Gap antara Kebutuhan dan Suplai
Jika dilihat dari nilai masing masing atribut, menunjukkan atribut kejadian kekeringan 0,98, atribut pemenuhan vegetasi 0,95 dan atribut frekuensi
kejadian banjir memiliki peran yang sangat menonjol dominan atau disebut sebagai atribut pengungkit. Oleh karena itu untuk memperbaiki dimensi ekologi
dalam pengelolaan air, maka perlu kebijakan dalam mengelola ketiga atribut tersebut yaitu dengan memperbaiki kondisi yang menyebabkan terjadinya
kekeringan dan terjadinya banjir serta dengan melakukan penambahan ruang terbuka hijau sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Ruang terbuka hijau
merupakan tempat meresapnya air hujan sehingga air hujan tidak begitu saja terbuang ke sungai.
Disamping itu perlu kerjasama lintas wilayah dalam rangka pengelolaan air sesuai dengan peraturan yang ada baik tentang kewenangan dalam pengelolaan
sungai serta peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan sumber daya air termasuk UU Nomor 7 Tahun 2004, PP 38 Tahun 2004, UU Nomor 32
Tahun 2004, UU Nomor 32 Tahun 2009. Kerjasama lintas wilayah yang dimaksud adalah termasuk dalam melakukan pendanaan konservasi sumber daya
air di hulu sehingga ketersediaan air baku untuk air bersih dapat terjaga dan berkelanjutan. Untuk lebih jelasnya peran masing-masing atribut ekologi pada
pengelolaan air lintas wilayah berkelanjutan dapat dilihat pada Gambar 23.
Gambar 23. Peran masing-masing atribut dimensi ekologi pengelolaan air baku lintas wilayah