Coliophora
Ciliophora merupakan protista bersel satu yang permukaan tubuhnya ditumbuhi rambut getar. Ciliophora merupakan hewan yang bergerak dengan menggunakan alat
bantu rambut getar silia yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ciliophora hidup bebas dilingkungan berair, baik air tawar maupun air laut.
Ciliophora dapat hidup secara baik parasit maupun simbiosis.
Monogononta Cladocera
Panjang 0,2-0,3 mm, segmen tidak jelas, pada umumnya bagian tubuh toraks dan abdomen tertutup oleh sebuah kulit luar atau karapas yang tampak seperti dua tutup
bivalve, namun sebenarnya adalah selembar kulit yang melipat dan terbuka secara ventral terbuka kearah perut. Biasanya terdapat sebuah duri kecil spinula pada
ujung bagian belakang tubuhnya. Spesies-spesies yang limnetik hidup di danau dan air tawar biasanya berwarna cerah dan tembus cahaya, sementara spesies-spesies
yang hidup di kolam, litoral, dan di dasar perairan biasanya berwarna lebih gelap, berkisar mulai dari coklat kekuningan cerah sampai coklat kemerahan, keabu-abuan,
atau gelap sekali.
4.1.3 Jenis Makanan Ikan Puntius binotatus Jantan dan Betina Berdasarkan
Stasiun Penelitian
Jenis organisme yang ditemukan di dalam usus ikan pada masing-masing stasiun tidak berbeda Tabel 4.3. Pada stasiun 1, 2 dan 3 yang ditemukan didalam usus ikan
keperas betina adalah kelompok organisme jenis Bacillariophyceae 66,93 diikuti dengan Chlorophyceae, Monogononta, Ciliophora, Cyanophyceae dan detritus. Pada
kelompok ikan jantan di stasiun 1 ditemukan organisme yang dominan adalah dari jenis Chlorophyceae 41,90, diikuti dengan Bacillariophyceae, Ciliophora,
Detritus, Monogononta, dan terendah Cyanophyceae, sementara stasiun 2 dan 3 di dominasi oleh kelompok organisme Bacillariophyceae 56,46, diikuti dengan
Chlorophyceae, Monogononta, Ciliophora, Detritus dan Cyanophyceae. Perbedaan variasi makanan disebabkan oleh faktor pakan alami yang tersedian di alam, dari hasil
pengamatan diperoleh bahwa jenis Bacillariophyceae merupakan kelompok yang
Universitas Sumatera Utara
dominan ditemukan di alam, sementara jenis Cyanophyceae merupakan kelompok yang lebih sedikit di temukan di alam. Variasi komposisi organisme makanan
tergantung pada kondisi perairan disetiap stasiun. Hal ini sesuai dengan pernyataan Effendie 1997 yang menyatakan bahwa adanya makanan dalam perairan selain
terpengaruh oleh kondisi biotik, ditentukan pula oleh kondisi abiotik lingkungan seperti suhu, cahaya, ruang dan luas permukaan.
Makanan merupakan faktor penentu bagi jumlah populasi, pertumbuhan, dan kondisi ikan di suatu perairan Lagler, 1961. Effendie 2002, mengatakan bahwa
makanan merupakan salah satu faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan ikan. Kelimpahan makanan di dalam suatu perairan selalu berfluktuasi dan hal ini
disebabkan oleh daur hidup, iklim dan kondisi lingkungan. Menurut Lagler et al., 1977, pengetahuan mengenai makanan suatu jenis ikan dapat digunakan untuk
mengetahui kedudukan ikan tersebut, sebagai predator atau kompetitor, serta makanan utama dan makanan tambahan ikan tersebut.
