CS S S S SS

Gambar 18 Hasil skoring penilaian pengunjung terhadap fasilitas pelayanan KRB berdasarkan jenis kelamin. Tingkat pendidikan berhubungan dengan wawasan seseorang dalam memperoleh suatu informasi baru dan penting sehingga penilaian terhadap suatu objek akan beragam hasilnya. Persepsi pengunjung terhadap penilaian fasilitas berdasarkan tingkat pendidikannya secara umum menunjukkan hasil yang sama yaitu cukup setuju Gambar 19. Namun, pengunjung dari tingkat pendidikan SMP memiliki pandanganpenilaian yang berbeda yaitu setuju 3,68. Hal ini dikarenakan sistem pemikiran seseorang berhubungan juga dengan kelompok umurnya sebab pada kelompok umur tersebut seseorang dianggap kurang begitu memperdulikan lingkungan sekitar melainkan hanya menikmati suasana suatu kawasan berdasarkan suasana hati dan penglihatannya saja terhadap suatu objek tertentu. Gambar 19 Hasil skoring penilaian pengunjung terhadap fasilitas pelayanan KRB berdasarkan tingkat pendidikan.

3.32 CS

3.37 CS

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 Perempuan Laki-laki S k o r in g Jenis kelamin

0.00 3.68

S 3.38 CS 3.30 CS 3.20 CS 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 SD SMP SLTA PT Lainnya S k o r in g Tingkat Pendidikan Persepsi terhadap nilai edukatif adalah penilaian pengunjung mengenai unsur pendidikan seperti papan informasi pada setiap tumbuhan obat. Papan informasi mengenai jenis tumbuhan obat yang ada di KRB terlihat kurang terawat dan belum lengkap menggambarkan jenis tumbuhan tersebut. Selain itu, isi informasi tersebut sebaiknya dilengkapi dengan manfaat penggunaan tumbuhan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Ketika penelitian berlangsung kondisi vak koleksi tumbuhan obat KRB sedang berada dalam tahap relokasi dari vak XXIV.A menuju vak XXIV.B sehingga banyak terdapat papan informasi mengenai spesies tumbuhan obat tidak lengkap atau ada yang hilang. Untuk menanggulangi segala keluhan dari pengunjung terhadap fasilitas pelayanan maka hasil survei Hidayat 2009 menyebutkan akan dilakukan perbaikan kebun koleksi tumbuhan obat menjadi taman tematik obat, laboratorium alam tumbuhan obat yang menonjolkan sisi ilmiah dengan tidak mengesampingkan sisi keindahannya. Fasilitas baru berupa taman tematik obat yang berada di vak XXIV.B untuk tujuan kesehatan sudah sebagian terbentuk namun sistem pengerjaan tersebut masih belum dikatakan optimal karena belum semua taman tematik obat sudah selesai dibangun akibat keterbatasan sumberdaya manusia yang melakukan pembenahan tersebut cukup terbatas Gambar 20. Gambar 20 Taman tematik obat di vak XXIV.B KRB. Gerbang sebagai pintu masuk kebun koleksi tumbuhan obat yang terletak di vak XXIV.B untuk saat ini belum dioperasikan secara optimal, oleh karena itu bagi pengunjung yang ingin datang ke lokasi ini dapat masuk melalui pintu gerbang Orchidarium yang letaknya bersebelahan dengan kebun obat KRB. Rencana pengelolaan kebun koleksi tumbuhan obat untuk ke depannya adalah akan dibuatkan pintu khusus masuk ke kebun koleksi tumbuhan obat bagi pengunjung yang datang berkunjung ke KRB. Letak pintu tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu pintu pertama terletak di sebelah lapangan tenis dan pintu kedua terletak di depan Taman Lebak Sudjana Kasan Gambar 21. Gambar 21 Pintu masuk kebun koleksi tumbuhan obat: pintu Orchidarium A, pintu sebelah lapangan tenis B, dan pintu depan Taman Lebak Sudjana Kasan C.

