dari klasifikasi sub-elemen disajikan pada Gambar 19, menentukan keadaan state suatu faktor, membangun skenario yang mungkin terjadi.
Gambar 19. Tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor
3.5.3 Analisis dengan Sistem Dinamik
Penyusunan analisis sistem dimulai dengan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam analisis sitem. Menurut Hartrisari
2007 pada tahap ini diidentifikasi kebutuhan dari masing-masing pelaku sistem stakeholders.
1. Analisis Kebutuhan Setiap pelaku sistem memiliki kebutuhan yang berbeda –beda yang dapat
mempengaruhi kinerja sistem. Pelaku mengharapkan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi jika mekanisme sisterm tersebut dijalankan. Pada tahap ini, kebutuhan
dari masing-masing pelaku diidentifikasi sebagai dasar pertimbangan dalam pemahaman sistem yang dikaji.
Inventarisasi kebutuhan stakeholders yang dilakukan disini akan dilakukan sedemikian rupa sehingga diharapkan benar-benar merupakan aspirasi dari para
stakeholders yang sesungguhnya, sehingga diperoleh jenis-jenis kebutuhan yang
paling berpengaruh pada usaha penyusunan model tanpa mengabaikan kebutuhan lainnya. Kebutuhan air bersih baik oleh industri, rumah tangga maupun publik.
Analisis ketersediaan air dilakukan terhadap kualitas air maupun kuantitas air. Ketersediaan air baku untuk air bersih DKI Jakarta dari DAS Citarum maupun
Independent Variable
Sektor IV
Dependent Variable
Sektor II
Autonomous Variable
Sektor I
Lingkage Variablel
Sektor III
Ketergantungan Dependence
Daya Dorong
Drive Power
ketersediaan air tanah. Menurut Denis 2010, kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau
keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu.
Dalam analisis sistem pengelolaan air bersih lintas wilayah yang berkelanjutan melibatkan beberapa stakeholders baik dari pemerintah pusat
sampai kepada pemerintah daerah. Pemerintah pusat melibatkan beberapa kementrian seperti Kementrian Pekerjaan Umum, Bappenas, Kementrian
Kesehatan, walaupun secara tidak langsung keterlibatan mereka. Sedangkan untuk pemerintah daerah melibatkan Pemdah DKI, Pemdah Bogor, Pemda Kab Bekasi,
Pemda Tangerang, BPLHD, Bappeda dll. Selain itu juga stakeholder dalam masalah ini yaitu PAM Jaya, PT.Palyja, PT.Jasa Tirta II, LSM dan lain-lain. Hal
tersebut dapat terlihat pada Tabel 7. Tabel 7. Analisis kebutuhan
STAKEHOLDERS KEBUTUHAN
PAM Jaya dan mitra -
Suplai air baku lancar dan stabil -
Produksi air baku berkualitas dan mencukupi
- Kualitas suplai air baku baik
- Pengolahan air baku efisien
- Harga jual air bersih
menguntungkan -
Jaringan pelayanan meningkat -
Keuntungan tinggi Pemerintah Pusat Kemen
PU, Kemendagri, Kemenkes, Kemen
Keuagan, Kemen Kehutanan dan Pemda
DKI -
Kebutuhan air bersih terpenuhi -
Kelestarian lingkungan terpelihara -
Ketersediaan air baku berkelanjutan
- PAD devisa meningkat
Masyarakat Pengguna -
Kebutuhan air terpenuhi -
Air bersih yang sehat -
Supply air stabil -
Harga murah LSM
- Kelestarian lingkungan
- Harga murah
- Masyarakat dapat menerima
layanan air bersih -
Keseteraan antara PDAM dan Masyarakat LSM
Sumber : Hasil wawancara, 2010 diolah.