Hasil Simulasi Sub Model Penduduk

yang sangat tergantung dari air baku, maka perlu kebijakan regional tentang air bersih. DKI Jakarta, pasokan air baku untuk air bersih banyak tergantung dari Jawa Barat khususnya Bogor. Untuk itu perlu kebijakan regional antara Pemda DKI Jakarta, dan Pemda Bogor, bahkan jika perlu dengan Pemda Jabar karena ada beberapa sungai dengan kategori wilayah sungai lintas kabupatenkota, lintas propinsi dan wilayah sungai strategis nasional yang mengalir ke DKI seperti Sungai Citarum Waduk Jatiluhur Kebijakan pemenuhan air bersih untuk pemenuhan DKI Jakarta perlu dilakukan kebijakan terobosan seperti pemanfaatan 13 sungai sumber lain yang mengalir di DKI Jakarta seperti pemanfaat Sungai Ciliwung, Sungai Cikeas dan mata air ciburial dengan melakuka kerjasama dengan Pemda Jabar Kabupaten Bogor, Cianjur, Tangerang, dan Bekasi serta program 3R, desalinasi air laut, pemanfaatan BKT, pembayaran PES atau dana konservasi kepada Pemda Jabar dan Banten, skenario alokasi dana otonomi daerah untuk pembangunan air bersih DKI Jakarta. Hasil simulasi pemenuhan kebutuhan air bersih DKI dengan skenario optimis ditambah dengan program 3R, desalinasi air laut, BKT, PES, 13 sungai sumber lainnya nampak pada Tabel 44. Kapasitas BKT ditentukan sebesar 5.000.000 m3tahun dimulai tahun 2020, 13 sungai dengan kapasitas 4.000.000 m3tahun dimulai pada tahun 2015, desalinisasi sebesar 2.500.000 m3tahun dimulai pada awal tahun 2025, dan program 3R dimulai tahun 2015. Jika skenario optimis tersebut dilakukan maka kebutuhan air DKI tidak mengalami kekurangan gap. Total distribusi air dan pemakaian air tanah dalam dan sumur dangkal air tanah dangkal nampak pada Tabel 44 berikut ini: Tabel 44. Distribusi, Gap neraca air dan air tanah Pada Tabel 44 di atas menunjukan bahwa kebutuhan air bersih DKI tidak dapat dipenuhi 100 oleh PAM Jaya, untuk mencukupi kebutuhan air bersih, masyarakat menfaatkan air tanah dangkal dan air tanah dalam. Bahkan penggunaan air tanah dalam sudah melewati ambang batas 50 dari kapasitas. Kapasitas air tanah dalam DKI Jakarta sebesar 77 juta m3 namun pemakaian air tanah dalam oleh industri dan hotel , mall serta lainnya sudah mencapai hampir 73 juta m3. Untuk itu tidak heran jika DKI Jakarta mengalami penurunan permukaan tanah akibat penurunan permukaan air dan juga mengalami intrusi air laut. Penurunan permukaan tanah disinyalir sudah mencapai 10 cm per tahun. Kondisi seperti ini tidak dapat dibiarkan terus menerus, karena akan membahayakan keberadaan gedung-gedung pencakar langit di DKI Jakarta serta penghuninya. Untuk itu diperlukan pengetatan perijinan penggunaan air tanah dalam bahkan Time ototal distribusi ototal kebt air Ogap_neraca_air air_tanah sumur_dlm smr_dangkal 01 Jan 2012 01 Jan 2013 01 Jan 2014 01 Jan 2015 01 Jan 2016 01 Jan 2017 01 Jan 2018 01 Jan 2019 01 Jan 2020 01 Jan 2021 01 Jan 2022 01 Jan 2023 01 Jan 2024 01 Jan 2025 01 Jan 2026 01 Jan 2027 01 Jan 2028 01 Jan 2029 01 Jan 2030 01 Jan 2031 01 Jan 2032 627.873.842,00 640.618.493,20 653.765.363,60 667.325.298,33 683.833.652,28 700.836.696,87 718.344.427,22 736.367.209,41 754.915.788,17 777.333.799,20 800.366.963,70 824.025.209,63 848.318.930,10 873.258.991,06 900.603.097,38 928.646.872,66 957.401.746,42 986.879.679,20 1.017.093.171,39 1.048.055.272,40 1.079.779.590,19 627.873.840,50 634.641.613,51 641.492.439,80 648.427.349,83 654.947.386,88 661.553.607,24 668.247.080,38 675.028.889,07 681.900.129,59 688.861.911,89 695.915.359,75 703.061.610,96 710.301.817,47 717.637.145,62 725.068.776,28 732.597.905,02 740.225.742,35 747.953.513,84 755.782.460,34 763.713.838,18 771.748.919,36 1,50 5.976.879,69 12.272.923,80 18.897.948,50 28.886.265,40 