5.4.3 Pengetahuan pengunjung tentang keberadaan koleksi tumbuhan obat KRB

Persepsi pengunjung terhadap koleksi tumbuhan obat berhubungan dengan pengetahuan seseorang dalam menilai suatu objek. Persepsi tersebut akan membentuk suatu pemahaman yang akan meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai tumbuhan obat di lingkungan sekitar. Selain kelompok umur, persepsi juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan tingkat pendidikan maka Linawati 1995 menyatakan bahwa perempuan mempunyai nilai persepsi lebih baik terhadap lingkungan sebab perempuan lebih berpotensi untuk menggunakan apresiasi yang tinggi dan lebih memperhatikan hal-hal yang bersifat detail serta dekoratif. Sebagian besar pengunjung yang datang ke vak koleksi tumbuhan obat adalah pelajar atau mahasiswa yang biasanya datang secara rombongan untuk tujuan study tour, wisata alam, atau fotografi sekaligus sebagai tambahan pengetahuan tentang tumbuhan. Semakin beragam koleksi tumbuhan obat yang ada di KRB maka akan menambah keinginan pengunjung untuk mengetahui, melihat, dan mengenal berbagai jenis tumbuhan obat yang ada di wilayah tropis. A B C Hasil skoring pengetahuan pengunjung KRB berdasarkan kelompok umur menunjukkan persepsi yang positif terhadap koleksi tumbuhan obat Gambar 22. Kelompok umur tua memiliki persepsi yang lebih positif dibandingkan kelompok umur lainnya, yaitu termasuk dalam kategori sangat setuju 4,33 sebab pengetahuan pengunjung dengan umur 55 tahun memiliki penilaian tersendiri dalam memahami pemanfaatan tumbuhan obat bagi kehidupannya. Semakin bertambah umur maka pengetahuan seseorang terhadap lingkungan dan keanekaragaman tumbuhan juga akan semakin tinggi karena informasi yang diperoleh akan lebih banyak sehingga wawasannya akan semakin luas. Pengunjung dengan kelompok umur tua memiliki preferensi yang lebih besar untuk memahami segala pemanfataan tumbuhan obat bagi kesehatan dan fungsi lingkungan bagi kehidupan sehari-hari. Gambar 22 Hasil skoring pengetahuan pengunjung tentang keberadaan koleksi tumbuhan obat di KRB berdasarkan interval kelas umur. Hasil skoring pengetahuan pengunjung KRB berdasarkan jenis kelamin menunjukkan persepsi yang positif juga terhadap koleksi tumbuhan obat Gambar 23, dimana hasil skoring menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda. Hal ini berkaitan dengan sistem pemilihan sampel penelitian yang disesuaikan dengan keinginan pengunjung dalam melakukan pengisian kuisioner, sehingga jenis kelamin seseorang dalam menilai suatu objek tidak berpengaruh secara langsung terhadap koleksi tumbuhan obat yang terdapat di KRB.

3.80 S

3.51 S

4.01 S

4.33 SS

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 13-19 20-24 25-55 55 S k o r in g Interval kelas umur Gambar 23 Hasil skoring pengetahuan pengunjung tentang keberadaan koleksi tumbuhan obat di KRB berdasarkan jenis kelamin. Hasil skoring pengetahuan pengunjung KRB berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan persepsi yang positif terhadap koleksi tumbuhan obat sebab skoring termasuk dalam interval skor 3,69-4,25 Gambar 24. Pengalaman dan tingkat pendidikan seseorang berhubungan dengan tingkat pengetahuannya dalam memperoleh suatu informasi sehingga sesuai dengan analisis pengetahuan pengunjung terhadap koleksi tumbuhan obat maka secara umum pengunjung menunjukkan persepsi yang positif terhadap perkembangan pengelolaan kebun koleksi di KRB sebagai salah satu cara mendukung konservasi tumbuhan obat di Indonesia. Hasil skoring dari pengunjung dengan tingkat pendidikan lainnya tidak melanjutkna sekolah menunjukkan persepsi yang lebih positif terhadap koleksi tumbuhan obat. Hal ini menjadi pembanding dari pernayataan semakin tinggi pendidikan seseorang seharusnya semakin tinggi juga sumber informasi dan pengetahuan yang diperoleh. Sebab jumlah pengunjung yang datang ke vak koleksi tumbuhan obat dilihat dari tingkat pendidikan lainnya tidak melanjutkan