pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini terbukti dengan masih terlambatnya menyampaikan Rencana Kerja Anggaran
Satuan Kerja Perangkat Daerah RKA-SKPD kepada Biro Keuangan, sehingga berdampak menjadi terlambatnya pengesahan APBD. Sedangkan dalam
pelaksanaan belanja APBD masih adanya SKPD yang terlambat dalam menyampaikan SPJ Pengelolaan uang persediaan yang menjadi tanggung
jawabnya kepada PPKD selaku BUD. Selain itu domisili peneliti dekat dengan lingkungan Pemerintah
Kabupaten Asahan sehingga diharapkan penelitian ini dapat berjalan sebagaimana rencana waktu yang telah ditetapkan.
Penelitian ini dibatasi pada empat variabel independen yang diperkirakan berpengaruh terhadap Kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Asahan yaitu kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung, dan komitmen organisasi serta satu variabel moderating yaitu motivasi kerja.
4.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan dengan jumlah 34
SKPD, yang terdiri dari 7 Badan, 17 Dinas, 2 Kantor, 3 Sekretariatan, 5 Inspektorat . Masing-masing SKPD akan diberikan 1 satu kuesioner yang akan
diisi oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran SKPD, sehingga total subjek penelitian yang akan diberikan kuesioner sebanyak 34 responden.
Universitas Sumatera Utara
Populasi dalam penelitian ini merupakan sampel yaitu sebanyak 34 sampel jadi dilakukan dengan menggunakan metode sensus.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Indriantoro dan Supomo 2009 menyebutkan data primer merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli. Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode sensus di Pemerintah Kabupaten Asahan.
Untuk mendapatkan data dari responden digunakan instrumen penelitian berupa
kuesioner yang diadopsi dari Mas’ud 2004 dan Sawir 2005.
4.5. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari kesalahpahaman atau memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan definisi
operasional variabel yang akan diteliti sebagai dasar dalam menyusun kuesioner penelitian, definisi operasional dapat dijelaskan sebagai berikut ;
1. Kinerja SKPD Y Kinerja SKPD yang merupakan variabel terikat adalah kemampuan dari
masing-masing SKPD dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yang berpedoman dan tidak menyimpang dari peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen yang dimodifikasi dari kuesioner yang dikembangkan oleh Heneman, H.G yang diadopsi dari Sawir
Universitas Sumatera Utara
2005 yang diukur dengan 4 indikator, yaitu perencanaan, evaluasi, problem solving pemecahan masalah, kerjasama dengan total pernyataan sebanyak 11
butir. 2. Kualitas Sumber Daya Manusia X1
Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting karenanya harus dipastikan sumber daya manusia ini harus dikelola sebaik
mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Indikator kualitas sumber daya manusia yang
merupakan variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemampuan dari anggota SKPD dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan latar belakang pendidikan,
kemampuan dan keahlian dalam bidang tugasnya, kesiapan dalam melakukan perubahan dalam Pengelolaan Keuangan daerah. Kuesioner kualitas SDM
modifikasi dari Azhar 2007, diukur berdasarkan persepsi dari Responden dengan menggunakan skala 5 point yaitu skor 5 SS=sangat setuju, skor 4 S=setuju,
skor 3 TT=tidak tahu, skor 2 TS=tidak setuju, dan skor 1 STS=sangat tidak setuju dengan total pernyataan sebanyak 4 butir, untuk mengukur sikap dengan
mengatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap pernyataan yang diajukan. 3. Komunikasi X2
Komunikasi yang merupakan variabel bebas dalam penelitian ini adalah media yang digunakan untuk mengemukakan ide dan gagasan dalam rangka
menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diberikan sebagai pengelola keuangan daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD.
Komunikasi dalam penelitian ini secara operasional diukur dengan 5 indikator
Universitas Sumatera Utara
yaitu individualisme dan pengendalian emosi, jarak kekuasaan, kompleksitas kognitif, memberikan umpan balik, serta laporan lisan dan tertulis, dengan total
pernyataan sebanyak 17 butir. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen kuesioner dengan skala 5 point yaitu skor 5 SS=sangat setuju, skor 4 S=setuju,
skor 3 TT=tidak tahu, skor 2 TS=tidak setuju, dan skor 1 STS=sangat tidak setuju yang dikembangkan oleh Fredric M.Jabin yang diadopsi dari Mas’ud
2004. Skala ini digunakan untuk mengukur tingkat Kompetensi Komunikasi dalam SKPD.
4. Sarana Pendukung X3 Sarana pendukung yang merupakan variabel bebas dalam penelitian ini
adalah ketersediaan perangkat yang akan membantu mereka dalam melaksanakan tugas seperti tersedianya komputer dan software yang berkaitan dengan kebutuhan
mereka. Kuesioner Sarana Pendukung mengadopsi kuesioner yang dikembangkan oleh Sid Huff yang diadopsi dari Mas’ud 2004. ”Social Cognitive Theory and
individual Reactions to Computing Tecnology ” kuesioner ini diukur berdasarkan persepsi dari Responden. Dengan menggunakan skala 5 point yaitu skor 5
SS=sangat setuju, skor 4 S=setuju, skor 3 TT=tidak tahu, skor 2 TS=tidak setuju, dan skor 1 STS=sangat tidak setuju, mengukur sikap dengan
mengatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap pertanyaan yang diajukan sebanyak 10 butir.
