Pengujian Hipotesis Dependent Variable: SKPD

Sumber : Uji Asumsi Klasik Lampiran 3 Gambar 5.2 Uji Heterokedastisitas

5.5. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model sudah dapat digunakan untuk melakukan pengujian analisa regresi berganda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah ”Kualitas Sumber Daya Manusia SDM, Komunikasi, Sarana Pendukung dan Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja SKPD baik secara simultan maupun parsial”. Ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 5.12 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12 Ringkasan Pengujian Hipotesis Coefficients a Model Unstandardize d Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 Constant 33.76 6 16.136 2.093 .047 SDM 1.112 .491 .395 2.264 .032 .943 1.061 KOMUNIKA SI .123 .095 .266 1.295 .207 .678 1.475 SARANA .020 .164 .022 .123 .903 .882 1.134 KOMITMEN -.097 .144 -.118 -.673 .507 .937 1.067 MOTIVASI -.090 .115 -.153 -.783 .441 .747 1.338

a. Dependent Variable: SKPD

ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 245.792 5 49.158 1.972 .118 a Residual 623.047 25 24.922 Total 868.839 30 a. Predictors: Constant, MOTIVASI, SARANA, SDM, KOMITMEN, KOMUNIKASI b. Dependent Variable: SKPD Kinerja: R = 0,532s Adjusted R 2 F = 1,972 = 0,139 Sig. F = 0,118 Sumber : Hasil Data Diolah Lampiran 4 Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai R sebesar 0.532, hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung dan komitmen organisasi mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kinerja SKPD Universitas Sumatera Utara Sedangkan nilai R square R 2 atau nilai koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum R 2 Jika independen variabel lebih dari satu, maka sebaiknya untuk melihat kemampuan variabel memprediksi variabel dependen, nilai yang digunakan adalah nilai adjusted R untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing- masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tinggi. 2. Nilai adjusted R 2 Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung dengan tingkat signifikan 0,118. Karena probabilitas 0,118 lebih besar dari 0,05, maka hasil dari model regresi menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung dan komitmen organisasi terhadap kinerja SKPD. Dari uraian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung dan komitmen organisasi terhadap kinerja sebesar 0,139 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 13,9. Dengan kata lain 13,9 perubahan dalam kinerja SKPD mampu dijelaskan variabel kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung dan komitmen organisasi serta motivasi kerja dan sisanya sebesar 86,1 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara SKPD. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan maka model penelitian adalah sebagai berikut: Kinerja = 33,76+1,11 SDM+0,12Kom+0.02Sar -0.97 Komit -0,09Motiv+e Dari persamaan diatas, dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel independen yaitu kualitas SDM, komunikasi, dan sarana pendukung menunjukkan angka positif. Berarti bahwa hubungan antara variabel kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung dengan kinerja SKPD adalah positif yaitu semakin tinggi variabel kualitas SDM, komunikasi, dan sarana pendukung maka semakin tinggi kinerja SKPD. Sedangkan komitmen organisasi dan motivasi kerja menunjukkan nilai negatif. Semakin tinggi nilai variabel komitmen organisasi dan motivasi kerja, maka semakin menurun pengaruh terhadap kinerja SKPD . Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap kinerja SKPD, maka dapat dilihat dari nilai t hitung dan signifikansi dari nilai t hitung tersebut. Jika nilai signifikansi dari t hitung tersebut lebih kecil dari 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh variabel tersebut terhadap kinerja SKPD. Berdasarkan hasil pengujian data, maka dapat dinyatakan bahwa variabel kualitas SDM mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja SKPD dengan signifikansi 0,032. Sedangkan variabel komunikasi, sarana pendukung dan komitmen organisasi serta motivasi kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja SKPD. Universitas Sumatera Utara

5.6. Hasil Analis Data

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 16

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 2

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 10

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 17

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 5

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 27

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir dengan Pengawasan Inspektorat sebagai Variabel Moderating

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan

0 1 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN TESIS

0 0 15