Gambar 8 Karakteristik asal pengunjung vak koleksi tumbuhan obat KRB.
5.3 Motivasi Pengunjung KRB
Kebun Raya Bogor dilihat dari segi kekayaan alamnya memiliki daya tarik yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi objek kegiatan ekoturisme,
seperti untuk berlibur, menambah pengetahuan dan pengalaman, olahraga, kesehatan, berziarah. KRB merupakan salah satu contoh kawasan dengan berbagai
spesies tumbuhan yang berasal dari tipe hutan hujan tropis di Indonesia. Beberapa spesies flora dan faunanya merupakan spesies endemik atau langka sebagai daya
tarik yang cukup penting untuk kegiatan ekoturisme. Tujuan pengunjung datang ke suatu tempat adalah berbeda-beda, Muntasib 1992 menyebutkan bahwa
pengunjung menginginkan waktu kunjungan yang singkat untuk melihat, merasakan, dan mempelajari keistimewaan suatu tempat atau objek baru sebagai
pengalaman baru sehingga pengunjung tertarik untuk melakukan kunjungannya lagi. Pengunjung yang puas tersebut diharapkan akan menjadi sarana yang efektif
dalam mempromosikan kepada pengunjung lainnya, khususnya mengenai koleksi tumbuhan obat.
5.3.1 Sumber informasi awal KRB
Sumber informasi awal yang dapat diketahui oleh pengunjung mengenai KRB dapat diperoleh dari koran, brosur, majalah, leaflet, TV, teman, radio, dan
keluarga. Sumber informasi mempunyai peran penting dalam mempengaruhi
41
10 9
5 4
6 5
4 3
2 2
2 2
2 1
1 1
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Bo g
o r
Ja k
a rt
a D
ep o
k Be
k a
si T
a n
g g
era n
g Ja
w a
T en
g a
h Ja
w a
Ba ra
t Ja
w a
T im
u r
S u
m u
t A
ce h
S u
m b
a r
L am
p u
n g
Y o
g y
a k
a rt
a Ba
li Ja
m b
i K
al ti
m M
a k
a ss
a r
Jabodetabek Luar Jabodetabek
P e
r se
n tas
e
Asal pengunjung
pengunjung untuk membeli suatu produk atau jasa. Kotler 1997 menyebutkan ada tiga kelompok sumber-sumber informasi yaitu sumber pribadi keluarga,
teman, dan tetangga, sumber komersial iklan, tenaga penjual, pedagang perantara, dan sumber pengalaman penanganan, pemeriksaan penggunaan
produk. Hasil pengisian kuisioner menunjukkan bahwa pengunjung secara umum
mengetahui informasi awal mengenai KRB bersumber dari teman sebesar 39 dan keluarga sebesar 35. Sedangkan, informasi yang paling sedikit atau tidak
diketahui oleh pengunjung adalah melalui leaflet sebesar 0. Hal ini dikarenakan sumber informasi baru dapat diketahui dari mulut ke mulut sehingga dirasakan
lebih efektif karena orang-orang terdekat tersebut sebelumnya sudah mengetahui informasi awal mengenai suatu objek yang menarik dari kawasan tersebut.
Sumber informasi tersebut dianggap lebih baik karena orang-orang tersebut sudah dipercaya sehingga dapat memberikan motivasi bagi para pengunjung lainnya
yang belum mengetahui KRB. Oleh karena itu, diperlukan suatu publikasi yang lebih menarik lagi menggunakan media massa lainnya sehingga masyarakat
memiliki keinginan untuk datang mengunjungi KRB. Perbandingan sumber informasi awal yang diperoleh pengunjung dibedakan
berdasarkan interval kelas umurnya maka diketahui sumber informasi melalui teman 15 dan keluarga 14 dengan interval kelas umur 13-19 tahun yang
menempati urutan utama untuk media penyampai informasi mengenai KRB Gambar 9. Hal ini dikarenakan pada interval kelas umur tersebut seseorang
masih berada dalam tahap umur produktif sehingga banyak aktivitas yang dapat dilakukan dan sumber informasi baru tersebut berfungsi sebagai suatu acuan
untuk memunculkan minat seseorang agar mau mengetahui objek atau pengalaman baru tersebut. Sedangkan, interval kelas umur 25-55 tahun lebih
beragam mengetahui sumber informasi awal mengenai KRB, diantaranya brosur 1, majalah 1, TV 6, teman 11, keluarga 9. Keterkaitan sumber
informasi tersebut dengan interval kelas umur adalah semakin bertambah umur seseorang maka semakin banyak informasi yang akan diketahui sebab semakin
banyak pengalaman yang telah dimiliki sehingga semua informasi tersebut dapat
digunakan sebagai sumber informasi baru bagi orang lain yang belum mengetahuinya.
Gambar 9 Persentase sumber informasi awal pengunjung mengenai KRB.
5.3.2 Frekuensi dan waktu kunjungan