39.283.089,63 50.097.346,84 61.338.320,34 73.015.658,58 88.471.887,30 104.451.603,94 120.963.598,67 138.017.112,62 155.621.845,44 175.534.321,10 196.048.967,63 217.176.004,07 238.926.165,36 261.310.711,06 284.341.434,22 308.030.670,83 297.474.242,00 296.744.242,00 296.021.542,00 295.306.069,00 294.597.750,73 293.896.515,64 293.202.292,91 292.515.012,40 291.834.604,69 291.161.001,07 290.494.133,48 289.833.934,56 289.180.337,64 288.533.276,68 287.892.686,33 287.258.501,89 286.630.659,29 286.009.095,12 285.393.746,59 284.784.551,54 284.181.448,44 73.000.000,00 72.270.000,00 71.547.300,00 70.831.827,00 70.123.508,73 69.422.273,64 68.728.050,91 68.040.770,40 67.360.362,69 66.686.759,07 66.019.891,48 65.359.692,56 64.706.095,64 64.059.034,68 63.418.444,33 62.784.259,89 62.156.417,29 61.534.853,12 60.919.504,59 60.310.309,54 59.707.206,44 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 224.474.242,00 dapat dilakukan peningkatan pajak penggunaan air tanah dalam. Namun kebijakan pengetatan ijin dan pembatasan penggunaan air tanah dalam harus diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan air bersih. Adapun skenario kebijakan pemenuhan air bersih melalui peningkatan suplai air baku dapat dilihat pada Tabel 45 dibawah ini: Tabel 45. Skenario suplai air baku untuk kebutuhan air bersih DKI Jakarta Selama ini suplai air baku untuk air bersih DKI Jakarta 80 dari total produksi PAM Jaya masih mengandalkan suplai air baku dari PJT II dan 20 dari PAM Tangerang sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih lainnya Time BKT desalinasi 13 SUNGAI Osuplai_pjt2 Osuplai_cisadane 3R air_tanah 01 Jan 2012 01 Jan 2013 01 Jan 2014 01 Jan 2015 01 Jan 2016 01 Jan 2017 01 Jan 2018 01 Jan 2019 01 Jan 2020 01 Jan 2021 01 Jan 2022 01 Jan 2023 01 Jan 2024 01 Jan 2025 01 Jan 2026 01 Jan 2027 01 Jan 2028 01 Jan 2029 01 Jan 2030 01 Jan 2031 01 Jan 2032 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5.000.000,00 10.000.000,00 15.000.000,00 20.000.000,00 25.000.000,00 30.000.000,00 35.000.000,00 40.000.000,00 45.000.000,00 50.000.000,00 55.000.000,00 60.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.500.000,00 5.000.000,00 7.500.000,00 10.000.000,00 12.500.000,00 15.000.000,00 17.500.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4.000.000,00 8.000.000,00 12.000.000,00 16.000.000,00 20.000.000,00 24.000.000,00 28.000.000,00 32.000.000,00 36.000.000,00 40.000.000,00 44.000.000,00 48.000.000,00 52.000.000,00 56.000.000,00 60.000.000,00 64.000.000,00 68.000.000,00 460.000.000,00 472.650.000,00 485.647.875,00 499.003.191,56 512.725.779,33 526.825.738,26 541.313.446,06 556.199.565,83 571.495.053,89 587.211.167,87 603.359.474,99 619.951.860,55 637.000.536,72 654.518.051,48 672.517.297,89 691.011.523,58 710.014.340,48 729.539.734,85 749.602.077,55 770.216.134,69 791.397.078,39 90.666.000,00 92.932.650,00 95.255.966,25 97.637.365,41 100.078.299,54 102.580.257,03 105.144.763,46 107.773.382,54 110.467.717,11 113.229.410,03 116.060.145,28 118.961.648,92 121.935.690,14 124.984.082,39 128.108.684,45 131.311.401,56 134.594.186,60 137.959.041,27 141.408.017,30 144.943.217,73 148.566.798,18 0,00 0,00 0,00 0,00 500.000,00 1.000.000,00 1.500.000,00 2.000.000,00 2.500.000,00 3.000.000,00 3.500.000,00 4.000.000,00 4.500.000,00 5.000.000,00 5.500.000,00 6.000.000,00 6.500.000,00 7.000.000,00 7.500.000,00 8.000.000,00 8.500.000,00 297.474.242,00 296.744.242,00 296.021.542,00 295.306.069,00 294.597.750,73 293.896.515,64 293.202.292,91 292.515.012,40 291.834.604,69 291.161.001,07 290.494.133,48 289.833.934,56 289.180.337,64 288.533.276,68 287.892.686,33 287.258.501,89 286.630.659,29 286.009.095,12 285.393.746,59 284.784.551,54 284.181.448,44