Definisi Air Baku dan Air Bersih.
• DAS bagian hulu; fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegrasi, yang
antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air debit, dan curah hujan.
• DAS bagian tengah; fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapatmemberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi,
yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah,
sertaterkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
• DAS bagian hilir; fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang
diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan
pertanian, airbersih, serta pengelolaan air limbah. Keberadaan sektor kehutanan di daerah hulu yang terkelola dengan baik dan terjaga
keberlanjutannya dengan didukung oleh prasarana dan sarana di bagian tengah akan dapat mempengaruhi fungsi dan manfaat DAS tersebut di
bagian hilir, baik untuk pertanian, kehutanan maupun untuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat secara keseluruhan. Adanya rentang panjang
DAS yang begitu luas, baik secara administrasi maupun tata ruang, dalam pengelolaan DAS memerlukan adanya koordinasi berbagai pihak
terkait baik lintas sektoral maupun lintas daerah secara baik. Kondisi DAS dikatakan baik jika memenuhi beberapa kriteria :
1. Debit sungai konstan dari tahun ke tahun, 2. Kualitas air baik dari tahun ke tahun,
3. Fluktuasi debit antara debit maksimum dan minimum kecil. 4. Ketinggian muka air tanah konstan dari tahun ke tahun..
Pengelolaan sumber daya air mencakup kepentingan lintas wilayah sehingga memerlukan koordinasi untuk menjaga fungsi dan manfaat air dan sumber air.
Sistem penyediaan air minum ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan SPAM. Selain dijadikan sebagai pedoman dan evaluasi dalam
pelaksanaan SPAM, sistem ini juga berfungsi sebagai perencana, pengatur, pengawas dan pengevaluasi agar pelaksanaan SPAM dapat berjalan sesuai dengan
yang telah direncanakan yaitu terciptanya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas dengan harga terjangkau, tercapainya kepentingan yang
seimbang antara konsumen dan penyedia jasa pelayanan, dan meningkatnya efisiensi dan cakupan pelayanan air minum.
PP Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum SPAM menyatakan bahwa penyediaan SPAM bukan lagi menjadi
monopoli pemerintah atau BUMN BUMD saja, tetapi dapat diselenggarakan oleh koperasi, badan usaha swasta dan masyarakat. Hal ini berarti membuka peluang
bagi swasta untuk lebih efisien dalam menekan biaya sehingga harga jual menjad lebih rendah. Tetapi, perlu di waspasai bahwa kegiatan eksploitasi air yang
berlebihan akan merusak ekosistem sehingga perlu dibuat suatu peraturan yang bertujuan untuk tetap menjaga keseimbangan alam. Sistem Penyediaan Air Bersih
Keberadaan air di muka bumi, apakah itu yang berada di sungai, danau, laut atau yang tersimpan sebagai air tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dan saling bergerak kontinu membentuk suatu siklus yang dikenal dengan istilah siklus hidrologi. Pengunaan air akan berbeda dari satu wilayah dengan wilayah
lainnya, tergantung dari cuaca, ciri-ciri masalah lingkungan hidup, jumlah penduduk, kondisi sosial ekonomi, jenis industri yang ada di wilayah tersebut
serta faktor-faktor lainnya. Perkembangan suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh tersedianya sistem
prasarana dan sarana yang menunjang untuk segala aktifitasnya, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Apabila sistem prasarana dan sarana yang ada tidak
cukup memadai maka perkembangan wilayah tersebut akan terhambat. Sistem prasarana dan sarana air bersih merupakan salah satu hal yang paling penting
diperlukan untuk menunjang perkembangan suatu wilayah. a. Gambaran Umum Sistem Penyediaan Air Bersih
Berdasarkan aspek kuantitas, sistem penyediaan air bersih harus mampu melayani seluruh penduduk yang ada di wilayah tersebut terutama pada saat “jam
puncak”, dan aliran air harus bisa melayani penduduk secara terus terus menerus
kontinu. Berdasarkan kualitasnya, air yang di distribusikan kepada penduduk harus memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah baik dari aspek
fisik, kimia maupun mikrobiologi. Unsur-unsur yang membentuk suatu sistem penyediaan air modern, akan meliputi:
1. Sumber-sumber penyediaan sumber air baku. 2. Sarana penampungan.
3. Sarana penyaluran ke instalasi pengolahan. 4. Sarana pengolahan.
5. Sarana distribusi. Dalam perencanaan sarana penyediaan air bagi masyarakat, jumlah dan mutu
air merupakan hal yang paling penting. Gambar 6 mengilustrasikan tentang hubungan antara unsur-unsur fungsional dari suatu sistem penyediaan air bersih.
Gambar 4. Kaitan hubungan unsur-unsur fungsional dari sistem penyediaan air bersih
Gambar 6 menunjukkan bahwa tidak setiap unsur fungsional tersebut akan masuk dalam perencanaan sistem penyediaan air bersih. Sebagai contoh, apabila
kita memanfaatkan air tanah ground water sebagai sumber air baku, maka pada perencanaan sistem penyediaan air bersih tidak memerlukan unsur penampungan