Kebijakan Air Tanah Neraca Supply Demand

gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi air bersih, 15 jumlah masyarakat yang belum memperoleh pelayanan air bersih, 16 jumlah masyarakat yang mempunyai sarana MCK tidak sehat, 17 persepsi masyarakat terhadap harga air, 18 jumlah penduduk yang tinggl di permukiman kumuh Gambar 25. Gambar . 25 Peran masing-masing atribut dimensi sosial pengelolaan air baku lintas wilayah Atribut yang sensitif memberikan pengaruh terhadap nilai indeks dimensi sosial, dilakukan analisis leverage Gambar 20. Berdasarkan hasil analisis leverage diperoleh tiga atribut yang sensitif terhadap nilai indeks dimensi sosial yaitu: 1 ketepatan pembayaran rekening air, 2 gangguan masyarakat akibat mengkonsumsi air bersih, 3 partisipasi masyarakat dalam program kali bersih. Untuk memperbaiki dimensi sosial, maka perlu dilakukan perbaikan terhadap faktor pengungkit tersebut. Namun hal lain yang sangat menonjol yaitu pola hidup bersih dan sehat masyarakat 0,13, kepadatan penduduk 0,07, dan tingkat pendidikan masyarakat 0,02 memiliki daya pengungkit yang sangat kecil.

0.02 0.36

0.24 0.13

0.07 1.44

1.61 1.66

1.72 0.10

0.21 0.28

2.04 1.86

0.32 1.29

0.25 0.19

0.5 1 1.5 2 2.5 TINGKAT PENDIDIKAN MASY KESEHATAN MASY KEPADATAN PENDUDUK KESADARAN LINGKUNGAN PARTISIPASI MASY DLM PROGRAM … TINGKAT PENCURIAN AIR PDAM KETEPATAN PEMBAYARAN REKENING … JMLH MASY YG BLM MEMPEROLEH … PERSEPSI MAYS THD HARGA AIR Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 Attr ib ute Leverage of Attributes Dimensi Sosial Rap‐Water Namun hal itu perlu juga dilakukan perbaikan oleh sektor lain agar tidak menganggu program pengelolaan air baku untuk air bersih yang berkelanjutan.

5.1.3 Dimensi Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai indeks tingkat dimensi ekonomi dalam pengelolaan air baku untuk bersih sebesar 69,17. Nilai ini menunjukkan bahwa tingkat keberlanjutan pada dimensi ekonomi baik di atas 50. Namun, demikian peningkatan indeks dimensi ekonomil dapat dilakukan dengan perbaikan-perbaikan terhadap atribut yang diperkirakan berpengaruh terhadap nilai indeks dimensi sosial yang terdiri dari 1 presentase penduduk miskin, 2 pendapatan masyarakat perkapita, 3 pengeluaran masyarakat perkapita, 4 pendapatan daerah, 5 iklim investasi, 6 penyerapan tenaga kerja, 7 besarnya subsidi, 8 perubahan mata pencaharian, 9 perkembangan sektor informal, 10 biaya pengelolaan air dibandingkan nilai jual. Atribut yang sensitif memberikan pengaruh terhadap nilai indeks dimensi ekonomi, dilakukan analisis leverage. Berdasarkan hasil analisis leverage diperoleh tiga atribut yang sensitif terhadap nilai indeks dimensi ekonomi, yaitu: 1 pendapatan daerah, 2 perubahan mata pencaharian, 3 penyerapan tenaga kerja Gambar 20. Namun atribut 2 perubahan mata pencaharian dan atribut 3 penyerapan tenaga kerja karena berdasarkan analisa ISM tidak begitu terkait langsung dengan pengelolaan air baku untuk air bersih. Dalam dimensi ekonomi yang menjadi atribut pengungkit yaitu pendapatan daerah 3,50 dan perubahan mata pencarian masyarakat 3,13. Untuk itu faktor pengungkit tersebut pendapatan daerah yang memerlukan perhatian dibandingkan dengan atribut lainnya. Sedangkan atribut lainnya seperti penyerapan tenaga kerja dan iklim investasi memiliki nilai yang hampir sama yaitu berkisar antara 2,30. Jika ingin meningkatkan kinerja pada dimensi ekonomi maka pendapatan daerah harus diperhatikan, karena pendapatan daerah merupakan sumber pendanaan untuk pengembangan dan pembangunan air bersih. Peran masing-masing atribut dimensi ekonomi dapat dilihat pada gambar 26 berikut ini. Gambar 26. Peran masing-masing atribut dimensi ekonomi pengelolaan air bersih lintas wilayah

5.1.4 Dimensi Infrastruktur dan Tekonologi

Hasil analisis terhadap dimensi teknologi dan infrastruktur menunjukkan bahwa tingkat keberlanjutan dimensi tersebut sebesar 61,45 artinya berlanjut. Dalam tekonologi pengelolaan memang sudah menunjukkan penggunaan teknologi yang efisien dan tepat guna. Tingkat kebocoran di tingkat distribusi sangat tinggi yaitu sekitar 40 sampai dengan 50, untuk itu perlu perlakuan khusus terhadap masalah tingkat kebocoran Gambar 27.

1.05 1.44

1.73 3.50

2.30 2.33

2.00 3.13

2.23 1.09

0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN PENDAPATAN MASY PER KAPITA PENGELUARAN MASY PER KAPITA PENDAPATAN DAERAH IKLIM INVESTASI PENYERAPAN TENAGA KERJA BESARNYA SUBSIDI PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN PERKEMBANGAN SEKTOR INFORMAL BIAYA PENGELOLAAN AIR DIBANDING … Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 A tt ri but e Leverage of Attributes Dimensi Ekonomi Rap‐Spam Gambar 27. Indeks keberlanjutan dimensi infrstruktur dan tekonologi pengelolaan air lintas wilayah Peran masing masing atribut dari dimensi infrastruktur dan tekonologi dapat dilihat pada Gambar 27. Atribut dukungan sarana dan prasarana pengelolaan air dengan nilai 5,57, sedangkan tingkat penguasaan teknologi dengan nilai 4,76. Fakta di lapangan mempelihatkan bahwa dukungan infrastruktur cukup bagus, Kementrian Pekerjaan Umum sedang merencanakan untuk membangun saluran bawah tanah yang mengalirkan air dari Citarum ke Jakarta dan juga sedang melakukan kajian studi kelayakan tentang pembangunan saluran air bawah tanah dari Provinsi Banten ke DKI Jakarta. Jika hal itu terwujud, maka kualitas air dan kuantitas air suplai air baku untuk air bersih akan dapat terjaga dengan baik sampai ke instalasi pengelola produksi. Untuk lebih jelasnya peran masing-masing atribut teknologi dapat dilihat pada Gambar 28. 61.45 GOOD BAD UP DOWN ‐60 ‐40 ‐20 20 40 60 50 100 150 Oth e r Distingishing Fe a tu re s Nilai Indikator Keberlanjutan Dimensi Infra dan Teknologi Rap‐Spam RAP ‐Spam Dimensi Infra dan Teknologi Real Value References Anchors