PC_ MDS, yang dikembangkan oleh Chang dan Douglas seperti MDPREF, PREFMAP, PROFIT dan lainnya.
MDS memiliki ciri lain yaitu melakukan perbandingan dengan diagram atau peta atau grafik, sehingga bisa disebut juga sebagai perceptual map. MDS
dapat digunakan untuk melakukan perbandingan misalnya mengetahui bagaimana kedudukan produk aqua air minum kemasan dengan produk air minum kemasan
lainDinya di mata konsumen, untuk mengetahui produk sabun dengan produk sabun lainnya di mata konsumen atau perguruan tinggi tertentu dengan perguruan
tinggi lainnya dan dimata calon mahasiswa. Jadi tujuan dari analisis MDS adalah membuat petakonfigurasi posisi objek
dalam ruang berdimensi rendah umumnya dua dimensi berdasarkan data jarak antar objek atau data perubah ganda yang sebenarnya diubah dulu menjadi
matriks jarak. Kegunaan analisis MDS mendapatkan posisi relatif suatu objek dibandingkan dengan obyek lain serta melakukan pengerombolan objek.
2.8 Interpretative Structural Modeling ISM
Teknik permodelan ISM merupakan salah satu teknik permodelan yang dikembangkan untuk perencanaan kebijakan strategis. Menurut Eriyatno 1998,
ISM adalah proses pengkajian kelompok group learning process dimana model- model struktural dihasilkan guna memotret perihal yang kompleks dari suatu
sistem, melalui pola yang dirancang secara seksama dengan menggunakan grafis serta kalimat. Teknik ISM merupakan salah satu teknik permodelan sistem untuk
menangani kebiasaan yang sulit diubah dari perencanaan jangka panjang yang sering menerapkan secara langsung teknik penelitian operasional dan atau aplikasi
statistik deskriptif. Menurut Saxana 1992, ISM bersangkut paut dengan intrepretasi dari suatu
obyek yang utuh atau perwakilan sistem melalui aplikasi teori grafis secara sistematis dan interatif. Selanjutnya Eriyatno 2007 mengatakan ISM adalah
sebuah metodologi yang interaktif dan sebuah implementasi dalam suatu pengaturan kelompok. ISM menganalisis sebuah sistem dari elemen dan
menyajikannya dalam sebuah gambaran grafikal dari setiap hubungan langsung dan tingkat hirarkinya. Menurut Marimin 2004, ISM adalah salah satu
metodologi berbasis komputer yang membantu kelompok mengindentifikasi hubungan antara ide dan struktur tetap pada isu yang kompleks.
Teknik ISM dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu penyusunan hirarki dan klasisfikasi sub elemen. Teknik ISM memberi basis analisis yang bisa
menghasilkan informasi yang berguna dalam merumuskan kebijakan dan perencanaan strategis. Menurut Suxena 1992 dalam Marimin 2004 program
ISM dibagi menjadi empat elemen, yaitu: 1.
Aktor pelaku 2.
Kebutuhan 3.
Tujuan Program 4.
Kendala ISM dapat digunakan untuk mengembangkan beberapa jenis struktur,
termasuk pengaruh struktur misalnya mendukung atau memperburuk struktur prioritas dan kategori dari setiap gagasan. ISM adalah sebuah metodologi yang
interaktif dan sebuah implementasi dalam suatu pengaturan kelompok. ISM menyediakan suatu keadaan yang sangat baik untuk memperoleh keragaman dan
sudut pandang yang berbeda dalam sebuah konsep kompleks yang lebih baik. ISM menganalisis sebuah sistem dari elemen dan menyajikannya dalam
sebuah gambaran grafikal dari setiap hubungan langsung dan tingkat hirarkinya. Elemen mungkin saja menjadi objek dari kebijakan, tujuan dari suatu organisasi,
faktor-faktor penilaian, dan lain-lain. Hubungan langsung dapat saja bervariasi dalam suatu konteks merujuk pada hubungan kontekstual, seperti elemen i
lebih baik dari, adalah keberhasilan melalui, akan membantu keberhasilan, lebih penting dari elemen j.
Langkah-langkah ISM, sebagai berikut: 1 Identifikasi elemen: setiap elemen dari suatu sistem diidentifikasi dan
didaftarkan. Hal ini dapat diperoleh melalui kajian datainformasi, brainstorming, interview
dengan responden dan pakar, dan lain-lain.