rincian instruksi praprogram yang mengendalikan dan mengkoordinasikan perangkat keras komponen di dalam sebuah sistem informasi.
Jadi dapat dikatakan bahwa sarana pendukung ini sangat mempengaruhi kinerja, dimana sarana pendukung ini diperlukan untuk mengolah data yang
diperoleh melalui sistem pengumpulan data yang akan menghasilkan data laporan mingguan, bulanan, triwulan serta laporan tahunan dan perangkat pendukung ini
juga mempengaruhi kinerja yang dilihat dari ketersediaan perangkat pendukung dan kemutakhirannya.
2.1.3.4. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan salah satu konsep sikap kerja karena sikap terhadap pekerjaan berkaitan dengan ada tidaknya keterikatan dan
keterlibatan seseorang terhadap organisasi organizational commitment. Darma 2005 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai tingkat
kekuatan identifikasi individu, dan keterikatan individu kepada organisasi yang memiliki ketiga karakteristik. Pertama, memiliki kepercayaan yang kuat dan
menerima nilai-nilai dan tujuan perusahaan. Kedua, kemauan yang kuat untuk berusaha atau bekerja keras untuk organisasi. Ketiga, keinginan untuk tetap
menjadi anggota organisasi. Identifikasi dimaksud adalah pemahaman atau penghayatan terhadap tujuan organisasi. Keterikatan dimaksudkan adalah
perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan atau perasaan bahwa pekerjaan adalah menyenangkan.
Menurut Darma 2005 Komitmen organisasi merupakan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran goal yang ingin dicapai
organisasi. Menurut Simanjuntak 2005 komitmen adalah kesanggupan untuk
Universitas Sumatera Utara
bertanggungjawab terhadap hal-hal yang dipercayakan kepada seseorang, komitmen tidak ada hubungannya sama sekali dengan bakat, kepintaran atau
talenta. Dengan komitmen yang kuat akan memungkinkan seseorang bisa mengeluarkan sumber daya fisik, mental dan spiritual tambahan yang bisa
diperoleh, sebaliknya tanpa komitmen maka pekerjaan-pekerjaan besar akan sulit terlaksana.
Menurut Yuwono 2005 merumuskan tiga komponen yang mempengaruhi komitmen organisasi sehingga karyawan memilih tetap atau
meninggalkan organisasi berdasarkan norma yang dimilikinya. Komponen- komponen tersebut adalah:
1.
Komitmen afektif affective commitment, berkaitan dengan keinginan untuk terikat pada organisasi. Individu menetap dalam organisasi karena keinginannya
sendiri. Kunci dari komitmen ini adalah want to. Individu merasakan adanya kesesuaian antara nilai pribadinya dan nilai-nilai organisasi.
2.
Komitmen kontinuan continuance commitment, suatu komitmen yang didasarkan akan kebutuhan rasional. Komitmen ini terbentuk atas dasar untung
rugi, dipertimbangkan atas apa yang harus dikorbankan bila menetap pada organisasi. Kunci dari komitmen ini adalah kebutuhan untuk bertahan need to.
Komitmen ini lebih mendasarkan keterikatannya pada cost benefit analysis.
3.
Komitmen Normative normative commitment, komitmen yang didasarkan pada norma yang ada dalam diri karyawan, berisi keyakinan individu akan
tanggung jawab terhadap organisasi. Dia merasa harus bertahan karena loyalitas. Kunci dari komitmen ini adalah kewajiban untuk bertahan dalam organisasi ough
Universitas Sumatera Utara
to. Tipe komitmen ini lebih dikarenakan nilai-nilai moral yang dimiliki karyawan secara pribadi.
Setiap karyawan memiliki dasar dan tingkah laku yang berbeda berdasarkan komitmen organisasi yang dimilikinya. Perwujudan tingkah laku
pada karyawan yang memiliki komitmen organisasi dengan dasar afektif akan berbeda dengan karyawan yang memiliki komitmen organisasi dengan dasar
continuance. Karyawan yang ingin menetap dalam organisasi karena keinginannya sendiri afektif, memiliki keinginan menggunakan usaha agar
sesuai dengan tujuan organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi dengan dasar continuance cenderung menghindari kerugian financial sehingga
usaha yang dilakukan untuk organisasi kurang maksimal. Sementara itu, komponen normative yang berkembang sebagai hasil dari pengalaman sosialisasi,
tergantung dari sejauh mana perasaan kewajiban yang dimiliki karyawan. Komponen normative menimbulkan perasaan kewajiban pada karyawan untuk
memberikan balasan atas apa yang diterimanya dari organisasi.
2.1.3.5. Motivasi Kerja