Pengujian Normalitas Pengujian Multikolinearitas

Nilai rata-rata kinerja SKPD sebesar 4,07 yang menunjukkan bahwa kinerja SKPD di Pemerintah Kabupaten Asahan berada di atas nilai median. Nilai rata-rata Kualitas SDM sebesar 3,61menunjukkan bahwa rata-rata Kualitas SDM berada di bawah nilai median. Komunikasi dengan nilai rata-rata sebesar 3,41 menunjukkan bahwa nilai rata-rata komunikasi di bawah nilai median. Sarana pendukung dengan nilai rata-rata sebesar 3,78 menunjukkan bahwa nilai rata-rata sarana pendukung juga di bawah nilai median dan Komitmen Organisasi dengan nilai rata-rata sebesar 3,98 menunjukkan bahwa responden mempunyai komitmen organisasi yang cukup tinggi dalam pengelolaan keuangan daerah. Motivasi Kerja dengan nilai rata-rata 3,95 menunjukkan bahwa responden memiliki motivasi kerja yang cukup tinggi dalam pengelolaan keuangan daerah.

5.4. Pengujian Asumsi Klasik

Dalam analisis ini perlu dilihat terlebih dahulu apakah data tersebut bisa dilakukan pengujian model regresi. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk menentukan model regresi dapat diterima secara ekonometrik. Pengujian asumsi klasik ini terdiri pengujian normalitas, multikolinearitas, dan pengujian heteroskedastisitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross- section. Oleh karena itu, pengujian autokorelasi tidak perlu dilakukan.

5.4.1. Pengujian Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan dengan melihat uji grafik, maka dapat disimpulkan bahwa data mempunyai distribusi normal. Hal ini dapat diketahui dengan melihat nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0.084 dengan tingkat signifikansi sebesar Universitas Sumatera Utara 0.200. Jika signifikansi nilai Kolmogorov Smirnov lebih besar dari 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal. Hal ini juga didukung dengan grafik dimana data mengikuti garis diagonal. Grafik uji normalitas dapat dilihat pada pada gambar berikut: Tabel 5.10 Pengujian Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk a Statistic df Sig. Statistic df Sig. RATA .084 31 .200 .977 31 .717 a. Lilliefors Significance Correction . This is a lower bound of the true significance. Sumber : Uji Asumsi Klasik Lampiran 3 Gambar 5.1. Pengujian Normalitas Data Universitas Sumatera Utara

5.4.2. Pengujian Multikolinearitas

Berdasarkan hasil uji korelasi diantara variabel independen, dapat dilihat bahwa korelasi diantara variabel tersebut relatif tidak tinggi. Pengujian terlihat dengan nilai VIF yang relatif kecil, yaitu tidak ada yang lebih besar dari 5. Hasil pengujian korelasi dapat dilihat pada tabel 5.11, sedangkan untuk melihat nilai VIF dapat dilihat pada lampiran 3. Tabel 5.11 Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant SDM .943 1.061 KOMUNIKASI .678 1.475 SARANA .882 1.134 KOMITMEN .937 1.067 MOTIVASI .747 1.338 a. Dependent Variable: SKPD Sumber: Uji Asumsi Klasik Lampiran 3 5.4.3. Pengujian Heteroskedastisitas Pengujian asumsi heterokedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heterokedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y . Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 5.2 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Sumber : Uji Asumsi Klasik Lampiran 3 Gambar 5.2 Uji Heterokedastisitas

5.5. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 16

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 2

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 10

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 17

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 5

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 27

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir dengan Pengawasan Inspektorat sebagai Variabel Moderating

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan

0 1 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN TESIS

0 0 15