umum tren harga terlihat naik. Harga CPO dunia mencapai puncaknya di tahun 2008, yaitu sekitar US 946,8 per ton harga rata-rata CIF Rotterdam. Meningkatnya harga tersebut disebabkan oleh naiknya permintaan CPO dunia terutama setelah berkembangnya isue biodiesel berbahan dasar minyak sawit di Uni Eropa dan Jepang, serta meningkatnya permintaan CPO dari Negara importer utama China, India, Uni Eropa dan lain-lain. Perkembangan harga CPO Dunia, di pasar Malaysia dan pasar domestik dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 1.2. Perkembangan Harga CPO Tahun CPO RMTon Malaysia CPO USTon Rotterdam CPO USTon Indonesia 1999 1.453,9 429,9 390,5 2000 927,1 282,7 242,8 2001 927,1 282,7 242,8 2002 1.376,6 388,9 348,9 2003 1.579,5 441,9 401,9 2004 1.672,0 471,5 429,8 2005 1.413,3 420,2 375,6 2006 1.547,4 475,2 415,8 2007 2.342,6 726,5 666,5 2008 2.857,8 946,8 873,3 2009 1.963,2 574,6 512,1 Sumber :Oil World Annual MPOB Berdasarkan Tabel 1.2 di atas, dalam periode tahun 2001 harga CPO dunia tidak terjadi perubahan yang signifikan dibanding tahun 2000. Hal ini disebabkan oleh karena over supply yang disebabkan oleh meningkatnya produksi CPO dunia sejalan dengan berakhirnya kemarau panjang dalam periode tersebut. Harga CPO tersebut selanjutnya mulai meningkat pada periode tahun 2002- 2003. Hal tersebut disebabkan oleh karena meningkatnya permintaan CPO dunia demand supply. Selain itu meningkatnya harga tersebut diakibatkan pula menurunnya produksi minyak nabati lainnya yang merupakan substitusi dari CPO. Pada akhir tahun 2009 harga rata-rata CPO dunia mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2009 harga CPO rata-rata hanya berkisar US 574,6 per ton. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.3. Perkembangan Harga Minyak Nabati Dunia USDTon Tahun Soya Oil CPO Sun Oil Rapeseed Oil Coconut Oil 2000 397 311 392 408 450 2001 445 283 484 503 318 2002 458 390 594 485 420 2003 554 442 587 597 465 2004 614 470 679 691 653 2005 544 420 678 670 613 2006 595 477 657 793 604 2007 884 777 1016 965 918 2008 1315 982 1561 1375 1278 2009 798 596 948 835 776 Sumber :Oil World Annual reuters 2010 Melihat kondisi tersebut, maka sebagai salah satu Negara produsen minyak nabati terbesar dunia khususnya CPO, maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga CPO dunia dan seberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi harga CPO, baik dari sisi penawaran maupun sisi permintaan, sehingga kedepan pemerintah, swasta maupun pihak yang terkait pada industri CPO dapat memprediksi harga CPO kedepan dengan melihat kondisi dari faktor-faktor yang mempengaruhi harga CPO dunia tersebut. Karena sebagai produsen terbesar, seharusnya Indonesia dapat menjadi pemimpin pasar yang dapat membentuk atau mempengaruhi harga pasar CPO di dunia dengan porsi yang lebih besar. Fenomena lain yang terjadi terkait harga CPO dunia adalah harga minyak mentah dunia, dimana tren harga CPO selalu mengikut tren harga minyak mentah. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.4. berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 1.4. Perkembangan Penawaran dan Harga Minyak Dunia Tahun Supply Minyak Ribu BarelHari Oil Crude Price USDbbl Kenaikan Penurunan 2004 83.104,80 42,02 29,3 2005 84.561,47 57,90 37,8 2006 84.521,21 67,03 15,8 2007 85.619,05 69,18 3,2 2008 85.239,18 95,62 38,2 2009 84.076,88 60,06 -37,2 2010 87.735,34 76,46 27,3 Sumber :IMF, EIA Dari tabel 1.3.dan 1.4. dapat kita bandingkan pada saat harga minyak mentah dunia naik tertinggi pada tahun 2008 yang mencapai 95,62 USDbarrel, harga CPO dunia juga melambung tinggi mencapai 982 USDton, begitu juga pada saat harga minyak mentah turun di tahun berikutnya harga CPO juga ikut turun. Beberapa sumber menyebutkan bahwa fenomena ini terjadi karena issue pengembangan produk turunan CPO menjadi biofuel yang sudah dikembangkan di eropa. Sehingga keterkaitan dengan produk subtitusi ini menyebabkan harga masing-masing produk tersebut saling mempengaruhi. Perkembangan harga CPO dunia per ton, minyak kedelai soya oil per ton dan minyak mentah dunia crude oil per kilo liter pada priode tahun 2000 – 2009 dapat dilihat pada Gambar berikut: Universitas Sumatera Utara Sumber : Oil World Annual, IMF, EIA, data diolah Gambar 1.3. Perkembangan Harga CPO, Soya Oil dan Minyak Mentah Dunia Tahun 2000 – 2009 Per Kilo Liter Berdasarkan uraian di atas maka perlu untuk dilakukan penelitian sehingga diperoleh hasil seberapa besar pengaruh permintaan, penawaran CPO dunia serta faktor-faktor penawaran dan permintaan terhadap harga CPO dunia, serta bagaimana arah hubungan tersebut, sehingga judul yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Crude Palm Oil CPO Dunia”.

1.2. Perumusan Masalah