diperoleh, sebaliknya tanpa komitmen maka pekerjaan-pekerjaan besar akan sulit terlaksana.
e. semakin tinggirendah motivasi kerja semakin tinggirendah kinerja SKPD; Motivasi yang diberikan berpengaruh sebagai daya perangsang bagi pegawai
untuk bekerja yang lebih baik lagi.
3.2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini dikembangkan dari telaahan teoritis dan penelitian terdahulu sebagai jawaban sementara dari masalah atau pertanyaan
yang memerlukan pengujian secara empiris. Dengan demikian dikemukakan hipotesis yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu :
H1 : Kualitas Sumber Daya Manusia SDM, Komunikasi, Sarana Pendukung dan Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja SKPD.
H2 : Motivasi Kerja memoderasi hubungan antara Kualitas Sumber Daya Manusia SDM, Komunikasi, Sarana Pendukung dan Komitmen Organisasi dengan
Kinerja SKPD.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian kausal causal, yaitu untuk melihat hubunganpengaruh antara variabel independen dengan variabel
dependen. Umar 2008 menyebutkan desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna pada
penelitian yang bersifat eksperimen dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel
dependennya secara langsung. Peneliti menggunakan desain penelitian ini untuk mengetahui apakah
Kualitas Sumber Daya Manusia SDM, Komunikasi, Sarana Pendukung, dan Komitmen Organisasi sebagai variabel independen serta Motivasi Kerja sebagai
variabel moderating berpengaruh terhadap Kinerja SKPD sebagai variabel dependen di lingkungan pemerintah Kabupaten Asahan.
4.2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Pemerintah Kabupaten Asahan, karena berdasarkan hasil pengamatan awal di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan
masih terdapat SKPD yang belum menerapkan Perubahan Regulasi Peraturan
Universitas Sumatera Utara
pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini terbukti dengan masih terlambatnya menyampaikan Rencana Kerja Anggaran
Satuan Kerja Perangkat Daerah RKA-SKPD kepada Biro Keuangan, sehingga berdampak menjadi terlambatnya pengesahan APBD. Sedangkan dalam
pelaksanaan belanja APBD masih adanya SKPD yang terlambat dalam menyampaikan SPJ Pengelolaan uang persediaan yang menjadi tanggung
jawabnya kepada PPKD selaku BUD. Selain itu domisili peneliti dekat dengan lingkungan Pemerintah
Kabupaten Asahan sehingga diharapkan penelitian ini dapat berjalan sebagaimana rencana waktu yang telah ditetapkan.
Penelitian ini dibatasi pada empat variabel independen yang diperkirakan berpengaruh terhadap Kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Asahan yaitu kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung, dan komitmen organisasi serta satu variabel moderating yaitu motivasi kerja.
4.3. Populasi dan Sampel