5. Komitmen Organisasi Komitmen yang merupakan variabel bebas dalam penelitian ini adalah
kesanggupan untuk bertanggungjawab terhadap hal-hal yang dipercayakan kepada seseorang. Komitmen tidak ada hubungannya sama sekali dengan bakat,
Universitas Sumatera Utara
kepintaran atau talenta. Komitmen dalam penelitian ini secara operasional diukur dengan 3 indikator yaitu affective commitment, continuance commitment, dan
normative commitment. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur komitmen organisasi adalah instrumen yang dikembangkan oleh A-Smith yang
diadopsi dari Mas’ud 2004, dengan menggunakan skala 5 point yaitu yaitu skor 5 SS=sangat setuju, skor 4 S=setuju, skor 3 TT=tidak tahu, skor 2 TS=tidak
setuju, dan skor 1 STS=sangat tidak setuju, mengukur sikap dengan mengatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap pertanyaan yang diajukan
sebanyak 15 butir. 6. Motivasi Kerja
Motivasi kerja dalam penelitian ini adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan
dengan lingkungan kerja. Motivasi kerja dalam penelitian ini secara operasional diukur dengan 6 indikator yaitu : prestasi kerja, pengaruh, pengendalian,
ketergantungan, perluasan, dan afiliasi. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur motivasi kerja adalah instrumen yang dikembangkan oleh Udai
yang diadopsi dari Mas’ud 2004, dengan menggunakan skala 5 point yaitu yaitu skor 5 SS=sangat setuju, skor 4 S=setuju, skor 3 TT=tidak tahu, skor 2
TS=tidak setuju, dan skor 1 STS=sangat tidak setuju, mengukur sikap dengan mengatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap pertanyaan yang diajukan
sebanyak 20 butir. Ringkasan definisi operasional dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Penelitian Definisi Operasional
Pengukuran Variabel Skala
Penelitian
Kinerja SKPD
Dependen Variabel
Y Kemampuan dari
masing-masing SKPD dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya yang
berpedoman dan tidak menyimpang dengan
peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku. Kinerja SKPD ada 4
indikator :
1 perencanaan, 2 evaluasi,
3 problem solving pemecahan masalah,
4 kerjasama. Interval
Kualitas Sumber Daya Manusia
IndependenVariabel
X1 Sumber daya manusia
merupakan elemen organisasi yang sangat
penting karenanya harus dipastikan
sumber daya manusia ini harus dikelola
sebaik mungkin agar mampu memberikan
kontribusi secara optimal dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi.
Kualitas sumber daya manusia menggunakan
latarbelakang pendidikan,
kemampuan dan keahlian dalam bidang
tugasnya dan kesiapan dalam perubahan.
Interval
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi X2
Media yang digunakan untuk mengemukakan
ide dan gagasan dalam rangka menunjang
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan sebagai pengelola keuangan
daerah pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah SKPD. Komunikasi ada
5 indikator : 1individualisme dan
pengendalian emosi, 2jarak kekuasaan,
3kompleksitas kognitif,
4memberikan umpan balik,
5laporan lisan dan tertulis.
Interval
Sarana Pendukung X3
Ketersediaan perangkat yang akan membantu
mereka dalam melaksanakan tugas
seperti tersedianya komputer dan software
yang berkaitan dengan kebutuhan mereka.
Sarana pendukung diukur berdasarkan
persepsi Responden sebagai pengelola
Keuangan daerah. Interval
Komitmen Organisasi
X4 Kesanggupan untuk
bertanggungjawab terhadap hal-hal yang
dipercayakan kepada seseorang.
Komitmen organisasi ada 3 indikator :
1 komitmen afektif affective
commitment,
2 komitmen kontinuan
continuance commitment,
3 komitmen normatif
normative commitment.
Kondisi yang berpengaruh
membangkitkan, Variabel Moderating
Motivasi kerja ada 6 indikator :
Interval
Universitas Sumatera Utara
Motivasi Kerja Z
mengarahkan dan memelihara perilaku
yang berhubungan dengan lingkungan
kerja. 1 prestasi kerja,
2 pengaruh, 3 pengendalian,
4 ketergantungan, 5 perluasan,
6 afiliasi.
4.6. Metode Analisis Data