Gubernur melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPKD. Kepala SKPD juga membawahi Pejabat Penatausahaan Keuangan PPK, Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan PPTK, Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran SKPD. Berdasarkan struktur dan tanggungjawab dapat dilihat bahwa satuan kerja
perangkat daerah mempunyai partisipasi dan peran yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan daerah.
Peran dan fungsi SKPD menjadi sangat penting karena sebagai pengguna anggaran tiap SKPD yang ada pada BadanDinasKantorBiro pada pemerintah
daerah melakukan hampir seluruh siklus pengelolaan keuangan daerah minus pemeriksaan. Keluarnya Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 yang menetapkan
bahwa APBD harus disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja membuat SKPD sebagai unit yang menggunakan anggaran dituntut untuk dapat mengajukan
Rencana Kerja dan Anggaran SKPD RKA-SKPD yang benar-benar baik, artinya sesuai dengan kebutuhan, efektif, ekonomis dan efisien.
2.1.2. Pengelolaan Keuangan Daerah
Berdasarkan Pasal 1 PP 58 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan anggaran, penyusunan
anggaran, pelaksanaan dan penatausahaan anggaran, pelaporan anggaran, pertanggungjawaban dan pengawasan. Dalam Permendagri Nomor 21 tahun 2011
pasal 4 dan Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2000 pasal 4 dan 5 bahwa Pengelolaan keuangan berarti mengurus dan mengatur keuangan daerah itu
sendiri dengan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan daerah yang dilakukan secara :
Universitas Sumatera Utara
a. Tertib Keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung
dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan. b. Taat pada peraturan perundang-undangan
Pengelolaan keuangan daerah harus berpedoman pada peraturan perundang- undangan yang berlaku.
c. Efektif Pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan
cara membandingkan keluaran dengan hasil. d. Efesien
Pencapaian keluaran yang maksimal dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu.
e. Ekonomis Pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat
harga yang terendah. f.
Transparan Prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan
mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah. g. Bertanggung jawab
Perwujudan kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
h. Keadilan Keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanaannya dan atau
keseimbangan distribusi hak dan kewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektif.
i. Kepatutan
Tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan wajar dan proposional. j.
Manfaat untuk masyarakat Keuangan daerah diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD merupakan dasar pengelolaan Keuangan Daerah dalam tahun anggaran tertentu. Selain itu
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan
tujuan otonomi daerah yang luas nyata dan bertanggung jawab. Asnawi 1997 menyatakan manajemen keuangan daerah dapat dilakukan
dengan baik jika pemerintah daerah dapat mendefinisikan secara jelas tujuan dari manajemen keuangan. Hal ini menandakan bahwa bila pemerintah daerah secara
jelas dapat mendefinisikan atau merumuskan tujuan pengelolaan keuangan daerah, maka kebijakan tentang alokasi sumber daya daerah untuk kepentingan publik
dapat tercapai. Konsekuensi dari hal di atas menunjukkan adanya kehati-hatian
pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah dan menghendaki adanya bentuk pertanggungjawaban dalam penggunaan setiap rupiah selama satu periode
tahun anggaran.
Universitas Sumatera Utara
Anthony dan Govindarajan 2005, menegaskan bahwa anggaran perlu disiapkan secara detail dan melibatkan manajer pada setiap level organisasi.
Keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran khususnya dalam anggaran sektor publik diharapkan berpengaruh positif terhadap kinerja pelayanan yang
diberikan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa keterlibatan setiap pegawai yang kompeten pada setiap level instansi dapat mendorong peningkatan kerja instansi.
Dalam konteks pengelolaan keuangan daerah, implementasi program pemerintah daerah yang mengkonsumsi sejumlah sumber daya tertentu dapat dievaluasi
melalui kinerja yang dihasilkan oleh setiap satuan kerja.
2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SKPD dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah