Letak dan Luas Flora dan Fauna

pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Pada masa itu diperkirakan ada sekitar 900 tumbuhan hidup ditanam di kebun tersebut Wijayanti 2009. Tahun 1822, Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang sedang melakukan inventarisasi tumbuhan koleksi yang tumbuh di kebun botani. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertamanya dengan berhasil mencatat sebanyak 912 spesies tumbuhan. Pelaksanaan pembangunan kebun ini juga pernah terhenti akibat kekurangan dana, akan tetapi dirintis kembali oleh Johanes Elias Teysmann 1831, seorang ahli kebun istana Gubernur Jenderal Van Den Bosch. Dengan bantuan Hasskarl juga, ia melakukan pengaturan penanaman tumbuhan koleksi dengan mengelompokkan menurut family. Masa kepemimpinan Teysmann kemudian digantikan oleh Dr. Scheffer pada tahun 1867 sebagai direktur, dan dilanjutkan lagi oleh Prof. Dr. Melchior Treub Wijayanti 2009. Pendirian KRB dapat dikatakan sebagai awal perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sinilah lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis 1842, Herbarium Bogoriense 1844, Kebun Raya Cibodas 1860, Laboratorium Treub 1884, Museum dan Laboratorium Zoologi 1894. Sepanjang perjalanan sejarahnya KRB mempunyai nama dan julukan seperti s’Lands Plantentuinte Buitenzorg, Syokubutzuer zaman pendudukan Jepang, Botanical Garden of Buitenzorg, Botanical Garden of Indonesia, Kebun Gede, dan Kebun Jodoh Wijayanti 2009.

4.2 Letak dan Luas

Kebun Raya Bogor adalah sebuah kebun penelitian besar yang terletak di Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Luasnya mencapai 87 hektar dan secara geografis terletak antara 106° 3‟ 30” - 106° 52‟ 00” Lintang Utara dan 6° 30‟ 30” - 6° 41‟ 00” Lintang Selatan Wijayanti 2009. KRB terletak di tengah-tengah kota Bogor dengan ketinggian 260 m di atas permukaan laut dan memiliki curah hujan yang tinggi antara 3000 – 4300 mm per tahun. Jarak dari Jakarta kurang lebih 60 km Subarna 2006. Secara administrasi KRB termasuk dalam wilayah Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Batas-batas KRB meliputi : 1 Sebelah utara dibatasi oleh Jalan Jalak Harupat, 2 Sebelah selatan dibatasi oleh Jalan Otto Iskandardinata, 3 Sebelah timur dibatasi oleh Jalan Pajajaran, 4 Sebelah barat dibatasi oleh Jalan Ir. H. Djuanda UPT Balai Pengembangan Kebun Raya 2001.

4.3 Flora dan Fauna

Luas KRB mencakup 87 hektar, berdasarkan catatan terakhir pada tahun 2009 jumlah koleksi tumbuhan yang ada di KRB selain anggrek, nepenthes, dan koleksi dalam rumah kaca, yaitu berjumlah sekitar 14.585 spesimen yang terdiri dari 3.411 spesies yang mewakili 1.259 genera dari 215 famili Sari et al. 2010. Subarna 2006 menyatakan jumlah koleksi anggrek yang ada di rumah kaca pada tahun 2006 tercatat sebanyak 7.178 spesimen yang terdiri dari 441 spesies dan mewakili 93 genera. Selain anggrek alam, koleksi lain yang cukup menarik, lengkap, dan menonjol dilihat dari famili adalah polong-polongan Fabaceae, palem-paleman Arecaceae, talas-talasan Araceae, dan getah-getahan Apocynaceae. Disamping itu berbagai spesies koleksi bambu menarik lainnya juga dapat ditemui di KRB, sebab mengingat peranannya sangat penting dalam kehidupan sosial budaya Indonesia UPT Balai Pengembangan Kebun Raya 2001. Kebun Raya Bogor dibangun dengan konsep tata ruang yang indah, koleksinya dikelompokkan menurut kekerabatan pohon dengan pengaturan penanaman yang disesuaikan oleh tingkat evolusi tumbuhan. Kebun koleksi tumbuhan obat KRB berada di vak petak XXIV.A dan XXIV.B. Hendrian dan Hadiah 1999 menyebutkan koleksi tumbuhan obat di vak petak XXIV.A berjumlah 175 spesies yang terdiri dari 55 genera dan 144 famili, di vak petak XXIV.B berjumlah 228 spesies yang terdiri atas 65 genera dan 172 famili. Semakin bertambahnya tahun maka jumlah koleksi tumbuhan obat semakin menyusut sehingga terhitung sampai tahun 2009 jumlah koleksi tumbuhan obat di kedua vak petak berjumlah sekitar 320 spesies yang mewakili 210 genera dari 78 famili Hidayat 2009. Kebun Raya Bogor selain sebagai tempat koleksi flora, juga merupakan tempat bernaung berbagai jenis fauna, seperti serangga, burung, mamalia kecil, dan sebagainya. Sebuah pulau kecil di tengah kolam gunting dekat Istana Bogor, sejak lama dihuni kawanan burung merandai Acridotheres javanicus pemakan ikan. Ada pula jenis burung seperti kowak maling Nycticorax nycticorax, kepodang hitam Oriolus chinensis, raja udang Halcyon chloris. Jenis reptilian yang dapat dijumpai seperti biawak Varanus salvator dan ular. Sedangkan, jenis mamalia yang dapat dijumpai di KRB adalah bajing Callosciurus sp., musang Cynogale sp., dan berang-berang Lutra sp.. Jenis mamalia yang paling banyak dijumpai adalah kalong Pteropus vampyrus, mamalia ini dapat terbang dan hidup menggelantung dan bersarang pada ranting atau cabang pohon yang besar UPT Balai Pengembangan Kebun Raya 2001.

4.4 Visi dan Misi Kebun Raya Bogor