Faktor Kondisi Ikan Keperas Puntius binotatus

tersedia cukup maka pertumbuhan berat dan panjangnya akan baik, demikian juga sebaliknya. Menurut Effendie 1997, bahwa panjang dan berat sering kali dihubungkan dengan reproduksi, dengan mengetahui hubungan panjang dan berat, kita dapat mengetahui pola pertumbuhan suatu ikan. Pola pertumbuhan ini dapat digunakan untuk menentukan kondisi dari ikan tersebut. Keadaan ini diduga merupakan indikasi dari musim pemijahan ikan khususnya ikan-ikan betina. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hubungan panjang dan berat mempunyai pengaruh terhadap reproduksi ikan.

4.6 Faktor Kondisi Ikan Keperas Puntius binotatus

Faktor kondisi FK adalah keadaan yang menyatakan kemontokan ikan secara kualitas, dimana perhitungannya didasarkan pada panjang dan berat ikan Effendie, 1997. Nilai faktor kondisi dipengaruhi oleh keadaan makanan, umur, jenis kelamin, dan kematangan gonad Weatherly, 1972. Harga K berkisar antara 2 – 4, apabila badan ikan kurang pipih harga K berkisar antara 1-3. Faktor kondisi ikan keperas Puntius binotatus betina dan jantan untuk tiap-tiap stasiun dapat dilihat pada Tabel 4.9. berikut : Tabel 4.9. Faktor Kondisi Ikan Keperas P. binotatus Stasiun Faktor Kondisi Betina Jantan 1 1,2463 1,0976 2 1,2650 1,1591 3 1,0648 1,1943 Hasil analisis faktor kondisi diperoleh nilai FK yang berbeda pada ikan betina dan jantan. Faktor kondisi ikan betina lebih besar dibanding dengan faktor kondisi ikan jantan. Perbedaan faktor kondisi ini diduga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, Universitas Sumatera Utara kematangan gonad, ketersediaan makanan dan tingkah laku ikan. Pada ikan betina hal ini dipengaruhi oleh indeks kematangan gonad. Faktor kondisi ini menunjukkan keadaan ikan, baik dilihat dari segi kapasitas fisik untuk hidup dan reproduksi. Faktor kondisi dapat digunakan untuk mengindikasikan kecocokan terhadap lingkungan dan musim Lagler et al., 1977. Perbedaan faktor kondisi ikan pada setiap stasiun diinterpretasikan sebagai indikasi dari berbagai sifat-sifat biologi dari ikan, seperti kegemukan dan kesesuaian dari lingkungannya Manik, 2005. Nilai FK yang didapat menggambarkan bahwa kondisi ikan keperas Puntius binotatus betina dan jantan termasuk dalam kategori kurang pipih, hal ini sesuai dengan hubungan panjang dan bobot ikan dengan pola pertumbuhan allometrik negatif. Menurut Effendie 1979 bahwa besarnya faktor kondisi tergantung pada banyak hal antara lain jumlah organisme yang ada, kondisi organisme, ketersediaan makanan, dan kondisi lingkungan perairan. Semakin tinggi nilai faktor kondisi menunjukkan adanya kecocokan antara ikan dengan lingkungannya. Semakin besar nilai FK maka dapat dikatakan faktor kondisinya baik.

4.7 Faktor Fisik Kimia Lingkungan