Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

disimpulkan bahwa harga minyak bumi memberikan pengaruh pada variabilitas harga minyak nabati, terutama pada periode dinamika harga komoditas tahun 2004-2008.

2.4. Kerangka Konseptual

Pada Gambar 2.8. berikut menunjukkan bahwa luas kebun kelapa sawit dunia, biaya produksi CPO dan produksi minyak kedelai dunia berpengaruh terhadap penawaran CPO dunia, serta penawaran CPO dunia, harga minyak kedelai dunia, konsumsi CPO dunia tahun sebelumnya dan harga minyak bumi dunia terhadap harga CPO dunia. Berdasarkan perumusan masalah, landasan teori dan berbagai penelitian sebelumnya, maka dapat dibentuk suatu kerangka konseptual penelitian sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara QLK TCP PMK PCPO PMB SCPO DCPO QMK Gambar 2.8. Kerangka Konseptual Analisis faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Crude Palm Oil CPO Dunia Keterangan: PCPO = Harga CPO dunia USDTon QLK = Luas kebun kelapa sawit dunia time lag 5 tahun Hektar TCP = Biaya produksi CPO USDTon QMK = Produksi minyak kedelai dunia TonTahun SCPO = Penawaran CPO Dunia TonTahun PMK = Harga minyak kedelai dunia USDTon DCPO = Permintaan CPO dunia tahun sebelumnya TonTahun PMB = Harga minyak bumi dunia USDKL Universitas Sumatera Utara Adapun pertimbangan pemilihan varibel bebas dan tidak bebas dalam penelitian ini disebabkan karena : 1. Crude Palm Oil CPO merupakan produk hilir dari buah kelapa sawit melalui proses produksi pada pabrik kelapa sawit, sehingga luas kebun kelapa sawit dunia akan berpengaruh positif terhadap produksi CPO sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap penawaran CPO dunia. Namun mengingat bahwa tanaman kelapa sawit baru memberikan hasil yang baik pada usia 5 tahun, maka digunakan time lag 5 tahun. 2. Biaya produksi CPO TCP merupakan salah satu faktor pembentuk harga. Menurut teori ekonom terkemuka seperti Adam Smith dan lain-lain kenaikan biaya-biaya produksi seperti upah tenaga kerja akan menyebabkan penurunan produksi sehingga akan menaikan harga jual produk. 3. Minyak kedelai merupakan pesaing utama CPO di pasar internasional, oleh karena itu produksi minyak kedelai dunia QMK akan berpengaruh terhadap suplay CPO dan harga CPO. 4. Penawaran CPO dunia SCPO, menurut Alfred Marshall penawaran dan permintaan secara simultan akan menentukan harga suatu barang pada titik equilibrium kuantitas tertentu. Kenaikan harga akan memicu pertambahan suplai di pasar dan sebaliknya penurunan harga akan menyebabkan penurunan suplai. 5. Harga minyak kedelai dunia PMK sangat berpengaruh terhadap harga CPO, sebab kedua produk merupakan barang subtitusi yang saling menggantikan. Kenaikan harga minyak kedelai tentunya akan mengurangi permintaan yang Universitas Sumatera Utara berimbas peningkatan permintaan CPO sebagai barang subtitusi. Kondisi ini tentunya berdampak pada kenaikan harga CPO dunia. 6. Untuk mewakili dari sisi permintaan maka digunakan variable permintaan CPO dunia tahun sebelumnya DCPO. Pemilihan variable ini disebabkan kondisi bahwa penjualan CPO dilakukan dengan sistem kontrak yang sudah dilakukan 6- 12 bulan sebelumnya. Sehingga efek dari harga sekarang merupakan imbas dari kontrak sebelumnya. 7. Harga minyak bumi dunia PMB, dasar pertimbangan pemilihan variable ini disebabkan adanya fenomena bahwa kenaikan harga minyak bumi selalu diikuti dengan kenaikan harga CPO dunia. Hal ini karena di Eropa telah berkembang industri biodiesel yang menggunakan bahan baku minyak nabati seperti minyak rapa dan CPO. Namun karena satuan yang digunakan pada variable lain seperti CPO dan minyak kedelai menggunakan sataun Ton atau metric ton, maka untuk harga minyak bumi yang kita gunakan juga USDKL. Mengingat patokan harga minyak bumi crude oil yang umum diperoleh adalah dalam satuan USDbarrel, maka untuk memperoleh harga per kilo liter KL digunakan standart konversi dari barrel ke KL dimana 1 KL = 8,648 barrel. sumber: www.convertworld.com.

2.5. Hipotesis Penelitian