Visi dan Misi Kebun Raya Bogor Tujuan dan Sasaran Kebun Raya Bogor Pengelolaan Organisasi Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor selain sebagai tempat koleksi flora, juga merupakan tempat bernaung berbagai jenis fauna, seperti serangga, burung, mamalia kecil, dan sebagainya. Sebuah pulau kecil di tengah kolam gunting dekat Istana Bogor, sejak lama dihuni kawanan burung merandai Acridotheres javanicus pemakan ikan. Ada pula jenis burung seperti kowak maling Nycticorax nycticorax, kepodang hitam Oriolus chinensis, raja udang Halcyon chloris. Jenis reptilian yang dapat dijumpai seperti biawak Varanus salvator dan ular. Sedangkan, jenis mamalia yang dapat dijumpai di KRB adalah bajing Callosciurus sp., musang Cynogale sp., dan berang-berang Lutra sp.. Jenis mamalia yang paling banyak dijumpai adalah kalong Pteropus vampyrus, mamalia ini dapat terbang dan hidup menggelantung dan bersarang pada ranting atau cabang pohon yang besar UPT Balai Pengembangan Kebun Raya 2001.

4.4 Visi dan Misi Kebun Raya Bogor

Visi dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor PKT KRB adalah menjadi salah satu Kebun Raya terbaik di dunia dalam bidang konservasi dan penelitian tumbuhan tropika, pendidikan lingkungan, dan pariwisata. Misi dari PKT KRB adalah 1 melestarikan tumbuhan tropika, 2 mengembangkan penelitian bidang konservasi dan pendayagunaan tumbuhan tropika, 3 mengembangkan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan pengetahuan dan apresiasi masyarakat terhadap tumbuhan dan lingkungan, 4 meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat Subarna 2006.

4.5 Tujuan dan Sasaran Kebun Raya Bogor

Tujuan dari PKT KRB yang ingin dicapai dalam tahun 2005-2009 adalah 1 mengkonservasi tumbuhan Indonesia khususnya dan tumbuhan tropika umumnya, 2 melakukan reintroduksi atau pemulihan tumbuhan langka, 3 memfasilitasi pembangunan kawasan konservasi ex situ tumbuhan, 4 meningkatkan jumlah dan mutu terhadap konservasi dan pendayagunaan tumbuhan, 5 menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan bidang konservasi ex situ tumbuhan, 6 meningkatkan pendidikan lingkungan, dan 7 meningkatkan pelayanan jasa dan informasi perkebunrayaan Subarna 2006. Sasaran dari PKT KRB adalah 1 terkoleksinya jenis-jenis tumbuhan tropika, 2 terlaksananya reintroduksi atau pemulihan recovery tumbuhan langka, 3 terbangunnya kawasan-kawasan konservasi ex situ tumbuhan yang baru, 4 tersedianya bahan kebijakan bidang konservasi ex situ tumbuhan, 5 terpublikasinya karya tulis ilmiah di bidang konservasi tumbuhan, 6 terekrutnya sumberdaya manusia, terdiri dari peneliti dan non peneliti, dan 7 terlayaninya pengunjung wisata, pelajar, dan kunjungan lainnya termasuk pelajar dan mahasiswa praktek.

4.6 Pengelolaan Organisasi Kebun Raya Bogor

Pada tahun 1986 LIPI mengadakan reorganisasi kelembagaan. Dalam struktur organisasi LIPI ini kebun raya berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis UPT yang berkedudukan langsung di bawah Kedeputian Bidang IPA dengan Pembina harian Puslitbang Biologi – LIPI dan membawahi tiga kebun raya lainnya, yaitu Cabang Balai Pengembangan Kebun Raya Cibodas, Cabang Balai Pengembangan Kebun Raya Purwodadi, dan Cabang Balai Pengembangan Kebun Raya Eka Karya Bali. Pada tahun 2001 terjadi perubahan organisasi KRB menjadi PKT KRB. Struktur organisasi dan tata kerja di lingkungan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor tertuang dalam Keputusan Presiden RI No. 103 tahun 2001 serta Keputusan Ketua LIPI No. 1151M2001 tentang susunan Organisasi dan tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen LPND Subarna 2006. Struktur organisasi pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI dipimpin oleh seorang Kepala Pusat yang membawahi Bidang Manajemen Konservasi Ex situ, Kelompok Peneliti, dan Bagian Tata Usaha Gambar 2. Bidang Manajemen Konservasi Ex situ dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang membawahi empat Kepala Sub Bidang, yaitu Sub Bidang Pemeliharaan Koleksi, Sub Bidang Registrasi Koleksi, Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan, Sub Bidang Perbanyakan dan Reintroduksi Tumbuhan. Kelompok Peneliti Non Struktural dipimpin oleh seorang Koordinator Peneliti. Ruang lingkup kegiatan penelitian didasarkan pada tiga pendekatan, yaitu konservasi, kajian potensial, serta pengembangan dan pendayagunaan. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang membawahi empat Kepala Sub Bagian, yaitu Sub Bagian Kepegawaian, Sub Bagian Umum, Sub Bagian Keuangan, Sub Bagian Jasa dan Informasi. Sedangkan, UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, Purwodadi, dan Eka Karya Bali masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang membawahi Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Konservasi Ex situ dan Kelompok Jabatan Fungsional Subarna 2006. Gambar 2 Struktur organisasi Pusat Konservasi Tumbuhan KRB – LIPI. Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Sub. Bid. Pemeliharaan Koleksi Sub. Bid. Reintroduksi Tumbuhan Langka Sub. Bid. Seleksi Pembibitan Sub. Bid. Registrasi Koleksi Sub. Bag. Kepegawaian Sub. Bag. Keuangan Sub. Bag. Umum Sub. Bag. Jasa Informasi Seksi Konservasi Ex situ Kelompok Jabatan Fungsional Sub. Bag. Tata Usaha UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya „Eka Karya‟ Bali Seksi Konservasi Ex situ Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional Sub. Bag. Tata Usaha Seksi Konservasi Ex situ Sub. Bag. Tata Usaha Bidang Konservasi Ex Situ Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor PKT-KRB

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN