BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Obat
Tumbuhan merupakan
sumberdaya keanekaragaman
hayati yang
dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Purwanto dan Walujo 1992 mengelompokkan tumbuhan menjadi 10 kelompok tumbuhan
berguna, yaitu tumbuhan obat, tumbuhan hias, tumbuhan aromatik, tumbuhan penghasil pangan dan bahan bangunan, tumbuhan penghasil pakan ternak,
tumbuhan penghasil pestisida nabati, tumbuhan untuk kegiatan upacara adat, tumbuhan kegiatan sosial, tumbuhan penghasil kerajinan, dan tumbuhan sebagai
alat rumah tangga. Tumbuhan obat adalah semua spesies tumbuhan baik yang sudah ataupun
belum dibudidayakan yang dapat digunakan sebagai tumbuhan obat Hamid et al. 1991. Tumbuhan obat juga merupakan salah satu komponen penting dalam
pengobatan tradisional yang telah digunakan sejak lama dan memberikan dampak farmakologi. Pengobatan tradisional secara langsung atau tidak langsung
mempunyai kaitan dengan upaya pelestarian pemanfaatan sumberdya alam hayati, khususnya tumbuhan obat Aliadi et al. 1990.
Zuhud et al. 2004 mengelompokkan tumbuhan obat menjadi 3, yaitu 1 Tumbuhan obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui dan dipercaya
oleh masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional; 2 Tumbuhan obat modern, yaitu spesies tumbuhan yang secara
ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif dan penggunaanya dapat dipertanggungjawabkan secara medis; dan 3 Tumbuhan
potensial, yaitu spesies tumbuhan yang diduga mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat tetapi belum secara ilmiah atau penggunaannya
sebagai bahan obat tradisional sulit ditelusuri. Penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional dapat disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu karena percaya dan
untung-untungan. Ciri khas pengobatan tradisional menurut Padmawinata 1980 adalah kaitannya dengan sosial-budaya, berdasarkan pengalaman empiris, dan
kerumitan susunannya.
2.2 Persepsi atau Pengetahuan Masyarakat