Tabel 4.3 Nilai Indeks Preponderance IP ikan keperas P. binotatus Betina
dan Jantan Berdasarkan Stasiun Penelitian
No Jenis Organisme
Makanan
Indeks Preponderance Betina
Jantan St 1
St 2 St 3
St 1 St 2
St 3 Fitoplankton
1 Bacillariophyceae
62,6962 66,9346
57,7961 33,0584
56,4623 49,5299 2
Chlorophyceae 29,4594
21,4042 22,9350
41,9041 25,5985 26,7492
3 Cyanophyceae
2,6491 0,4081
3,0650 4,5520
2,0413 2,7623
Zooplankton
4 Ciliophora
1,2950 5,5154
6,2195 7,5866
4,7455 5,9770
5 Monogononta
2,8586 2,7565
8,6211 5,4560
8,6752 11,8483 6
Detritus 1,0416
2,9811 1,3634
7,4429 2,4772
3,1332 Keterangan : St = Stasiun
Keseluruhan dari 6 kelompok organisme makanan terdapat di setiap stasiun dan di setiap ikan baik jantan maupun betina. Namun tingkat kesukaan terhadap
makanan itu berbeda-beda. Hal ini membuktikan bahwa ikan cenderung mencari makan pada daerah-daerah yang kaya akan sumberdaya makanan yang disukainya
Nikolsky, 1963. Perbedaan strategi makanan ditentukan kebiasaan dalam
Universitas Sumatera Utara
memanfaatkan dan memilih makanan dan ketersediaan makanan di perairan Hinz et al., 2005, jenis kelamin dan perbedaan tingkat aktivitas Garcia Geraldi, 2005.
Tabel 4.4. Nilai Indeks Preponderance IP ikan keperas P. binotatus Seluruh
Stasiun Penelitian
No Jenis Organisme
Makanan Indeks Preponderance
Stasiun 1 Stasiun 2
Stasiun 3 Fitoplankton
1 Bacillariophyceae
56,1185 58,1351
52,8633 2
Chlorophyceae 26,9475
22,2894 23,3692
3 Cyanophyceae
3,5150 2,4085
3,6826
Zooplankton
4 Ciliophora
4,0307 5,3531
6,1947 5
Monogononta 4,2089
6,0902 9,3889
6 Detritus
5,1796 5,7236
4,5013
Secara umum dapat dilihat bahwa jenis makanan ikan keperas pada setiap stasiun tidak berbeda jauh yaitu terdiri dari kelompok organisme Bacillariophyceae,
Chlorophyceae, Monogononta, Detritus, Ciliophora, dan Cyanophyceae Tabel 4.4. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa makanan utama bagi ikan
keperas adalah organisme kelompok Bacillariophyceae, dan sebagai makanan pelengkap adalah Chlorophyceae, Monogononta, Detritus, Ciliophora, dan makanan
tambahan adalah dari jenis Cyanophyceae. Hal ini sesuai dengan pakan alami yang terdapat di alam, bahwa organisme jenis Bacillariophyceae merupakan jenis yang
dominan terdapat di alam, sementara jenis yang lebih sedikit ditemukan adalah organisme jenis Cyanophyceae. Hal ini sesuai dengan pernyataan Effendie, 1997
bahwa suatu spesies ikan di alam memiliki hubungan yang sangat erat dengan keberadaan makanannya, ikan tersebut dapat bertahan hidup jika terdapat jenis
makanan yang disukainya. Jenis-jenis makanan yang dimakan suatu spesies ikan biasanya bergantung pada kesukaan terhadap jenis makanan tertentu, ukuran, umur,
musim serta habitat hidupnya. Menurut Nykolsky 1963, ikan cenderung mencari makan pada daerah-daerah yang kaya akan sumberdaya makanan yang disukainya.
Dari hasil pengukuran faktor fisik kimia di setiap stasiun penelitian tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara stasiun penelitian tersebut. Hasil pengukuran
tersebut masih cocok untuk kehidupan organisme yang ada di perairan tersebut, baik ikan maupun biota air lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Urutan kebiasaan makanan ikan terdiri atas: 1 makanan utama, yaitu makanan yang biasa dimakan dalam jumlah yang banyak; 2 makanan sekunder,
yaitu makanan yang biasa dimakan dan ditemukan dalam ususnya dalam jumlah yang lebih sedikit; 3 makanan insidental, yaitu makanan yang terdapat pada saluran
pencernaan dengan jumlah yang sangat sedikit; serta 4 makanan pengganti, yaitu makanan yang hanya dikonsumsi jika makanan utama tidak tersedia Nikolsky, 1963.
Menurut Roberts 1989, ikan keperas memakan zooplankton, larva serangga, dan akar beberapa jenis tanaman. Hasil penelitian Rahardjo 1987 di Rawa Bening
menjelaskan bahwa ikan ini sangat menyukai detritus, selain memakan phytoplankton dan zooplankton serta larva serangga.
4.2 Indeks Pilihan Ikan Keperas Puntius binotatus Terhadap Suatu Jenis